REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Kamis, 21 April 2011

CERBER Bima Institute : BUKTI CINTA PUTERA & PUTERI SANG BIMA

  • Memory Januari 2011 Bagian VII


  • Umar Ali
    Maniak Sepak Bola Nasional Menangis : Sejak dua hari lalu air mata rakyat maniak sepak bola nasional kita terus menetes, mereka kecewa dua nama yg begitu dicintai sebagai pemain masa depan nasional Irfan Bachdim dan Kim Jeffry Kurniawan dicoret masuk timna U 23, oleh PSSI dan Alfred Riedl. Al hasil kedua pemain inipun bukan saja tdk bisa membela timnas U 23.., namun terancam tdk bisa masuk timnas utk Sea Games 2011 serta Pra-Olimpiade 2012. Hal ini terjadi akibat perseteruan antara PSSI dan LPI.

  • Jhidan Malingi
    lagu andai aku jadi gayus udah jadi pemberitaan baik dikalangan orang awam dan mau para elit politik di negara qta ini...........seakan2 kasus gayus mau di tenggelamkan...........ya begini lah etika para penegak hukum di negara qta tdak bisa dinafikan lagi...............

  • Ibnu Abbas
    Demonstrasi Aksi unjuk rasa atau unjuk kebolehan

    Pada bulan November tahun 2009 ketika menjelang PEMILuKADA Kabupaten Bima, tidak sengaja saya melintas didepan Kantor Bupati Bima yang sementara itu masih berada di Raba Kota Bima (sekalipun sudah pemekaran kantor Kabupaten masih berada di Kota Bima) jalanan begitu macet, kemudian saya mencoba mendekati sumber kemacetan dan ternyata ada aksi demontrasi yang dilakukan oleh Mahasiswa Bima, yang menariknya adalah ada 3 elemen kelompok mahasiswa yang terpisah, mereka pada akhirnya berebut untuk melakukan aksi didepan pintu utama. Ribut sendiri jadinya...heheh unjuk kebolehan tu namanya cetus tukang ojek didekatku, saya pun menjawab itu berebut nasi namanya.

  • Andini Geliz C Midwife
    ?????
    Politik I don't Care,,,,,,,

  • Umar Ali
    Wacana Propinsi Sumbawa : Sekedar info, hingga saya tulis status ini tim kerja pembentukan Propinsi Sumbawa dlm kondisi " mati suri ". Ketua Tim Ibu Mary dll sampai saat ini belum mampu menyediakan dan melengkapi sejumlah surat dan persyaratan lainnya, yang kami tunggu sejak Juli 2010. Kondisi yg harus kita maklumi, mungkin saja tim kerja mengalami byk hal...,

  • Steve Vai
    apakah hanya mencari2 kesalahan org sj yg tertulis? tdk takutkah anda bila mana itu menjadi fitnah berjama'ah? sudah seimbangkah antara TEPUK TANGAN yg anda berikan terhadap kemajuan, dengan KRITIKAN anda? pertanyaan terakhir sy, bagaimana cara keluar dari grup ini?



  • Zuraid Sape Bima
    Pelabuhan / Dermaga Sape Tahun 2009 Kondisi Jembatannya sudah sangat memprihatinkan, banyak kerusakan bahkan sudah sudah badan jembatan yang runtuh kendaraan yang lewat masuk ke kapal ferypun harus merayap karena cuman dialas dengan kayu..... mudah-mudahan cepat diperbaiki......


  • Mudda Bima
    Banyak yg udah pada bete menyimak topik2 yang diluncurkan di sini, maka ku ingin menulis sastra saja.
    Kawan2, jauh sebelum roman Laila Majnun dituliskan, jauh sebelum kisah romeo and Juliet menjadi monumen cinta, ada kisah cinta yg mengharu biru di sebuah tempat, bernana Danau Satonda. Yah, kisah cinta yg terjalin antara Sang Bima dengan puteri naga bersisik emas. Buah cinta keduanyalah yang menurunkan raja-raja Bima berikutnya. Kisah cinta ini bukanlah kisah cinta biasa. Diwarnai pertentangan, diwarnai dengan perbedaan dan perpisahan yang mencekam sanubari sang putri naga, hingga lahir Indara Zamrud dan Indra Kumala..... Ini baru resensinya saja. Kisah selengkapnya, menyusul.... Jadi pantau terus dinamika di Group ini......hehehe....


  • Jhidan Malingi
    hukum rakyat(islam) lebih baik dari hukum negara.........


  • Umar Ali
    Banyak pendapat bagus yang menjadi referansi intelektual kita..., namun lebih banyak lagi yang dirusak oleh orang-orang bodoh yang tidak paham dengan apa yang dia bicarakan. Umar Ali MS ( 16/1-2011 ).


  • Syaros Runggu Rapaq
    hri yng mllah kan,,,,

    Sumber Bima Innstitute 2011

Selasa, 19 April 2011

Cerber Bima Intitute : Bukti Cinta Putera & Puteri Sang Bima 7


  • Memory BI Bulan Januari 2011 Bagian VII

    Mudda Bima
    Arti Air Mata Kekasih (AAMK)
     Ini kisah nyata. sudah jadi tradisi, di setiap daerah, di mana pun kita merantau, org bima pasti suka ngumpul. bukan karena kita kampungan, apa lagi ga gaul, tp karena ikatan persaudaraan kita semakin kuat di tanah rantau. Di Bali, jumlah ndai Mbojo tak sebanyak di daerah lain. Syukur juga, karena dgn begitu, dalam organisasi semi formal kami berg...abung dgn dompu, merasa sama2 mbojo alias wati wara kabae angi. Semuanya akur, kompak n meci angi.

    Suatu hari, di bulan Desember 2002, saya bertemu kawan dari Ende, Flores. Namanya Vallerian Wangge. Biasa disapa, Rian. Kami mimbincangkan berbagai hal tentang perkumpulan maupun budaya dan adat istiadat. Termasuk mengulas sejarah ekspansi kesultanan bima di pulau flores. Awalnya dia ragu klo bima benar2 menaklukan/menguasai  sebagian daratan flores. untuk membuktikan, saya mencoba metode sederhana. sy mencocokan beberapa kosa kata bahasa bima dgn bahasa daerahnya. ternyata banyak kesamaan. saya bilang, "itu buktinya! Heheheh," kami pun tertawa dalam kemesraan diskusi antar budaya.

    Nah, saking asyiknya sy ngobrol berbagai hal, lintas budaya, saya tidak sadar ternyata saya tadi mengajak teman perempun. Namanya Sulistianingsih, biasa disapa Lis.  Kami memang biasa ke tempat tongkrongan, sudut pasar Sanglah untuk bertemu kwn2 lintas profesi, budaya, idiologi, agama, aliran seni, dll. Di tongkrongan tersebut semuanya menjadi taman indah yg beragam. Penuh warna.

    Saya kaget, begitu menatap ke arah Lis. matanya berkaca-kaca, mukanya sedikit cemberut. "Kamu sih, Da. Udah ngajak anak orang, eh..malah dicuekin. Cewek mana yg ga kesal dikacangin kayak gitu. Pantas aja ga ada cewek yg betah ama kamu" kata Rian, ngeledek saya.

    Seperti umumnya lelaki yg ingin tampil wibawa dan terlihat bak superman di mata perempuan, saya pun berusaha menarik simpati Lis. Posisi duduk saya geser  mendekat ke arahnya. "Kenapa sih, gitu aja kog ngambek?" tanya saya. Memang tak biasanya Lis merajuk seperti ini. Dua tahun menjalin hubungan sebagai kekasih (cieeeeh), dia tergolong cewek yg "tahan banting" diajak ke tongkrongan diskusi mana pun ia betah. Sering pula saya terpaksa mengakhiri pembicaraan dgn kawan, saat sadar ternyata dia udah terlelap, tidur di samping saya. Sering pula, dalam kondisi terantuk-antuk sy mengantarnya pulang ke rumah dengan motor CB 100 tua, motor warisan sebe (doumatua mone) dari bima yg sy bawa ke denpasar.

    "Ga pa2, bang. Lis ga ngambek kog!" jawab Lis. butiran air mata yg tak henti basahi pipinya, tentu saja tak selaras dgn alasan terucap. Saya semakin bunging. Panik. Was-was. Lalu meningkatkan eskalasi usaha utk menacari tahu, kenapa malam ini ada air mata berlinang pada wajah wanita yg slalu setia menemani saya ke tempat tongkrongan mana pun. Bahkan sering menjadi pahlawan sy sebagai anak kos waktu itu. Karena setiap ngantar Lis pulang, Ibunya pasti udah menyajikan makanan. heheheh... ketahuan deh...

    Kali ini saya mengambilkan sate siput dan segelas wedang jahe kesukaannya. Berusaha memanjakan ceritanya, walaupun ujung2nya nanti, saat bayar, duit keluar dari dompet Lis. hehehe... Kali ini dia akhirnya berterus terang. Service wedang jahe plus sate siput sepertinya membuahkan hasil.

    "Mau ngobrol ampe pagi juga, Lis nemanin, Bang. Toh slama ini ga pernah ada masalah. Lis asyik2 aja kog. Lis menanis karena ada perasaan berkecamuk dalam diri Lis, saat mendengar obrolan Bang Mudda ama Bang Rian. Begitu asyik dan nikmatnya mengupas kampung halaman. Renyahnya menengok sejarah daerah. Gurihnya bicara kesenian daerah. Lah! Lis merasa iri, karena ga punya dan ga merasakan itu semua. Lis ga punya cerita apapun, Bang" kata Lis menjelaskan.

    Saya akhirnya sadar arti air mata kekasih itu. Maklum. Lis lahir dari keluarga campuran, Bapak Jawa, Ibu Bali. Sejak lahir hingga tamat SMA, orangtua tinggal di Jakarta. Orangtua baru saja tinggal di Bali, sejak Lis kuliah. Di Jakarta Lis ga mungkin ngaku sebagai orang Betawi, walau ia lahir dan besar di sana. Sesekali, saat pulang ke Jawa, ia tak memiliki ikatan emosional dengan adat istiadat di sana. Merasa garing berada ditengah-tengah saudara yang lain. Saat tinggal di Bali, Lis juga merasa kikuk dan salah tingkah saat mengikuti acara-acara adat.

    Hmmmm…. Terjawab sudah arti air mata kekasih. Sejak saat itu, saya panggil dia dengan “Ika”.  Sebuah panggilan mesra ceritanya. Heheh… “Kau tak perlu menangis say…. Kau pun tak perlu sesali atas semua itu. Keberagaman tradisi asal-usul dan tradisi yang membesarkanmu, hingga kau pantas menyandang anak “Bhineka Tunggal Ika”. Sekarang kupanggil kau Ika,” kata saya. Sebuah panggilan mesra, cukup menghibur. Panggilan pelipur lara. Sebuah panngilan yang merubah raut muka sedih menjadi senyuman terindah yang pernah kusaksikan dari wajah kekasih. “Teng! Teng! Teng!” suara ketukan sedok berdau pinggir mangkok Bu Agus, pemilik angkringan, pertanda angkringan mau tutup. Suara itu pula yang menyentakan kekasihku. Tersadar. Sejak saya panggil dia Ika, wajahnya dibenamkan sesaat di pundakku. Bu Agus melempar senyum simpul, mungkin teringat kenangan masa madu dengan Pak Agus. Heheheh….(Sekian)

    Kali-kali aja pengalam saya di atas punya makna. Lebih dari kisah cinta di pelem-pelem India. Wkwkwkwk

  • Ari Nugroholic
    Trims udah menambahkan saya di grup ini..
    Boleh tau apa visi missi grup ini..??

  • Ibnu Abbas
    buat teman2 grup yg ingin meng-update info bima via bima fm bisa seluncur ke www.mediax9.com

  • Zhoel Machiavelli
    Terimakasih.

  • ZhaNty Pha
    Frustasi sosial semakin meningkat,,itu karna beban rakyat semakin meningkat ,,
    kpn bima akan sejahtera klo pemimpin selalu tidak benaR...
    Adakah pemimpin danararasa ndai maraso n beramanah untuk membawa bima lebih baik,,kpn??

  • Willy Santay
    banyak orang yang berteriak2 bahwa hukum di indonesia harus di tegakkan dengan seadil-adilnya, pemerintah harus bersikap adil di semua kalangan masarakat,dll. ibaratnya mau mnjatuhkan seseorang dengan kesalahan yng dlakukannya. ttp mereka tidak sadr ketika mera naik atau memiliki jabatan seperti orang2 diatas mereka lupa akan teriakan mereka yang menyataka bahwa kami adalah pembela masarakat yang tertindas.........

  • Nurdin Ar
    Bagaimana jadinya Bima kedepan jika elite2 politiknya gemar memainkan gaya politik balas dendam dan balas jasa,,,,??

  • Willy Santay
    timbul pertanxan untuk kita semua, kenapa gayus yang sudah jlas dan yata2 telah melakukan penyelundupan uang(corupsi), dan sdah d cobloskan di dlm penjara masih bisa pergi jala-jalan kluar negri segalah, bisa makan enak lah, pokokx semua ada lah....lah.......nya. apa kepolisian yg kurng kontrol thananx atau apakah gayus yang terlalukaya.....?????????

  • Muhammad Natsir
    Kita menilai diri kita dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan. buktikan dan jangan cuma bisa mengevaluasi.

  • Muhammad Natsir
    Siapakah diri kita sebenarnya? dari mana kita berasal? dan kemana kita akan pergi?. sebuah renungan singkat akan keberadaan kita didunia.

  • Jhidan Malingi
    banyak para pemeimpin ckarang tdak memahami arti seorang pemimpin,yang ada hanyalah kekuasaan dan urusan pribadi(perut)..........klw begini jadi negara akan jadi apa..........

  • Ibnu Abbas
    klo ada yg tanya bgm keluar? betul2 gatek. ciri2 org gatek: 1. membuat status agar kelihatan eksis pasti lebay, 2. menghindari diskusi krn tingkatan kesadaranya magis, 3. memamerkan kebodohan dirinya dg menulis bgm cara keluar? wkwkwkwkwkw

  • Willy Santay
    untuk pa kita cape2 teriak2 dijaln raya(mahasiswa) di kantor bupati dan lain-lain yang berhubungan dengan pemerintah karna pandangan sya itu semua cuma sia-sia blaka, yg tak ada artinya. katanya turunkan jabatan seseorang, turunkan harga suatu barang, hukum adil harus ditegakkan, korupsi harus di hapus, dan lain sbagaix. bagai mana kita mau mengubah peraturan di negara ini dengan cara seperti itu. kalau memang mau merubah ubahlah sistim di indonesia ini bukan ubah orangnya atau apa pun.

  • Muhammad Natsir
    senyum adalah ibadah, karena ibadah ada aturannya jangan tersenyum disembarang temapt dan waktu, karena kalau sudah seperti itu bukan bernilai ibadah lagi tapi justeru dibilang orang.........jadi senyumlah dari hati maka anda akan mendapatkan umpan balik dari hati yang tulus juga. jadi tersenyumlah kepada dunia....

  • Ibnu Abbas
    pada tahun 2004-2006 hampir disemua kota2 yang memiliki perguruan tinggi tiap hari dihebohkan dengan pemberitaan yang ada di televisi (sergap, buser, patroli dll) tentang ulah oknum mahasiswa di tempat kontrakan (kos) yang mengatas namakan suka-sama suka kelakuanya laik sepasang suami istri. apa ini bisa disebabkan krn jauh dari orang tua sehingga pengawasan kurang? atau krn masyarakat sekitar sudah menganggap sex bebas menjadi tabiat mahasiswa?. apa ini namanya terpelajar? berpendidikan tinggi?... jika seperti ini saya jadi takut untuk sekolah lagi. Selamat Tinggal Sekolah.....?



    Sumber : Group Bima Institute

Senin, 18 April 2011

Cerber BI : Bukti Cinta Putera & Puteri Sang Bima VI

  • Memory Januari Bagian VI : Sejuta Kenangan Segenggam Harapan

  • Zuraid Sape Bima
    HUMOR >>>>>>>>>>
    Kendaraan di Surga...(apa kendaraan Anda?)
    Alkisah ada tiga pria meninggal dan semua masuk surga, mereka adalah Tom Gembus, David Koplak dan John Koplo. Surga mempunyai peraturan bahwa setiap orang, baik pernah jahat maupun yang selalu baik akan mendapat kendaraan yang pantas dengan perbuatannya. Begitu juga tidak membedakan pria ataupun wanita, semua mempunyai kedudukan yang sama.
    Tom Gembus tiba dan malaikat bertanya, Berapa tahun kamu menikah Mbus??
    Jawab Tom Gembus: 20 tahun..
    Malaikat: Berapa kali kamu mengkhianati istrimu??
    Jawab Tom Gembus: 5 kali..
    Malaikat: Baiklah, jawab sang malaikat, "Kamu boleh masuk tapi hanya mendapat Kijang"
    Tom Gembus pun berlalu dengan Kijangnya..
    Berikutnya adalah David Koplak..Berapa tahun kamu menikah Plak??
    Jawab David Koplak: 30 tahun
    Malaikat: "Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?"
    Jawab David Koplak: 2 Kali..
    Malaikat: "Lumayan...Kamu pantas mendapatkan BMW"
    Tibalah kini John Koplo dan malaikat pun mengajukan pertanyaan yang sama yang dijawab John Koplo: "50 tahun"
    Malaikat: "Berapa kali kamu mengkhianati istrimu?? Jawab John Koplo: "Tidak pernah"
    Malaikat: "Luar biasa!!! Ini kunci untuk Ferrari"
    Suatu hari tatkala Tom Gembus dan David Koplak tengah mengendarai mobilnya, mereka melihat John Koplo duduk di tepi jalan sambil menangis. Mereka menghampirinya dan bertanya:
    "Ngapain kamu nangis? Ga puas sama Ferrari????"
    Jawab John Koplo sambil mengusap air matanya...
    "Tadi aku berpapasan dengan Ladies Cempluk, istriku...dia sedang naik sepeda...
    hiks hiks...hikssss
    lokasi : akhirat!!!!


  • Hakim Masamada
    Bima harus terlepas dari belenggu premanisme berdasi

  • Faruq Ada Tiada
    FILSAFAT PENDIDIKAN

    Filsafat pendidikan merupakan aplikasi filsafat dalam pendidikan (Kneller, 1971). Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pen...didikan, dan tidak memungkinkan dapat dijangkau oleh sains pendidikan. Seorang pendidik, baik sebagai pribadi maupun sebagai pelaksana pendidikan, perlu mengetahui filsafat pendidikan. Seorang pendidik perlu memahami dan tidak boleh buta terhadap filsafat pendidikan, karena tujuan pendidikan senantiasa berhubungan langsung dengan tujuan hidup dan kehidupan individu maupun masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan. Tujuan pendidikan perlu dipahami dalam hubungannya dengan tujuan hidup. Pendidik sebagai pribadi mempunyai tujuan hidupnya dan pendidik sebagai warga masyarakat mempunyai tujuan hidup bersama. Filsafat pendidikan harus mampu memberikan pedoman kepada para pendidik (pendidik). Hal tersebut akan mewarnai sikap perilakunya dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM). Selain itu pemahaman filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatan meraba-raba, mencoba-coba tanpa rencana dalam menyelesaikan masalah-masalah pendidikan.
    Permasalahan:
    Bagaimana peranan filsafat pendidikan bagi pendidik? Apa yang menentukan filsafat pendidikan seorang pendidik?
    Peranan filsafat pendidikan ditinjau dari tiga lapangan filsafat, yaitu:
     1.      Metafisika
    Metafisika merupakan bagian filsafat yang mempelajari masalah hakekat:
     hakekat dunia, hakekat manusia, termasuk di dalamnya hakekat anak. Metafisika secara praktis akan menjadi persoalan utama dalam pendidikan. Karena anak bergaul dengan dunia sekitarnya, maka ia memiliki dorongan yang kuat untuk memahami tentang segala sesuatu yang ada. Memahami filsafat ini diperlukan secara implisit untuk mengetahui tujuan pendidikan.
    Seorang pendidik seharusnya tidak hanya tahu tentang hakekat dunia dimana ia tinggal, tetapi harus tahu hakekat manusia, khususnya hakekat anak.
     Hakekat manusia:
    Manusia adalah makhluk jasmani rohani
    Manusia adalah makhluk individual sosial
    Manusia adalah makhluk yang bebas
    Manusia adalah makhluk menyejarah
     2.      Epistemologi
    Kumpulan pertanyaan berikut yang berhubungan dengan para pendidik adalah epistemologi. Pengetahuan apa yang benar? Bagaimana mengetahui itu berlangsung? Bagaimana kita mengetahui bahwa kita mengetahui? Bagaimana kita memutuskan antara dua pandangan pengetahuan yang berlawanan? Apakah kebenaran itu konstan, ataukah kebenaran itu berubah dari situasi satu ke situasi lainnya? Dan akhirnya pengetahuan apakah yang paling berharga?
    Bagaimana menjawab pertanyaan epistemologis tersebut, itu akan memiliki implikasi signifikan untuk pendekatan kurikulum dan pengajaran. Pertama pendidik harus menentukan apa yang benar mengenai muatan yang diajarkan, kemudian pendidik harus menentukan alat yang paling tepat untuk membawa muatan ini bagi warga belajar. Meskipun ada banyak cara mengetahui, setidaknya ada lima cara mengetahui sesuai dengan minat/kepentingan masing-masing pendidik, yaitu mengetahui berdasarkan otoritas, wahyu Tuhan, empirisme, nalar, dan intuisi.
    Pendidik tidak hanya mengetahui bagaimana warga belajar memperoleh pengetahuan, melainkan juga bagaimana warga belajar mengikuti pembelajaran. Dengan demikian epistemologi memberikan sumbangan bagi teori pendidikan dalam menentukan kurikulum. Pengetahuan apa yang harus diberikan kepada anak dan bagaimana cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut, begitu juga bagaimana cara menyampaikan pengetahuan tersebut.
     3.      Aksiologi
    Cabang filsafat yang membahas nilai baik dan nilai buruk, indah dan tidak indah, erat kaitannya dengan pendidikan, karena dunia nilai akan selalu dipertimbangkan atau akan menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan tujuan pendidikan. Langsung atau tidak langsung, nilai akan menentukan perbuatan pendidikan. Nilai merupakan hubungan sosial.
    Pertanyaan-pertanyaan aksiologis yang harus dijawab pendidik adalah: Nilai-nilai apa yang dikenalkan pendidik kepada warga belajar untuk diadopsi? Nilai-nilai apa yang mengangkat manusia pada ekspresi kemanusiaan yang tertinggi? Nilai-nilai apa yang benar-benar dipegang orang yang benar-benar terdidik?
    Pada intinya aksiologi menyoroti fakta bahwa pendidik memiliki suatu minat tidak hanya pada kuantitas pengetahuan yang diperoleh warga belajar melainkan juga dalam kualitas kehidupan yang dimungkinkan karena pengetahuan. Pengetahuan yang luas tidak dapat memberi keuntungan pada individu jika ia tidak mampu menggunakan pengetahuan untuk kebaikan.
    Filsafat pendidikan terdiri dari apa yang diyakini seorang pendidik mengenai pendidikan, atau merupakan kumpulan prinsip yang membimbing tindakan profesional pendidik. Setiap pendidik baik mengetahui atau tidak memiliki suatu filsafat pendidikan, yaitu seperangkat keyakinan mengenai bagaimana manusia belajar dan tumbuh serta apa yang harus manusia pelajari agar dapat tinggal dalam kehidupan yang baik.
    Filsafat pendidikan secara fital juga berhubungan dengan pengembangan semua aspek pengajaran. Dengan menempatkan filsafat pendidikan pada tataran praktis, para pendidik dapat menemukan berbagai pemecahan permasalahan pendidikan.
    Terdapat hubungan yang kuat antara perilaku pendidik dengan keyakinannya:
     1.      Keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran
    Komponen penting filsafat pendidikan seorang pendidik adalah bagaimana memandang pengajaran dan pembelajaran, dengan kata lain, apa peran pokok pendidik? Sebagian pendidik memandang pengajaran sebagai sains, suatu aktifitas kompleks. Sebagian lain memandang sebagai suatu seni, pertemuan yang spontan, tidak berulang dan kreatif antara pendidik dan warga belajar. Yang lainnya lagi memandang sebagai aktifitas sains dan seni. Berkenaan dengan pembelajaran, sebagian pendidik menekankan pengalaman-pengalaman dan kognisi warga belajar, yang lainnya menekankan perilaku warga belajar.
     2.      Keyakinan mengenai warga belajar
    Akan berpengaruh besar pada bagaimana pendidik mengajar? Seperti apa warga belajar yang pendidik yakini, itu didasari pada pengalaman kehidupan unik pendidik. Pandangan negatif terhadap warga belajar menampilkan hubungan pendidik-warga belajar pada ketakutan dan penggunaan kekerasan tidak didasarkan kepercayaan dan kemanfaatan. Pendidik yang memiliki pemikiran filsafat pendidikan mengetahui bahwa anak-anak berbeda dalam kecenderungan untuk belajar dan tumbuh.
     3.      Keyakinan mengenai pengetahuan
    Berkaitan dengan bagaimana pendidik melaksanakan pengajaran. Dengan filsafat pendidikan, pendidik akan dapat memandang pengetahuan secara menyeluruh, tidak merupakan potongan-potongan kecil subyek atau fakta yang terpisah.
     4.      Keyakinan mengenai apa yang perlu diketahui
    Pendidik menginginkan para warga belajarnya belajar sebagai hasil dari usaha mereka, sekalipun masing-masing pendidik berbeda dalam meyakini apa yang harus diajarkan.

