REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Jumat, 05 Januari 2018

RAPAT AWAL TAHUN 2018 DPN GEPENTA

Jakarta, 04 Desember 2018

Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) GEPENTA "Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba Tawuran dan Anarkis) pada hari Kamis tanggal 4 Januari 2018 mengadakan Rapat pertama awal tahun 2018. Rapat di pimpin oleh Wasekjen DPN GEPENTA, Marudut Simanjuntak SH.MH. Dihadiri oleh Pengurus DPN GEPENTA antara lain Laksma Pur Johanes Judiono S.Ip. Msi, Ketua Depart Intelijen, Brigjen Pol Pur Bontor Hutapea SH, MM, Ketua Depart Pemberantasan, Kombespol Pur John Nunuhitu, Ketua Depart Renbia, Crysanti Widya, Ir. Evie dan lainnya di Markas DPN GEPENTA Jakarta Selatan.

Rapat tersebut  dibuka oleh Ketua Umum GEPENTA Brigjenpol Purn DR. Parasian Simanungkalit SH.MH. Pada kata sambutannya Ketua Umum Dpn Gepenta membahas tentang tahun 2018 dan 2019 adalah Tahun Politik. Menurut Parasian Tahun Politik berarti dalam tahun 2018 akan diadakan Pilkada di beberapa Provinsi dan Kabupaten/Kotamadia. Sedang pada tahun 2019 akan diadakan Pemilu Legislatif dan sekaligus Pemilihan Presiden periode 2019 sd 2024.
Pada dua tahun itu rakyat akan terbagi dan terkelompok memilih yang dicalonkan Parpol peserta Pilkada dan peserta pemilu dan Pilpres. Karena sekarang telah terlihat adanya indikasi pertikaian perpecahan dan saling mengejek di medsos, maka hal ini dapat berkelanjutan sampai pada hari H Pilkada serentak apabila hal itu terus menerus berlanjut maka dapat bermuara dan pemicu terjadinya tawuran dan anarkis. Diprediksi dengan analisa Pilkada yang lalu dapat terjadi anarkis dengan pembakaran Gedung Pemerintah dan dapat menimbulkan adanya korban teraniaya dan terbunuh.

Dengan informasi itu maka dapat terakumulasi pengelompokan massa pendukung dan kontra sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya pertikaian antar anak bangsa. Maka apabila hal ini terjadi akan terjadi saling menganiaya dan membunuh kemudian diprovokasi oleh orang tertentu maka dapat terpicu perkelahian massa dan dapat digunakan orang dan kelompok tertentu untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah aecara inkonstitusional. Membaca analisa dan evaluasi itulah maka Gepenta membuat Program umum 5 tahun kedepan  dengan program "Pertahankan NKRI dengan Perlawanan Rakyat Semesta". Dengan menilai geostrategik Global, regional dan Nasional maka Pertahankan NKRI dengan Perlawanan Rakyat Semesta,  sebagai upaya Bela Negara yang dilakukan Semua Komponen Bangsa baik komponen Utama TNI dan Polri maupun komponen pendukung seluruh Rakyat Indonesia. Dipersiapkan dalam 2 tahap masa yaitu:

1. Pada Masa Perang.
    Pada masa Perang ini untuk menghadapi:
  • Invasi Militer Asing. Apabila ada Invasi Militer Asing maka seluruh bangsa Indonesia melakukan perlawanan dan memaksa tentara asing itu segera hengkang dari Indonesia.
  • Pemberontakan bersenjata dalam negeri. Apabila ada pemberontakan maka seluruh komponen bangsa bersama sama mencegah dan menanghulangi serta memadamkannya.

2. Pada Masa Non Perang. 
    Pada masa ini tidak pada masa perang tetapi dalam tertib sipil namun dinyatakan perang terhadap 
    pelaku pidana positip yang ada di Indonesia, yaitu.
  • Perang terhadap Narkoba.
  • Perang terhadap tawuran dan anarkis.
  • Perang terhadap radikalisme dan terorisme.
  • Perang terhadap Makar dan yang mau mengganti Pemerintah secara inkonstitusional.
  • Perang terhadap Korupsi.
  • Perang teehadap Gangguan Kamtibmas intensitas Tinggi.
  • Perang terhadap Pungli.


Gangguan, Hambatan, Tantangan dan Ancaman tersebut diatas harus dapat dicegah ditanggulangi dan ditindak oleh semua anak bangsa sebagai upaya bela negara.
Demikianlah disampaikan oleh Ketua Umum Dpn Gepenta. Diharapkan materi Pertahankan NKRI dengan Perlawanan Rakyat Semesta ini dapat diseminarkan dan di Panel diakusikan disemua Provinsi dan Kabupaten kotamadya agar rakyat bangkit membela Negara Kesatuan R.I. baik pada masa Perang maupu  pada masa Non Perang..

Pada rapat tersebut berturut turut dilakukan paparan dari para Ketua Departemen antara lain,
Oleh Ketua Renbia, tentang Program Umum Gepenta. Johanes Judiono tentang program Intelijen, Chrysanti Widya tentang program Penelitian dan Pengembangan, Evert Nunuhitu tentang Program Bela Negara, Brigjenpol Pur Bontor Hutapea tentang Program Pemberantasan Narkoba Tawuran dan Anarkis, serta Ujeng tentang program kampanye anti Narkoba Tawuran dan Anarkis dengan kegiatan kampanye dengan Motor dan Vespa. Lukas Sahala Ketua Humas Gepenta memaparkan tentang memasyarakatkan Gepenta dan menggepentakan masyarakat.

Diharapkan dengan program umum Gepenta dan kegiatannya dapat menggerakkan rakyat setempat diseluruh Indonesia meningkatnya cinta kepada tanah air dan siap melakukan upaya Bela Negara  dalam mempertahankan NKRI dengan perlawanan rakyat Semesta..
Jayalah Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945..

Tidak ada komentar: