REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Senin, 23 Juli 2018

PARTAI BERKARYA TARGETKAN 3 KURSI TIAP KABUPATEN DAN KOTA

Bima, 20 Juli 2018

Partai Berkarya Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat serius dan fokus memperjuangkan dan mewujudkan target DPP dan DPW Partai Berkarya merebut masing-masing 3 (tiga) kursi legislatif di tiap Kabupaten dan Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat.
10 (sepuluh) Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat diperjuangkan bisa meraih 3 kursi atau 30 Kursi se NTB, Kata ORIN BIMA. 

Perjuangan ini memang cukup berat, terlebih saya yang tidak punya kemampuan finansial, tetapi dengan keterbukaan dan keseriusan Partai Berkarya membuka kesempatan kepada orang seperti saya untuk ambil bagian dalam perjuangan berkarya membangun Indonesia yang lebih baik dengan biaya pas pasan bahkan Partai Berkarya merangkul tokoh-tokoh masyarakat Nusa Tenggara Barat mengambil kesempatan menjadi Calon Anggota Legislatif tanpa mahar menjadi satu spirit yang menambah semangat juang mewujudkan target Partai Berkarya, Kata Orin Bima menegaskan.
Pantauan zuraidbima.blogspot.co.id FARIDA (Orin Bima Pantura) sepulangnya dari Mataram Ibu Kota Provinsi NTB mengurus segala kelengkapan administrasi pencalonannya sebagai bakal calon Anggota Legislatif terus melakukan sosialisasi dan konsolidasi, baik internal keluarga besarnya di Dompu, Kota Bima dan Kabupaten Bima maupun kepada masyarakat umum, setiap kali kesempatan disaat melaksanakan pekerjaan sebagai penyanyi (musisi) tanpa ragu ORIN selalu menyampaikan dan mensosialisasikan Partai Berkarya.
Di pengajianpun saya lakukan sosialisasi untuk Partai Berkarya sebagai wujud terima kasih saya dan perjuangan saya untuk partai berkarya. Pungkas FARIDA.
MOHON DOA DAN DUKUNGAN SELURUH MASYARAKAT BIMA DAN DOMPU UNTUK MEWUJUDKAN TARGET PARTAI BERKARYA MERAIH MASING-MASING 3 (TIGA) KURSI DI DPRD KAB. BIMA, KOTA BIMA DAN KAB. DOMPU. kata Orin Bima.

Red"zuraidbima/20/07/18"

Minggu, 22 Juli 2018

FARIDA "ORIN BIMA" DI BINTANG PANTURA 4 INDOSIAR 2017

Bima, 20 Juli 2018

Akhir Tahun 2017 FARIDA Calon Anggota Legislatif Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat, atau yang di kenal dengan Nama ORIN BIMA Tampil diajang Dangdut Nasional Televisi Indosiar BINTANG PANTURA 4.

Kamis, 19 Juli 2018

164 Mayat Terkatung di Danau Toba. PRESIDEN HARUS TURUN TANGAN !

Jakarta, 19 Juli 2018
"SISI KEMANUASIAAN"
Oleh: Natalius Pigai

Sudah 1 Bulan, KM Sinar Bangun yang tenggelam tanggal 18 Juni 2018 di perairan danau Toba Sumatera Utara telah meninggalkan problem serius. Setelah 21 orang korban selamat, 3 orang meninggal dunia. Diperkirakan masih ada 164 jenazah di dasar Danau Toba. Demikian pula Bangkai Kapal tidak bisa diangkat. 

Memang sebuah ironi di negeri sebesar ini sampai Pemerintan Angkat Tangan. Pemerintan Jokowi menghentikan pencarian jenazah dengan alasan kedalaman mencapai 450 meter. Penghentian pengangkatan jenazah hanya karena alasan kedalaman dan Indonesia tidak memiliki alat untuk sampai kedalaman tersebut. 

Sederhana itukah alibi Pemerintan, hanya karena faktor kedalaman dan tidak memiliki peralatan membiarkan 164 jenazah anak negeri tanpa dosa jadi bangkai di dasar danau. Alasan yang tidak masuk akal jika negeri besar seperti  Indonesia dengan kemampuan teknologi dan uang yang melimpa rua,  namun tidak bisa datangkan tenknologi dari negara lain atau minta bantuan negara lain. 

