REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Selasa, 24 Juli 2018

MANIS DAN PAHITNYA KEHIDUPAN (BAG-2)

Mataram, 24 Juli 2018
ALIMURRAHMAN
(Alumni SMPN 1 Sape - 1989)
*The journey of my live*
Dan layarpun dikibarkan, menuju tanah Jawa, yang asing, baru dan tidak terbaca oleh pikiran polos anak desa. Di Jogjakarta saya bertemu dengan teman teman semasa SMA yang sudah duluan kuliah. 
Rasanya kehidupan itu bersambung lagi, melewati zaman yang menantang dan aroma kampus yang menggelegar. Maka aku mendaftar di IKIP Jogjakarta dan IKIP Makassar, dengan pilihan jurusan bahasa Jerman. 
Aku sangat ingin kuliah di Jogjakarta, tinggal disana dan meikmati iklim Jogjakarta yang edukatif saat itu, tapi takdir Allah berkata lain. Aku justru lulus di IKIP Makassar, kota baru yang aku mengenalnya hanya dari buku sejarah, yaitu kisah para raja dan sultan. 
Sebelum meninggalkan Jogjakarta aku sempat mendaftarkan diri jadi relawan jihad di Bosnia. Saat itu perang Bosnia vs Serbia berkecamuk. Takdir Allah tidak dikirim karena ditutupnya perbatasan untuk menghadang perlawanan mujahidin muslim. Dan setelah itu aku berlayar ke makassar, tujuan baru yg asing, dan penuh misteri. 
Maka pada tahun 1993 aku menjadi mahasiswa Makassar, di universitas Makassar, jurusan bahasa Jerman. Kota Makassar ternyata menjadi kampung baru bagiku, kota yang panas, keras dan penuh tantangan. Menjadi mahasiswa makassar ternyata menjadikan rasa percaya diri yang tinggi, heroik dan kritis. 
Krisis politik tahun 1996 dan gejolak demonstrasi mahasiswa telah merubah jiwa dan pikiranku hingga aku larut dalam gejolak gejolak demonstrasi jalanan yang tak terarah. Tahun 1998 orde baru tumbang, dan kehidupan ekonomi mulai menjepit. Krisis itu membuat semua impian berangsur roboh. 
Dan akupun diwisuda di masa krisis moneter yaitu di tahun 1998 juga. Kehidupan di makassar terus berlanjut hingga tahun 2000 dan tahun 2000 itupun aku memutuskan meninggalkan kota sejarah yang telah membentuk jati diriku. Maka kehidupan baru yang asing dimulai lagi. Menyandang gelar sarjana tetapi pengangguran adalah beban baru yg lebih berat lg. Dua bulan menganggur di Sape, asing, terkungkung dan jiwa selalu memberontak, maka aku putuskan pengembaraan lagi ke Jakarta ditahun 2000. 
Kota metropolitan, kota negara yang penuh hiruk pikuk. Di Jakarta cuman 8 (delapan) bulan, tidak cocok dan jiwa ini mengembara lagi ke Jogjakarta . Di Jogjakarta juga cuman 2 (dua) bulan. Kenangan Jogjakarta tahun 1993 dulu ternyata tidak berulang di tahun 2000. Pengembaraan ini terus berjalan, dan keputusan terakhir hijrah ke pulau Lombok. 
Lombok , pulau turis, pantai, laut dan pegunungan, maka untuk menyambung hidup, aku menjadi guide lagi. Modal bahasa jerman dari kampus menjadikan aku gembala turis, kehidupan ini lebih asing lagi. Dalam otak hanya uang . Aku tidak ingin berlama lama jadi guide, tetapi takdir Allah tetap saja ekonomi memaksa aku berinteraksi dengan lahan pariwisata ini. Dan Allah menjawab do'a do'a, hingga tahun 2006 aku mendaftar CPNS guru. Alhamdulillah Allah meluluskan aku di tahun itu. Maka serta merta aku meninggalkan senggigi, gili trawangan, dll. 
Sekarang aku menjadi guru, memegang spidol dan pulpen, guru bahasa Jerman. Selain itu aku aktif di kajian kajian ilmiah alquran dan hadist dengan pemahaman para salafulummah. Juga memanah....

Abu Muzhaffar Bang Ali Bimawy
(Lombok, juli 2018)

Senin, 23 Juli 2018

MANIS DAN PAHITNYA KEHIDUPAN

Mataram, 23 Juli 2018
ALIMURRAHMAN
(Alumni SMPN 1 SAPE 1989)

*The journey of my live*
Aku dilahirkan di Sape, tahun 1974, lahir di tanah berdebu, tempat para petani bertarung menyambung hidup. Sekolahku ditingkat SD dan SMP di Sape. 
Berlalu waktu dan melanjutkn SMA di kota Bima Tahun 1992 tamat SMA. Kisah-kisah hidup terlulis tebal di waktu SMP dan SMA. tapi saat SMP lebih berkesan, karena disitulah cerita hidup itu pertama ditulis, kenangan bermain dan kepolosan anak desa. Tamat SMA saya kebingungan tentang masa depan. 
Teman-temanku pergi kuliah, aku justru menjadi *guide*, pengantar turis di Labuan Bajo dengan bermodal bisa bahasa Inggris saat SMA. Kehidupan di Labuan Bajo keras, bergaul dengan orang orang Flores yang kasar, maklum mereka orang nasarah. 6 (enam) bulan di Flores, mengais uang untuk modal kuliah. Tahun 93 menuju Jogjakarta, mendaftar di IKIP JogJakarta dengan harapan menjadi mahasiswa.

(Bersambung,........)

PARTAI BERKARYA TARGETKAN 3 KURSI TIAP KABUPATEN DAN KOTA

Bima, 20 Juli 2018

Partai Berkarya Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat serius dan fokus memperjuangkan dan mewujudkan target DPP dan DPW Partai Berkarya merebut masing-masing 3 (tiga) kursi legislatif di tiap Kabupaten dan Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat.
10 (sepuluh) Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat diperjuangkan bisa meraih 3 kursi atau 30 Kursi se NTB, Kata ORIN BIMA. 

Perjuangan ini memang cukup berat, terlebih saya yang tidak punya kemampuan finansial, tetapi dengan keterbukaan dan keseriusan Partai Berkarya membuka kesempatan kepada orang seperti saya untuk ambil bagian dalam perjuangan berkarya membangun Indonesia yang lebih baik dengan biaya pas pasan bahkan Partai Berkarya merangkul tokoh-tokoh masyarakat Nusa Tenggara Barat mengambil kesempatan menjadi Calon Anggota Legislatif tanpa mahar menjadi satu spirit yang menambah semangat juang mewujudkan target Partai Berkarya, Kata Orin Bima menegaskan.
Pantauan zuraidbima.blogspot.co.id FARIDA (Orin Bima Pantura) sepulangnya dari Mataram Ibu Kota Provinsi NTB mengurus segala kelengkapan administrasi pencalonannya sebagai bakal calon Anggota Legislatif terus melakukan sosialisasi dan konsolidasi, baik internal keluarga besarnya di Dompu, Kota Bima dan Kabupaten Bima maupun kepada masyarakat umum, setiap kali kesempatan disaat melaksanakan pekerjaan sebagai penyanyi (musisi) tanpa ragu ORIN selalu menyampaikan dan mensosialisasikan Partai Berkarya.
Di pengajianpun saya lakukan sosialisasi untuk Partai Berkarya sebagai wujud terima kasih saya dan perjuangan saya untuk partai berkarya. Pungkas FARIDA.
MOHON DOA DAN DUKUNGAN SELURUH MASYARAKAT BIMA DAN DOMPU UNTUK MEWUJUDKAN TARGET PARTAI BERKARYA MERAIH MASING-MASING 3 (TIGA) KURSI DI DPRD KAB. BIMA, KOTA BIMA DAN KAB. DOMPU. kata Orin Bima.

Red"zuraidbima/20/07/18"

Minggu, 22 Juli 2018

FARIDA "ORIN BIMA" DI BINTANG PANTURA 4 INDOSIAR 2017

Bima, 20 Juli 2018

Akhir Tahun 2017 FARIDA Calon Anggota Legislatif Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat, atau yang di kenal dengan Nama ORIN BIMA Tampil diajang Dangdut Nasional Televisi Indosiar BINTANG PANTURA 4.

Kamis, 19 Juli 2018

164 Mayat Terkatung di Danau Toba. PRESIDEN HARUS TURUN TANGAN !

Jakarta, 19 Juli 2018
"SISI KEMANUASIAAN"
Oleh: Natalius Pigai

Sudah 1 Bulan, KM Sinar Bangun yang tenggelam tanggal 18 Juni 2018 di perairan danau Toba Sumatera Utara telah meninggalkan problem serius. Setelah 21 orang korban selamat, 3 orang meninggal dunia. Diperkirakan masih ada 164 jenazah di dasar Danau Toba. Demikian pula Bangkai Kapal tidak bisa diangkat. 

Memang sebuah ironi di negeri sebesar ini sampai Pemerintan Angkat Tangan. Pemerintan Jokowi menghentikan pencarian jenazah dengan alasan kedalaman mencapai 450 meter. Penghentian pengangkatan jenazah hanya karena alasan kedalaman dan Indonesia tidak memiliki alat untuk sampai kedalaman tersebut. 

Sederhana itukah alibi Pemerintan, hanya karena faktor kedalaman dan tidak memiliki peralatan membiarkan 164 jenazah anak negeri tanpa dosa jadi bangkai di dasar danau. Alasan yang tidak masuk akal jika negeri besar seperti  Indonesia dengan kemampuan teknologi dan uang yang melimpa rua,  namun tidak bisa datangkan tenknologi dari negara lain atau minta bantuan negara lain. 

Apakah mungkin pemimpin negeri ini telah kehilangan jati diri dan empati kemanusiaan, urat dan nurani kemanusiaan hilang sehilang akal Budi dan rasio. Ironi dan sangat kontras, disaat dimana pemimpin yang menggaungkan diri sebagai sentrum utama Pancasilais, ketuhanan yang mengajarkan Kemanusiaan dan penghormatan atas keadilan dan keadaban tanpa berbuat apa-apa. Jangan mengklaim diri pusat nasionalisme dan pemilik Pancasila jika tidak memiliki nurani kemanusiaan untuk mengembalikan 164 nyawa manusia yang terkatung2 dan jadi bangkai di dasar danau kecil di tengah pegunungan bukit barisan bukan di dasar samudera seperti tenggelamnya Malaysian Airlines di Samudera Hindia. 

Kalau kita beda kasus ini ada empat pelanggaran yang harus dilihat dalam peristiwa di danau Toba. Pertama, kelalaian administrator pelabuhan  yang tidak mampu menertibkan lalu lintas pelayaran. Administrastor pelabuhan merupakan pejabat pemerintah yang bertugas memanajemen transportasi laut juga mengelola bandar pelabuhan termasuk memastikan keselamatan pelayaran dan penumpang. Kedua, kelalaian kapten kapal yang tidak mematuhi aturan pelayaran dan tidak memenuhi standar kelayakan dan kepatutan pelayaran. Ketiga, pemerintah harus memastikan agar seluruh korban terangkat untuk memberi penguatan dan kepastian memenuhi rasa duka lara yang menyertai rakyat khususnya keluarga korban terobati. Keempat, Memastikan adanya jaminan ganti rugi dan uang duka yang wajar bagi kemanusiaan. 
Dari keempat hal ini aspek yang sangat penting dalam peristiwa Danau Toba adalah tanggung jawab pemerintah untuk memastikan adanya mayat korban agar dikembalikan kepada keluarga. 

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran menegaskan bahwa pemerintah mempunyai tugas untuk melakukan evakuasi baik korban yang hidup maupun korban meninggal dunia yang tenggelam di laut, sungai maupun danau. Demikian pula dalam perspektif hak asasi manusia, negara juga mempunyai kewajiban untuk memastikan adanya perlindungan dan pemenuhan kebutuhan (governmet obligation to Protect, to respect and to fulfill on human right). Kepastian adanya jaminan perlindungan yang pasti dari kecelakaan merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah, demikian pula hak warga negara untuk mengetahui keluarga yang menjadi korban (right to know) dan mematikan adanya hak atas remedial bagi keluarga korban. Oleh karena itu pemerintah tidak bisa mengelak dari tanggung jawab. Kalau dilihat secara utuh peristiwa tenggelamnya kapal KM Sinabung maka sudah bisa dipastikan bahwa kematian ratusan penumpang merupakan korban akibat kelalaian pemerintah atau pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan karena adanya pembiaran (by ommision) sehingga pemerintah secara langsung merupakan pihak yang paling bertanggungjawab atas tragedi danau
Toba. Kalau di negara-negara lain Presiden memimpin evakuasi dan
Menteri yang bertanggungjawab harus mengundurkan diri serta pihak yang bertanggungjawab di Sumatera utara dipenjara. 

 Sejak 18 Juni sampai saat ini pemerintah tidak menaruh empati kemanusiaan, rasa peduli juga tanggung jawab sebagai pemegang otoritas tertinggi. Apa yang dipertontonkan pemerintah sekarang ini menunjukkan rasa ketidakmampuan manajemen bencana, apalagi hanya dengan alasan yang sederhana seperti tidak memiliki teknologi. Negara bisa meminta bantuan atau sewa dari  negara lain. 

Danau Toba adalah salah satu potensi wisata di Indonesia bagian Barat khususnya Sumatera utara. Selain didukung oleh mobilitas wisatawan melalui moda transportasi Bandara udara Silangit juga melalui hubungan transportasi darat yang sedang digencarkan oleh pemerintah akan meningkatkan mobilitas barang, jasa dan wisatan menuju danau Toba. Animo pelaku bisnis untuk mendukung kawasan ekonomi khusus juga wisatawan domestik dan mancanegara yang menarik minat ke Danau Toba untuk mengetahui sejumlah misteri, potensi wisata, tarian adat istiadat serta panorama dan wisata danau. Namun demikian Bagaimana mungkin negara ini bisa meyakinkan dunia internasional bahwa wisata di danau Toba aman dan nyaman jika Negara ini tidak bertanggungjawab terhadap warga negara kita sendiri. Bahkan bukan tidak mungkin akan menjadi rahasia umum bagi wisatawan bahwa berwisata di danau Toba berbahaya dan tidak nyaman dan negara tidak bertanggungjawab jika peristiwa naas menerpa wisatawan.

Oleh karena itu, pemerintah tidak boleh menghentikan. Presiden jangan membiarkan  Basarnas bekerja sendirian, tetapi sebagai kepala pemerintahan bertanggungjawab harus turun tangan secara langsung melakukan pencarian dan pengangkatan  bangkai kapal dan korban-korbannya dengan memberdayakan kemampuan teknologi, sumber daya yang dimiliki atau minta bantuan negara- negara yang memiliki teknologi dan SDM yang handal. 

(Natalius Pigai, Aktivis Kemanusiaan)

Selasa, 17 Juli 2018

H. RAUF TOKOH INSPIRASI ORIN BIMA BINTANG PANTURA

Bima, 17 Juli 2018
H. RAUF Ketua DPD
Partai Berkarya Kab. BIMA
Tokoh Partai Berkarya Kabupaten Bima banyak memberi semangat kepada generasi muda Kabupaten Bima, Pria dengan usia yang cukup senior ini juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Berkarya Kabupaten Bima.


Beliu adalah tokoh Partai Berkarya Kabupaten Bima yang saya kagumi samangat juangnya, kata Farida kepada zuraidbima.blogspot.co.id.

Dibawah kepemimpinan H. RAUF Partai Berkarya Kabupaten Bima bisa menjadi Partai yang dapat membawa perubahan yang lebih nyata di Kabupaten Bima dan mendapat suara terbanyak dipemilihan Legislatif pada Tahun 2019 nanti.

Kematangan berfikir dan kemampuan serta wawasan pilitik beliau memberi nilai plus bagi Partai Berkarya semakin solid secara internal dan memberi banyak dukungan dari masyarakat Kabupaten Bima.


Partai Berkarya Kabupaten Bima punya massa akar rumput yang solid dan siap memenangkan Partai Berkarya di Pemilu 2019 nanti. Kata Farida.

RED. ZURAID BIMA 17/07/18

FARIDA (Orin Bima Bintang Pantura) TUNTASKAN SYARAT CALEG PARTAI BERKARYA DENGAN PEMERIKSAAN KESEHATAN "ROHANI" DI MATARAM

Mataram, 13 Juli 2018
FARIDA "ORIN BIMA BINTANG PANTURA"
Perjuangan tanpa kenal lelah untuk sebuah amanah menuju Parlemen Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Partai Berkarya terus menggelora Kepentingan Partai Berkarya menjadi Fokus Utama dalam setiap kunjungannya ke seluruh pelosok Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu sebagai Daerah Pemilihannya.
Antri Pemeriksaan Kesehatan (Rohani) di RS Mataram
Konsolidasi internal Partai Berkarya dan antar Calon Legislatif Partai Berkarya dilakukan disela pengurusan persyaratan maju sebagai Calon Legislatif di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Memantapkan langkah dan strategi pemenangan Partai Berkarya khususnya di Nusa Tenggara Barat dan Nasional.
Pengurusan Persyaratan Caleg Partai Berkarya NTB
Kekompakkan seluruh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat, mulai dari Ketua DPW Partai Berkarya NTB Bp. H. DARMAWAN, Sekretaris Bp. INDRA JAYA dan seluruh Pengurus DPW Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat menambah semangat Kakak berjuang untuk Partai Berkarya, Kata Orin Bima.
INDRA JAYA Sekretaris DPW Berkarya
Inshaa Allah minggu ini saya akan sosialisasi dan Kosolidasi Partai Berkarya ke Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu, sekaligus bersilatrurrahiim ke keluarga besar di Sape dan Lambu. Dukungan dan doa keluarga besar di Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu menambah kepercayaan diri Farida untuk maju berjuang bersama Partai Berkarya, Pungkasnya.

red"zuraidbima/13/07/2018"



Kamis, 12 Juli 2018

FARIDA HADIR DISANTUNAN YATIM, DHUAFA DAN DOA BERSAMA CALEG DPW BERKARYA NTB

Mataram, 12 Juli 2018
FARIDA (Orin Bima Bintang Pantura) Bersama
Ketua DPW Partai Berkarya NTB H. DARMAWAN
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat (DPW PARTAI BERKARYA NTB) melaksanakan kegiatan santunan yatim, dhuafa dan doa bersama seluruh Bakal Calon Legislatif DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat Partai Berkarya.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPW H. DARMAWAN dilaksanakan dalam rangka memohon ridho Allah SWT untuk Keberhasilan Perjuangan Partai Berkarya menuju Pemilu Legislatif Tahun 2019 nanti dan seluruh Calon Legislatif Partai Berkarya diberi kekuatan dan semangat juang untuk meraih suara terbanyak di Nusa Tenggara Barat.
Dalam sambutannya Ketua DPW Partai Berkarya mengharapkan seluruh Kader Partai Berkarya baik yang maju sebagai Bakal Calon Legislatif maupun yang distruktur Kepengurusan DPW NTB memaksimalkan Sosialisasi dan Konsolidasi di daerah pemilihan masing-masing.
Berjuang dan berkarya membangun Nusa Tenggara Barat khususnya dan Negara Kesatuan Republik Indonesia Umum.
Partai Berkarya sangat mendapatkan tempat dihati masyarakat yang rindu akan kestabilan ekonomi seperti yang telah diperjuangkan oleh Presiden Soeharto.
Partai Berkarya bisa berjaya dan mampu mengembalikan kedaulatan NKRI dan mampu membangun NKRI tanpa harus bergantung pada utang dari Negara lain.
Partai Berkarya bisa menjadi partai harapan rakyat Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan sosial, ekonomi dan berkemajuan dalam penguasaan tekhnologi modern.

Red."zuraidbima/12/07/2018"


RAPAT KERJA SMAN 1 TAMBUN UTARA 2018

Rabu, 11 Juli 2018

FARIDA BERKUNJUNG KE DPW PARTAI BERKARYA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

Mataram, 10 Juli 2018

Kader Partai Berkarya asal Kota Bima, FARIDA berkunjung ke Dewan Pimpinan Wilayah Partai BERKARYA Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kunjungan ke Kantor DPW Partai Berkarya di Ibu Kota Propinsi Nusa Tenggara Barat dilaksanakan bertepatan dengan mengantarkan Puterinya yang masuk Fakultas Kehutanan Universitas Mataram, Kata FARIDA
Konsolidasi dan sosialisasi yang intensif terus dilaksanakan oleh Kader-Kader Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat, perjuangan tanpa kenal lelah tersebut dilakukan penuh semangat menuju Indonesia yang lebih baik sesuai dengan garis Perjuangan dan Cita-Cita Luhur Partai Berkarya.
Beberapa Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat menerima FARIDA dengan penuh keakraban serta melakukan diskusi dengan Ketua dan Sekretaris DPW Partai Berkarya H. DARMAWAN dan INDRA JAYA, S.Pd. dalam rangka menyusun strategi Perjuangan untuk mewujudkan Cita-Cita & Perjuangan Partai Berkarya meraih dukungan Masyarakat Nusa Tenggara Barat di Pemilu Legislatif Tahun 2019 nanti.
Farida yang bulan Juni 2018 lalu sudah melaksanakan kegiatan Sosialisasi di Dompu, Kota Bima dan Kabupaten Bima mendapatkan banyak dukungan baik dari keluarga besar di tiga Kabupaten dan Kota maupun rekan-rekan sesama musisi (penyanyi) baca di Link : 
https://zuraidbima.blogspot.com/2018/07/faridah-orin-bima-pantura-mantap-maju.html
Kedatangan Farida ke DPW Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat juga sekaligus mengurus segala administrasi sebagai syarat pencalonannya maju sebagai Perwakilan Perempuan dari Partai Berkarya untuk menjadi Calon Anggota Parlemen Propinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2019 nanti.
Alhamdulillah tinggal satu persyaratan yaitu Test Rohani Kata Farida penuh semangat.

red. "zuraidbima/10/07/2018"

Sabtu, 07 Juli 2018

FARIDA (ORIN BIMA PANTURA) MANTAP MAJU BERSAMA BERKARYA PROPINSI NTB

Bima, 6 Juli 2018

Musisi sekaligus penyanyi asal Kota Bima yang lebih dikenal dengan nama ORIN BIMA PANTURA semakin mantap menyiapkan diri maju sebagai Anggota Parlemen Propinsi Nusa Tenggara Barat Partai Berkarya.
Dukungan suami dan anak-anak memberi saya semangat untuk maju, baik sebagai Bendahara DPW Partai Berkarya propinsi NTB  maupun sebagai bakal calon DPRD Propinsi Nusa Tenggara Barat Partai Berkarya pada Pemilu Legislatif 2019 nanti, kata Farida (Orin Bima) saat jumpa dikediamannya minggu lalu kepada saya.
Keluarga Kab/Kota Bima
Sebagai wujud kesiapanya Orin Bima mulai melakukan Konsolidasi dan Sosialisasi dikalangan Keluarga Besarnya di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.
Keluarga Kabupaten Dompu
Dalam satu kesempatan tepatnya di Rumah Makan Bandeng Bakar Palibelo FARIDA juga menyampaikan niatnya kepada orang Nomor Satu Kabupaten Bima Hj. Dinda Damayanti (Bupati Bima) dan mendapatkan dukungan dan doa dari Ibu Bupati Bima.
Bersama Bupati Bima
Rabu, 27 Juni 2018 Orin Bima didampingi Zuraid Bima mengunjungi Keluarga Besar di Kabupaten Dompu dalam kegiatan Sosialisasi Partai Berkarya dan sekaligus meminta doa dan dukungan Keluarga Besar di Dompu mendukung niatnya maju sebagai Perwakilan Perempuan ke Parlemen Propinsi dibawah Bendera Barkarya. 
Hari berikutnya Kamis, 28 Juni 2018 Menuju Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu guna mensosialisasikan Partai Besutan Putera Mantan Presiden Soeharto, Mas Tommy Soeharto tersebut.
KELUARGA SAPE, LAMBU & LANGGUDU
Jumat, 29 Juni 2018 Orin Bima menuju Kacamatan Sila Kabupaten Bima guna menghadiri Undangan sebagai Penyanyi dalam salah satu acara pernikahan anggota keluarga dan sekaligus dimanfaatkan untuk sosialisasi Partai Berkarya kepada masyarakat Sila.
MUSISI BIMA & DOMPU
Red.+zuraidbima.blogspot.co.id+06/07/2018

CERITA INDAH MASA SMP KEMBALI KAMI UKIR MALAM INI

GWA, 06 Juli 2018
Setelah 30 (tiga puluh) tahun kami dipisahkan oleh jarak, waktu dan kesibukan masing-masing dalam menjalani kehidupan, lewat media WashApp kami berusaha rajut kembali kenangan Indah masa-masa di SMPN 1 SAPE tahun 1988/1989.







Selasa, 19 Juni 2018

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF JALAN TOL PULAU JAWA

Malang, 20 Juni 2018
DR. PARASIAN SIMANUNGKALIT, SH.MH
BrigJend.Polisi (P)
Setelah melakukan perjalanan mudik lebaran 1439 H Ketua Umum Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba, Tawuran dan Anarkisme beserta keluarga menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, melalui jalur Jalan Bebas Hambatan atau yang kita kenal Jalan TOL. Parasian Simanungkalit melalukan analisa dampaknya baik yang positif maupun yang negatif menurut pengamatan sepanjang perjalanannya, berikut analisanya dan sekaligus sebagai kritik untuk perbaikan dimasa mendatang :

  1. Pemasukan Uang pada pengelola TOL dan Percepatan Pengembalian Modal pembangunan TOL
  2. Pemasukan dan Pendapatan Negara
  3. Menguras uang pengguna jalan TOL
  4. Mengurangi pendapatan pengusaha kecil di ruas jalan Non TOL
  5. Jalan Non TOL sepi pengelola rumah makan/restauran banyak yang tutup.
  6. Warung-warung rakyat kecil sepanjang jalan Non TOL sepi pembeli.
  7. SPBU Jalan Non TOL sepi kendaraan yang mengisi bahan bakar
  8. SPBU dalam kota mengalami kepadatan dan antri panjang kendaraan mengisi bahan bakar
  9. Pengedar Narkoba bisa lolos antar propinsi karena tidak ada razia.
  10. Keamanan kondusif, tidak ada tawuran dan anarkisme.


Pembangunan Jalan TOL memperlancar mobilitas kendaraan pengangkutan penumpang maupun barang sembilan bahan pokok baik dari Jawa Timur, Jawa Tengah ke Jakarta dan sekitar maupun sebaliknya, yang tentunya berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi, namun dampak negatif dari analisa saya tersebut di atas hemdaknya menjadi perhatian penting bagi Pemerintah untuk menemukan solusi yang baik sehingga pembangunan TOL tersebut bisa juga dirasakan sebagai kemajuan oleh masyarakat pada umumnya sepanjang jalan tol terbentang, Tutup Ketum GEPENTA.