REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Minggu, 17 April 2011

Cerber BI : Bukti Cinta Putera & Puteri Sang Bima 5

  • Memory Januari Bagian V : Sejuta Kenangan Segenggam Harapan

  • Jhidan Malingi
    katax tdak ada bisa lepas dari hukum, tapi toh kenyataanx tidak sama pa yang di utarakan oleh para penegak hukum,para pelanggar masih merajalela di negeri ini,baik di penegak hukum itu sndri maupun pada oknum2 trsebut,,,tapi nyatanya mereka bisa lolos walaupun udah terbukti kejahatanx......sungguh aneh hukum di negeri ini....penegak hikum tu sndri sndri yang melanggar hukum,sungguh ironi sekali,,,,,,dan kasus di negeri ini bisa di bilang hukum sebab akibat or lingkaran setan.......


  • Muhammad Ikhwanullah
    Hampir seluruh daerah di indonesia terjadi Korupsi APBD., NTB zona merah.

  • Zuraid Sape Bima
    Menanggapi pertanyaan @ARI CUEQ AJALAH, walaupun namanya cueq ajalah tapi punya pertanyaan yang cukup bagus beberapa hari yang lalu dan mengikuti isi percakapan kita dimedia ini, maka saya coba megusulkan kepada pengelola Group ini Bung Micky, kira-kira mungkin ini Visi dan Misi kita….. mudah-mudahan dari teman-teman lainnya bisa lebih bagus lagi…ayo tunjukan kreatifitasnya !

    VISI :
    Cerdas dan Kritis Berpikir, Kreatif Memanfaatkan Media Internet, Kompetitif dalam materi dan penyajian komunikasi, hiburan dan informasi.

    MISI :
    1. Bima Institute memperhatikan keseimbangan tanggungjawab sosial, ekonomi, politik dan meningkatkan kecerdasan kita dalam menyelasikan masalah.
    2. Bima Institute menjadi pilihan Generasi Intelektual dan Masyarakat Bima baik yang berada diluar Bima ataupun berada di luar Bima Untuk saling bertegus sapa, menyampaikan ide, bertukar informasi untuk pembangunan Dou Labo Dana

  • Cinta Damai
    MASYARAKAT ADAT dan KEBANGSAAN
    TERNYATA tidaklah mudah menata ulang identitas suatu bangsa, terlebih ketika jejak historis bagaimana dan di mana hulu kebangsaan itu muncul makin kabur dan sayup. Rumitnya lagi, di tengah itu semua selalu muncul keinginan untuk menata ulang kesadaran ihwal sebuah bangsa dengan identitas yang berhulu dari apa yang sesungguhnya telah lama ada, ...setelah berbagai pilihan dilakukan dan ternyata tak pernah bisa menjawab kekinian. Alih-alih memberi jawaban pada identitas, berbagai pilihan itu justru membuat bangsa ini mengalienasi sejarah dirinya sendiri. Bangsa ini akhirnya hidup dalam identitas yang tak berakar sekaligus tak berpucuk.

    Kembali menoleh pada masyarakat adat demi memaknai identitas kebangsaan mungkin tak ubahnya sebuah tamsil ihwal ziarah waktu yang jauh dan tak mudah. Cara pandang terhadap masyarakat adat senantiasa dibebani oleh cara pandang tentang masa lalu yang kolot dan lapuk, sistem nilai yang irasional, dan anggapan ketidakmampuan mereka mengikuti perubahan. Belum lagi kebijakan politik negara yang melabeli mereka sebagai suku terasing.

    Oleh karena itulah, menoleh kembali pada masyarakat adat demi memaknai identitas kebangsaan sesungguhnya mengharuskan banyak orang mengenali identitas masyarakat adat itu sendiri seraya melepaskan godaan untuk mendefinisikan mereka menurut definisi tertentu yang selama ini diimani. Termasuk dalam mengimani waktu. Spirit dan filosofi waktu dalam sistem nilai masyarakat adat mestilah disendirikan dari bagaimana modernitas selama ini mengajarkannya. Dan inilah yang dimaknai oleh W.S. Rendra dengan ungkapannya, "Kemarin dan esok adalah hari ini". Waktu dalam ruang yang mengalir menjadi identitas kebersatuan.


  • Cinta Damai
    SUKMAKU DI TANAH MAKASSAR
    Sukmaku di tanah Makassar
    Negeri Bayang-bayang
    Negeri timur matahari terbit
     Gunung-gunung perkasa
    ... Lembah-lembah menganga
    Pohon-pohon purba
    Kuburan-kuburan tua
     Di dalam kelambu penuh dupa
    Berhadap-hadapanlah dengan Dewata
    Dengan Berlapis-lapis pakaian sutera
    Musik dan tari saling berlaga
     Sukmaku di tanah Makassar
    Memburu anoadi rimba belantara
    Menangkap kupu-kupu di tebing-tebing terjal
    Mengejar derai-derai daunan basah
    Memanjat pohon-pohon lontar
    Dibawah naungannya bertempat gelanggang sabungan ayam
    Dibelakang sekian gumam sinrili siap membunuh kekecewaan
    Dengan badik dan tukul besi
     Sukmaku di tanah Makassar
    bersayap angin mammiri bersiul membelai kota dengan nilai-nilai
    Menunggang kuda jantan dengan lari kencang
    membawa impian ke garis kemenangan
    Kerikil-kerikil merah bermukim gemerincing
    Pasir putih membentang panjang berkilauan
     Sukmaku ditanah Makassar
    Bersampan pinisi dengan layar daun lontar
    Dengan panji-panji sutera warna-warni
    Mengejar debu ombak menjilat lekuk gelombang
    Menyelam ke rahang-rahang menyunting kerang
    Mentyelam ke dasar tasik memetik mutiara
     Sukmaku ditanah Makassar
    Ke mana pun aku pergi
    Dimanapun aku melambai
    Gadis-gadis pakaeran selalu menyanyi, menari di hatiku

    Selamat tinggal puncak Lompobattang
    Selamat tinggal hulu Jeneberang
    Selamat tinggal Kampung Galesong
    Selamat tinggal Pantai Barombong
    Selamat tinggal Pulau Kodingareng
    Selamat Tinggal Karaeng
     Sukmaku di tanah Makassar
    Mengeja I Buri mengejar juku eja
    Mengejar debur ombak menjilat lekuk gelombang
     Sukmaku di tanah Makassar
    Melengking bersama pui-pui
    Merancak bersama parappasa
    Mengemuruh bersama pakkanjara
     Sukmaku ditanah Makassar
    Meski Malino tidak berpohon lagi
    Meski Jeneponto tidak berkuda lagi
    Meski Losari tidak berair lagi
    Meski Somba Opu tidak berpuing lagi

    Sukmaku ditanah Makassar
    Sukmaku ditanah Makassar
     Sungguh Karaeng
     Meski kita berpisah beribu gelombang

    Puisi By: Asia Ramli Prapanca

  • Dita Na Ian
    ngebahas apa si di group ini??? Kane'e ja bade. . .

  • Ibnu Abbas
    yang manakah yang lebih baik antara kita bangga jadi orang Bima atau Bima bangga krn adanya kita, ayo dipilih.........dipilih..........

  • Willy Santay
    Jangan perna berfikir ntuk merubah peraturan yg ada di indonesia, tp coba kita berfikir sjenak adakh peraturan yg lebih bagus dr peraturan dan hukum2 indonesia(demokrasi) yg mau kita tegakkan di negara ini...............,timbul pertanyaan......

  • Faruq Ada Tiada
    teman saya bilang bahwa hidup adalah pilihan....., sypun menarik nafas sejenak kemudian sy bertanya apakah yang harus dipilih....?

  • Faruq Ada Tiada
    Kegagalan hukum modern dalam menyelesaikan persoalan di Indonesia
    disebabkan karena hukum modern lebih memperhatikan perlindungan
    kemerdekaan individu daripada sebagai pengantar keadilan. Maka tak heran
    apabila pada hukum yang diutamakan struktur yang jelas, prosedural dan rigid.

  • Ayah Nadhir
    Kurikulum Kewirausahaan di Kampus Perlukah? Agar muncul enterpreneur muda dari kalangan kampus, sekaligus mengubah orientasi sebagian orang untuk tidak hanya mengejar PNS...Usulan ini mulai dibincangkan di media, setelah ide itu dikemukaan Ketua KADIN Kota Bima, Syarifudin, SH.

    FB : Group Bima Institute 2011


Tidak ada komentar: