Bandung, September 2019
Provinsi Jawa Barat menerapkan nilai-nilai kearifan lokal Sunda dalam manajemen pendidikan dengan masuknya bahasa Sunda sebagai salah satu mata pelajaran bagi siswa Kurikulum 2013 di sekolah. Siswa selain mampu berkomunikasi dengan bahasa Sunda juga terampil tulisan.
Pembelajaran bahasa dan sastra Sunda bertitik tolak dari pandangan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi bagi masyarakatnya, sehingga diwujudkan melalui kegiatan berlatar belakang budaya Sunda," kata Guru Bahasa Sunda SMAN 1 Tambun Utara Lely Triana
![]() |
Lely Triana (Paling Kiri) Guru Bahasa Sunda Bersama Siswa |
Pembelajaran bahasa dan sastra Sunda bertitik tolak dari pandangan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi bagi masyarakatnya, sehingga diwujudkan melalui kegiatan berlatar belakang budaya Sunda," kata Guru Bahasa Sunda SMAN 1 Tambun Utara Lely Triana
Kepala SMAN 1 Tambun Utara H. Mamat Sudirahmat lebih lengkap menjelaskan bahwa : "selain bahasa, pembelajaran sastra di sekolah harus diarahkan agar siswa/siswi memperoleh pengalaman apresiasi dan ekspresi, bukan sekadar pengetahuan, melalui sastra Sunda siswa/siswi diajak untuk memahami, menikmati, dan menghayati sebuah karya dan budaya Sunda. Pengetahuan tentang sastra hanyalah sebagai penunjang dalam mengapresiasinya.
Sebagai wujud itu semua Siswa/siswi SMAN 1 Tambun Utara Kabupaten Bekasi mewakili SMA se Kabupaten Bekasi mengikuti Kegiatan PASANGGIRI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat di Lembang Bandung Barat yang diikuti oleh 27 (dua puluh tujuh) Kabupaten/Kota se Provinsi Jawa Barat tanggal 2 s.d. 4 September 2019.
Kami menugaskan Guru Bidang Studi Bahasa Sunda untuk mendampingi siswa/siswi mengikuti kegiatan budaya tersebut sekaligus mengikuti kegiatan Lomba yang terdiri dari :
Sebagai wujud itu semua Siswa/siswi SMAN 1 Tambun Utara Kabupaten Bekasi mewakili SMA se Kabupaten Bekasi mengikuti Kegiatan PASANGGIRI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat di Lembang Bandung Barat yang diikuti oleh 27 (dua puluh tujuh) Kabupaten/Kota se Provinsi Jawa Barat tanggal 2 s.d. 4 September 2019.
Kami menugaskan Guru Bidang Studi Bahasa Sunda untuk mendampingi siswa/siswi mengikuti kegiatan budaya tersebut sekaligus mengikuti kegiatan Lomba yang terdiri dari :
- Maca Sajak
- Ngadongeng
- Pidato (Biantara)
- Kawih
- Pupuh Buhun dan
- Maca Nulis Aksara Sunda
Dengan demikian, kata dia, fungsi utama sastra sebagai penghalus budi, penumbuh apresiasi budaya, penyalur gagasan dan imajinasi kreatif, serta peningkatan kepekaan, rasa kemanusiaan, dan kepedulian sosial dapat tercapai dan tersalurkan," kata H. Mamat Sudirahmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar