REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Selasa, 19 April 2011

Cerber Bima Intitute : Bukti Cinta Putera & Puteri Sang Bima 7


  • Memory BI Bulan Januari 2011 Bagian VII

    Mudda Bima
    Arti Air Mata Kekasih (AAMK)
     Ini kisah nyata. sudah jadi tradisi, di setiap daerah, di mana pun kita merantau, org bima pasti suka ngumpul. bukan karena kita kampungan, apa lagi ga gaul, tp karena ikatan persaudaraan kita semakin kuat di tanah rantau. Di Bali, jumlah ndai Mbojo tak sebanyak di daerah lain. Syukur juga, karena dgn begitu, dalam organisasi semi formal kami berg...abung dgn dompu, merasa sama2 mbojo alias wati wara kabae angi. Semuanya akur, kompak n meci angi.

    Suatu hari, di bulan Desember 2002, saya bertemu kawan dari Ende, Flores. Namanya Vallerian Wangge. Biasa disapa, Rian. Kami mimbincangkan berbagai hal tentang perkumpulan maupun budaya dan adat istiadat. Termasuk mengulas sejarah ekspansi kesultanan bima di pulau flores. Awalnya dia ragu klo bima benar2 menaklukan/menguasai  sebagian daratan flores. untuk membuktikan, saya mencoba metode sederhana. sy mencocokan beberapa kosa kata bahasa bima dgn bahasa daerahnya. ternyata banyak kesamaan. saya bilang, "itu buktinya! Heheheh," kami pun tertawa dalam kemesraan diskusi antar budaya.

    Nah, saking asyiknya sy ngobrol berbagai hal, lintas budaya, saya tidak sadar ternyata saya tadi mengajak teman perempun. Namanya Sulistianingsih, biasa disapa Lis.  Kami memang biasa ke tempat tongkrongan, sudut pasar Sanglah untuk bertemu kwn2 lintas profesi, budaya, idiologi, agama, aliran seni, dll. Di tongkrongan tersebut semuanya menjadi taman indah yg beragam. Penuh warna.

    Saya kaget, begitu menatap ke arah Lis. matanya berkaca-kaca, mukanya sedikit cemberut. "Kamu sih, Da. Udah ngajak anak orang, eh..malah dicuekin. Cewek mana yg ga kesal dikacangin kayak gitu. Pantas aja ga ada cewek yg betah ama kamu" kata Rian, ngeledek saya.

    Seperti umumnya lelaki yg ingin tampil wibawa dan terlihat bak superman di mata perempuan, saya pun berusaha menarik simpati Lis. Posisi duduk saya geser  mendekat ke arahnya. "Kenapa sih, gitu aja kog ngambek?" tanya saya. Memang tak biasanya Lis merajuk seperti ini. Dua tahun menjalin hubungan sebagai kekasih (cieeeeh), dia tergolong cewek yg "tahan banting" diajak ke tongkrongan diskusi mana pun ia betah. Sering pula saya terpaksa mengakhiri pembicaraan dgn kawan, saat sadar ternyata dia udah terlelap, tidur di samping saya. Sering pula, dalam kondisi terantuk-antuk sy mengantarnya pulang ke rumah dengan motor CB 100 tua, motor warisan sebe (doumatua mone) dari bima yg sy bawa ke denpasar.

    "Ga pa2, bang. Lis ga ngambek kog!" jawab Lis. butiran air mata yg tak henti basahi pipinya, tentu saja tak selaras dgn alasan terucap. Saya semakin bunging. Panik. Was-was. Lalu meningkatkan eskalasi usaha utk menacari tahu, kenapa malam ini ada air mata berlinang pada wajah wanita yg slalu setia menemani saya ke tempat tongkrongan mana pun. Bahkan sering menjadi pahlawan sy sebagai anak kos waktu itu. Karena setiap ngantar Lis pulang, Ibunya pasti udah menyajikan makanan. heheheh... ketahuan deh...

    Kali ini saya mengambilkan sate siput dan segelas wedang jahe kesukaannya. Berusaha memanjakan ceritanya, walaupun ujung2nya nanti, saat bayar, duit keluar dari dompet Lis. hehehe... Kali ini dia akhirnya berterus terang. Service wedang jahe plus sate siput sepertinya membuahkan hasil.

    "Mau ngobrol ampe pagi juga, Lis nemanin, Bang. Toh slama ini ga pernah ada masalah. Lis asyik2 aja kog. Lis menanis karena ada perasaan berkecamuk dalam diri Lis, saat mendengar obrolan Bang Mudda ama Bang Rian. Begitu asyik dan nikmatnya mengupas kampung halaman. Renyahnya menengok sejarah daerah. Gurihnya bicara kesenian daerah. Lah! Lis merasa iri, karena ga punya dan ga merasakan itu semua. Lis ga punya cerita apapun, Bang" kata Lis menjelaskan.

    Saya akhirnya sadar arti air mata kekasih itu. Maklum. Lis lahir dari keluarga campuran, Bapak Jawa, Ibu Bali. Sejak lahir hingga tamat SMA, orangtua tinggal di Jakarta. Orangtua baru saja tinggal di Bali, sejak Lis kuliah. Di Jakarta Lis ga mungkin ngaku sebagai orang Betawi, walau ia lahir dan besar di sana. Sesekali, saat pulang ke Jawa, ia tak memiliki ikatan emosional dengan adat istiadat di sana. Merasa garing berada ditengah-tengah saudara yang lain. Saat tinggal di Bali, Lis juga merasa kikuk dan salah tingkah saat mengikuti acara-acara adat.

