REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Minggu, 29 Juli 2018

FARIDA BERSILATURAHMI KE KETUA PAMMI KOTA BIMA

Bima, 29 Juli 2018
H. MAN WUJUD (Baju Hijau)
Menunggu proses penetapan pencalonannya sebagai Calon Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat FARIDA (Purn Bima *Pantura) bersilaturrahmi ke tokoh-tokoh seniman Kota Bima dan Dompu, Minggu 29 Juli 2018 saya ke Pak H. Man Wujud Ketua PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia) Kota Bima, kata Orin kepada zuraidbima.blogspot.co.id.
Kunjungan ini merupakan program kegiatannya setelah mendapat kesempatan dari Dewan Pimpinan Wilayah Partai Berkarya Propinsi Nusa Tenggara Barat untuk maju sebagai perwakilan Perempuan di Parlemen NTB.
Alhamdulillah dukungan atas niat Orin berjuang bersama Partai Berkarya mendapat respon dan dukungan yang sangat bagus dari sahabat-sahabat seniman, AMPARA, baik di Kabupaten Dompu maupun di Kota Bima tempat saya menetap, tambah Orin Bima penuh semangat.

Visi dan Misi Partai Berkarya terus saya sosialisasikan agar masyarakat Dapil VI NTB (Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima) lebih mengenal dan mengetahui apa yang diperjuangkan oleh Partai Berkarya bila mendapat amanah dari masyarakat Bima dan Dompu.

Red.zuraidbima.blogspot.co.id/29/07/18

Sabtu, 28 Juli 2018

DUKUNGAN MUSISI KABUPATEN DOMPU UNTUK FARIDA DAN PARTAI BERKARYA

Dompu, 27 Juli 2018

Partai Berkarya membuktikan Keseriusannya benar-benar Berkarya Membangun Indonesia yang mandiri dan bermartabat, Musisi FARIDA (Orin Bima *Pantura) maju mencalonkan diri sebagai Perwakilan Perempuan pada pemilu legislatif Dewan Permusyawaratan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dari Partai Berkarya, tanpa mahar atau embel-embel biaya setoran ke partai.

Dewan Pimpinan Wilayah Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat di bawah pimpinan H. DARMAWAN dan Sekretarisnya INDRA JAYA membuka peluang bagi Masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk ambil bagian dan berjuang bersama Partai Berkarya untuk berkarya membangun Nusa Tenggara Barat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lebih maju dan bermartabat.

Partai yang dipimpin Putera mantan Bapak Pembangunan Indonesia H.M. Soeharto(alm), HUTOMO MAMDALA PUTERA, atau yang dikenal dengan Tommy Soeharto seakan mengobati rasa rindu akan perjuangan Presiden ke 2 Indonesia dalam meningkatkan dan mempertahankan swasembada pangan di Bumi Gora.

Begitupun juga dukungan masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk Caleg dari Partai Berkarya yang mendapat kesempatan maju di Pileg 2019 nanti.
FARIDA atau yang dikenal oleh masyarakat  Bima dan Dompu sebagai Musisi (penyanyi) sangat berpeluang menyumbang suara terbanyak untuk Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat, dukungan Seniman/Musisi baik di Bima maupun Dompu sangat besar dan menjadi idola di kalangan remaja atau para pemilih pemula.

Jumat, 27 Juli 2018 di Kabupaten Dompu dengan penuh semangat dan sukarela para musisi membantu Orin Bima mensosialisasikan Visi dan Misi Partai Berkarya ke masyarakat Dompu. 

Kepercayaan mereka semakin mantap dan semakin kuat mengetahui bahwa Farida maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat tanpa beban anggaran alias tanpa mahar atau setoran ke partai. Mereka yakin perjuangan yang diawali dengan sebuah semangat dan keikhlasan adalah modal yang paling besar dan menjadi kekuatan bagi Orin Bima menjaga amanah masyarakat Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu saat terpilih dan duduk sebagai wakil rakyat di DPRD PROVINSI NTB nanti.
Dukungan yang ikhlas terus mengalir kata Orin Bima penuh semangat kepada zuraidbima.blogspot.co.id

Red"zuraidbima.blogspot.co.id

Selasa, 24 Juli 2018

VISI DAN MISI PARTAI BERKARYA

Kota Bima, 24 Juni 2018
Mengisi waktu dalam menunggu Keputusan KPU Provinsi Nusa Tenggara Barat, FARIDA (ORIN BIMA * PANTURA) melaksanakan kegiatan kunjungan ke Dompu dan Sape, Kegiatan dalam rangka mensosialisasikan Visi dan Misi Partai Berkarya agar lebih dikenal dan diketahui oleh Masyarakat Dapil VI (Kab.Bima, Kota Bima dan Kab. Dompu) Nusa Tenggara Barat.
ORIN BIMA juga mengirimkan Visi dan Misi lewat WA kepada http://zuraidbima.blogspot.com/ berikut VISI dan MISI PARTAI BERKARYA No. 7 :

VISI PARTAI BERKARYA
Terwujudnya kehidupan bangsa Indonesia yang bertaqwa, aman, sejahtera, adil, dan berdaulat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MISI PARTAI BERKARYA
  1. Menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia.
  2. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui penyelenggaraan negara yang demokratis, transparan dan akuntabel yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
  3. Memerangi dan membasmi korupsi serta menegakkan supremasi hukum untuk mewujudkan keadilan dan kepastian atas hak dan kewajiban asasi manusia bagi seluruh rakyat Indonesia.
  4. Membangun karakter bangsa dan sistem demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan kepribadian bangsa dalam upaya membangun kehidupan masyarakat yang bertaqwa, aman, sejahtera, dan bermartabat.
  5. Mencerdaskan kehidupan bangsa, serta berperan dalam membangun perdamaian dunia dengan politik luar negeri yang bebas aktif.
  6. Melahirkan pemimpin yang jujur, tegas, berkemampuan, anti korupsi, memiliki jiwa kepemimpinan, pengemban, pengayom, dan pelayan bagi kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
  7. Melakukan rekonsiliasi nasional yang utuh dalam rangka menyatukan kembali tekat bersama untuk menyongsong masa depan bangsa yang lebih baik dan unggul sesuai cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
  8. Membangun sumber daya manusia yang berakhlak mulia, sehat, cerdas, dan terampil.
  9. Membangun sistem perekonomian nasional yang berorientasi pada penguatan ekonomi kerakyatan, membuka kesempatan berusaha dan lapangan kerja seluas-luasnya bagi peningkatan pendapatan dan ksejahteraan rakyat dengan memanfaatkan dan mengembangkan Sumber Daya Alam secara tepat guna dan berdaya guna serta berkeadilan, berwawasan lingkungan dan kemaritiman.
  10. Mengembangkan otonomi daerah untuk lebih memacu percepatan pembangunan di seluruh tanah air guna meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MANIS DAN PAHITNYA KEHIDUPAN (BAG-2)

Mataram, 24 Juli 2018
ALIMURRAHMAN
(Alumni SMPN 1 Sape - 1989)
*The journey of my live*
Dan layarpun dikibarkan, menuju tanah Jawa, yang asing, baru dan tidak terbaca oleh pikiran polos anak desa. Di Jogjakarta saya bertemu dengan teman teman semasa SMA yang sudah duluan kuliah. 
Rasanya kehidupan itu bersambung lagi, melewati zaman yang menantang dan aroma kampus yang menggelegar. Maka aku mendaftar di IKIP Jogjakarta dan IKIP Makassar, dengan pilihan jurusan bahasa Jerman. 
Aku sangat ingin kuliah di Jogjakarta, tinggal disana dan meikmati iklim Jogjakarta yang edukatif saat itu, tapi takdir Allah berkata lain. Aku justru lulus di IKIP Makassar, kota baru yang aku mengenalnya hanya dari buku sejarah, yaitu kisah para raja dan sultan. 
Sebelum meninggalkan Jogjakarta aku sempat mendaftarkan diri jadi relawan jihad di Bosnia. Saat itu perang Bosnia vs Serbia berkecamuk. Takdir Allah tidak dikirim karena ditutupnya perbatasan untuk menghadang perlawanan mujahidin muslim. Dan setelah itu aku berlayar ke makassar, tujuan baru yg asing, dan penuh misteri. 
Maka pada tahun 1993 aku menjadi mahasiswa Makassar, di universitas Makassar, jurusan bahasa Jerman. Kota Makassar ternyata menjadi kampung baru bagiku, kota yang panas, keras dan penuh tantangan. Menjadi mahasiswa makassar ternyata menjadikan rasa percaya diri yang tinggi, heroik dan kritis. 
Krisis politik tahun 1996 dan gejolak demonstrasi mahasiswa telah merubah jiwa dan pikiranku hingga aku larut dalam gejolak gejolak demonstrasi jalanan yang tak terarah. Tahun 1998 orde baru tumbang, dan kehidupan ekonomi mulai menjepit. Krisis itu membuat semua impian berangsur roboh. 
Dan akupun diwisuda di masa krisis moneter yaitu di tahun 1998 juga. Kehidupan di makassar terus berlanjut hingga tahun 2000 dan tahun 2000 itupun aku memutuskan meninggalkan kota sejarah yang telah membentuk jati diriku. Maka kehidupan baru yang asing dimulai lagi. Menyandang gelar sarjana tetapi pengangguran adalah beban baru yg lebih berat lg. Dua bulan menganggur di Sape, asing, terkungkung dan jiwa selalu memberontak, maka aku putuskan pengembaraan lagi ke Jakarta ditahun 2000. 
Kota metropolitan, kota negara yang penuh hiruk pikuk. Di Jakarta cuman 8 (delapan) bulan, tidak cocok dan jiwa ini mengembara lagi ke Jogjakarta . Di Jogjakarta juga cuman 2 (dua) bulan. Kenangan Jogjakarta tahun 1993 dulu ternyata tidak berulang di tahun 2000. Pengembaraan ini terus berjalan, dan keputusan terakhir hijrah ke pulau Lombok. 
Lombok , pulau turis, pantai, laut dan pegunungan, maka untuk menyambung hidup, aku menjadi guide lagi. Modal bahasa jerman dari kampus menjadikan aku gembala turis, kehidupan ini lebih asing lagi. Dalam otak hanya uang . Aku tidak ingin berlama lama jadi guide, tetapi takdir Allah tetap saja ekonomi memaksa aku berinteraksi dengan lahan pariwisata ini. Dan Allah menjawab do'a do'a, hingga tahun 2006 aku mendaftar CPNS guru. Alhamdulillah Allah meluluskan aku di tahun itu. Maka serta merta aku meninggalkan senggigi, gili trawangan, dll. 
Sekarang aku menjadi guru, memegang spidol dan pulpen, guru bahasa Jerman. Selain itu aku aktif di kajian kajian ilmiah alquran dan hadist dengan pemahaman para salafulummah. Juga memanah....

Abu Muzhaffar Bang Ali Bimawy
(Lombok, juli 2018)

Senin, 23 Juli 2018

MANIS DAN PAHITNYA KEHIDUPAN

Mataram, 23 Juli 2018
ALIMURRAHMAN
(Alumni SMPN 1 SAPE 1989)

*The journey of my live*
Aku dilahirkan di Sape, tahun 1974, lahir di tanah berdebu, tempat para petani bertarung menyambung hidup. Sekolahku ditingkat SD dan SMP di Sape. 
Berlalu waktu dan melanjutkn SMA di kota Bima Tahun 1992 tamat SMA. Kisah-kisah hidup terlulis tebal di waktu SMP dan SMA. tapi saat SMP lebih berkesan, karena disitulah cerita hidup itu pertama ditulis, kenangan bermain dan kepolosan anak desa. Tamat SMA saya kebingungan tentang masa depan. 
Teman-temanku pergi kuliah, aku justru menjadi *guide*, pengantar turis di Labuan Bajo dengan bermodal bisa bahasa Inggris saat SMA. Kehidupan di Labuan Bajo keras, bergaul dengan orang orang Flores yang kasar, maklum mereka orang nasarah. 6 (enam) bulan di Flores, mengais uang untuk modal kuliah. Tahun 93 menuju Jogjakarta, mendaftar di IKIP JogJakarta dengan harapan menjadi mahasiswa.

(Bersambung,........)