REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Senin, 29 April 2019

PELEPASAN dan PERPISAHAN KELAS XII SMAN 1 TAMBUN UTARA T.P. 2018/2019

Drs. H. MAMAT SUDIRAHMAT, M.Pd. Melepas Kelas XII Di Baturraden Jawa Tengah, Ini adalah Sunatullah yang harus kita jalani, ada pertemuan juga ada perpisahan, tiga tahun yang lalu kalian saat masuk SMAN 1 Tambun Utara masih kekanak-kanakan. 
Hari ini setelah tiga tahun kita lalui kalian terlihat dewasa, gagah, ganteng dan cantik-cantik ini adalah proses alamiah, dengan bekal ilmu pengetahuan yang kalian dapatkan selama 3 (tiga) tahun dari Bapak dan Ibu Guru kamu di SMAN 1 Tambun Utara mudah-mudahan menjadi modal dasar bagi kalian untuk terjun ke masyarakat, melanjutkan study ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 

SMAN 1 Tambun Utara kedepan lewat kalian yang pada malam hari ini akan meninggalkan SMAN 1 Tambun Utara kami harapkan menjadi pencatat sejarah kemajuan untuk SMAN 1 Tambun Utara menjadi sekolah yang sejajar dengan Sekolah maju dan favorite di Bekasi. Teruslah berjuang lakukan dengan sungguh-sungguh raih cita cita kalian melanjutkan study ke jenjang yang lebih tinggi. Bila kondisi harus kalian menjalani dulu untuk bekerja mengumpulkan Anggaran Pendidikan lakukanlah dengan sungguh-sungguh niat untuk melanjutkan study Insya Allah cita-cita kalian yang masih tertunda akan tercapai...Amin !. Doa H. Mamat Sudirahmat dalam sambutannya.

Dalam sambutannya H. Mamat Sudirahmat dengan sangat bangga membacakan satu persatu siswa dan siswinya yang berprestasi dan mampu menembus Ujian Masuk Perguruan Tinggi terbaik di berbagai fakultas seluruh Indonesia.
Akhir sambutanya Kepala SMAN 1 Tambun Utara menitipkan salam hormat dan permohonan maaf kepada orang tua/wali siswa atas kekhilafan, kealpaan serta kekurangan Bapak dan Ibu Guru dalam membimbing, mendidik selama 3 (tiga) tahun mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMAN 1 Tambun Utara.

red. zuraidbima/04/2019

Minggu, 21 April 2019

Mengenal Lebih Jauh Dua Sosok Fenomenal Dalam Pilpres RI 2019

Oleh : =Kawulo Alit=
Rabu, 17 April 2019 adalah hari yang bersejarah bagi Pertarungan Putra Terbaik Bangsa
Kita boleh kecewa pada Jokowi, boleh pula tak percaya pada Prabowo.
Tapi kita harus akui, faktanya mereka adalah 2 orang putra terbaik bangsa.

Jokowi
adalah kisah nyata seorang rakyat biasa yang bisa menjadi manusia luar biasa. Impian banyak anak desa, doa dari semua orang tua untuk anaknya.
Ini bukan sinetron dan dongeng, ini nyata, seorang anak pinggir kali, yang harus pindah rumah berkali-kali karena tak mampu bayar sewa juga kena penggusuran dari angkuhnya kehidupan kota.
Beliau lahir dari anak tukang kayu, pembelajar keras yang akhirnya mengantarkan dirinya masuk ke Jurusan Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM), salah satu kampus terbaik yang tak semua orang mampu meraihnya.
Beliau bukan aktivis mahasiswa, tak punya nama di zamannya.

Jokowi memilih menepi dari politik kampus, ia lebih suka naik gunung di akhir pekan, hingga akhirnya secara bertahap merintis bisnis dan menjadi pengusaha mebel di Surakarta. Ya doa jutaan orang tua, "bapak kuli, semoga kamu bisa jadi insinyur".

Jokowi adalah kisah nyata perjuangan anak miskin yang mengangkat derajat keluarganya melalui pendidikan dan kerja keras.

Jokowi bukan kader asli yang dibesarkan partai, ia awalnya diminta menemani F.X. Hadi Rudyatmo (PDIP) yang enggan maju sebagai walikota Solo karena khawatir dengan isu agama dan memilih menjadi wakil Jokowi yang diprediksi lebih bisa diterima publik Solo karena seorang muslim.

Jokowi menghadirkan kepemimpinan gaya baru di Solo, berdialog dengan masyarakat yang akan di relokasi, menggusur dengan sangat manusiawi, bahkan dengan PKL dikirab layaknya festival budaya, dikawal satpol PP layaknya pejabat. Tak ada kekerasan, pengggusuran itu dibuat menyenangkan. Tak heran, ia menang mutlak dalam periode kedua kepemimpinanannya di Solo. Kecemerlangannya dalam memimpin mengantarkan beliau  menapaki jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta (2012) hingga menjadi Presiden RI (2014).

Prabowo
adalah putra mahkota dalam berbagai kisah. Putra terbaik dalam segala aspek. Kakeknya adalah Pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo, beliau juga Anggota BPUPKI dan Ketua DPAS pertama. Ayahnya adalah begawan ekonomi legendaris republik ini, Prof. Soemitro Djojohadikoesoemo, yang namanya diabadikan menjadi nama gedung di Kementerian Keuangan. Sumitro juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan, Menristek, Menteri Perindustrian dan Perdagangan di Era Soekarno dan Soeharto.

Soemitro juga terkenal sebagai kritikus yang berani dengan keras menentang kebijakan-kebijakan ekonomi Soekarno dan Soeharto yang dianggap tidak pro rakyat. Bahkan pernah menjadi buron ke luar negeri di masa pemerintahan Soekarno karena dianggap terlalu vokal dan berbahaya.

Saat menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Sumitro pernah "didiamkan" tak disapa Bu Tien Soeharto selama setahun karena menolak memberikan hak istimewa dalam perdagangan.

Prabowo lulus sekolah menengah di usia 16 tahun, lebih muda dari sebayanya. Di usia 17 tahun, Prabowo bersama aktivis legendaris Soe Hok Gie mendirikan LSM Pembangunan, yang fokus pada pembangunan desa dan merupakan LSM Pertama di Indonesia.

Di tengah keluarga intelektual, ia justru memilih jalan berbeda menjadi prajurit bangsa. Prabowo adalah lulusan Akademi Militer tahun 1974.

Meski di militer, Prabowo tetap mewarisi tradisi intelektual ayahnya. Beliau terkenal sebagai tentara yang paling rajin membaca dangan koleksi buku yang sangat banyak dan menguasai 4 bahasa asing, yaitu bahasa Inggris, Perancis, Belanda, dan Jerman.

Prabowo berkali-kali dikirim mengikuti pelatihan dan kursus di luar negeri tahun 1974, 1975, 1977, 1981. Beliau juga pernah mengenyam pendidikan _Counter Terorist Course Gsg-9_ di Jerman dan _Special Forces Officer Course_ di Fort Benning USA. Beliau bersama Putra Raja Yordania menjadi lulusan terbaik dari pendidikan militer yang diikutinya di Amerika.

Percayalah, isu Jokowi akan membangkitkan PKI dan Prabowo akan mendirikan Khilafah hanyalah permainan _buzzer_ untuk menakut-nakuti kita.

Jokowi jelas masih berusia 5 tahun saat PKI dibubarkan, ayahnya pun jelas bukan intelektual PKI, hanya tukang kayu yang tak tahu urusan politik PKI.

Prabowo, meski diidentikkan dengan ABRI Hijau dan sangat dekat dengan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) milik B.J. Habibie di tahun 1998, nyatanya ibu dan adik Prabowo adalah seorang nasrani. Prabowo dan ayahnya muslim. Saat natal maupun lebaran, mereka merayakan bersama-sama. Begitulah keberagaman dan toleransi yang hidup di keluarga Prabowo.

*Prestasi Jokowi dan Prabowo*

Jokowi pernah dinobatkan sebagai salah satu walikota terbaik dunia, pun begitu dengan Prabowo yang mampu meraih banyak prestasi saat memimpin kopassus dan membuat kopassus menjadi salah satu satuan elit terbaik di dunia dan pasukannya memiliki kesejahteraan di atas rata-rata.

Jokowi sukses dengan Asian Games, kita semua dibuat terpesona dengan upacara pembukaan dan penutupan yang luar biasa. Tapi jangan lupakan bahwa medali terbanyak yang mengatrol peringkat Indonesia adalah cabor Pencak Silat yang dibina oleh Prabowo sebagai ketua IPSI.

Akuilah, mereka berdua ada putra terbaik bangsa. Hanya berbeda gaya bahasa, Jokowi yang orang Solo tulen khas dengan keramahan dan suara lembutnya, gaya yang santai dan banyak bercanda. Kita semua tentu senang dengan gaya kepemimpinan yang asik dan merakyat. Beliau membawa gaya baru dalam definisi pemimpin di Indonesia.

Prabowo setengah Banyumas (Ayah) dan setengah Minahasa (Ibu). Banyumas memang ibarat Bataknya Jawa. Gaya Banyumasan lebih tinggi nada suaranya, sedikit ceplas ceplos dan terbuka dibanding jawa bagian Joglosemar (Jogja Solo Semarang) dengan tata bahasa krama inggil. Ditambah ibu yang dari Sulawesi dan latar bekalang militer. Wajar gaya bicaranya tegas dan berapi-api. Tapi tentu kita semua bangga jika punya pemimpin yang mampu berorasi dengan lantang dengan bahasa inggris yang fasih dalam memperjuangkan Palestina dan negeri tertindas lainnya di depan rapat PBB dan forum-forum internasional.

Jadi, baik gaya yang santai ataupun berapi-api ini hanya masalah selera pemilih saja, yang terpenting adalah keberpihakannya pada rakyat.

Jika Jokowi bukan orang yang baik tidak mungkin Prabowo memperjuangkannya untuk maju sebagai Gubernur DKI, dimana dulu Megawati hampir tidak merestui, tapi Prabowo yang memperjuangkan.

Sebaliknya, anda yang meyakini Jokowi adalah orang baik, artinya harus juga meyakini Prabowo adalah orang baik. Karena munculnya Jokowi ke Jakarta tak lepas dari perjuangan Prabowo dan adiknya yang menyokong dana kampanye Jokowi.

Jadi, stop terbawa arus informasi yang menghayutkan kita menjelek-jelekkan personal Capres. Kita harus kritis terhadap kebijakan dan program para Capres, tapi bukan menjatuhkan personalnya.

Kritik kebijakan dan programnya, bukan personalnya atau latar belakang keluarganya.

Bagi yang tetap ingin menyerang personal Jokowi dan Prabowo, pertanyaan sederhananya :
Apakah anda sudah lebih baik dari Jokowi dan Prabowo?

*-(Kawulo Alit)-*
copas ZELLO INDONESIA/04/2019

Sabtu, 20 April 2019

LAMI AKAN MELAPORKAN PENYEBAR HOAX KE PENEGAK HUKUM


JAKARTA - Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) meminta warga untuk kondusif dan tidak menyebar berita hoax pasca Pelaksanaan Pilpres dan Pileg 17 April 2019. Pasalnya, dengan menyebarkan berita hoax hasil Pilpres berpotensi menganggu stabilitas negara.

Ketua Umum DPP LAMI, Jonly Nahampun mengatakan usai pasca Pilpres masyarakat Indonesia sebaiknya menunggu hasil dari Perhitungan Real (Real Count) Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) dan masyarakat Indonesia agar tetap tenang tidak mengganggu penghitungan suara KPU.

"Masyarakat Indonesia harus tetap kondusif mari kita percayakan KPU untuk membuat Real Count penghitungan suara Pilpres dan jangan menyebarkan berita bohong," ucap Jonly saat jumpa pers awak media, di Jalan Thamrin Jakarta, Jumat (19/04/2019).

Dikatakan dia, LAMI turut bersyukur pelaksanaan Pileg dan Pilpres serentak Rabu, 17 April 2019 berjalan aman, damai dan lancar. Terlebih meningkatnya partisipasi masyarakat yang punya hak pilih cukup baik.
"Kami mengajak seluruh masyarakat bersatu dan berdoa kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa untuk kelancaran penghitungan resmi oleh KPU RI hingga nanti mendapatkan hasil Final yang valid," kata dia

Selama tahapan penghitungan suara di KPU RI berlangsung, LAMI mengajak semua masyarakat bergandeng tangan, menjaga persatuan nasional, mengubur segala dendam dan kebencian mari kembali ke aktivitas masing-masing.

Melihat dinamika pasca penyelenggaran Pemilu, pihaknya mendukung sepenuhnya langkah-langkah pengendalian keamanan pasca pemilu oleh TNI dan Polri, serta KPU sebagai penyelenggara Pemilu.

"Kami dari Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) akan turut serta aktif membantu penegak hukum untuk menciptakan suasana kondusif serta melaporkan ke penegak hukum jika ada orang-orang yang membuat dan menyebar berita bohong atau hoax, yang menyebabkan kegaduhan di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini," Tutup Jonly

ZELLO INDONESIA/19/04/2019

Jumat, 19 April 2019

MENCOBA JELASKAN KENAPA TAMPILAN PERHITUNGAN SUARA DI WEBSITE KPU PERGERAKANNYA SANGAT LAMBAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Sebelum masuk pada jawaban pertanyaan anda anda semua, tentang "Kenapa Pengumpunan Perolehan Suara KPU yang ditampilkan di websitenya sangat lamban pergerakan penambahan suara".
Saudaraku Sebangsa dan Setanah Air, baik pendukung Calon #01 maupun pendukung Calon #02 dimanapun berada ... !
Dalam Islam khususnya kita diharuskan untuk berpikir positif, berprasangka baik serta berpasrah diri kepada Yang Maha Mengatur Segala apapun yang ada di dunia maupun akhirat kelak (Allah SWT)..., dan kemungkinan besar ajaran ini juga ada di Kristen, Hindu, Budha, Konghucu, Aliran Kepecayaan dan Keyakinan lainnya.
Penjelasan atau Jawaban atas Pertanyaan Anda yang coba saya jelaskan lewat tulisan adalah berdasarkan Ilmu Pengetahuan IT dan Pengalaman Puluhan Tahun yang menjadi Pekerjaan Saya, contoh kasusnya persis sama. Berikut uraian jawabannya poin per poin :
  1. Bentuk kehati-hatian KPU RI dalam menampilkan informasi yang menjadi dasar Penentuan Penetapan Pemenang Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024
  2. Ketelitian Operator IT agar informasi yang ditampilkan benar-benar valid sesuai data non digital yang terkumpul dari seluruh pelosok NKRI hasil Pemilu Serentak 17 April 2019
I. Bentuk Kehati-hatian :
  • Data dalam bentuk Rekapan Tertulis berupa angka-angka saya yakin sudah 80% hari ini 19 April 2019 masuk ke KPU RI, ini prosesnya dalam pengiriman lewat tekhnologi informasi dewasa ini hanya butuh satu kali Klik, Satu Menit dari Pengirim (IT KPU Daerah) ke Penerima (IT KPU Pusat) walupun dengan kecepatan internet minimun.
  • Data dalam Bentuk FORM dan Melalui Proses SANNER dengan output (pdf, jpeg, png dan sejenisnya) akan sangat memerlukan waktu yang lama, dengan kecepatan Mesin Scanner tertinggi saja butuh waktu 1-2 menit baru keluar hasilnya selanjutnya pengiriman dengan internet yang kecepatan tinggi butuh waktu 10-30 Menit. Anda semua bisa menghitungnya dari 813.350 TPS yang tersebar diseluruh pelosok Tanah Air Indonesia. Kita ambil sampel 15 Menit, 15 x 813.350 = 12.200.250 menit atau kurang lebih butuh Waktu 2 Bulan
II. Ketelitian Operator IT KPU RI :
  • Untuk menjaga keakuratan dan kepastian data yang ditampilkan serta bisa dipertanggungjawan secara hukum yang berlaku apabila terjadi sengketa Tim IT KPU hanya atau baru menampilkan (mengupload) DATA PEROLEHAN SUARA PILPRES yang SCANNER FORM Rekapan Hasil Pemilunya sudah Masuk dan atau diterima Tim IT dan di Verfikasi Komesioner KPU.
Demikian sedikit jawaban yang bisa saya sampaikan... apa yang sebenarnya terjadi hanya ALLAH SWT dan KPU RI sebagai pelaksana yang tau persis...
Wallahualam Bissawab...

zuraibima/19/04/2019