REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Minggu, 15 Mei 2011

Study Wisata Sman 1 Tamara 2011 Slideshow

Study Wisata Sman 1 Tamara 2011 Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ Study Wisata Sman 1 Tamara 2011 Slideshow ★ to Bekasi. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

Minggu, 08 Mei 2011

CERBER BI : BUKTI CINTA PUTERA & PUTERI SANG BIMA 12

  • Memory Bulan Januari 2011 : Sejuta Kenangan Segenggam Harapan !

  • Wa'i Mbozo
    Aslmalkm apa kbr bima dan ku hrpkn lbh baik dr thn lalu, sbnrx ku gk tau tentang politik pi ku cb sdkt sj , dan bg ku kt hrs krj sm utk membangun <dou lbo dana > bkn t,gantung kpd atasanx atau org2 t,tentu jd di thn buat generasi muda hrs samangat utk masa depan b,sama dan mf bla kt2 slh.


  • Ibnu Abbas
    melihat banyaknya jumlah kampus di bima dan animo masyarakat Bima mengkuliahkan anaknya maka sangat wajar kalau masyarakat Bima diberi penghargaan atas upayanya untuk mengamalkan UUD 1945 yakni sebagaimana termaktub dalam mukaddimah 'mencerdaskan kehidupan berbangsa'

  • Nurwahidah Saleh
    dulu aku kalo pulang ke Bima suka bingung bawain oleh2 buat teman2, sebenarnya olehnya banyak : kita punya madu, kita punya pangaha bunga, kita punya bi rua (pangaha asli bima yang dioven),trakeli,pangaha sinci, kita punya tembe nggoli, kite punya jago fareketa,ro'o sambi, uta maju, aneka uta karamba dr uta kare, karamba mene,tarasuku, dll semuanya lengkap tapi kita kurang kreatif, harusnya ada pusat oleh2 bima yang memadai, mungkin sdh ada tinggal diperbanyak dan kreatif,inovatif dlm pengemasan, selama ini sich aku slalu paking sendiri sehingga menarik dan terkesan mahal, kata bos ku kangkung di warteg sm di hotel kan sama2 judulnya kangkung tp tergantung penataaanya/penyajiannya jd oleh2 bimapun jangan kalah dengan oleh2 dr kota lainnya


    • Ilham Abdul Rasul Se
      untuk semua inisiator yang membuat grup bima institute:
      saran dari bung Mudda bima untuk membuat wadah supaya setiap ide yang teman2 tuangkan dalam grup bisa lebih terarah, fokus dan secara fisik bisa didokumentasikan entah nanti menjadi buku, atau apa saja.. usul itu saya pikir sangat cemerlang dan mhn kiranya dipikirkan langkah untuk tindak lanjut.. tks.. wassalam


    • Solihien Cityzen
      Sukses itu hak smua orang, problemx adalah, apakah anda hanya menginginkanx ?


      • Mudda Bima
        Respon untuk Ncuhi Dewa:

        thats right, bro! betul sekali, poda romo cinae.... Kita tahu, dou mbojo adalah tipe pekerja keras. Ina ro ama ndai, ompu ro wa'i ndai bahkan mencari hidup di celah tanah dan batu (Oma/berladang). Lalu watak atau sifat atau kebiasaan kerja keras mengalir dalam darah Ndai, ana ro ompuna. ini artinya ama ro ompu ndai hidup dari kerja nyata. Oke, Benar! Lalu, pertanyaannya adalah; kenapa dalam tesis/pendapat umum menilai kita belum maksimal melaksanakan pembangunan dou labo dana (baca: masyarakat)? Malas! Juga bukan kan?

        Kalau pendapat ndaiku ke. Ternyata membangun dou labo dana tak sama dengan melaksanakan keinginan atau impian atau cita-cita personal-individual. Keinginan personal bisa kita laksanakan secara personal, dengan daya upaya personal, kontrol secara personal, dan bertanggung jawab secara personal pula. Nah! dou labo dana ternyata hajatan antar personal, kepentingan massa rakyat, keinginan orang banyak, mimpi bersama.

        Hepotesa/Kombisi: Jangan2 pembangunan dou labo dana selama ini ibrat satu barisan gerak jalan, dimana setiap orang dlm barisan sudah compang-camping; langnkahnya tak terarah, gerak tangan tak teratur, posisi barisan sudah berantakan, bahkan arah dan langkah berbeda; ada yg ke kiri, ada yg ke kanan, ada yg maju dan ada yg mundur. Apa sebab? Tak ada tujuan yg jelas, tak ada kesamaan harapan, tak ada instrumen yg memadu-padankan suara berlainan menjadi satu irama yg harmonis.

        Maka, bicara/mafaka melalui dialog yg apresiatif adalah satu2nya cara untuk mendengarkan setiap denyut keinginan, setiap getar2 impian antara personal, antar golongan, antar kepentingan. Sehingga watak kerja keras tersebut menemukan iramanya.

        Jadi, kenapa harus takut. kenapa harus pesimis dengan bicara? sebab"Kata-kata tak akan membunuh kita". komunikasi yg baiklah yg dapat menjadi matahiri harapan dou labo dana.

        Semoga bermanfaat,

        Jabat Erat & salam kenal

        Mudda Bima


      • Zuraid Sape Bima
        NDEMPA "Menguak Tradisi Lokal Mbojo" (sumber "Sentir's world)

        Sebagaimana masyarakat agraris lainnya, masyarakat Belo Selatan, Kabupaten Bima memiliki ritual pasca panen. Bedanya ritual bernama Ndempa ini bukan pesta dengan berbagai makanan, nyanyian atau tarian. Ndempa adalah prosesi dimana para lelaki baik anak – anak, pemuda, atau orang tua merlakukan perkelahian fisik tangan kosong di sawah yang selesai dipanen

        Ndempa biasanya dimulai pada pukul tiga sore dengan perkelahian anak – anak. Dari sisi yang berbeda, dua kelompok anak berlari kencang menuju tengah arena. Mereka saling bertabrakan, memukul, meninju dan menendang serta menindih. Setelah beberapa waktu, akan terbentuk tumpukan manusia di tengah lapangan. Ketika mereka sudah kehabisan tenaga, dua kelompok laki – laki yang lebih dewasa berlarian ke tengah arena dan saling menyerang. Perkelahian terjadi sambung menyambung antara kelompok usia dari yang paling muda hingga paling dewasa, dan baru berakhir ketika adzan magrib berkumandang

        Yang menarik adalah klaim masyarakat bahwa Ndempa merupakan mekanisme lokal guna menyelesaikan konflik antar warga. Menurut mereka, masalah sehari – hari termasuk berebut pacar akan berakhir seiring selesainya Ndempa. Kuncinya pada semangat untuk melokalisir pelampiasan kemarahan dan penyelesaian masalah dalam ritual Ndempa saja, jangan berhenti bertarung sebelum permusuhan hilang, jangan simpan dendam setelah pertarungan usai. Biasanya setelah berkelahi para ’petarung’ bersalaman dan berpelukan secara sportif serta melupakan masalah di masa lalu

        Sumber

        Pela Newsletter, Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Vol I no 2 Dec 2002


      • Ibnu Abbas
        pendidikan itu bkn ditentukan oleh angka namun hati itulah penggalan dialog yg aku petik dari film laskar pelangi, guru dan orang tua siswa memelihara sekolah yg hampir roboh, aku jadi kebayang dengan ide pemerintah yakni Manajemen Berbasis sekolah, tapi bagaimana nasib 'MBS' sekarang ya? apa masih pada niat awalnya?

      • Wa'i Mbozo
        Aslmalkm buatnx dan mksh bnyk krn menambahkn sy di grup ini dan sy sbgai org bima sangat bangga dgn ada niat merubah bima menjadi the best smg akan t,laksana.


        • Ncuhi Dewa
          Saat ini semua orang berbicara tentang bagaimana mengubah Bima, tapi hasil dari dari pembicaraan itu tidak pernah ada realisasix dilapangan. untuk semua kawan2 jangan cuman memperbanyak teori. teori udah tidak laku lagi di Bima saat sekarang ini, yang generasi bima tunggu sekarang adalah sebuah bukti konkrit di lapangan dan sekaligus mengajak mereka semua untuk bangkit bersama dalam merubah dana mbojo. hal inilah yang sekarang dinanti-nantikan oleh oleh mereka semua.....


        • Ilham Abdul Rasul Se
          wacana pengembanga daerah:
          waktu kabupaten bima belum dimekarkan menjadi 2 wilayah teritorial.. APBD kabupaten bima sebesar 540 Milyard. setelah dimekarkan menjadi 2 APBD kabupaten sudah naik diatas 600 M ditambah APBD kota bima kurang lebih menghampiri angka 400 M.. kalau dijumlah2 uang pemerintah daerah daerah sudah diatas 1 Triliun.. kalo masing2 kabupaten dan kota menyisihkan anggaran masing 10% dari APBD dan membuat holding company untuk pengembangan hasil produksi petani maka perusahaan itu akan memiliki modal sekitar 100 Milyard, lagi2 itu menjadi sumber baru bagi pemda untuk peningkatan sektor penerimaan daerah dari sektor deviden


        • Mudda Bima
          Sarange wacana:

          Menyenangkan sekali mencermati dinamika yg berlangsung melalui ruang maya ini. Berbagai gagasan brilian bermunculan bak "wotu jago dei untu". Kejernihan pemikiran kaum muda bima bagai mata air "Mada Pangga". Ada niat baik untuk memperbaiki nasib dou labo dana. Niat baik sebgai syarat mutlak untuk memunculkan kebaikan2 berikutnya.

          Saya melihat sebagian anak2 muda bima tersebar di berbagai daerah, bekerja di sana, berjuang dan bertahan hidup di sana, mengeksplorasi dan mengekspresikan segala ilmu dan kemampuan di sana. Ada Bung Zuraed di sana, Ada Bung Ilham disana, dll.

          Saya sendiri tinggal di Bali, datang utk menuntut ilmu, terlibat dlm dinamika gerakan mahasiswa, terseret dalam kelompok Pers Mahasiswa, lalu malang melintang di dunia Non Government Organization (NGO)/LSM. Di Bali saat ini saya mendirikan sebuah lembaga yang bekerja mendampingi berbagai program pemerintah maupun "Tuan Donor Asing". Pendek kata sy hanya menjadi pemain bayaran.

          Konon, kata mereka, pendekatan yg kami lakukan yg berbasis Appreciative Inquiry, berbeda dgn pendekatan problem solving, telah memberikan hasil yg bermanfaat bagi masyarakat yg kami dampingi. Kami telah bekerja hampir seluruh daerah dari aceh - papua. Pun begitu, setiap hasil yg sy dapat sy merasa kurang nikmat, sebab belum ada yg sy kontribusikan pd dou labo dana.

          Saat yg bersamaan saya sadar, dana telah melepaskan dou belasan thn silam utk menuntut ilmu di tanah rantau. Tentu dgn harapn akan kembali memperbaiki dana ro rasa.

          Kita adalah anak2 sang Bima yg tersebar. Kondisinya hampir sama dgn anak2 muda terbaik Indonesia yg bekerja (baca: dimanfaatkan) oleh negara lain karena tidak mendapat apresiasi yg baik dari pemerintahnya sendiri. Talenta, pemikiran yg baik, ilmu yg berguna selalu saja ingin digagahi (baca: diperkosa) oleh kepentingan politik golongan, ketimbang kemaslahatan hidup orang banyak/ massa rakyat. Kita tahu, madu intelektulitas berubah jadi racun tatkala ia diletakan dalam ketiak busuk kekuasaan. ia akan menjadi racun yang membunuh dou (baca: rakyat) sendiri. Intelektualitas berubah menjadi mesin-mesin atau stempel penguasa untuk menipu dou.
          ....nymbung di bawah...


        • Ilham Abdul Rasul Se
          Sekelumit Sejarah dan secuil harapan:

          semua daerah di indonesia punya cara dan metode masing2 untuk meluapkan kegembiraan mereka atas hasil panen yang mereka peroleh, padanan istilahnya yang lazim digunakan adalah pesta panen.. di bima di sebuah desa tempat saya dilahirkan yakni desa ngali masyarakatnya merayakan pesta panen dengan cara berkelahi rame2 (ndempa ndiha).. tradisi ini cukup baik walaupun masyarakat disana itu suka bawa senjata tajam sekarang malah senjata api mulai dari yang berumur belasan sampai 70an tahun keatas tanpa diingatkan atau bahkan tanpa wasitpun semua mereka menyadari bahwa ndempa diha hanyalah ruang bagi luapan rasa senang dan bahagia kendati pada saat ndempadiha itupun seseorang sangat tersiksa (mbaki) bahkan terluka (ncuwu) tapi kesadaran bahwa hal itu hanya tradisi dimana orang tidak perlu dendam atau bahkan marah dan yang aneh dari tradisi itu adalah tidak pernah ada lawan ndempa yang sifatnya permanent alias abadi semuanya tergantung arah angin saja.. klo arena ndempa ndiha pas diujung utara atau selatan yah kampung timur dan barat yang baku ambil (kampo ese kampo awa) atau kampo do kampo da) biasanya arena dibuka saat jam 2 mau masuk jam 3 sore dimulai sama anak2 berumur 5 tahun sampai pada orang tua yang berumur 70an tahun keatas.. arena itupun tertutup secara alamiah ketika masuk waktu magrib, satu keanehan lagi setelah bubar yang tadinya baku pukul, baku hantam dst beriringan tangan sama2 menuju rumah masing2 sambil canda ria saling ejek menceritakan kembali yg terjadi ketika ndempa diha tadi berlangsung.. sungguh suasana akan sangat damai jika filosofi ndempa ndiha juga digunakan pada saat momentum pergantian kepemimpinan di kabupaten bima atau suksesi kepemimpinan tingkatan mahasiswa atau momentum politik apapun oleh seluruh masyarakat bima..

        • Khusnul Hatimah
          Samanga delalo mpae...... Hehe......



          Bima Institute Januari 2011

        Sabtu, 07 Mei 2011

        PERAN SERTA MASYARAKAT SIPIL




                                                                                                       Dalam Usaha Pemekaran Wilayah Kabupaten/Kota                                 
        Suara  masyarakat  sipil  menjadi  syarat  utama  untuk  keberlanjutan  su atu  proses 
        pemekaran  wilayah. Dalam  konstelasi  peraturan  perundan gan yang  berlaku  saat   
        ini, peran  masyarakat  sipil  belum  secara  tegas dituangkan sehingga dalam praktek 
        penyelenggaraannya  suara  masyarakat  han ya  diwakili  oleh  elit-elit  lokal  saja.

        Seharusnya yang perlu didengar dan diproses lebih  lanjut  adalah  suara  masyarakat 
        secara luas. Hal ini  sesuai  dengan  hakekat  pemekaran  wilayah  yan g  berorientasi 
        pada peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan  masyarakat.  Oleh  karena itu, 
        peran  masyarakat sipil harus dituangkan  secara  jelas  dalam  peraturan  perundang-
        undangan  dalam  bentuk   referendum  untuk menentukan pilihan perlu atau tidaknya 
        dilakukan  pemekaran wilayah. Dalam kaitan dengan  hal  ini, lembaga-lembaga atau 
        organisasi  masyarakat sipil juga harus berperan dalam memberdayakan  masyarakat 
        supaya  ada  pengertian  yang  baik  tentang  keuntungan dan kelemahan  pemekaran 
        wilayah maupun pentin gnya pelaksanaan referendum. 
        Dengan  demikian,  dalam  tahap  awal  atau  masa  persiapan,  kegiatan  yang  harus 
        dilaksanakan  pertama  kali  adalah  melakukan  penjaringan  aspirasi  masyarakat. 

        Meskipun  terdapat  berbagai metode  penjaringan  aspirasi seperti  melalui quesioner,
        seminar atau lokakarya, namun dalam hal pemekaran wilayah nampaknya referendum 
        merupakan pendekatan yang paling tepat.  

        Semoga Bermanfaat >>>http://zuraidbima.blogspot.com

        Jumat, 06 Mei 2011

        AUDISI REPORTER TAMARA ONE NEWS

        Dalam Rangka Mengisi Rubrik Berita Web : sman1tamara.net, Peliputan Kegiatan Sekolah dan Siaran Video Streaming, dibuka kesempatan kepada Siswa/Siswi SMAN 1 Tambun Utara untuk mengikuti Audisi Reporter Tamara One News

         Syarat Pendafataran :
        1. Siswa/i. SMAN 1 Tambun Utara
        2. Mengisi Formulir Pendaftaran
        3. Pas Foto 3x4, 2 lembar
        4. Foto Postcard (Seluruh badan), 1 lembar


        Bagi yang lolos seleksi/Audisi akan berkesempatan untuk mengikuti pelatihan Jurnalis Berita dan TV yang diselenggarakan oleh Surat Kabar & TV Nasional mewakili SMAN 1 Tambun Utara dan Setiap Video & Berita yang diliput akan diUpload di Youtube, citizen6@lipitan6.com, suaraanda@metrotv.com

        Tempat Pendaftaran :
        Ruang Tata Usaha SMAN 1 Tambun Utara :
        1. Bp. Sentot Setiawan
        2. Bp. Zuraid Bima


        Rabu, 04 Mei 2011

        Proposal Dana Bantuan Korban Banjir Sape 2011

        Kata Pengantar


        Bismillahirrahmannirrahim Puji syukur kami haturkan ke haribaan Allah SWT, karena berkat rahmat, inayah dan hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menghadirkan sebuah proposal penggalangan Dana Bantuan Korban Banjir yang melanda Sape-Bima Bulan April 2011. Selanjut “Innaalillahi Wainnaailaihi Raajiun” sesungguhnya Allah SWT. Menurunkan cobaan dan ujian kepada kita untuk menguji kesabaran dan keimanan hamba-Nya dan Insya Allah kita yakini bersama bahwa cobaan ataupun ujian tersebuat tidak melebehi kemampuan kita sebagai umat-Nya.

        Dan dalam rangka membantu meringankan beban derita saudara-saudara kita yang dilanda bencana banjir dan longsor di Sape, kami bekerja sama dengan Tim Relawan di Bima mencoba mengumpulkan bantuan yang sifatnya sementara sampai pelaksanaan pemulihan dan rehabilitasi wilayah bencana dilaksanakan dan karena banyak dan luasnya wilayah yang terkena bencana banjir tersebut warga masyarakat yang terkena musibah mengalami banyak kesulitan distribusi sembako selain lahan pertanian yang memang menjadi andalan keluarga yang terkena bencana rusak rumah serta akses jalanpun hancur.
        Inilah yang mendorong kami untuk mengetuk pintu rumah dan hati para dermawan terutama warga Bima diperantauan untuk bisa menyisihkan sebahagian rezeki dalam membantu kesulitan saudara kita di Sape-Bima sekedar bertahan sampai masa pemulihan dan rehabilitasi selesai.

