Untuk teman2 member yg tahu dan bisa akses data di pemkot, pemda bima, dompu, sumbawa dan pemprov NTB:
Saya butuh data terkait beberapa daerah itu untuk bahan pembedahan di grup BI,
Data yg kami butuhkan antara lain ;
Data yg kami butuhkan antara lain ;
1. Visi misi bupati/walikota/gubernur
2. Renstra berikut perangkatnya
3. Nota perhitungan APBD
4. Dokumen APBD
5. Dokumen belanja langsung dan tak langsung.
Kalau data itu tersedia Insya Allah kita bisa mengerti semua keadaan daerah dari semua sisi lalu kita uji secara akademik... Mhn perhatian teman2.....
Zuraid Sape Bima Mohon emailnya saya punya kumpulan Pidato Bupati Tahun 2010
Ilham Abdul Rasul Se abdulrasul.seilham@yahoo.com (itu email saya bang)
Zuraid Sape Bima oke Mudah-mudahan Kumpulan Pidato ini bisa jadi bahan Diskusi kita,
Ilham Abdul Rasul Se Oke bang ntar sy cek
Ilham Abdul Rasul Se @bang Zuraid: saya udah pernah nulis dan dimuat oleh media garda asakota (Bima tidak memiliki visi kemandirian ekonomi)sumbernya ; dokumen belanja langsung kabupaten bima 2010, nanti saya coba minta bung imam ahmad gibran untuk update, hanya saja karna data yg kurang analisisnya juga nga sempurna
Zuraid Sape Bima Yang saya amati juga dari beberapa Pidato dan Kegiatan Bupati, tidak ada sama sekali Program atau Kegiatan yang sifatnya secara langsung dan nyata dalam hal ekonomi dan yang paling menyedihkan dengan dalih peningkatan ekonomi kecil di Kabupaten Bima Menjamur BPR (Bank Perkreditan Rakyat) yang bunga pinjamannya sangat mencekik dan mendapat izin resmi dari Pemda bahkan langsung dibuka/diresmikan oleh Bupati !
Ilham Abdul Rasul Se Yg mendesak bima harus segera mendorong adanya investasi lokal dan nasional hanya saja miris buat saya alokasi anggaran untuk analisis dan pemetaan potensi investasi saja hanya puluhan juta,, kita belum bicara soal promosi dan pembangunan sarana dan prasarana pendukung, kasian bima bang karna pemimpinnya bermental konsumtif, kita perlu dorong program yg produktif agar uang yg hampir 1 triliun di bima dapat menghasilkan sesuatu yg memiliki nilai tambah secara ekonomi, indikasinya jelas sekali karna pergerakan PAD dari tahun ke tahun stagnan, angka kemiskinan dan angka pengangguran terus meningkat dan ironisnya belanja pegawai khususnya pada sektor belanja rutin tiap tahunnya mengalami kenaikan, dan yg paling menjengkelkan dewan sama sekali tidak punya mekanisme kontrol anggaran yg efektif
Zuraid Sape Bima Saya pernah bicara dan minta pada orang-orang Bima yang memang sudah menjadi Pengusaha Sukses baik di Jakarta maupun Bandung beberapa waktu yang lalu, jawabannya Bima masuk daerah hitam bagi investor kecuali orang-orang yang dekat dengan kekuasaan, rasanya jawaban tersebut pahit bangat kedengarannya bagi saya, tetapi saya maklum karena mengikuti perkembangan siatuasi dan kondisi Bima saat ini...!
Mustamin Ha Saya apresiasi sekali dengan keinginan Pak Ilham Abdul Rasul untuk menganalisa penggunaan APBD. Untuk memperoleh keakurasian analisa memang sangat membutuhkan data-data tersebut. Untuk mendapatkan data-data itu, hemat saya ada pada DPRD karena sesuai fungsi kontrolnya.
Saya pernah membaca hasil temuan BPKP, tapi hasil tindaklanjut dari temuan tersebut tidak di ketahui.
Saya pernah membaca hasil temuan BPKP, tapi hasil tindaklanjut dari temuan tersebut tidak di ketahui.
Sangat memberikan mamfaat bagi masyarakat Mbojo bila ada grup seperti BI mau mengkritisi penggunaan APBD. Semoga Pak Ilham menjadi orang pertama di Grup ini yang memulainya.
Ilham Abdul Rasul Se @pa mustamin; sy berterimakasih teman2 member BI merespon positif hal ini, saya hanya kesulitan data, coba teman2 yg bergabung di BI mau bantu support data saya pikir akan lebih baik, tp dalam waktu dekat sy akan ke Bima untuk ambil langsung data terkait ke pemda,
Mustamin Ha Pak Zuraid Sape, miris juga dengar pengakuan pengusaha, Bima daerah hitam bagi investor. Berarti selama pemda Bima menerapkan kebijakan kolusi dan nepotisme, akan sulit Dana Mbojo akan maju bahkan kemungkinan akan semakin terpuruk.
BPR tumbuh subur di Bima bahkan dengan seizin resmi Bupati. Pengamatan saya, tidak ada BPR yang bisa berkembang, bahkan sebaliknya BPR yang gulung tikar dan rakyat kecil yang kejerat, alias dua-duanya dalam jurang kehancuran.
Perlu di cermati pula sumber dana dari BPR itu. Mungkinkah dana APBD atau PAD bisa di komersilkan?.
Perlu di cermati pula sumber dana dari BPR itu. Mungkinkah dana APBD atau PAD bisa di komersilkan?.
Zuraid Sape Bima Saya sendiripun tidak menyangka mendapatkan jawaban seperti itu padahal mereka (Pengusaha) yang boleh dikatakan cukup berhasil adalah orang Bima sendiri, dan mengenai BPR saya dapat Informasi baru Akhir 2010 saat masyarakat sudah mulai berontak mereka tidak berani lagi tapi tahun tahun sebelum 2009 saya sendiri pernah berurusan dengan salah satu BPR karena ada seorang tetangga Minjam BPR satu juta karena tidak mampu bayar bunganya berbunga lagi jadi hampir 3 juta, waktu petugas BPR sama Polisi datang saya ikut membantu padahal cuma sok pintar saya, Pertama saya tanya kepada yang meminjam apakah ada surat pengajuan/perjanjian pinjaman ? ternyata ada terus saya teliti karena yang minjam istrinya saya tanya lagi Bapak tau dan diizinkan untuk minjam ? Istrinya/sipeminjam jawab tidak nah distulah saya terus korek...Terus surat izin Suami yang ditandatangani ini siapa yang tanda tangan, dijawab oleh istrinya Abang BPR ini...., secara spontan saya ambil Pulpen bikin surat Laporan Polisi atas penipuan dan pemalsuan tandatangan dan ditempat itu juga saya sampaikan kepada Polisi yang menemani pegawai BPR laporan diatas materai ditandatangani oleh Suami yang minjam uang dan saya sendiri dan pinjaman utama saya bayarin Rp. 1 juta, lucunya sore jam 16.20 si petugas tadi datang ke rumah saya membawa uang 2 Juta untuk saya agar mencabut laporan polisi, uangnya saya ambil kembali 1 juta dan alhmadulillah Ibu yang minjampun terbebas dari utangnya...!
Mustamin Ha Pak Ilham, kemungkinan sebagian dari data-data yang di butuhkan bisa di bantu melalui jasa baik Komunitas Babuju. Sepengetahuan saya komunitas ini memiliki akses dengan beberapa lembaga terkait.
Dulu juga saya pernah berkeinginan menganalisa potensi ekonomi Bima dengan meminta bantuan Humas Kabupaten Bima, untuk memperoleh data-datanya, tapi tidak berhasil.
Maksud saya dengan data itu untuk melihat dari aktivitas perbankan, sektor-sektor ekonomi apa saja yang potensil namun belum di biayai oleh perbankan.
Zuraid Sape Bima Usulan Pak Mustamin Ha untuk mendapatkan data di Komunitas Babuju itu sangat bagus, karena saya yakin mereka yang tergabung dalam Komunitas itu sangat luar biasa kerja keras dalam perbaikan Mbojo yang lebih baik tanpa pamrih...!
Ilham Abdul Rasul Se Saya udah pernah minta sama rangga babuju cuma tdk bisa dipenuhi
Ilham Abdul Rasul Se Saya udah pernah minta sama rangga babuju cuma tdk bisa dipenuhi
Ilham Abdul Rasul Se @pak mustamin dan bang Zuraid; soal BPR hemat saya nga soal sejauh itu menjadi agenda pemda untuk mendorong sektor ekonomi mikro, soal bunga berbunga hal itu sama sekali tidak dapat dibenarkan sebab suku bunga tidak menjadi bagian dari kewenangan bank namun semua dibawah kendali BI mengikuti standar bunga yang ditetapkan sesuai keadaan pasar modal, kalau saya justru dengan APBD yg mencapai 1 Triliun pemda bisa jaminkan beberapa Miliyar kepada Bank swasta atau bahkan BPR untuk kredit rakyat dan uang jaminan itu bisa menjadi alat pembayaran bunga bg rakyat yg baru memulai usaha tinggal diatur batas waktu dan diperketat analisis kelayakan usahanya saja, tapi lagi2 hal itu hanya bisa dilakukan jika pemda berpikir produktif
Soal PAD, pa mustamin boleh cek sumber PAD Bima, hampir 90% bersumber dari pajak dan retribusi, buat saya itu ga soal karna undang2 memberi kesempatan untuk itu hanya saja saya tidak melihat ada program pemda yg bisa mendorong pendapatan perkapita masyarakat naik sehingga masy bisa dengan ringan membayar pajak dan retribusi, PAD yg bersumber dari usaha dan investasi nihil pak karna memang pemda tidak pernah memikirkan hal itu sama sekali padahal DAU itu dimaksudkan untuk memperlancar arus perputaran ekonomi rakyat dengan menyediakan fasilitas yang memadai,
Soal PAD, pa mustamin boleh cek sumber PAD Bima, hampir 90% bersumber dari pajak dan retribusi, buat saya itu ga soal karna undang2 memberi kesempatan untuk itu hanya saja saya tidak melihat ada program pemda yg bisa mendorong pendapatan perkapita masyarakat naik sehingga masy bisa dengan ringan membayar pajak dan retribusi, PAD yg bersumber dari usaha dan investasi nihil pak karna memang pemda tidak pernah memikirkan hal itu sama sekali padahal DAU itu dimaksudkan untuk memperlancar arus perputaran ekonomi rakyat dengan menyediakan fasilitas yang memadai,
Terakhir soal data, sebenarnya tidak susah untuk dapatkan itu hanya aktivis kebanyakan dibohongi dg alasan bahwa hal itu dokumen negara padahal ada undang2 yg mengatur tentang hak rakyat untuk mendapatkan informasi secara terbuka dari semua instansi pemerintahan, makanya nanti sy pulang biar saya sendiri yg akan berhadapan dg mereka yg menganggap itu rahasia negara
Zuraid Sape Bima Saya yakin 1000% SKPD akan membantu, walaupun mereka dalam satu link tetapi SKPD-SKPD banyak dirugikan dengan SPJ-SPJ yang sangat memberatkan.....Anggaran 100 Jt, yang diterima SKPD 80 Jt tetapi SKPD wajib mempertanggungjawabkanya (SPJ) 100 jt. !ini sudah masuk ke boroknya pngelolaan keuangan yang berlaku saat ini !
Ilham Abdul Rasul Se @bang zuraid; gak apa2 kita coba cara itu, tapi ngomong2 kemana ini pendiri BI coba buatkan rangkuman setiap tema diskusi kita, jangan2 mereka ini spionase pemda lagi, nanti baru mau bergerak bocor duluan,,, wkwkwkwkwkwk
Zuraid Sape Bima Nurdin Micky Lagi mojok sama cut tari tadi.....he he he he
· 
Masih tentang pemda bima;
Dana Alakasi Khusus (DAK) yang sedianya oleh pemerintah pusat diperuntukkan untuk pemenuhan kebutuhan dasar rakyat tidak teralokasi secara efektif dibima, lihat saja alokasi anggaran untuk pelayanan kesehatan yang hanya 500juta, asumsi; jika kabupaten bima perpenduduk 100 ribu jiwa maka perjiwa pemda hanya mensubsidi 5 ribu rupiah perjiwa, sungguh alokasi yg tidak manusia...Lihat Selengkapnya
Daeng Anhar penyimpangan yang maha dahsyat.. kira2 apa solusinya apa?
Ilham Abdul Rasul Se @daeng anhar; sy tidak menyebutnya sebagai penyimpangan khawatir teman2 berkesimpulan kalau hal itu kejahatan kendati saya pun curiga kalau hal itu memang kejahatan dan berusaha membungkusnya dengan alibi seolah2 bodoh dan tidak tau aturan... Sorry saya belum mau masuk pada tahapan solusi, sy mau buka mata teman2 yg ngaku peduli dan merasa aktivis untuk memikirkan solusinya,,, hehehe
Amboindo Yudi wah ini nich..........berarti pemerintah daerahx yg kurang ngajar bukan pemerintah pusatx .............ngopi dulu biar seru nongkrongx kawan2,ngopi yuk
Nurdin Micky Mememang hal seperti ini juga penting didiskusikan tp lebih asyik memang diskusinya sambil ngopi. Yah... hanya sebatas ini yang dapat kita lakukan, paling tidak yang akan datang kalau kita memilih kepala daerah bukan isi dompetnya yang diperiksa, tapi yang terpenting adalah isi kepalanya.
Razikin Juraid Yang lebih mengherankan bagi saya, kenapa orang-orang Bima masih ada yang percaya sama si Ferry Zurkarnaen itu....?
Amboindo Yudi pak nurdin..........kayakx kriteria seperti itu terkadang skrg susah di temuiin........soalx calon kpla daerahx kebanyakan misix dan masyarakat sebagai visix kurang berperan secara aktif setelah ketauan klw kepala daerahx korupsi baru gigit jarix...........yuk kita makan bojo ncango sambil ngopi............
Ilham Abdul Rasul Se @ambo indo yudi; sebaiknya kita hindari cacian, ntar kurang nyaman ngopinya bro @nurdin; terkadang emang duit menjadi salah satu variabel yg membuat org dipilih tp hati2 karna dia sesungguhnya sedang berinvestasi, ketika dia berkuasa dia bakalan nyelewengkan anggaran, menentukan pemimpin yg bervisi itu tidak gampang karna calon pemilih harus lebih dahulu punya visi, gimana caranya buat rakyat bervisi yah masing2 member termasuk dinda nurdin pikirkan itu jangan hanya demo aja yg dipikir,, heheheh
@Razikin Juraid; sekedar info buat members beliau ini ketua umum IMM wilayah Sulsel, oh yah kenapa harus heran dinda? Fakta bahwa masyarakat bima masih lbh banyak yg suka sama bupati sekarang, entah apa yg menjadi pemikatnya hanya rakyat bima yg tahu namun untuk sementara saya secara pribadi berpendapat bahwa rakyat yg pilih dae ferry pastilah masyarakat yg belum tercerahkan sebab dari sisi program saya belum lihat sama sekali program bupati yg pro rakyat
@Razikin Juraid; sekedar info buat members beliau ini ketua umum IMM wilayah Sulsel, oh yah kenapa harus heran dinda? Fakta bahwa masyarakat bima masih lbh banyak yg suka sama bupati sekarang, entah apa yg menjadi pemikatnya hanya rakyat bima yg tahu namun untuk sementara saya secara pribadi berpendapat bahwa rakyat yg pilih dae ferry pastilah masyarakat yg belum tercerahkan sebab dari sisi program saya belum lihat sama sekali program bupati yg pro rakyat
Amboindo Yudi ilham...............betul kawan tinggal gmn kita nyari solusix biar masyarakat g ketipu trus.............maklum dahu adeku fouba masyarakat kai cili mpongosi pedere...........pemerintah dohore..........andomu wati bademu tabea mbojo..........
Syam Syam Syamsuddin Sukurlah kalau gitu, ditilik minimnya alokasi dana kedua sektor tsb berarti masyarakat Bima sdh makmur...
Razikin Juraid @Pak Ilham; Perlu pengawasan penggunaan Anggaran oleh Pemda Bima itu, jika ada penyalahgunaan, saya pikir harus di Laporkan dan saya siap mengawal.......
Zuraid Sape Bima Saya mencoba sedikit memberikan gambaran tentang penglaman saya dalam pengelolaan keuangan Pemda, memang sistem keuangan saat ini memberikan begitu besar peluang Pejabat pelaksana kegiatan berbuat curang, belum lagi presentase 10-20% pada saat anggaran tersebut dicairkan. ini sebenarnya bukan hanya terjadi di Kabupaten Bima tetapi seluruh Indonesia, Selanjutnya untuk pihak ke-3 atau CV/PT yang ditunjuk sebagai pemenang pengadaan barang dan jasa walaupun secara administrasi seharus dipilih oleh SKPD-SKPD atau Instansi masing-masing, tetapi CV/PT ini sudah memegang rekomendasi pejabat tertentu yang bisa membuat pencairan anggaran tertunda kalau tidak dituruti oleh SKPD-SKPD/Instansi-Instansi tadi. Solusinya hanya satu Investigasi ke setiap SKPD ajak kerja sama agar ini tidak terus berlanjut, kumpulkan data penyimpangan dan sangat gampang sekali mengetahuinya !, dan dari data tersebut kita sampaikan kepada Bawasda dan BPK, makanya pernah saya usulkan kepada Adinda Nurdin untuk melangkah lebih maju jadikan Bima Institusi sebagai Organisasi Resmi yang konsen dalam Peningkatan Mutu Pendidikan mari kita mulai dengan Dinas Pendidikan, karena inilah awal terbentuknya generasi-generasi pemimpin kedepan...!
Ilham Abdul Rasul Se @ amboindo yudi; solusinya hanya 1 ambil data2 di DPRD lalu kita bedah mulai dari efektifitas pengalokasian anggaran, kita uji publikkan untuk mencocokkan antara visi dg program yg ada, kita awasi pelaksanaannya dan kita lapor polisi kalau terjadi kejahatan korupsi atau pilihannya kita buat pemerintahan ala kita, tp saya tidak yakin members BI punya nyali untuk itu, hehehe
@syam syamsuddin; sy berpikir sebaliknya, justru yg terjadi adalah pemiskinan secara struktural oleh pemda terhadap rakyatnya...
@Razikin zuraid; analisis diatas baru berdasar pada dokumen belanja langsung APBD thn 2010, kita masih butuh data yg lain supaya lebih komplit, tapi dasar diatas sebenarnya udah bisa kita buat laporan dugaan korupsi dikab bima,,
@Zuraid sape Bima; betul yang bung usulkan BI mesti selangkah lebih maju dari kebiasaan sebelumnya,, oh yah untuk diknas sy perhatikan masih fokus perbaikan sarana dan prasarana sekolah, sementara program peningkatan kualitas masih minim, kalau itu kita masih bs mengerti mungkin karna keterbatasan anggaran
@syam syamsuddin; sy berpikir sebaliknya, justru yg terjadi adalah pemiskinan secara struktural oleh pemda terhadap rakyatnya...
@Razikin zuraid; analisis diatas baru berdasar pada dokumen belanja langsung APBD thn 2010, kita masih butuh data yg lain supaya lebih komplit, tapi dasar diatas sebenarnya udah bisa kita buat laporan dugaan korupsi dikab bima,,
@Zuraid sape Bima; betul yang bung usulkan BI mesti selangkah lebih maju dari kebiasaan sebelumnya,, oh yah untuk diknas sy perhatikan masih fokus perbaikan sarana dan prasarana sekolah, sementara program peningkatan kualitas masih minim, kalau itu kita masih bs mengerti mungkin karna keterbatasan anggaran
Syam Syam Syamsuddin @ pak Ilham AR.Se, secara teoritis yg sy pahami dan bandingkan dgn realitas yg ada, apa ada manipulir data untuk tujuan tertentu semisal perlombaan daerah dsb. Ataukah disektor ini mudah teridentifikasi manakala ada niat untuk dimanipulir. Sehingga ada kemungkinan subtitusi anggaran kesektor lain yg susah dilacak... Wallahu a'lam.
Ilham Abdul Rasul Se @pak syam ; kemungkinan manipulir seperti apa tepatnya pak? Kalau manipulasi bukti fisik pekerjaan itusih biasa aja pak semisal laporan fiktif
Zuraid Sape Bima Kalau yang namanya manipulasi Anggaran bukan kemungkinan lagi itu sudah rahasia umum contohnya begini : Kunjungan Pejabat di instansi-intansi selain mereka memang mendapat Uang Saku dan Uang Perjalanan Dinas Instansi yang dikunjungipun Memberikan Amplop (Uang) nah disinilah manipulasi itu terjadi, karena diaturannya tidak boleh Uang yang dikeluarkan oleh Instansi tadi dibuat SPJ untuk amplop/transport kunjungan pejabat, maka diakalin menjadi pengeluaran lain misalnya ATK atau belanja barang habis pakai !
Zuraid Sape Bima Kalau mau murni alias tidak melibatkan unsur politik serta pasti punya nilai plus jangan ambil data lewat DPRD, tetapi bekerjasama dengan SKPD-SKPD yang berkaitan langsung dengan Penggunaan Anggaran. Ini pernah dilakukan oleh LP3D Kab. Bekasi setelah terkumpul data baru disampaikan ke DPRD kita cocokan dengan data yang ada di DPRD sangat luar biasa efektifnya...... !
Ilham Abdul Rasul Se @bang zuraid; darimana saja sumber datanya buat saya nga soal, yg penting kita bisa kaji ini masalah secara akademik
Iqdam Iko jngan harap dunia pendidikan di kbupaten bima bisa maju,wong bupatix ndk tau konsep pndidikan...pndidikan di bima hanya di jadikan alat politik sj,naifx lg smua kepla sekolah ikut2an lg....mudah2an kb.bima tdk mnjdi zona 'bala jao'
Ilham Abdul Rasul Se Iqdam Iko; saya kira itu juga baru asumsi, sebodoh apapun seorang bupati sejauh mau buka diri dari kalangan luar pasti jalannya terbuka dan yang paling penting harus dibangun pemerintahan yg kuat, pemerintahan yg kuat yg saya maksudkan yakni menempatkan orang2 yg punya kapasitas memadai pada setiap level pejabat pemerintahan, hal ini bisa dilakukan dengan cara pemda menyewa sejumlah guru besar dan praktisi dari berbagai latar belakang untuk melakukan uji kelayakan pada mereka yg mau menempati posisi tertentu tentu saja jenjang kepangkatan tetap harus diperhatikan, yg kita temukan di bima rata2 pejabat tidak kreatif sehingga program yg dijalankan tiap tahun hampir tidak kita temukan hal yang baru alias program yg dikopi paste saja dr program tahun2 sebelumnya.
@ bung zuraid; sy malah berpikir terbalik, saatnya sekarang kita mencari afiliasi secara politik dan itu hanya bisa efektif kalau kita bangun kesamaan dg politisi, sy setuju sangat sarat kepentingan namun hemat saya kita tidak perlu masuk pada ranah itu, sy malah tidak yakin kalau kita afiliasi dg SKPD sebab secara struktural mereka dibawah taktis bupati
@ bung zuraid; sy malah berpikir terbalik, saatnya sekarang kita mencari afiliasi secara politik dan itu hanya bisa efektif kalau kita bangun kesamaan dg politisi, sy setuju sangat sarat kepentingan namun hemat saya kita tidak perlu masuk pada ranah itu, sy malah tidak yakin kalau kita afiliasi dg SKPD sebab secara struktural mereka dibawah taktis bupati
Emen Almuhaimin sy optimis kabupaten bima msh bs di benahi dan menjadi salah satu daerah yang sejahtera, adil dan makmur di negeri ini,,,, tp syaratnya pemimpin harus punya malu bukan hanya punya kemaluan untuk beronani di tahta kekuasaan dengan para antek2nya... klo bicara data terkait penyelewengan anggaran untuk dikasuskan ke ranah hukum,,, menurut hemat saya, akan berbuah masam. tp sy percaya abang2 mungkin bs brbuat yg terbaik. kasus penyelewengan anggaran, kasus eksploitasi kekayaan alam yg melanggar hukum berlalu begitu saja,,,,, hufffft Bima,,,, Toho mpa ndai sura dou labo dana hanyalah pepesan kosong...
Ilham Abdul Rasul Se @emen almuhaimin; mungkin kesulitan itu fakta yg anda temui, tapi saya termasuk org yg tidak nyaman dengan jiwa pesimis, prinsipnya begini "sebuah batu besar yg untuk dipecahkan dengan pahat atau kapak sekalipun susah dipecahkan namun anehnya hanya dengan tetesan air hujan batu yg keras itu bisa berlubang" itu artinya jangan pernah memandang diri kecil sebab itulah yg membuat semangat juang anda menjadi kecil dan maaf anda dikerdilkan oleh pikiran anda sendiri, keyakinan saya sekecil apapun kita dimata orang sejauh kita meyakini kita bisa berbuat sesuatu Insya Allah jangankan cuma sekedar data kekuasaan sebesar apapun bisa diambil alih, sorry saya tidak bermaksud menggurui sekedar menambah suplemen agar kita semua tidak boleh kendor dg kondisi apapun