  • Amir Riskan
    bima tahun 80 an.............oh indah nya..........panorama alam nya.....
    keramah tamahan penghuni nya........semanagat kolektif nya........bersih, suci....

  • Ken Patetyc
    apa sy harus bangga menjadi orang bima????

  • Faruq Ada Tiada
    HAKEKAT NIAT
    Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata dalam kitab Majmu'atur Rasaaili Kubra I/243 : Tempatnya niat itu di hati tanpa (pengucapan) lisan berdasar kesepakatan para imam Muslimin dalam semua ibadah : bersuci (thaharah),shalat, zakat, puasa, haji membebaskan budak (tawanan) serta berjihad dan yang lainnya. Meskipun lisannya mengucapkan berbeda dengan apa ...yang ia niatkan dalam hati, maka teranggap dengan apa yang ia niatkan dalam hati bukan apa yang ia lafadzkan. Walaupun ia mengucapkan dengan lisannya bersama niat, dan niat itu belum sampai ke dalam hatinya, hal ini belum mencukupi menurut kesepakatan para imam Muslimin. Maka sesungguhnya niat itu adalah jenis tujuan dan kehendak yang tetap. Sehubungan dengan masalah niat, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan di dalam kitab ‘Ighasatul Lahfan’ bahwa : “Niat artinya ialah menyengaja dan bermaksud sungguh-sungguh untuk melakukan sesuatu. Dan tempatnya ialah di dalam hati, dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan lisan. Dari itu tidak pernah diberitakan dari Rasululloh Shalallahu 'alaihi wa sallam , begitu juga para sahabat, mengenai lafadz niat ini.”
    Sedangkan hakikat niat itu sendiri BUKANLAH UCAPAN ‘NAWAITU’ (saya berniat).Ia adalah dorongan hati seiring dengan futuh (pembukaan terhadapnya),tetapi kadang-kdang juga sulit. Barangsiapa hatinya dipenuhi dengan urusan dien,akan mendapatkan kemudahan dalam menghadirkan niat untuk berbuat baik.Sebab ketika hati telah condong kepada pangkal kebaikan, ia pun akan terdorong untuk cabang-cabang kebaikan.Barangsiapa hatinya dipenuhi dengan kecenderungan kepada gemerlap dunia, akan mendapatkan kesulitan besar untuk menghadirkannya.Bahkan dalam mengerjakan yang wajib sekalipun.Untuk menghadirkannya ia harus bersusah payah.
    Dan Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani sendiri telah menjabarkan dgn panjang untuk penjelasan hadist "innamal 'amalu binniyyati" dalam kitabnya "Fathul Baari bi Syarh al-Bukhari" (kitab yg menjelaskan tentang sanad & syarh dari hadist-hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari), diantaranya yg bisa diambil adalah : "Amal perbuatan adalah tergantung niatnya, dengan demikian kita dapat (dgn sendirinya) membedakan apakah niat sholat atau bukan, sholat fardhu atau sunnah, dhuhur atau ashar, di qashar atau tidak, dan seterusnya. Dan apakah masih perlu ditegaskan (kembali) jumlah rakaat sholat yang akan dikerjakan ? ...Tapi pendapat yg kuat menyatakan tidak perlu lagi menjelaskan jumlah bilangan rakaatnya, seperti seorang musafir yg berniat melakukan sholat qashar, ia tidak perlu (lagi) menegaskan bhw jumlah rakaatnya adalah dua, karena itu merupakan suatu hal yg pasti bahwa jumlah rakaat qashar adalah dua !"
    Dan beliau juga menjelaskan makna niat dari perkataan Imam Baidhawi : "Niat adalah dorongan hati untuk melakukan sesuatu dgn tujuan, baik mendatangkan manfaat atau menolak mudharat, sedangkan syariat adalah sesuatu yg membawa kpd perbuatan yg diridhai Alloh dan mengamalkan segala perintah-Nya."
     


  • Ibnu Abbas
    kenapa kamu menengadahkan tanganmu keatas seolah2 Tuhan jauh diatas sana dan kemudian ia luput memantaumu, tuhan tdk bersemayam didalam dadamu krn hati kita selalu berprasangka buruk kepada sesama dan selalu berkeluh kesah. palingkan wajahmu kearah mesjid haram ia rumah awal yg diciptakan Tuhan sebagai tempat sesembahan manusia.

  • Abdee Nhegara
    Dunia... It hdup.. Tp akhira hx Dia yg tau.

  • Ibnu Abbas
    saya teringat sejarah sachiro honda ketika ia ditanya oleh teman2 kuliahnya lantaran ia jarang masuk di ruang kuliah ia hanya masuk ke laboratorium. honda menjawab bahwa yg aku cari tdk ada dibangku kuliah tapi adanya hanya dilaboratorium dan setelah ia dapatkan apa yg ia cari, honda pun keluar tanpa menunggu secari kertas berupa ijazah

  • Faruq Ada Tiada
    memilih
    Jangan memilih pemimpin dari keluarga pemimpin masa lalu, sebab nanti mereka bisa nepotisme. jangan memilih pemimpin yang berharta, sebab nanti mereka akan menjadikan jabatnnya ajang bisnis belaka, akan tetapi pilih pemimpin yang mempunyai ilmu pengetahuan dan akhlak yang mulia.... apa yg anda tawarkan itu belum tentu menjadi apa yg kita harapkan..... masih dalam tanda tanya besar..... ketika kita memilih maka pilihlah dengan hati....

  • Ken Patetyc
    apa anda setuju kalau pemerintah Kabupaten Bima dibawah kepemimpinan pemimpin yang skarang adalah pro rakyat??

  • Hakim Masamada
    Jangan memilih pemimpin dari keluarga pemimpin masa lalu, sebab nanti mereka bisa nepotisme. jangan memilih pemimpin yang berharta, sebab nanti mereka akan menjadikan jabatnnya ajang bisnis belaka, akan tetapi pilih pemimpin yang mempunyai ilmu pengetahuan dan akhlak yang mulia

  • Zhoel Machiavelli
    Masih ada kebaikan ditengah2 kejahatan..!!

  • Rudyz Gema
    Kualitas Pemimpin Ditentukan Oleh :
    1. Kebijaksanaan
    2. Kepercayaan Diri
    3. Belas Kasihan
    4. Keberanian
    5. Keteguhan
    Yg M'Jadi Renungan Dan Perspektif Kita Sekarang "Apakah Pemimpin Kita Sekarang Memiliki Kriteria2 Tersebut" ? Paling Tidak yg bisa kita harapkan adalah Kejeniusan Dlm Hal Memilih Bkn Krn Masyarakat Memilih Krn Sbg Balas Jasa.

    Group Bima Institute >>>>

Minggu, 17 April 2011

Cerber BI : Bukti Cinta Putera & Puteri Sang Bima 5

  • Memory Januari Bagian V : Sejuta Kenangan Segenggam Harapan

  • Jhidan Malingi
    katax tdak ada bisa lepas dari hukum, tapi toh kenyataanx tidak sama pa yang di utarakan oleh para penegak hukum,para pelanggar masih merajalela di negeri ini,baik di penegak hukum itu sndri maupun pada oknum2 trsebut,,,tapi nyatanya mereka bisa lolos walaupun udah terbukti kejahatanx......sungguh aneh hukum di negeri ini....penegak hikum tu sndri sndri yang melanggar hukum,sungguh ironi sekali,,,,,,dan kasus di negeri ini bisa di bilang hukum sebab akibat or lingkaran setan.......


  • Muhammad Ikhwanullah
    Hampir seluruh daerah di indonesia terjadi Korupsi APBD., NTB zona merah.

  • Zuraid Sape Bima
    Menanggapi pertanyaan @ARI CUEQ AJALAH, walaupun namanya cueq ajalah tapi punya pertanyaan yang cukup bagus beberapa hari yang lalu dan mengikuti isi percakapan kita dimedia ini, maka saya coba megusulkan kepada pengelola Group ini Bung Micky, kira-kira mungkin ini Visi dan Misi kita….. mudah-mudahan dari teman-teman lainnya bisa lebih bagus lagi…ayo tunjukan kreatifitasnya !

    VISI :
    Cerdas dan Kritis Berpikir, Kreatif Memanfaatkan Media Internet, Kompetitif dalam materi dan penyajian komunikasi, hiburan dan informasi.

    MISI :
    1. Bima Institute memperhatikan keseimbangan tanggungjawab sosial, ekonomi, politik dan meningkatkan kecerdasan kita dalam menyelasikan masalah.
    2. Bima Institute menjadi pilihan Generasi Intelektual dan Masyarakat Bima baik yang berada diluar Bima ataupun berada di luar Bima Untuk saling bertegus sapa, menyampaikan ide, bertukar informasi untuk pembangunan Dou Labo Dana

  • Cinta Damai
    MASYARAKAT ADAT dan KEBANGSAAN
    TERNYATA tidaklah mudah menata ulang identitas suatu bangsa, terlebih ketika jejak historis bagaimana dan di mana hulu kebangsaan itu muncul makin kabur dan sayup. Rumitnya lagi, di tengah itu semua selalu muncul keinginan untuk menata ulang kesadaran ihwal sebuah bangsa dengan identitas yang berhulu dari apa yang sesungguhnya telah lama ada, ...setelah berbagai pilihan dilakukan dan ternyata tak pernah bisa menjawab kekinian. Alih-alih memberi jawaban pada identitas, berbagai pilihan itu justru membuat bangsa ini mengalienasi sejarah dirinya sendiri. Bangsa ini akhirnya hidup dalam identitas yang tak berakar sekaligus tak berpucuk.

    Kembali menoleh pada masyarakat adat demi memaknai identitas kebangsaan mungkin tak ubahnya sebuah tamsil ihwal ziarah waktu yang jauh dan tak mudah. Cara pandang terhadap masyarakat adat senantiasa dibebani oleh cara pandang tentang masa lalu yang kolot dan lapuk, sistem nilai yang irasional, dan anggapan ketidakmampuan mereka mengikuti perubahan. Belum lagi kebijakan politik negara yang melabeli mereka sebagai suku terasing.

    Oleh karena itulah, menoleh kembali pada masyarakat adat demi memaknai identitas kebangsaan sesungguhnya mengharuskan banyak orang mengenali identitas masyarakat adat itu sendiri seraya melepaskan godaan untuk mendefinisikan mereka menurut definisi tertentu yang selama ini diimani. Termasuk dalam mengimani waktu. Spirit dan filosofi waktu dalam sistem nilai masyarakat adat mestilah disendirikan dari bagaimana modernitas selama ini mengajarkannya. Dan inilah yang dimaknai oleh W.S. Rendra dengan ungkapannya, "Kemarin dan esok adalah hari ini". Waktu dalam ruang yang mengalir menjadi identitas kebersatuan.


  • Cinta Damai
    SUKMAKU DI TANAH MAKASSAR
    Sukmaku di tanah Makassar
    Negeri Bayang-bayang
    Negeri timur matahari terbit
     Gunung-gunung perkasa
    ... Lembah-lembah menganga
    Pohon-pohon purba
    Kuburan-kuburan tua
     Di dalam kelambu penuh dupa
    Berhadap-hadapanlah dengan Dewata
    Dengan Berlapis-lapis pakaian sutera
    Musik dan tari saling berlaga
     Sukmaku di tanah Makassar
    Memburu anoadi rimba belantara
    Menangkap kupu-kupu di tebing-tebing terjal
    Mengejar derai-derai daunan basah
    Memanjat pohon-pohon lontar
    Dibawah naungannya bertempat gelanggang sabungan ayam
    Dibelakang sekian gumam sinrili siap membunuh kekecewaan
    Dengan badik dan tukul besi
     Sukmaku di tanah Makassar
    bersayap angin mammiri bersiul membelai kota dengan nilai-nilai
    Menunggang kuda jantan dengan lari kencang
    membawa impian ke garis kemenangan
    Kerikil-kerikil merah bermukim gemerincing
    Pasir putih membentang panjang berkilauan
     Sukmaku ditanah Makassar
    Bersampan pinisi dengan layar daun lontar
    Dengan panji-panji sutera warna-warni
    Mengejar debu ombak menjilat lekuk gelombang
    Menyelam ke rahang-rahang menyunting kerang
    Mentyelam ke dasar tasik memetik mutiara
     Sukmaku ditanah Makassar
    Ke mana pun aku pergi
    Dimanapun aku melambai
    Gadis-gadis pakaeran selalu menyanyi, menari di hatiku

    Selamat tinggal puncak Lompobattang
    Selamat tinggal hulu Jeneberang
    Selamat tinggal Kampung Galesong
    Selamat tinggal Pantai Barombong
    Selamat tinggal Pulau Kodingareng
    Selamat Tinggal Karaeng
     Sukmaku di tanah Makassar
    Mengeja I Buri mengejar juku eja
    Mengejar debur ombak menjilat lekuk gelombang
     Sukmaku di tanah Makassar
    Melengking bersama pui-pui
    Merancak bersama parappasa
    Mengemuruh bersama pakkanjara
     Sukmaku ditanah Makassar
    Meski Malino tidak berpohon lagi
    Meski Jeneponto tidak berkuda lagi
    Meski Losari tidak berair lagi
    Meski Somba Opu tidak berpuing lagi

    Sukmaku ditanah Makassar
    Sukmaku ditanah Makassar
     Sungguh Karaeng
     Meski kita berpisah beribu gelombang

    Puisi By: Asia Ramli Prapanca

  • Dita Na Ian
    ngebahas apa si di group ini??? Kane'e ja bade. . .

  • Ibnu Abbas
    yang manakah yang lebih baik antara kita bangga jadi orang Bima atau Bima bangga krn adanya kita, ayo dipilih.........dipilih..........

  • Willy Santay
    Jangan perna berfikir ntuk merubah peraturan yg ada di indonesia, tp coba kita berfikir sjenak adakh peraturan yg lebih bagus dr peraturan dan hukum2 indonesia(demokrasi) yg mau kita tegakkan di negara ini...............,timbul pertanyaan......

  • Faruq Ada Tiada
    teman saya bilang bahwa hidup adalah pilihan....., sypun menarik nafas sejenak kemudian sy bertanya apakah yang harus dipilih....?

  • Faruq Ada Tiada
    Kegagalan hukum modern dalam menyelesaikan persoalan di Indonesia
    disebabkan karena hukum modern lebih memperhatikan perlindungan
    kemerdekaan individu daripada sebagai pengantar keadilan. Maka tak heran
    apabila pada hukum yang diutamakan struktur yang jelas, prosedural dan rigid.

  • Ayah Nadhir
    Kurikulum Kewirausahaan di Kampus Perlukah? Agar muncul enterpreneur muda dari kalangan kampus, sekaligus mengubah orientasi sebagian orang untuk tidak hanya mengejar PNS...Usulan ini mulai dibincangkan di media, setelah ide itu dikemukaan Ketua KADIN Kota Bima, Syarifudin, SH.

    FB : Group Bima Institute 2011