        Kami berharap dengan adanya proposal ini, masyarakat Bima dapat informasi dan menyalurkan bantuan yang tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga niat baik dan keikhlasan membantu tidak sia-sia.

        Akhirnya sebagai harapan kami semoga proposal ini dapat membawa manfaat dan memberi informasi bagi kita.

        Amin.


        Tim penyusun













        Pendahuluan

        Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan oleh berita duka yang melanda saudara-saudara kita yang berada di Sape – Bima, baik dari media Televisi, Radio, Internet, Hubungan Telepon kita dengan keluarga di Sape serta Surat kabar yang beritanya kurang lebih sebagai berikut :
        BIMA-Banjir bandang menerjang wilayah Kecamatan Sape, Bima, kemarin pagi. Puluhan rumah warga ambruk dan hanyut. Musibah ini juga menyebabkan dua warga meninggal dunia. Informasi yang diserap Koran ini, banjir bandang terjadi setelah sungai yang melintas di wilayah Kecamatan Sape (sering disebut sungai Sape, Red) meluap. Sebelumnya, sejak Jumat (22/4) sore sampai kemarin pagi hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Sape dan sekitarnya. Akibatnya debit air di sungai itu meningkat drastis.
        http://rhakateza.files.wordpress.com/2011/04/jalan-bima-sape-terputus-gara-gara-banjir-besar.jpg?w=544&h=408
        Jalan Yang Menghubungkan Kab./Kota Bima & Sape Terputus (Masykur Romeo)
        Dua korban meninggal adalah Muhammad Thalib alias Uba Haja, 67 tahun, warga Desa Rai Oi dan Ahmad Kasim, 60 tahun, warga Dusun Bajo SaraE, Desa Bugis. Korban Uba Haja tewas setelah terseret banjir sejauh lima kilometer. Mayatnya ditemukan di Dam Wuwu, Desa Sangia.


        Tim Relawan Komunitas Babuju Posko Rai Oi (foto Kom.Babuju)
        Kabarnya, sebelum banjir terjadi, korban berada di sawahnya di sekitar Dam Seme, wilayah Desa Naru Barat.  Ceritanya, korban bersama keluarganya pergi menanam jagung di sawahnya. Karena banjir datang secara tiba-tiba, korban hanya sempat berpegangan pada batang pisang. Sementara keluarganya yang lain, sempat memanjat pohon. ‘’Bersama batang pisang itu korban diseret banjir,’’ tutur Abdul Muis, salah seorang warga Rai Oi. Sementara, korban Ahmad Kasim, yang juga salah seorang pamong Desa Bugis, terseret banjir ketika membersihkan sampah di bawah kolong rumahnya. Salah seorang warga setempat, Ardiansyah mengaku, sempat mengingatkan korban untuk menunggu air surut. Selang beberapa saat, tiba-tiba korban tergelincir dan jatuh. Begitu warga menolong dan mengangkatnya, korban sudah tidak bernyawa.
        Pantauan langsung Koran ini, rumah warga yang hanyut maupun ambruk diterjang banjir, kebanyakan berada di pinggir sungai. Saat kejadian, ketinggian air di permukiman warga mencapai satu hingga tiga meter. ‘’Kalau di wilayah RT 01 Desa Naru Barat, ketinggian air sekitar 1 meter. Sedangkan di wilayah RT 04, air sampai tiga meter,’’ ungkap Ketua RT 04 Desa Naru Barat H Mustamin.

        Tim Relawan Komunitas Anak Muda (Babuju) bahu membahu bersama warga membersihakan puing-puing dan sampah akibat banjir di Desa Bugis (Gusu)
        Tim Babuju> Mereka tak kenal lelah dan penuh keikhlasan dan ini wajib kita dukung sepenuhnya agar semangat sosial mereka tetap tertanam dalam jiwa dan raga
        Musibah banjir ini menggenangi 11 desa. Namun, ada empat desa yang mengalami dampak terparah, yaitu Desa Nae, Rai Oi, Bugis, dan Desa Tanah Putih. Di Desa Nae tercatat sebanyak 16 rumah warga ambruk, di Desa Rai Oi 23 rumah, Desa 11 rumah, dan di Tanah Putih tiga rumah tertimbun longsor. Belum terhitung kerugian material lain, seperti ternak, padi maupun peralatan rumah tangga yang rusak maupun hanyut dibawa banjir. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima memperkirakan kerugian sementara akibat banjir lebih dari Rp 10 miliar.
        ‘’Kalau di Desa Rai Oi, jumlah rumah warga yang hancur total maupun hanyut dibawa banjir sebanyak 23 unit. Sedangkan ternak yang hanyut dua ekor kambing dan satu ekor sapi,’’ ungkap Kepala Desa Rai Oi Muhammad Ali Abubakar.
        Begitu pula dengan ribuan hektare areal persawahan warga di sepanjang aliran sungai yang melintasi Kecamatan Sape. Semuanya mengalami kerusakan cukup parah. Termasuk jalan lintas Bima-Sape, tepatnya di Gunung Kalate, Desa Jia hampir putus. Separo badan jalan negara tersebut tergerus banjir.
        Akses jalan yg menuju Pelabuhan Ikan Gusung Bugis terputus
        Jalan Gusu Bugis Terputus akibat Banjir Bima (foto Masykur Romeo)
        Musibah banjir yang terjadi di Kecamatan Sape kemarin menurut warga setempat merupakan yang terbesar selama ini. Meski diakui, setiap kali turun hujan tetap ada banjir, tapi belum pernah ada air yang meluap hingga ketinggian tiga meter di permukiman warga.
        Kondisi yang sama juga terjadi di wilayah Kota Bima. Hujan yang terus menerus mengguyur sejak Jumat sore lalu, menyebabkan sejumlah Kelurahan di wilayah Kota Bima terendam air.
        Tidak ada korban jiwa akibat luapan air dari sungai Padolo yang membelah Kota Bima. Tapi ketinggian air meningkat 50 cm, utamanya di wilayah Lingkungan Sarata, Kelurahan Paruga. Termasuk kompleks Pasar Raya Bima, ikut terendam air. Selain sejumlah kelurahahn terendam air, di Lingkungan Oi Mbo, Kelurahan Kumbe, tujuh orang anak sempat terjebak banjir. Mereka selamat, karena berpegangan pada pohon kayu. Begitu air sungai surut, tujuha anak tersebut diselamatkan warga. Kendati demikian ketujuh anak itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bima untuk mendapatkan perawatan medis.
        (gun Lombok Post & Rakateza Blog Web)
        Demikian, semoga berita atau gambaran penderitaan saudara-saudara kita di Sape-Bima dapat menggugah hati dan perasaan kita untuk dapat sedikit berbagi dan sekedar meringankan beban mereka dengan menyalurkan Bantuan melalui :
        1. Tim Relawan JABODETABEK
        *> Bp. Zuraid Barahima
             Alamat : Perumahan Vila Bekasi Indah 1 Blok D1/10 Mangunjaya
             Tambun Selatan Kabupaten Bekasi HP. 082112178377 FB : Zuraid Sape Bima
             Rekening Bank BTN Bekasi Jaya Indah No. Rek : 00138-01-50-012072-9




        1. Tim Relawan Komunitas Babuju – Bima
        *> Bp. JULHAIDIN
            
              Rekening BNI Cab Bima: 0216087863




        Semoga Allah SWT. Membalasnya berlipat ganda, amin Allhumma amin.........!






        Penting ! :
        Mohon bagi para dermawan yang memberikan dana agar knfirmasi ke SMS/Call    : 085719378177
        Facebook   : Zuraid Sape Bima
        Email         : zuraidbima@yahoo.co.id
        Blog            : http://zuraidbima.blogspot.com