    Hmmmm…. Terjawab sudah arti air mata kekasih. Sejak saat itu, saya panggil dia dengan “Ika”.  Sebuah panggilan mesra ceritanya. Heheh… “Kau tak perlu menangis say…. Kau pun tak perlu sesali atas semua itu. Keberagaman tradisi asal-usul dan tradisi yang membesarkanmu, hingga kau pantas menyandang anak “Bhineka Tunggal Ika”. Sekarang kupanggil kau Ika,” kata saya. Sebuah panggilan mesra, cukup menghibur. Panggilan pelipur lara. Sebuah panngilan yang merubah raut muka sedih menjadi senyuman terindah yang pernah kusaksikan dari wajah kekasih. “Teng! Teng! Teng!” suara ketukan sedok berdau pinggir mangkok Bu Agus, pemilik angkringan, pertanda angkringan mau tutup. Suara itu pula yang menyentakan kekasihku. Tersadar. Sejak saya panggil dia Ika, wajahnya dibenamkan sesaat di pundakku. Bu Agus melempar senyum simpul, mungkin teringat kenangan masa madu dengan Pak Agus. Heheheh….(Sekian)

    Kali-kali aja pengalam saya di atas punya makna. Lebih dari kisah cinta di pelem-pelem India. Wkwkwkwk

  • Ari Nugroholic
    Trims udah menambahkan saya di grup ini..
    Boleh tau apa visi missi grup ini..??

  • Ibnu Abbas
    buat teman2 grup yg ingin meng-update info bima via bima fm bisa seluncur ke www.mediax9.com

  • Zhoel Machiavelli
    Terimakasih.

  • ZhaNty Pha
    Frustasi sosial semakin meningkat,,itu karna beban rakyat semakin meningkat ,,
    kpn bima akan sejahtera klo pemimpin selalu tidak benaR...
    Adakah pemimpin danararasa ndai maraso n beramanah untuk membawa bima lebih baik,,kpn??

  • Willy Santay
    banyak orang yang berteriak2 bahwa hukum di indonesia harus di tegakkan dengan seadil-adilnya, pemerintah harus bersikap adil di semua kalangan masarakat,dll. ibaratnya mau mnjatuhkan seseorang dengan kesalahan yng dlakukannya. ttp mereka tidak sadr ketika mera naik atau memiliki jabatan seperti orang2 diatas mereka lupa akan teriakan mereka yang menyataka bahwa kami adalah pembela masarakat yang tertindas.........

  • Nurdin Ar
    Bagaimana jadinya Bima kedepan jika elite2 politiknya gemar memainkan gaya politik balas dendam dan balas jasa,,,,??

  • Willy Santay
    timbul pertanxan untuk kita semua, kenapa gayus yang sudah jlas dan yata2 telah melakukan penyelundupan uang(corupsi), dan sdah d cobloskan di dlm penjara masih bisa pergi jala-jalan kluar negri segalah, bisa makan enak lah, pokokx semua ada lah....lah.......nya. apa kepolisian yg kurng kontrol thananx atau apakah gayus yang terlalukaya.....?????????

  • Muhammad Natsir
    Kita menilai diri kita dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan. buktikan dan jangan cuma bisa mengevaluasi.

  • Muhammad Natsir
    Siapakah diri kita sebenarnya? dari mana kita berasal? dan kemana kita akan pergi?. sebuah renungan singkat akan keberadaan kita didunia.

  • Jhidan Malingi
    banyak para pemeimpin ckarang tdak memahami arti seorang pemimpin,yang ada hanyalah kekuasaan dan urusan pribadi(perut)..........klw begini jadi negara akan jadi apa..........

  • Ibnu Abbas
    klo ada yg tanya bgm keluar? betul2 gatek. ciri2 org gatek: 1. membuat status agar kelihatan eksis pasti lebay, 2. menghindari diskusi krn tingkatan kesadaranya magis, 3. memamerkan kebodohan dirinya dg menulis bgm cara keluar? wkwkwkwkwkw

  • Willy Santay
    untuk pa kita cape2 teriak2 dijaln raya(mahasiswa) di kantor bupati dan lain-lain yang berhubungan dengan pemerintah karna pandangan sya itu semua cuma sia-sia blaka, yg tak ada artinya. katanya turunkan jabatan seseorang, turunkan harga suatu barang, hukum adil harus ditegakkan, korupsi harus di hapus, dan lain sbagaix. bagai mana kita mau mengubah peraturan di negara ini dengan cara seperti itu. kalau memang mau merubah ubahlah sistim di indonesia ini bukan ubah orangnya atau apa pun.

  • Muhammad Natsir
    senyum adalah ibadah, karena ibadah ada aturannya jangan tersenyum disembarang temapt dan waktu, karena kalau sudah seperti itu bukan bernilai ibadah lagi tapi justeru dibilang orang.........jadi senyumlah dari hati maka anda akan mendapatkan umpan balik dari hati yang tulus juga. jadi tersenyumlah kepada dunia....

  • Ibnu Abbas
    pada tahun 2004-2006 hampir disemua kota2 yang memiliki perguruan tinggi tiap hari dihebohkan dengan pemberitaan yang ada di televisi (sergap, buser, patroli dll) tentang ulah oknum mahasiswa di tempat kontrakan (kos) yang mengatas namakan suka-sama suka kelakuanya laik sepasang suami istri. apa ini bisa disebabkan krn jauh dari orang tua sehingga pengawasan kurang? atau krn masyarakat sekitar sudah menganggap sex bebas menjadi tabiat mahasiswa?. apa ini namanya terpelajar? berpendidikan tinggi?... jika seperti ini saya jadi takut untuk sekolah lagi. Selamat Tinggal Sekolah.....?



    Sumber : Group Bima Institute

Tidak ada komentar: