REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Sabtu, 23 Maret 2019

NATALIUS PIGAI dan PRINSIP PEMBELA KEMANUSIAAN

NATALIUS PIGAI
(foto : TEMPO.CO)
Pigai adalah salah satu tokoh Muda Putera Terbaik Papua dengan prinsip yang dipegang teguh untuk tegakkan Demokrasi dan Kemanusiaan serta Cinta NKRI.
Saya dan Pigai memang berlainan keyakinan Agama, namun Pigai justru mampu berbuat sesuai prinsip dasar Islam Yang Rahmatan Lil Alamiin itulah yang mendasari saya mengagumi Perjuangan Pigai diberbagai Instansi yang pernah beliau bertugas.
Saya salah satu pribadi yang inginkan Pigai memaafkan siapapun yang telah menyinggung dan menyakitinya baik disengaja maupun tidak disengaja, dan seperti telah tersambung oleh Yang Maha Mengatur Kehidupan (ALLAH SWT) Pigai telah menuliskannya di facebook sebagai berikut :

Saya memaafkan Anda M Yamin, Tuhan Besertamu di Surga

Hari ini banyak aktivis Indonesia memaksa saya memaafkan M. Yamin. Saya maafkan! M Yamin, Ketua Seknas Jokowi meskipun Anda orang Indonesia yg pertama kali menyatakan saya Monyet  dan Gorila. Kata2 yang tidak pantas dikeluarkan oleh seorang berpendidikan dan orang paling dekat Joko Widodo. Apalagi anda tahu betul  bahwa tidak kurang dari 4 persen kemenangan Joko Widodo pada Pilpres 2014 adalah kontribusi saya. Namun Anda tidak dewasa.

Setelah Anda merintis rasisme, diikuti oleh  wakil Anda di Seknas, dia juga sudah strok, dan ada 9 orang yg rasis terhadap saya, semua sakit jantung, trok, masuk penjara, dan melarikan diri keluar negeri dll. Semua kalian lakukan tanpa saya berbuat salah kepada kalian pribadi, hanya Karena posisi saya sebagai pembela kemanusiaan dan seorang aktivis dan Kritikus.

Seperti biasa, saya tidak pernah komentar balik, tidak pernah marah kembali, membalas emosi atau dengan kata2 kasar. Saya diam seribu bahasa, apalagi melaporkan kalian di kepolisian juga belum pernah. Bergerak dalam kesunyian dan lantang dalam berjuang demi keadilan.  Saya berdoa untuk kalian.

Satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa saya bekerja tanpa pamrih dan sungguh2 demi orang2 kecil yang miskin, teraniaya dan pencari keadilan di negeri ini. Namun maaf, rasisme ini soal harga diri dan martabat bangsa saya Papua Melanesia, rakyat Papua tidak akan maafkan dan melupakan. Bahkan photo dan kata2! rasisme kalian sudah di kampanye ke seantero dunia untuk menarik simpati dunia internasional, apalagi terhadap saya, seorang mantan pimpinan lembaga hak asasi manusia.

Sebagai adiknya almarhum Yamin, Saya kecewa sama Joko Widodo, Karena saya duga Joko Widodo terlalu memporsir waktu, tenaga, pikiran dan perasaan bahkan bisa saja Tim Relawan mendapat tekanan dan terbebani karena sudah barang tentu uang banyak tapi tidak mampu dongkrak elektabilitas. Itulah Gosip yg berkembang. Kalau memang itu benar, maafkan Joko Widodo!

Dari lubuk hati yang paling dalam dan tulus, Saya Panjatkan Doa agar Tuhan menerima disisi kanan Allah Bapak di Surga.

(Natalius Pigai, Korban Ancaman, Teror dan Rasisme oleh Almarhum M. Yamin (Ketua Seknas Jokowi)

Tidak ada komentar: