REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Senin, 19 Februari 2018

14 PARTAI POLITIK YANG MENDAPATKAN No.URUT DARI KPU

Jakarta, 18 Februari 2018
Setahun Lagi Kita Akan Kembali Mendengarkan Nyanyian Indah Politikus Calon Wakil Rakyat Dalam Kampanyenya Yang Penuh Janji Manis .....
Sebanyak 14 (empat belas) Partai Politik yang lolos Verifikasi Telah Mendapatkan Nomor Urut Yang Semuanya Mengklaim Merupakan Nomor Hoky, berikut datanya :

Rabu, 14 Februari 2018

PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN PUSDIKLAT GEPENTA - BINA BANGSA

Jakarta, 15 Fenruari 2018
Ketua Umum Dpn Gepenta "Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba Tawuran dan Anarkis" Dr. Parasian Simanungkalit, akan melakukan acara Peletakan batu pertama dan peresmian penggunaan Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Gepenta Bina Bangsa pada hari Minggu tanggal 18 Februari 2018 pukul 10 pagi bertempat di desa Sukamekar kecamatan Sukawangi - Babelan Bekasi.

Ketum Dpn Gepenta telah menunjuk Ibu Suharti Hang sebagai Ketua Pusdiklat Bina Bangsa untuk memulai pembangunan dan memanfaatkan ruangan sederhana yang ada untuk dimanfaatkan pada Kegiatan Gepenta dan Organisasi masyarakat untuk meningkatkan kwalitas diri dalam mengemban dan melaksanakan Visi Misi dan Tupoksi Gepenta.
Dijelaskannya bahwa Visi Gepenta adalah Menciptakan Indonesia Negeri Aman damai makmur dan sejahtera tanpa narkoba tawuran dan anarkis untuk tetap tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Visi ini merupakan jawaban terhadap kondisi bangsa dan negara kita dewasa ini. Indonesia merupakan kubangan narkoba dalam arti bahwa dalam satu tahun narkoba yang masuk ke Indonesia ratusan ton. Ini berarti disamping Indonesia sebagai pengguna juga merupakan negara transit untuk mengekspor narkoba itu ke negara lain. Maka Indonesia merupakan tumpuan sasaran empuk bagi bisnis dan pasar yang menggiurkan dalam peredaran narkoba dunia.
Demikian juga merupakan jawaban terhadap kondisi Kamtibmas yang tidak kondusif dengan sering terjadi peristiwa tawuran dan anarkis. Karakter dan watak bangsa Indonesia yang berbudi luhur telah berobah menjadi kasar dan mudahnya menganiaya dan membunuh orang lain saudaranya sendiri.
Peristiwa demi peristiwa sejak tumbangnya Orde Baru dan kita memasuki era reformasi ayang kemudian tergerusnya Demokrasi Pancasila dan diamandemennya UUD 1945 serta dilakukannya Pilpres dan Pilkada secara langsung ala Demokrasi Liberal, terlihat sekarang muaranya adalah peristiwa2 pertikaian, perpecahan dan korupsi yang terus menghiasi berit setiap harinya.
Maka oleh karena itu memperbaiki negeri ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah tetapi juga tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia yang telah berjuang merebut, mempertahankan dan memelihara Kemerdekaan.
Maka Gepenta hadir dengan MISI yaitu Menggerakkan rakyat setempat diseluruh Indonesia untuk sadar dan bangkit bersama Pemerintah mencegah dan menanggulangi peredaran narkoba, perbuatan tawuran dan anarkis agar dapat mencapai cita cita luhur bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur.
Rakyat harus digerakkan untuk berperan serta dalam kancah perjuangan memelihara dan membela Kemerdekaan agar NKRI tetap kokoh berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dengan demikian maka seluruh warga Gepenta dan seluruh Bangsa Indonesia, melaksanakan Tugas Pokoknya yaitu: 

1. Pencegahan. 
Mencegah terjadinya penggunaan perdaran narkoba di seluruh Indonesia dan mencegah terjadinya tawuran dan anarkis diseluruh Indonesia.

2. Pemberantasan.
Setiap warga Gepenta dan seluruh bangsa Indonesia berperan dan turut serta menanggulangi dan memberantas narkoba, tawuran dan anarkis diseluruh Indonesia dengan memberikan laporan kepada aparat Kepolisian dan BNN tentang apa yang diketahui tentang narkoba dan peristiwa tawuran dan anarkis. Dan kemudian dalam hal tertanggap tangan dapat melakukan penangkapan terhadap pelaku tindak pidan  dan sesgera mungkin diserahkan kepada Penyidik Polri dengan atau tanpa barang bukti.

3. Rehabilitasi.
Setiap.anggota Gepenta dan seluruh bangsa Indonesia yang mengetahui dan.melihat ada pengguna narkoba agar segera dibawa ketempat rehabilitasi yang telah ditetapkan sebagai IPWL yaitu Institusi Penerimaan Wajib Lapor yaitu tempat rehabilitasi yang ditujuk pemerintah, Rumah Sakit dan Puskesmas ataupun dokter.
Demikian juga korban yang karena perbuatan tawuran dan anarkis di bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan penyembuhan.

4. Sosial kontrol.
Disinilah fungsi warga negara yang melakukan analisa dan evaluasi terhadap kondisi sumber sumber terjadinya peredaran narkoba dan peristiwa tawura  dan anarkis. Agar selalu dilakukan analisa dan evaluasi untuk memberikan saran dan naskah intelektual kepada Pemerintah dan instansi terkait agar dapat mengambil kebijakan dalam rangka terwujudnya cita cita luhur bangsa Indonesia Masyarakat adil dan Makmur.
Inilah makna dan fungsi Pusdiklat Gepenta Bina Bangsa ini yang dibangun dengan keteguhan hati yayasan Bina Bangsa bersama Gepenta sebagai wujud peran serta masyarakat dalam mengatasi penderitaan rakyat yang bersumber dari narkoba tawuran dan anarkis. Semoga dengan dimulainya peletakan batu pertama ini dan peresmian.penggunaan fasilitas Pusdiklat ini dapat tercapai keinginan semua warga Gepenta memiliki suatu Pusdiklat sebagi tempat berkumpulnya para warga masyarakat untuk menambah cintanya kepada tanah air Indonesia.
Demikian Ketum Dpn Gepenta mengahiri penjelasannya di Markas Dpn Gepenta Jakarta selatan..

Selasa, 13 Februari 2018

Demokrasi Pancasila Tanpa Pilpres dan Pilkada"

Jakarta, 13 Februari 2018
Oleh : BrigJend.Pol(Purn) Dr. PARASIAN SIMANUNGKALIT, SH.MH

Suatu pemikiran dan saran kepada seluruh Rakyat Indonesia untuk menghentikan Pertikaian dan perpecahan serta mencegah Korupsi.
Buku "Demokrasi Pancasila Tanpa Pilpres dan Pilkada" memuat intisarinya sebagai berikut:
Pilpres dan Pilkada langsung adalah sumber pertikaian, perpecahan dan sumber Korupsi.

514 Kab/kodya tambah 34 Prov jumlah Pilkada selama 5 Tahun pada 548 Daerah Provinsi dan Kab/Kodya.. 
Kalau setiap kabupaten perlu rata2 biaya 4 M maka 494 x 4 M = 1.976 T.
34 Prov x 15 M = 510 M. Jadi jumlah pengeluaran Uang Negara alias rakyat setiap 5 tahun sebesar Rp. 2.486 T.
Setelah Indonesia menetapkan Pilpres dan Pilkada langsung alias Demokrasi Liberal sudah 15 tahun atau 3 kali.. maka pengeluaran uang Negara utk Pilkada 3 x Rp.2.486 T =       7.658 T. Biaya Pilpres 1 kali dibutuhkan Rp. 10 T. Kalau 3 kali Pilpres biaya dikeluarkan Rp. 30 T. Jadi selama 3 kali Pilpres dan Pilkada dikeluarkan uang negara Rp. 37.658 T.. Kalau uang itu untuk membangun prasarana alias infrastruktur, jembatan penyeberangan agar anak sekolah tidak masuk kali/sungai menyeberang, maka   sudah dapat membangun 300 jembatan..
Apakah kita masih mau di nina bobokan oleh Parpol dengan kata menggiurkan PESTA DEMOKRASI ???
Sudah waktunya kita kembali ke Demokrasi Pancasila "Musyawarah/Mufakat"
Yaitu: Presiden dipilih oleh MPR RI. Gub/Wagub dipilih Dprd Prov. Bup/wabup atau Walkot/Wawalkot, dipilih oleh Dprd setempat..K
alau masih tetap pilpres dan Pilkada lansung dilaksanakan, maka satukan waktu dan harinya pada PEMILU.. Pada Pemilu itu disiapkan kertas Pemilihan Legislatif DPR RI, dan DPD. Disiapkan Kertas Gambar Capres/Cawapres. Disiapkan Gambar CaGub/Cawagub. Disiapkan Gambar Cabup/Cawabup (Yang Kabupaten). Disiapkan gambar Cawalkot/Cawawalkot..

Setelah dilaksanakan Pemilu satu hari serentak dan sekaligus.. Maka Pemenang Pemilu Nasional, maka Parpol pemenang itulah yang mengajukan Capres/Cawapres yg ada di gambar.
Parpol pemenang Pemilu di Provinsi maka Parpol itulah yang mengajukan nama Cagub/Cawagub kepada Dprd untuk di kukuhkan di usulkan kpd Presiden melalui Mendagri.
Parpol pemenang pemilu di Kabupaten atau Kotamadya maka Parpol itulah yg mengusulkan kepada DPRD setempat cabup/cwabup, atau Cawalkot/Cawawalkot.. Dprd mengajukan kepada  Gubernur untuk diajukan kepada Presiden melalui Mendagri..
Semoga Bp Presiden dan Dpr dpt sepakat bersama Para Ketua Parpol yang menguasai Parlemen alias DPR.RI..

Kamis, 01 Februari 2018

TUTORIAL MENONTON ULANG SIARAN TV RI DI ANDROID

Semoga bermanfaat bagi yang ingin menonton ulang siaran TVRI karena kesibukan tidak sempat nonton secara langsung, berikut langkahnya :
1. Masuk google search ketik : tvri online

2. Terlihat link web http://tvri klik tampil seperti ini

3. Klik garis tiga pojok kanan atas Pilih Stasion TV RI yang kita mau tonton

4. Klik garis tiga di pojok kanan atas tampil : LIVE  dan CUTCHUP klik Cutchup

5. Klik Nama Acara dan tanggal siaran yang kita mau tonton dan klik acaranya !

Selamat Menonton, semoga selalu bisa update mendapatkan informasi daerah anda melalui tvri.

Jumat, 05 Januari 2018

Kenapa Menulis?

Kenapa Menulis? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Menulis telah mengubah hidup saya. Terutama untuk memperbesar rasa percaya pada diri sendiri. Dan supaya saya tetap bias berpikir jernih. Dengan menulis, mau tak mau saya harus banyak membaca untuk memperluas wawasan saya. Bukan saja “mau”, tetapi saya menyukainya. Buku tidak memilih siapa pembecanya. Apakah ia laki-laki atau perempuan, pejabat, teknisi, eksekutif, politikus, ilmuwan, rohaniawan, bangsawan, dan lain-lain.. Bahkan budak sekalipun. Itu yang saya sukai dari buku. Kegiatan membaca juga telah membebaskan pikiran saya dan melupakan sejenak profesi saya sebagai pembantu rumah tangga , waktu itu. Tetapi kenapa harus menulis juga? Karena saya ingin sekali bisa menyusun pikiran saya sendiri secara logis dan jelas. Baik di hadapan beberapa orang atau orang banyak. Menulis adalah pilihan yang sangat tepat untuk itu.

Apakah Anda percaya jika saya waktu itu adalah seorang pembantu rumah tangga , -yang sehari-hari disibukkan oleh pekerjaan rumah tangga, jarang berkutat dengan buku-buku sebagaimana halnya seorang mahasiswa, eksekutif, wartawan, maupun pakar- bisa berpikir logis? Terlebih menulis buku? Saya katakan “berpikir logis”. Apakah Anda pernah menemukan buku yang tercetak, yang isinya tidak logis? Mmh, yan
... baca selengkapnya di Kenapa Menulis? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Machiavelli dan Lakon Cicak vs Buaya

Machiavelli dan Lakon Cicak vs Buaya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tim Delapan yang terdiri dari para tokoh yang dianggap kredibel dan punya integritas di negeri ini telah menyelesaikan tugasnya sesuai tenggat waktu dua minggu. Tim akan memberikan kesimpulan akhir hasil verifikasinya atas dugaan kasus pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lewat kriminalisasi dua dari lima pimpinannya kepada Presiden Republik Indonesia.

Rangkaian berbagai kejadian dalam sebulan terakhir tampaknya makin menegaskan bahwa publik telah terpapar rangkaian sejumlah fakta yang dicoba direkayasa berbagai pihak yang disebut dalam rekaman sadapan telepon terhadap Anggodo Widjoyo. Sedangkan dua institusi yang disorot, yaitu kepolisian dan kejaksaan, tetap pada persepsinya sendiri yang selalu mengklaim langkahnya berdasarkan fakta hukum.

Persoalan keadilan dan hukum terbukti telah direduksi berkali-kali menjadi sekadar formalitas tata acara dan prosedur aturan. Seiring dengan perang opini yang bak kisah sinetron sambung menyambung lengkap dengan dramatisasi sumpah atas nama Tuhan, linangan air mata para aktor utama dan pendukungnya, hingga baku hantam di depan um
... baca selengkapnya di Machiavelli dan Lakon Cicak vs Buaya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

RAPAT AWAL TAHUN 2018 DPN GEPENTA

Jakarta, 04 Desember 2018

Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) GEPENTA "Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba Tawuran dan Anarkis) pada hari Kamis tanggal 4 Januari 2018 mengadakan Rapat pertama awal tahun 2018. Rapat di pimpin oleh Wasekjen DPN GEPENTA, Marudut Simanjuntak SH.MH. Dihadiri oleh Pengurus DPN GEPENTA antara lain Laksma Pur Johanes Judiono S.Ip. Msi, Ketua Depart Intelijen, Brigjen Pol Pur Bontor Hutapea SH, MM, Ketua Depart Pemberantasan, Kombespol Pur John Nunuhitu, Ketua Depart Renbia, Crysanti Widya, Ir. Evie dan lainnya di Markas DPN GEPENTA Jakarta Selatan.

Rapat tersebut  dibuka oleh Ketua Umum GEPENTA Brigjenpol Purn DR. Parasian Simanungkalit SH.MH. Pada kata sambutannya Ketua Umum Dpn Gepenta membahas tentang tahun 2018 dan 2019 adalah Tahun Politik. Menurut Parasian Tahun Politik berarti dalam tahun 2018 akan diadakan Pilkada di beberapa Provinsi dan Kabupaten/Kotamadia. Sedang pada tahun 2019 akan diadakan Pemilu Legislatif dan sekaligus Pemilihan Presiden periode 2019 sd 2024.
Pada dua tahun itu rakyat akan terbagi dan terkelompok memilih yang dicalonkan Parpol peserta Pilkada dan peserta pemilu dan Pilpres. Karena sekarang telah terlihat adanya indikasi pertikaian perpecahan dan saling mengejek di medsos, maka hal ini dapat berkelanjutan sampai pada hari H Pilkada serentak apabila hal itu terus menerus berlanjut maka dapat bermuara dan pemicu terjadinya tawuran dan anarkis. Diprediksi dengan analisa Pilkada yang lalu dapat terjadi anarkis dengan pembakaran Gedung Pemerintah dan dapat menimbulkan adanya korban teraniaya dan terbunuh.

Dengan informasi itu maka dapat terakumulasi pengelompokan massa pendukung dan kontra sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya pertikaian antar anak bangsa. Maka apabila hal ini terjadi akan terjadi saling menganiaya dan membunuh kemudian diprovokasi oleh orang tertentu maka dapat terpicu perkelahian massa dan dapat digunakan orang dan kelompok tertentu untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah aecara inkonstitusional. Membaca analisa dan evaluasi itulah maka Gepenta membuat Program umum 5 tahun kedepan  dengan program "Pertahankan NKRI dengan Perlawanan Rakyat Semesta". Dengan menilai geostrategik Global, regional dan Nasional maka Pertahankan NKRI dengan Perlawanan Rakyat Semesta,  sebagai upaya Bela Negara yang dilakukan Semua Komponen Bangsa baik komponen Utama TNI dan Polri maupun komponen pendukung seluruh Rakyat Indonesia. Dipersiapkan dalam 2 tahap masa yaitu:

1. Pada Masa Perang.
    Pada masa Perang ini untuk menghadapi:
  • Invasi Militer Asing. Apabila ada Invasi Militer Asing maka seluruh bangsa Indonesia melakukan perlawanan dan memaksa tentara asing itu segera hengkang dari Indonesia.
  • Pemberontakan bersenjata dalam negeri. Apabila ada pemberontakan maka seluruh komponen bangsa bersama sama mencegah dan menanghulangi serta memadamkannya.

2. Pada Masa Non Perang. 
    Pada masa ini tidak pada masa perang tetapi dalam tertib sipil namun dinyatakan perang terhadap 
    pelaku pidana positip yang ada di Indonesia, yaitu.
  • Perang terhadap Narkoba.
  • Perang terhadap tawuran dan anarkis.
  • Perang terhadap radikalisme dan terorisme.
  • Perang terhadap Makar dan yang mau mengganti Pemerintah secara inkonstitusional.
  • Perang terhadap Korupsi.
  • Perang teehadap Gangguan Kamtibmas intensitas Tinggi.
  • Perang terhadap Pungli.


Gangguan, Hambatan, Tantangan dan Ancaman tersebut diatas harus dapat dicegah ditanggulangi dan ditindak oleh semua anak bangsa sebagai upaya bela negara.
Demikianlah disampaikan oleh Ketua Umum Dpn Gepenta. Diharapkan materi Pertahankan NKRI dengan Perlawanan Rakyat Semesta ini dapat diseminarkan dan di Panel diakusikan disemua Provinsi dan Kabupaten kotamadya agar rakyat bangkit membela Negara Kesatuan R.I. baik pada masa Perang maupu  pada masa Non Perang..

Pada rapat tersebut berturut turut dilakukan paparan dari para Ketua Departemen antara lain,
Oleh Ketua Renbia, tentang Program Umum Gepenta. Johanes Judiono tentang program Intelijen, Chrysanti Widya tentang program Penelitian dan Pengembangan, Evert Nunuhitu tentang Program Bela Negara, Brigjenpol Pur Bontor Hutapea tentang Program Pemberantasan Narkoba Tawuran dan Anarkis, serta Ujeng tentang program kampanye anti Narkoba Tawuran dan Anarkis dengan kegiatan kampanye dengan Motor dan Vespa. Lukas Sahala Ketua Humas Gepenta memaparkan tentang memasyarakatkan Gepenta dan menggepentakan masyarakat.

Diharapkan dengan program umum Gepenta dan kegiatannya dapat menggerakkan rakyat setempat diseluruh Indonesia meningkatnya cinta kepada tanah air dan siap melakukan upaya Bela Negara  dalam mempertahankan NKRI dengan perlawanan rakyat Semesta..
Jayalah Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945..

Rabu, 03 Januari 2018

Penaluna

Penaluna Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku bersandar di dinding dapur. Ini sudah hampir setengah jam tapi Mama ngga juga berhenti mengoceh. Aku muak. Aku benar-benar muak dengan semua perkataan Mama. Banyak hal yang Mama ngga tahu tentang aku. Mama cuma mengenal dan menilai aku berdasarkan apa yang dia lihat. Dia ngga tau apa-apa tentang aku.

“Kamu itu rasioal sedikit lah, Luna. Mau jadi apa kamu dengan mimpi-mimpi kamu itu? Papa dan Mama pingin kamu jadi dokter. Titik. Mimpi itu ya mimpi, ngga akan untuk jadi nyata. Ngerti kamu?” Kata Mama tanpa memandangku.
“Terserah deh, Ma. Mama ngga tahu apa-apa.” Balasku sambil berjalan pergi meninggalkan Mama. Perasaanku campur aduk. Banyak hal yang membuatku down saat ini. Di sekolah, di rumah, semua orang. Kepalaku terasa sangat berat. Aku masih ngga percaya Emma yang lolos audisi TeenMovie Maker. Emma si cewe centil dari SMA 23 yang aku temui di tempat audisi. Sepertinya dia sama sekali ngga punya kemampuan untuk jadi sutradara. Mungkin dia hanya bisa memegang alat make-up. Aku yang selama ini berjuang untuk lolos audisi itu. Aku yang setiap hari terus ber
... baca selengkapnya di Penaluna Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1