Apakah mungkin pemimpin negeri ini telah kehilangan jati diri dan empati kemanusiaan, urat dan nurani kemanusiaan hilang sehilang akal Budi dan rasio. Ironi dan sangat kontras, disaat dimana pemimpin yang menggaungkan diri sebagai sentrum utama Pancasilais, ketuhanan yang mengajarkan Kemanusiaan dan penghormatan atas keadilan dan keadaban tanpa berbuat apa-apa. Jangan mengklaim diri pusat nasionalisme dan pemilik Pancasila jika tidak memiliki nurani kemanusiaan untuk mengembalikan 164 nyawa manusia yang terkatung2 dan jadi bangkai di dasar danau kecil di tengah pegunungan bukit barisan bukan di dasar samudera seperti tenggelamnya Malaysian Airlines di Samudera Hindia. 

Kalau kita beda kasus ini ada empat pelanggaran yang harus dilihat dalam peristiwa di danau Toba. Pertama, kelalaian administrator pelabuhan  yang tidak mampu menertibkan lalu lintas pelayaran. Administrastor pelabuhan merupakan pejabat pemerintah yang bertugas memanajemen transportasi laut juga mengelola bandar pelabuhan termasuk memastikan keselamatan pelayaran dan penumpang. Kedua, kelalaian kapten kapal yang tidak mematuhi aturan pelayaran dan tidak memenuhi standar kelayakan dan kepatutan pelayaran. Ketiga, pemerintah harus memastikan agar seluruh korban terangkat untuk memberi penguatan dan kepastian memenuhi rasa duka lara yang menyertai rakyat khususnya keluarga korban terobati. Keempat, Memastikan adanya jaminan ganti rugi dan uang duka yang wajar bagi kemanusiaan. 
Dari keempat hal ini aspek yang sangat penting dalam peristiwa Danau Toba adalah tanggung jawab pemerintah untuk memastikan adanya mayat korban agar dikembalikan kepada keluarga. 

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran menegaskan bahwa pemerintah mempunyai tugas untuk melakukan evakuasi baik korban yang hidup maupun korban meninggal dunia yang tenggelam di laut, sungai maupun danau. Demikian pula dalam perspektif hak asasi manusia, negara juga mempunyai kewajiban untuk memastikan adanya perlindungan dan pemenuhan kebutuhan (governmet obligation to Protect, to respect and to fulfill on human right). Kepastian adanya jaminan perlindungan yang pasti dari kecelakaan merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah, demikian pula hak warga negara untuk mengetahui keluarga yang menjadi korban (right to know) dan mematikan adanya hak atas remedial bagi keluarga korban. Oleh karena itu pemerintah tidak bisa mengelak dari tanggung jawab. Kalau dilihat secara utuh peristiwa tenggelamnya kapal KM Sinabung maka sudah bisa dipastikan bahwa kematian ratusan penumpang merupakan korban akibat kelalaian pemerintah atau pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan karena adanya pembiaran (by ommision) sehingga pemerintah secara langsung merupakan pihak yang paling bertanggungjawab atas tragedi danau
Toba. Kalau di negara-negara lain Presiden memimpin evakuasi dan
Menteri yang bertanggungjawab harus mengundurkan diri serta pihak yang bertanggungjawab di Sumatera utara dipenjara. 

 Sejak 18 Juni sampai saat ini pemerintah tidak menaruh empati kemanusiaan, rasa peduli juga tanggung jawab sebagai pemegang otoritas tertinggi. Apa yang dipertontonkan pemerintah sekarang ini menunjukkan rasa ketidakmampuan manajemen bencana, apalagi hanya dengan alasan yang sederhana seperti tidak memiliki teknologi. Negara bisa meminta bantuan atau sewa dari  negara lain. 

Danau Toba adalah salah satu potensi wisata di Indonesia bagian Barat khususnya Sumatera utara. Selain didukung oleh mobilitas wisatawan melalui moda transportasi Bandara udara Silangit juga melalui hubungan transportasi darat yang sedang digencarkan oleh pemerintah akan meningkatkan mobilitas barang, jasa dan wisatan menuju danau Toba. Animo pelaku bisnis untuk mendukung kawasan ekonomi khusus juga wisatawan domestik dan mancanegara yang menarik minat ke Danau Toba untuk mengetahui sejumlah misteri, potensi wisata, tarian adat istiadat serta panorama dan wisata danau. Namun demikian Bagaimana mungkin negara ini bisa meyakinkan dunia internasional bahwa wisata di danau Toba aman dan nyaman jika Negara ini tidak bertanggungjawab terhadap warga negara kita sendiri. Bahkan bukan tidak mungkin akan menjadi rahasia umum bagi wisatawan bahwa berwisata di danau Toba berbahaya dan tidak nyaman dan negara tidak bertanggungjawab jika peristiwa naas menerpa wisatawan.

Oleh karena itu, pemerintah tidak boleh menghentikan. Presiden jangan membiarkan  Basarnas bekerja sendirian, tetapi sebagai kepala pemerintahan bertanggungjawab harus turun tangan secara langsung melakukan pencarian dan pengangkatan  bangkai kapal dan korban-korbannya dengan memberdayakan kemampuan teknologi, sumber daya yang dimiliki atau minta bantuan negara- negara yang memiliki teknologi dan SDM yang handal. 

(Natalius Pigai, Aktivis Kemanusiaan)

Selasa, 17 Juli 2018

H. RAUF TOKOH INSPIRASI ORIN BIMA BINTANG PANTURA

Bima, 17 Juli 2018
H. RAUF Ketua DPD
Partai Berkarya Kab. BIMA
Tokoh Partai Berkarya Kabupaten Bima banyak memberi semangat kepada generasi muda Kabupaten Bima, Pria dengan usia yang cukup senior ini juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Berkarya Kabupaten Bima.


Beliu adalah tokoh Partai Berkarya Kabupaten Bima yang saya kagumi samangat juangnya, kata Farida kepada zuraidbima.blogspot.co.id.

Dibawah kepemimpinan H. RAUF Partai Berkarya Kabupaten Bima bisa menjadi Partai yang dapat membawa perubahan yang lebih nyata di Kabupaten Bima dan mendapat suara terbanyak dipemilihan Legislatif pada Tahun 2019 nanti.

Kematangan berfikir dan kemampuan serta wawasan pilitik beliau memberi nilai plus bagi Partai Berkarya semakin solid secara internal dan memberi banyak dukungan dari masyarakat Kabupaten Bima.


Partai Berkarya Kabupaten Bima punya massa akar rumput yang solid dan siap memenangkan Partai Berkarya di Pemilu 2019 nanti. Kata Farida.

RED. ZURAID BIMA 17/07/18

FARIDA (Orin Bima Bintang Pantura) TUNTASKAN SYARAT CALEG PARTAI BERKARYA DENGAN PEMERIKSAAN KESEHATAN "ROHANI" DI MATARAM

Mataram, 13 Juli 2018
FARIDA "ORIN BIMA BINTANG PANTURA"
Perjuangan tanpa kenal lelah untuk sebuah amanah menuju Parlemen Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Partai Berkarya terus menggelora Kepentingan Partai Berkarya menjadi Fokus Utama dalam setiap kunjungannya ke seluruh pelosok Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu sebagai Daerah Pemilihannya.
Antri Pemeriksaan Kesehatan (Rohani) di RS Mataram
Konsolidasi internal Partai Berkarya dan antar Calon Legislatif Partai Berkarya dilakukan disela pengurusan persyaratan maju sebagai Calon Legislatif di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Memantapkan langkah dan strategi pemenangan Partai Berkarya khususnya di Nusa Tenggara Barat dan Nasional.
Pengurusan Persyaratan Caleg Partai Berkarya NTB
Kekompakkan seluruh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat, mulai dari Ketua DPW Partai Berkarya NTB Bp. H. DARMAWAN, Sekretaris Bp. INDRA JAYA dan seluruh Pengurus DPW Partai Berkarya Nusa Tenggara Barat menambah semangat Kakak berjuang untuk Partai Berkarya, Kata Orin Bima.
INDRA JAYA Sekretaris DPW Berkarya
Inshaa Allah minggu ini saya akan sosialisasi dan Kosolidasi Partai Berkarya ke Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu, sekaligus bersilatrurrahiim ke keluarga besar di Sape dan Lambu. Dukungan dan doa keluarga besar di Kecamatan Sape dan Kecamatan Lambu menambah kepercayaan diri Farida untuk maju berjuang bersama Partai Berkarya, Pungkasnya.

red"zuraidbima/13/07/2018"