REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Minggu, 31 Maret 2019

SETIAP DETIK KITA TERANCAM BUNG PRESIDEN

Bekasi, 30 Maret 2019
FGD DIVISI HUMAS MABES POLRI
Tulisan ini terinspirasi dari DEBAT CALON PRESIDEN, dan dengan harapan Siapapun Presiden Yang terpilih nanti memberikan perhatian serius dan extra tentang hal yang tertuang dalam coretan saya ini.
Bergabung di Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba, Anti Tawuran dan Anarkisme adalah salah satu jalan Perjuanganku untuk dapat lebih banyak berbuat untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya untuk Generasi Penerus Kepemimpinan Bangsa dan Negara.
Bung Presiden !, sesungguhnya sudah puluhan tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia telah diserang secara terbuka, BOM NARKOBA berton-ton dijatuhkan ke NKRI dengan sasaran yang sangat tepat Generasi Penerus Kepemimpinan Bangsa tercinta ini, awalnya saya hanya mendengarkan dan melihat beritanya saja diberbagai media, Alhamdulillah Allah SWT. menunjukkan jalan dalam perjuangan saya dipertemukan dengan para pejuang "Perang Melawan Peredaran Gelap Narkoba". Para Jenderal yang masih aktif mengabdi dalam Pemerintah Republik Indonesia, maupun yang sudah Non Aktif (Pensiun). diantaranya sebagai berikut :
Brigjend. Pol (P) DR. Parasian Simanungkalit, SH.MH.
DPN GEPENTA
Irjend EKO DANIYANTO
MABES POLRI
Irjend, GATOT E.P.
MABES POLRI

Dalam setiap Diskusi saya mendengarkan 3 (tiga) poin pokok hambatan atau kendala Pemberantasan Gelap Narkoba :
  1. Personil yang masih sangat sedikit dengan wilayah kerja yang sangat luas, sehingga Bandar Narkoba banyak yang lolos dari pengawasan keamanan negara. 
  2. Penegakkan Hukum terhadap Bandar Narkoba yang sangat panjang prosesnya terutama yang sudah dijatuhi hukuman mati.
  3. Penjara Khusus Narapidana Narkoba yang masih terbatas dengan pengawasan yang masih sangat minim, sehingga banyak kasus Bandar Narkoba masih bisa melakukan aktivitas perdagangan gelap bahkan bisa memproduksi dan menggunakan narkoba di dalam penjara
Saya yakin ketiga poin tersebut diatas sudah sampai juga informasinya kepada Bung Presiden. Menjelang PILPRES 17 April 2019 ini dan siapapun yang terpilih nanti menjadi PRESIDEN Republik Indonesia ketiga poin tersebut di atas menjadi skala prioritas dalam Anggaran dan Belanja Negara, kalau Presiden terpilih nanti menganggap kebijakan apa yang sudah dilaksanakan saat ini sudah cukup, maka perlahan tapi pasti NKRI akan kehilangan Generasi Penerus Kepemimpinan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian, semoga tulisan ini bermanfaat dan sampai kepada Presiden terpilih 17 April 2019 nanti.




Rabu, 27 Maret 2019

ZELLOVER PEDULI BULAN FEBRUARI 2019

Kegiatan Rutin Bulanan ZELLOVER PEDULI Bulan Februari 2019 disalurkan di Wonosobo Jawa Tengah oleh Tim Zellover Peduli.
Rincian YANG DI SERAHKAN BERUPA  :
Lokasi I   : UANG RP. 400.000, 
Lokasi II : BERAS 25 KG RP. 265.000,  MINYAK GORENG 2 L RP. 20.000,  SUSU KALENG 1 RP. 9.500,  GULA PUTIH 2 KG. RP. 11.000,  TEH 1 BUNGKUS RP. 5000 MASAKO 1 RENCENG RP. 5000 MIE KRITING RP. 10.400 SUPERMIE 1 DUS RP. 84.000 TOTAL RP. 409.900
Lokasi III  :  UANG RP 400.000
Lokasi  IV  :  UANG RP.400.000

Berikut Video Dokumentasi Penyaluran Sumbangan Zellover Peduli :


Penerima 1 A/N : IBU SURAHMI LUMPUH RT.006/004 DUKUH: JEBENGAN DESA : TRIMULYO KEC : WADASLINTANG KAB : WONOSOBO

PENERIMA 2 A/N: IBU RUSINEM TUNA NETRA RT.23/06 DUKUH:KAJORAN DESA : SOMOGEDE KEC : WADASLINTANG KAB. : WONOSOBO


PENERIMA 3 A/N IBU DULMANAN LUMPUH RT.06/RW 01 DUKUH: SILULANG DESA : KUMEJING KEC. WADASLINTANG KAB.WONOSOBO

PENERIMA 4 A/N. IBU MARTUTI LUMPUH RT,04/01 DUKUH : SILULANG DESA : KUMEJING KEC : WADASLINTANG KAB : WONOSOBO

Berbagi Itu Indah Semoga Berkah, Inssya Allah !

Selasa, 26 Maret 2019

IKRAR RELAWAN JOKOWIMA oleh dr. STEVEN SIMANUNGKALIT, M.Km.

Jakarta, Maret 2019
dr. STEVEN SIMANUNGKALIT & Presiden JOKO WIDODO
Dikalangan Pejuang Anti Narkoba, Anti Tawuran dan Anarkisme Gerakan Nasional Anti Narkoba Tawuran dan Anarkisme (GEPENTA) sosok dr. Steven Simanungkalit, M.KM. sudah sangat dikenal selain kiprahnya sebagai Personil Pengurus DPN GEPENTA juga sebagai Ketua DPP GEPENTA DKI Jakarta.
Dikancah politik Nasional dr. Steven merupakan Kader Muda Nasional Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam perjuangan dan mewujudkan cita-cita luhur perjuangan antai narkoba, tawuran dan anarkisme serta keinginan dapat lebih banyak berbuat untuk masyarakat Banten dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat, sang dokter maju sebagai Calon Angggota Dewan Permusyawaratan Rakyat Daerah Provinsi Banten Daerah Pemilihan 9 (sembilan) Banten - Kabupaten Pandeglang.
Kepada zuraidbima.blogspot.com dr. Steven menyampaikan permohonan Doa dan Dukungan dari seluruh masyarakat Banten - Pandeglang yang punya hak pilih memberikan dukungan pada beliau Caleg PDIP Nomor Urut 10 (sepuluh) di PILEG 17 April 2019 yang akan datang.


Selamat berjuang di Dapil Pandeglang untuk kesehatan masyarakat Banten khusus Pandeglang.
Berikut video dokumentasi Pembacaan Ikrar Relawan JOKOWIMA oleh DPN GEPENTA dibacakan dr. STEVEN SIMANUNGKALIT, M.Km.



red. zuraidbima.blogspot.com/2019

Senin, 25 Maret 2019

STUDY CAMPUS "Mengenal Kampus dan Membangun Kepercayaan Diri Peserta Didik"

Senin, 25 Maret 2019
ENI FADLIAH, S.Pd.,M.Pd.
WKS. Bid. Kurikulum SMAN I Tambun Utara
Siswa-siswi sekolah menengah generasi harapan bangsa yang akan meneruskan perjuangan dan kepemimpinan bangsa. Di tangan merekalah nasib bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia ditentukan. Generasi yang cerdas serta berwawasan luas, sehat, bermoral, beriman dan bertaqwa sangat diperlukan dalam pembangunan sumberdaya manusia. 

Aset bangsa yang sangat berharga tidak hanya siswa-siswi sekolah menengah di perkotaan yang sangat sarat dengan fasilitas penunjang pendidikan, tetapi juga siswa-siswi sekolah menengah di daerah pedesaan sangat memerlukan sentuhan dan kepedulian pemerhati pendidikan untuk memberi motivasi serta semangat agar mereka lebih terpacu dalam belajarnya memberi motivasi untuk terus berjuang menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi yang pada akhirnya lebih siap terjun ditengah masyarakat. Perluasan wawasan dunia pendidikan bagi siswa-siswi Sekolah Menengah bahkan seharusnya dimulai dari sekolah dasar dirasa sangat perlu mengingat mereka begitu potensial namun masih sangat asing dengan dunia perguruan tinggi dan dunia kampus. 
Dengan diadakannya wisata kampus atau yang sering dikenal sebagai studi kampus bagi siswa-siswi Sekolah menengah diharapkan akan mampu membuka wawasan baru dan menumbuhkan kecintaan mereka akan dunia pendidikan sehingga mereka akan lebih termotivasi untuk melanjutkan pendidikannya dan memiliki gambaran yang lebih jelas, menentukan pilihan universitas/perguruan tinggi yang sesuai dengan bakat dan minatnya dan lebih terarah dalam menentukan cita-cita dan profesinya. Anak-anak pada usia sekolah menengah memiliki  semangat jiwa muda yang antusiasme belajar dan rasa keingintahuan yang besar. Masa-masa ini adalah periode emas dalam pembentukan karakter dan penanaman motivasi yang siap menjadi penerus generasi Indonesia yang siap berkiprah disegala bidang. Oleh karena itu sangatlah perlu untuk memperkenalkan lingkungan belajar dan kehidupan kampus pada anak-anak sekolah menengah sehingga akan menimbulkan minat siswa/siswi untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Di lain hal memang terkendala dengan Anggaran Penyelenggaraan Kegiatan yang cukup lumayan, tetapi dengan kesadaran akan kesiapan masa depan siswa dan siswi peserta didik pihak sekolah bisa mencari solusi pembiayaan yang tentunya bisa terjangkau oleh sebahagian besar peserta didiknya.
Selfi Bareng di Aula Kampus
SMAN 1 Tambun Utara Kabupaten Bekasi melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Pengembangan Diri Peserta Didiknya. Kegiatan studi kampus merupakan salah satu program Pengembangan kepercayaan diri peserta didik yang kami rancang dan disampaikan secara langsung kepada orang tua/wali siswa dalam rapat Awal Tahun Pelajaran saat peserta didik baru dinyatakan diterima di SMAN 1 Tambun Utara, program atau kegiatan tersebut disampaikan maksud dan tujuannya dalam forum rapat orang tua murid agar orang tua/wali murid juga mengetahui dan memahami apa dan bagaimana hasil yang ingin dicapai setelah kegiatan studi kampus dilaksanakan. Terkait anggaran pelaksanaan kegiatan tersebut kami mencoba hitung sememinimal dan seefektif mungkin dan lebih jauh kami berusaha bisa membantu siswa/siswi yang yatim piatu dan kategori kurang mampu untuk dapat ikut serta mesti tidak punya anggaran atau disesuaikan dengan anggaran yang sanggup dia bayarkan, karena kegiatan Studi Kampus belum bisa dibiyai oleh Keuangan yang tersedia saat ini di BOS - Pusat ataupun Bantuan Pemerintah Daerah, Kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Eny Fadliah, S.Pd.,M.Pd.

Jumlah total Peserta Didik Kelas XI IPA dan IPS, 278 (dua ratus tujuhpuluh delapan) Siswa yang ikut kegiatan Studi Kampus tercatat 20% kategori tidak mampu secara ekonomi tetapi punya motivasi dan cita-cita melanjutkan studi ke perguruan tinggi serta ingin mengenal lingkungan kampus dengan subsidi silang dari siswa/siswi yang mampu secara ekonomi, tercatat 23 (dua puluh tiga) siswa dibantu dengan berbagai metode yang kami rancang agar keinginan mereka bisa ikut dapat terlaksana, Tambah Eni Fadliah, menjelaskan. 
Alhamdulillah dengan semua kendala dan keterbatasan yang ada kami berjuang maksimal untuk mendapatkan hasil yang ingin kami capai dari kegiatan studi kampus, tutup Eni Fadliah


red zuraidbima (zello indonesia)

Sabtu, 23 Maret 2019

SELAMAT dan SUKSES KEPADA SISWA/SISWI SMAN 1 TAMBUN UTARA YANG DITERIMA DIPERGURUAN TINGGI NEGERI MELALUI SNMPTN 2019



Drs. H. MAMAT SUDIRAHMAT, M.Pd. (Tengah)
Kepala SMAN 1 Tambun Utara
Kepala SMAN 1 Tambun Utara Drs. H. Mamat Sudirahmat, M.Pd. menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada peserta didiknya yang melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta dan tidak lupa H. Mamat Sudirahmat juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Guru-Guru yang telah membimbing siswa dan siswi SMAN 1 Tambun Utara selama 3 (tiga) tahun, sampai akhirnya menempuh pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun 2019.
Berikut data Peserta Didik SMAN I TAMBUN UTARA yang lolos seleksi SNMPTN Tahun 2019 diberbagai Perguruan Tinggi Negeri :
  • *IPA 1*
  • 1. Noviyanti Pasolang 4190307355 UNHAS
  • *IPA 2*
  • 2. Novia Mega Ardana 4190286644 UNSRI
  • *IPA 3*
  • 3. Dina Zakiyah 4190333885 IPB
  • 4. Fitri Handayani 4190383161 IPB
  • 5. Rizky Putri Hidayati 4190382344 UNSOED
  • *IPA 4*
  • 6. Ariqah Nabilla Ekasaputri 4190356447 UPN VJ
  • 7. Dian Putri Nurhalimah 4190291292 UNNES
  • 8. Fachrunnisa Bagraff 4190284196 IPB
  • 9. Rizka Dwi Cahyanti 4190315774 UIN JKT
  • *IPA 5*
  • 10. Aisyah Nur Salsabillah 4190219000 UNJ
  • 11. Amalya Latudarra 4190284760 UNJ
  • 12. Intan Puspita Sari 4190259832 UNJ
  • *IPS 2*
  • 13. Apriliani Zhulhijrah 4190184693 UPN jakarta
  • *IPS 3*
  • 14. Azzahra Putri Widyadhana 4190225047 UNSIKA
  • 15. Khansa Rahma  Danny Nofriska 4190245963 UNM
  • *IPS 4*
  • 16. Riska Aulia Oktaviana 4190248829 UNJ

Akan terus diupdate data Siswa Lulusan Tahun 2019 Yang Melanjutkan Study Ke Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.

NATALIUS PIGAI dan PRINSIP PEMBELA KEMANUSIAAN

NATALIUS PIGAI
(foto : TEMPO.CO)
Pigai adalah salah satu tokoh Muda Putera Terbaik Papua dengan prinsip yang dipegang teguh untuk tegakkan Demokrasi dan Kemanusiaan serta Cinta NKRI.
Saya dan Pigai memang berlainan keyakinan Agama, namun Pigai justru mampu berbuat sesuai prinsip dasar Islam Yang Rahmatan Lil Alamiin itulah yang mendasari saya mengagumi Perjuangan Pigai diberbagai Instansi yang pernah beliau bertugas.
Saya salah satu pribadi yang inginkan Pigai memaafkan siapapun yang telah menyinggung dan menyakitinya baik disengaja maupun tidak disengaja, dan seperti telah tersambung oleh Yang Maha Mengatur Kehidupan (ALLAH SWT) Pigai telah menuliskannya di facebook sebagai berikut :

Saya memaafkan Anda M Yamin, Tuhan Besertamu di Surga

Hari ini banyak aktivis Indonesia memaksa saya memaafkan M. Yamin. Saya maafkan! M Yamin, Ketua Seknas Jokowi meskipun Anda orang Indonesia yg pertama kali menyatakan saya Monyet  dan Gorila. Kata2 yang tidak pantas dikeluarkan oleh seorang berpendidikan dan orang paling dekat Joko Widodo. Apalagi anda tahu betul  bahwa tidak kurang dari 4 persen kemenangan Joko Widodo pada Pilpres 2014 adalah kontribusi saya. Namun Anda tidak dewasa.

Setelah Anda merintis rasisme, diikuti oleh  wakil Anda di Seknas, dia juga sudah strok, dan ada 9 orang yg rasis terhadap saya, semua sakit jantung, trok, masuk penjara, dan melarikan diri keluar negeri dll. Semua kalian lakukan tanpa saya berbuat salah kepada kalian pribadi, hanya Karena posisi saya sebagai pembela kemanusiaan dan seorang aktivis dan Kritikus.

Seperti biasa, saya tidak pernah komentar balik, tidak pernah marah kembali, membalas emosi atau dengan kata2 kasar. Saya diam seribu bahasa, apalagi melaporkan kalian di kepolisian juga belum pernah. Bergerak dalam kesunyian dan lantang dalam berjuang demi keadilan.  Saya berdoa untuk kalian.

Satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa saya bekerja tanpa pamrih dan sungguh2 demi orang2 kecil yang miskin, teraniaya dan pencari keadilan di negeri ini. Namun maaf, rasisme ini soal harga diri dan martabat bangsa saya Papua Melanesia, rakyat Papua tidak akan maafkan dan melupakan. Bahkan photo dan kata2! rasisme kalian sudah di kampanye ke seantero dunia untuk menarik simpati dunia internasional, apalagi terhadap saya, seorang mantan pimpinan lembaga hak asasi manusia.

Sebagai adiknya almarhum Yamin, Saya kecewa sama Joko Widodo, Karena saya duga Joko Widodo terlalu memporsir waktu, tenaga, pikiran dan perasaan bahkan bisa saja Tim Relawan mendapat tekanan dan terbebani karena sudah barang tentu uang banyak tapi tidak mampu dongkrak elektabilitas. Itulah Gosip yg berkembang. Kalau memang itu benar, maafkan Joko Widodo!

Dari lubuk hati yang paling dalam dan tulus, Saya Panjatkan Doa agar Tuhan menerima disisi kanan Allah Bapak di Surga.

(Natalius Pigai, Korban Ancaman, Teror dan Rasisme oleh Almarhum M. Yamin (Ketua Seknas Jokowi)

Kamis, 21 Maret 2019

GEPENTA BUKA POS PEDULI SENTANI PAPUA

SENTANI - PAPUA
Banjir Bandang yang menerjang Sentani Papua beberapa hari lalu telah menimbulkan kerusakan yang cukup besar selain korban nyawa juga meluluhlantahkan perekonomian masyarakat Sentani-Papua. 
Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba Tawuran dan Anarkisme (GEPENTA) dimpimpin langsung oleh Ketua Umum DPN GEPENTA DR. PARASIAN SIMANUNGKALIT, SH.MH Brigjen Pol (P) membuka POSKO PEDULI KORBAN BANJIR SENTANI - PAPUA dengan Komandan Lapangan DPP GEPENTA Papua ANDREAS

Salurkan Donasi/Bantuan Anda Melalui 
POSKO RELAWAN GEPENTA :
Jl.. Sentani - Depapre Pasar Doyo Baru Sentani
No. Rekening : Bank BRI : 1082 01 023500 50 5
Atas Nama : ANDREAS SWEWALI

Info Divisi Humas & IT DPN GEPENTA
WA : 08111790789

Senin, 18 Maret 2019

PENGANUGERAHAN BAPAK ANTI NARKOBA KEPADA IR. H. JOKO WIDODO BERLANGSUNG SANGAT MERIAH

Jakarta, 17 Maret 2019
DR. PARASIAN SIMANUNGKALIT, SH.MH. (Brig.Jen.Pol Purn)
Katua Umum DPN GEPENTA
Gerakan Nasional Peduli anti Narkoba, Tawuran, Anarkisme (GEPENTA) mengapreseasi Kinerja Presiden Republik Indonesia H. Joko Widodo selama 5 Tahun memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ratusan Relawan Jokowina GEPENTA Memadati Ruang Aula Kartika Chanda Jakarta Selatan
Banyak pencapaian yang telah berhasil dilaksanakan dan sejalan dengan cita-cita serta garis Perjuangan GEPENTA, Ketua Umum DPN GEPENTA DR. PARASIAN SIMANUNGKALIT, SH.MH. lebih jauh menjelaskan kepada ratusan relawan GEPENTA yang hadir dalam sambutannya bahwa Selama Kepemimpinan Ir. H. JOKO WIDODO banyak langkah-langkah penanganan Penanggulangan Narkoba, Tawuran, Anarkis dan Terorisme yang sangat berhasil dilaksanakan, Eksekusi Mati Bandar Narkoba yang sudah divonis pengadilan, Pencegahan Tawuran dan Anarkis dan terakhir kita kita bersama menggagalkan tindakan sadis Terorisme oleh Kepolisian Republik Indonesia sehingga tidak atau belum sampai pada jatuhnya korban yang lebih banyak.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum DPN GEPENTA menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Bapak IR. H. Joko Widodo dalam Acara Penganugerahan 17 Maret 2019 dikarenakan beliau di Sumatera Utara dan masih memberikan motivasi dan semangat bangkit melawan Anarkisme dan Terorisme kepada Warga Marsayarakat Sumatera Utara yang rumah dan kehidupannya hancur dampak dari ledakan bom bunuh diri salah satu pelaku terorisme minggu lalu.
Acara berlangsung sangat meriah ratusan relawan GEPENTA yang juga siap mendukung Ir. H. Jokowidodo dan K.H. Makruf Amin untuk Periode ke-2 (dua) pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 17 April 2019 mendatang, dari awal hingga akhir acara ditutup semangat dan kerelaan ratusan Warga GEPENTA terus terpancar meski yang ditunggu (Ir. H. Joko Widodo) tidak bisa hadir.

red.zuraidbima/18/03/2019

Sabtu, 16 Maret 2019

TOMMY SOEHARTO DISAMBUT WARGA BERKARYA NTB.

FARIDA (Orin Bima)
Mengalungkan Bunga Selamat Datang pada
TOMMY SOEHARTO
Rangkaian kegiatan kunjungan Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya terus intensif dilaksanakan oleh Hutomo Mandala Putera (Tommy Soeharto). Provinsi Nusa Tenggara Barat 16-17 Maret 2019 setibanya di Provinsi seribu Masjid Tommy Soeharto disambut oleh Warga Partai Berkarya dengan Kalungan Bunga Selamat Datang yang diwakili oleh FARIDA (Orin Bima) Calon Legislatif Partai Berkarya No. Urut 3 Provinsi Nusa Tenggara Barat Dapil. Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu.

Insha Allah Mas Tommy Soeharto akan melanjutkan kunjungannya ke Bima, kata FARIDA kepada zuraidbima.blogspot.com 16/03/2019.
Hutomo Mandala Putera melaksanakan kegiatan kunjungan ke seluruh wilayah Negara Republik Indonesia dalam rangka menyerap aspirasi masyrakat Indonesia, konsolidasi dan pembinaan politik kepada seluruh calon legislatif Partai Berkarkaya di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Konsolidasi pemenangan Pemilihan Presiden Republik Indonesia yang diusung oleh Partai Berkarya yaitu Pasangan Nomor Urut 2 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Minggu lalu Kabupaten dan Kota Bima juga menerima kunjungan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno, sambutan yang sangat luar biasa dari masyarakat Kota dan Kabupaten Bima membuat Sandiaga Uno sangat bangga dan terharu.

Partai Berkarya merupakan salah satu kekuatan Politik Pendukung Pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, tentu akan berjuang maksimal memenangkan pasangan Nomor Urut 2 di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Semangat dan antusias warga Provinsi Nusa Tenggara Barat akan adanya perubahan kepemimpinan Nasional dan perubahan menuju perbaikan ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang juga menjadi visi dan misi Partai Berkarya. Melalui para calon anggota legislatif Partai Berkarya (7) di Nusa Tenggara Barat Hutomo Mendala Putera menitipkan banyak harapan dan semangat juang untuk memenangkan dan meraih Suara terbanyak di Nusa Tengggara Barat untuk Partai Berkarya.

TABEL KENAIKAN GAJI PNS TAHUN 2019

Alhamdulillah, semoga ini bisa disertai dengan peningkatan Profesionalisme Kerja, terutama Bidang Pelayanan Publik yang langsung menyentuh masyarakat Indonesia.
Pada tanggal 13 Maret 2019, Presiden Republik Indonesia telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedelapan Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil.
berikut tabelnya (berdasarkan GOL) :



Sumber : SETKAB RI 2019

Jumat, 01 Maret 2019

Sepucuk Surat dalam Buku Bersampul Hijau

(Catatan saat menunggu makan siang)
Karya Lilis Trisnawati
Guru SMAN 1 Tambun Utara
“Apalagi yang kau lakukan, Dev?” dengan rasa marah yang kutahan kutatap mata anak itu, Deva, siswa yang kebetulan menjadi salah satu kelas binaanku. Entah peristiwa apalagi yang dia lakukan kali ini. Dia hanya menunduk tanpa kata. Sebagai wali kelas, aku pun harus mendampingi siswa yang bermasalah di ruang Bimbiingan Konseling (BK). 
Tengah hari ini, panas semakin terik. Apalagi dengan pakaian yang kukenakan saat ini. Pakaian dinas berwarna khaki yang tentu saja dengan kondisi kain lebih tebal dan tidak menyerap keringat. Kipas yang berputar pun tidak mengurangi rasa panas yang melanda. Dengan perut berkeriuk karena tak sempat sarapan tadi pagi membuat rasa marahku semakin memuncak.
“Bu Tin, tadi Deva ketahuan loncat pagar belakang. Biasa, sepertinya dia mau nongkrong di warung belakang sekolah.” Bu Nani sebagai Guru BK menjelaskan ulah Deva kali ini.
“Deva, sepertinya Ibu tidak tahu lagi harus bicara apa. Kenapa, sih, kamu tidak kapok-kapok juga!” sambil menatapnya kuperhatikan wajah anak ini. Orang tidak akan menyangka bahwa dia siswa bermasalah. Tampang anak ini secara fisik menarik. Tubuhnya tinggi, tentu saja menunjang hobbynya di olah raga basket. Hidungnya mancung dengan alis yang tebal, kulitnya bersih kecoklatan. Matanya agak sipit, dengan bulu mata agak lentik seperti perempuan. Dia memang menjadi rebutan para siswa perempuan. Dari segi akademik sebetulnya dia lumayan bagus, hanya perlu banyak latihan. Tapi ketidaksukaannya terhadap peraturan sekolah membuat kami kewalahan.
“Ayahmu sudah kembali apa belum ?” tanyaku dengan nada lebih pelan.
“Belum, Bu. Nanti hari Minggu baru pulang.” Jawabnya pelan.
“Ya, sudah, kalau begitu. Bu Nani, bagaimana nih, dikasih sanksi apa?” kucoba mengalihkan pertanyaan pada guru BK.
“Sampai bingung saya, Bu Tin, mau kasih sanksi apa lagi. Bu Tin aja, deh, sekarang yang kasih sanksi. Nanti kalau ayahnya pulang, baru kita panggil lagi ke sekolah. Saya serahkan ke Bu Tin aja, ya, masih ada orang tua siswa di ruangan saya.” Bu Nani pun pamit menuju ruangannya kembali.
“Dev, setelah istirahat kamu masuk kelas, ya. Pulang sekolah kamu mengahadap ibu lagi !” sambil melangkah menuju ruang guru. Sudah terbayang di kepalaku makan siang yang diantar ke meja dengan segelas es teh manis. Membuatku semakin tergesa berjalan.
“Baik, Bu! Maafkan saya, ya, Bu !” ujarnya sambil menyalami dan menyentuhkan keningnya pada lenganku.
Kutarik nafas dalam-dalam. Lalu duduk di kubikel tempat dudukku. Meja ini memang tidak pernah terlihat rapi. Ada saja buku-buku yang menumpuk sebagai bahan bacaan atau bahan koreksian. Di bawah meja pun beberapa boks berisi buku memenuhi lahan tempatku menyelonjorkan kaki. Sambil menyeruput es teh manis dan makan dengan pelan-pelan, aku memikirkan sanksi yang mungkin dapat membuatnya jera. Tiba-tiba saja aku teringat teman SMA yang bekerja di sebuah instansi pemerintah di ibu kota, langsung saja ku telefon dia. Kujelaskan maksud dan tujuanku. Dia pun memahami semuanya.
Saat pulang sekolah, Deva kembali menghadapku. Aku langsung mengajaknya pergi dengan menggunakan sepeda motornya. Tak lupa aku pinjam helm ke teman yang rumahnya dekat dengan sekolah. Untung saja hari ini aku menggunakan celana panjang sehingga tidak terlalu repot saat naik motor, apalagi motor Megapro yang tentu saja agak tinggi.
“Kamu sudah punya SIM, kan, Dev ?” tanyaku saat duduk di bocengannya.
“Sudah, dong, Bu. Kan saya sudah 17 tahun lebih.” Jawabnya dengan singkat, “Sebetulnya kita mau ke mana, sih, Bu?” sambil melirikku dari kaca spion. Terlihat wajahnya agak sumringah, dengan senyum agak jahil, “Kita pergi nonton aja, yuk, Bu ! Saya yang traktir !” sambil tertawa dia berkata.
“Kamu ini, kita pergi ke LP Cipinang !” sambil menepuk pundaknya. Mendengar perkataanku, sontak saja dia langsung mengerem mendadak, membuatku kaget.
“Ibu mau memasukkanku ke penjara ?” tanyanya sambil menoleh dan terlihat wajah pucat tak terkira. Melihatnya, aku hanya tersenyum.
“Ibu mengajakmu menemui teman Ibu di sana. Dia salah satu petugas LP. Tapi kalau kamu mau nginap di sana juga gak apa-apa, biar Ibu gak pusing ngurusin masalah kamu. Ayo, jalan, segitu aja kaget. Katanya jagoan !” Dia mengendarai motornya kembali sambil tersenyum malu.
“Ibu bikin kaget saja. Saya pikir akan dijebloskan ke penjara !” gerutunya.
Dia mulai memacu motornya dengan liukan yang ahli. Karuan saja ketika lajunya semakin cepat, aku mencubit pinggangnya. Dia pun memelankan kembali kecepatannya. Sore ini kepadatan jalan raya Bekasi menuju Jatinegara sudah pasti membuat pengendara putus asa. Apalagi para pengendara mobil yang tiada henti menyalakan klakson ketika para pengendara motor dengan seenaknya menyalip di sela-sela padatnya kendaraan. 
Akhirnya, tiba juga kami di lembaga ini. Lembaga tempat menampung para narapidana kelas satu. Bangunan megah dengan cat berwarna abu-abu, pagar tinggi dan kawat berduri mengelilingi lapas. Kami berjalan menuju gerbang dan disambut oleh penjaga lapas. Kulirik Deva yang melangkah di sampingku yang tampak ragu-ragu. Tinggi tubuhku hanya sampai bahunya sehingga aku harus menengadah untuk menatapnya. Kutarik lengannya menemui penjaga. Berbicara dengan mereka dan menjelaskan urusanku, kami pun dipersilakan masuk ke sebuah ruang tempat temanku menunggu. Dia menyambut kami, saling bertukar kabar karena memang sudah lama kami tak bertemu. Setelah istirahat sejenak, kami diajak berkeliling.
Temanku bercerita tentang sejarah lapas yang dibangun sejak pemerintah Kolonial Belanda untuk memenjarakan para pemimpin bangsa kala itu. Salah satunya Muhammad Hatta seorang tokoh nasionalis yang pernah dipenjarakan di lapas ini. Pada periode Presiden Soekarno pun, novelis kenamaan Indonesia Pramudya Ananta Toer pun pernah menginap karena pernah mengkritik kebijakan Presiden. Bahkan, pada era Presiden Soeharto banyak aktivis politik seperti Xanana Gusmao, Asep Suryaman, Sri Bintang Pamungkas, dan pemimpin buruh saat itu Muchtar Pakpahan, pernah merasakan indahnya lapas Cipinang. Sambil berkeliling, dia menunjukan bagian-bagian lapas yang penuh dengan napi. Ada beberapa blok yang penjagaannya sangat ketat karena berisi para napi dengan istilah high risk, para pembunuh dan gembong narkoba. Dari bagian jeruji luar, Deva dipersilakan untuk mengintip kegiatan mereka. Menatap para napi dengan label pembunuh, membuat Deva mengerut ngeri. Apalagi melihat fisik mereka yang penuh tato dengan muka sangar dan mata memerah sambil tertawa melihat kami menampakan seringaian dengan gigi kuning membuat kami ngeri. Deva langsung mengajakku pergi. Temanku mengedipkan mata dan tersenyum padaku. Rupanya melihat mereka membuat Deva ketakutan. Kami berkeliling lagi ke bagian-bagian yang tidak terlalu menakutkan. Seperti tempat-tempat pelatihan dan dapur umum. Di sana kami meminta Deva untuk berbicara dengan para petugas dapur umum yang ternyata beberapa dari mereka merupakan napi-napi yang tidak berbahaya.
Setelah pamit dan mengucapkan terima kasih, kami pun melangkah pulang. Sejak mulai perjalanan kembali ke Bekasi, Deva tampak terdiam. Aku hanya berharap dia dapat menemukan manfaat dari kunjungan tadi. Sampailah aku di rumah mungil ini, Deva langsung pamit pulang.
***
Pagi yang cerah, kehadiranku pagi ini di sekolah disambut riuhan celoteh para siswa yang berjalan dari gerbang depan. Mereka menyalamiku sambil menyapa. Tersenyum menatap mata mereka yang penuh harapan. Tiba-tiba dari belakangku seorang siswa menyapa dengan riang.
“Selamat pagi, Bu Tin!” kutatap dia, Deva, dengan penuh takjub. Suatu perubahan yang luar biasa ketika dia bisa hadir jauh sebelum bel berbunyi. Biasanya dia hadir setelah bel berbunyi dengan muka yang masih mengantuk. Dia menyalamiku takzim kemudian lari mengejar teman-temannya. Lalu kembali menoleh padaku sambil tersenyum.
Saat istirahat pertama, dia menemuiku di ruang guru menyerahkan buku tugas bersampul hijau. 
“Ini tugas-tugas Deva yang belum dikumpulkan kemarin-kemarin. Deva mohon maaf, ya, Bu, selalu merepotkan Ibu. Tugas pelajaran lain sedang Deva selesaikan.” Aku kembali tediam dengan perubahannya yang tiba-tiba. Tentu saja ada perasaan bahagia melihatnya begitu tenang, penuh harapan. Wajahnya tampak bersih. Aku hanya mengangguk dan tersenyum dengan mata berkaca. Dia pun berlalu, kusimpan buku bersampul hijau itu untuk kuperiksa usai mengajar sore nanti.
Pukul empat sore ini, aku masih belum beranjak pulang. Sebagai seorang guru yang masih single, aku masih memiliki waktu untuk menyelesaikan koreksian hasil ulangan tadi siang. Para siswa sudah pulang sejak bel berbunyi pukul 15.10 tadi. Tiba-tiba aku teringat dengan buku bersampul hijau yang diserahkan Deva. Kubuka dan kunilai satu demi satu. Di bagian tengah terselip sepucuk surat berwarna biru dengan tulisan bahwa surat itu ditujukan padaku. Dengan penuh penasaran kubaca surat itu sampai tuntas. Terkejut, bingung, bercampur aduk semua perasaanku. Tiba-tiba suara ponsel menyadarkanku. Nomor yang tidak kukenal, namun tetap aku angkat. Kabar itu membuatku semakin terkejut. Kupanggil rekan kerjaku untuk langsung pergi tanpa menghiraukan semuanya.
Di sana, kami dipersilakan masuk menuju IGD. Dengan berurai air mata kutatap dia, Deva terbaring kaku dengan darah mengucur dari telinganya. Meninggal di tempat, itu yang kudapat dari suster. Kecelakaan tunggal untuk menghindari anak kecil yang sedang menyebrang. Motornya menabrak tembok beton. Pendarahan di kepala. Dengan lunglai aku dipapah rekanku menuju kursi. Terduduk dengan isak dan sesak di dada. Teringat kembali sepucuk surat dalam buku bersampul hijau yang tadi aku baca! Ya, Tuhan, kembali kuterisak mengingat sosoknya, senyumnya, ulahnya, dan perasaannya!
Dear Bu Tin, maaf Deva lancang sekali menulis surat untuk Ibu. Deva hanya ingin mengucapkan terima kasih karena Ibu telah membuat Deva mengerti tentang hidup. Bahwa semua itu memerlukan perjuangan. Jika tak siap berjuang, maka kita akan tergilas. Dan mungkin saja jika Deva salah jalan, Deva akan berakhir di lapas yang kemarin kita kunjungi. Terima kasih banyak, ya, Bu. Sebetulnya butuh keberanian besar buat Deva bicara dengan Ibu. Perasaan Deva terhadap Ibu melebihi perasaan murid pada gurunya. Meski usia kita terpaut jauh, bagi Deva perbedaan 8 tahun bukanlah halangan. Ibu marah atau tidak menganggap perasaan Deva pun tidak apa-apa, yang penting Deva mengungkapkan perasaan Deva karena esok atau lusa mungkin Deva tidak berani menyampaikannya. Sekali lagi Deva mohon maaf dan terima kasih atas bimbingan Ibu selama ini.

Pengagummu,
Deva 
***