REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Senin, 11 Desember 2017

VISI & MISI GEPENTA

Jakarta, 11 Desember 2017
Dr. Parasian Simanungkalit, SH.MA

Visi GEPENTA : "Menciptakan Indonesia Negeri aman damai makmur dan sejahtera tanpa narkoba tawuran dan anarkis, untuk tetap tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945".

Missi GEPENTA : "Menggerakkan rakyat setempat diseluruh Indonesia untuk bangkit dan sadar bersama Pemerintah mencegah dan menanggulangi bahaya narkoba, Tawuran dan Anarkis untuk mewujudkan cita cita luhur Bangsa Indonesia Masyarakat Adil dan Makmur"..

Tugas Gepenta:
  1. Mencegah penyalahgunaan natkoba, perbuatan tawuran dan Anarkis.
  2. Memberantas peredaran narkoba dan perbuatan tawuran anarkis.
  3. Rehabilitsi korban pengguna narkoba, tawuran dan anarkis.
  4. Melakukan Sosial Kontrol terhadap penyalahgunaan narkoba, peristiwa tawuran dan anarkis....

Program Umum GEPENTA Periode 2018-2022:

"PERTAHANKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERLAWANAN RAKYAT SEMESTA"

1. Pada masa Perang:
    A. Invasi Militer Asing.
    B. Pemberontakan bersenjata.

2. Pada Masa Non Perang:
  • Mencegah dan Menanggulangi Narkoba.
  • Mencegah dan menanggulangi tawuran dan anarkis.
  • Mencegah dan menanggulangi radikalisme terorisme.
  • Mencegah dan menanggulangi makar dan merongrong kewibawaan Pemerintah.
  • Mencegah dan menanggulangi Korupsi.
  • Mencegah dan menanggulangi gangguan Kamtibmas intensitas tinggi.
  • Mencegah dan menanggulangi Pungli...

Demikian rumusan  dan penyempurnaan VISI, MISSI DAN TUPOKSI GEPENTA Periode 2018-2022..

*Salam Gepenta: "Haramkan Narkoba Cegah Tawuran dan Anarkis"*

*KETUM DPN GEPENTA*

Minggu, 10 Desember 2017

Selamatkan NKRI dari Pemecah Belah dan Saling Curiga Karena Tidak Saling Kenal !

Selamatkan NKRI dari Pemecah Belah !
"KRONOLOGIS & KLARIFIKASI RESMI USTADZ ABDUL SOMAD"

1. Kamis, 7 Desember 2017

Saya mendapat berita di group WA bahwa KRB menetapkan syarat bahwa saya diterima di Bali jika mau berikrar di Rumah Kebangsaan.

Saya menolak karena:

A. Saya bukan pemberontak
B. Saya tidak terdaftar di ormas terlarang
C. Saya mendapat beasiswa Mesir-Indonesia tahun 1998 setelah lulus Pancasila dan P4. Saya lulus tes PNS 2008 karena bukan anti Pancasila. Sampai sekarang mengajarkan cinta kebangsaan dari kampus sampai desa terpencil.

2. Kamis, jam 22.15 WIB

Saya kirimkan WA ke panitia:

"Pak, kalau mereka tetap meminta saya ikrar kebangsaan. Saya tidak hadir". Panitia menjawab: "Kita masih dialog dengan Polda".

3. Jumat, 8 Desember 2017

Jam 00.15 WIB saya WA panitia, "Bagaimana Pak, sudah ada keputusan?" Jam 04:17 WIB balasan dari panitia masuk: "Kami koordinasikan ke berbagai pihak, tafadh-dhol Ustad untuk berangkat." Saya fahami dari WA ini bahwa masalah sudah clear.

4. Jumat jam 12.30 WITA kami mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Kami sudah menunggu panitia di bandara, kami dibawa ke hotel. Makan dan istirahat.

5. Jumat jam 16:00 WITA:

Saya dibangunkan, saya curiga akan "disidang". Saya minta kepada tim untuk membeli tiket, "Kita pulang, karena ini di luar kesepakatan. Kelihatannya kita dijebak". Saya dibawa ke salah satu ruangan hotel. Disana sudah menunggu sekitar 10-15 orang.

Mereka meminta saya berikrar. Saya klarifikasi bahwa semua yang dituduhkan ke diri saya adalah fitnah. Karena saya menolak berikrar, mereka melontarkan kata-kata tidak layak: "Ngeles!", "Seperti PKI", "Panitia mendatangkan Ustad otak SD", "Pulangkan saja!", dan lain-lain.

Saya memilih pulang. Saya kembali ke kamar hotel untuk siap-siap pulang ke bandara. 

6. Sekitar pukul 17:00 WITA

Ketua PW NU Bali yang dari awal mendampingi, menangis memikirkan apa yang akan terjadi kalau saya pulang. Dari pihak hotel menyampaikan bahwa situasi di seputaran hotel (lobby, halaman) tidak terkendali, massa KRB demo penolakan, hotel tidak bertanggung jawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Seorang Bapak Polisi masuk menyampaikan ada jalan belakang hotel menuju mobil jika ingin meninggalkan hotel karena pintu depan tidak terkendali.

Kapolresta Denpasar dan Dandim masuk, meminta agar mempertimbangkan, selamatkan ummat. Di Masjid An-Nur sudah ada 5000-an jamaah yang siap datang ke hotel. Situasi memanas dan mencekam.

7. Sekitar jam 18:00 WITA

Bismillah. Saya dan semua yang ada di kamar menuju ruangan mediasi awal. Pak Kapolres memberikan sambutan singkat. Gus Yadi membawa bendera, dicium semua yang ada di ruangan.

Kami keluar ruangan menuju lobby hotel. Pengunjuk rasa bergemuruh. Pengawalan ketat.

Pengunjuk rasa tetap berteriak: "Nyanyikan dari hati, jangan di mulut saja!". Menyanyikan Indonesia Raya. Saat bersalaman mereka menarik dan mencengkeram kuat.

Setelah usai, kami kembali ke kamar.

8. Selepas Isya

Kami menuju Masjid An-Nur, ceramah 100 menit. Jamaah antusias.

Acara selesai, kami kembali ke hotel. tvOne minta live call jam 22.00 WITA.

Saya sampaikan untuk menenangkan netizen yang heboh: "Saya dalam keadaan aman. Sudah Tabligh Akbar. Sudah di hotel".

9. Sabtu 9 Desember 2017

Kajian Shubuh di Masjid Baiturrahmah berjalan lancar, kemudian seharian penuh istirahat dan menyambut tamu-tamu dan jamaah di hotel.

Menjelang Maghrib hadir PW NU, Muhammadiyah, MUI Bali, GNPF, dan lain-lain. Ba'da Isya kami ke Masjid Baiturrahmah Tabligh Akbar terakhir.

10. Ahad 10 Desember 2017

Selepas Shalat Shubuh kami menuju bandara didampingi MUI, GNPF, dan Kepolisian.

11. Mereka masih memunculkan berita-berita di medsos bahwa saya menolak ikrar karena benar anti NKRI.

12. Jamaah tersakiti karena mereka menuduh saya tidak berani pulang karena sudah termakan honor. Saya sampaikan, ini fitnah. Semua honor di Bali sudah saya kembalikan ke panitia.

Kami orang Riau, walau tidak kaya masih tumbuh sebatang dua batang pohon sawit yang menghantarkan kami ke Kairo tahun 1998 saat 1 Dolar Rp. 20.000,- karena ongkos dibebankan ke siswa.

13. Harap diambil tindakan hukum terhadap mereka yang sudah merusak kebhinekaan yang terjaga di Bali selama ini. Hadirnya Raja Bali DR. Ida Cokorde Pemecutan XI dan beberapa tokoh Hindu pada Tabligh Akbar tadi malam membuktikan bahwa para provokator ini tidak mewakili rakyat Bali.

14. Agar kaum muslimin Bali membentuk Aliansi Muslim Bali untuk menjaga internal dan eksternal tetap menjaga kerukunan  dengan saudara Hindu Bali, untuk mengantisipasi para provokator yang dapat merusak kerukunan di masa akan datang.

15. NKRI Harga Mati
الله اكبر

(Hamba Allah yang dhaif, Abdul Somad)

Sabtu, 18 November 2017

Wiro Sableng #50 : Mayat Hidup Gunung Klabat

Wiro Sableng #50 : Mayat Hidup Gunung Klabat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

INI SATU PEMANDANGAN yang mengerikan bagi siapa saja yang menyaksikan. Bagaimana tidak. Di malam buta ketika tak ada rembulan dan langit tidak pula berbintang, dibawah kepekatan yang menghitam gelap disertai hembusan angin mencucuk dingin, ditambah dengan turunnya hujan rintik-rintik, seekor kuda putih berlari kencang menuju puncak Gunung Klabat. Sambil lari binatang ini tiada hentinya keluarkan suara meringkik keras dari sela mulutnya yang berbusa.

Di atas punggung kuda putih itu membelin-tang sesosok tubuh yang sudah tidak bernyawa lagi. Sesosok mayat seorang lelaki separuhbaya berambut panjang sebahu dengan luka bekas bacokan pada pangkal lehernya. Sebagian wajah dan leher serta dadanya dibasahi oleh darah yang masih hangat tanda orang ini belum begitu lama menemui ajalnya.

Di belakang mayat yang membelintang di atas punggung kuda itu, duduk seorang perempuan berwajah bulat, berpakaian merah. Rambutnya yang panjang tergerak lepas dan berkibar-kibar ditiup angin. Perempuan inilah yang memacu kuda itu dengan segala kemampuan yang ada. Dia menunggang kuda putih sambil air mata mengucur membasahi kedua pipinya yang merah.

Betapapun mengerikan melihat berkelebatnya tiga mahluk itu dalam kegelapan malam namun mereka bukanlah setan atau mahluk jejadian. Ketiganya
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #50 : Mayat Hidup Gunung Klabat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jumat, 17 November 2017

Tips Anya

Tips Anya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dulu ia sering tampil di layar kaca. Maklum saja. Tiga kata yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan pekerjaannya adalah: model, pemain sinetron, presenter. Tingginya sedang saja, sekitar 160-an sentimeter. Wajah yang bulat telur membuatnya enak dipandang. Apalagi gerak bola matanya acap dinamis. Gadis Tiara Sunsilk (2002), Duta Keluarga Berencana dari BKKBN (2007), Duta Koperasi dan UKM (2010), dan Duta Diabetes Anak (2011) adalah sebagian dari prestasi yang pernah diraihnya. Anak bungsu dari Budhi Wibhawa dan Titien Tjasmo ini diberi nama Anya Dwinovita Pahlawanti, karena lahir di Jakarta saat peringatan Hari Pahlawan, 10 November 1982.

Kini frekuensi penampilannya di layar kaca relatif berkurang, kecuali untuk peran sebagai presenter yang memang dinikmatinya. Dunia persinetronan sudah ia tinggalkan sejak 2006, entah karena apa. Ke mana waktu dan pikirannya teralih? “Jadwal yang saya utamakan adalah jadwal presenter atau MC atau tugas Duta saya karena untuk melakukan pekerjaan tersebut saya wajib hadir secara fisik. Setelah itu jadwal dari bisnis saya, karena secara fisik bisa saya wakilkan, sedangkan pemikiran dan keputusan-k
... baca selengkapnya di Tips Anya Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Senin, 13 November 2017

MUNAS GEPENTA III DI SURABAYA "Pertahankan NKRI dengan Perlawanan Rakyat Semesta"

SURABAYA, 12 November 2017
DR. Parasian Simanungkalit terpilih kembali sebagai Ketua Umum DPN GEPENTA "pada Musyawarah Nasional Gepenta ke (3) tiga bertempat di Hotel Oval Surabaya.
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional Gepenta menggelar Munas Gepenta ke 3 dengan tema "Pertahankan NKRI dengan Perlawanan Rakyat Semesta".
Tema tersebut merupakan suatu analisa dan evaluasi yang dilakukan Pengurus DPN GEPENTA bahwa Pemuda Nusantara yang berhimpun dan berkumpul pada 28 Oktober 1928 berikrar bahwa pemoeda Bertoempah darah satoe toempah darah Indonesia, berbangsa satoe Bangsa Indonesia dan bahasa persatoean bahasa Indonesia.
Pada kondisi dewasa ini menilai globalisasi dan regional dan dalam negeri bahwa perlu peningkatan jiwa dan nilai juang seluruh rakyat dan bangsa Indonesia untuk bersatu pada mengatasi ancaman tantangan hambatan dan gangguan untuk tetap tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Munas Gepenta ke 3 pada tanggal 10 Nopember 2017 pada pukul 19.00 sampai pukul 21 bertempat di hotel Oval Surabaya, dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mensikbud) yang diwakili oleh Dr. Ari Budiman M.Si.
Ketua Panitia adalah Ketua Dpp Gepenta Jawa Timur Khirul Huda SE.MH. melaporkan bahwa Munas dihadiri oleh semua Ketua Dpp Gepenta seluruh Indonesia dan Dpk Gepenta dari bsberapa daerah serta Pengurus Dpk Gepenta se Jawa Timur. Kota Surabaya sebagai kota Pahlawan agar Gepenta dapat mewarisi jiwa dan nilai juang para Pahlawan untuk bersatu padu mempertahankan NKRI dengan perlawanan rakyat semest untuk tetap tegaknya NKRI bersasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pada kesempatan itu Ketua Dpn Gepenta Brigjen Polisi (Pur) Dr. Parasian Simanungkalit menjelaskan bahwa Tema yang dipilih adalah dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional. Maka tema Munas Gepenta ke tiga ini adalah Pertahankan NKRI dengan perlawanan Rakyat Semesta.
Rakyat dan bangsa Indonesia mempertahankan NKRI pada masa perang dan pada masa non perang.

1. Pada Masa Perang maka perlawanan rakyat semesta dilakukan terhadap:
A. Invasi Militer Asing.
B. Pemberontakan dalam Negeri.
Maka seluruh bangsa Indonesia bersatu padu melakukan perlawanan. TNI dan Polri sebagai komponen Utama dibantu dan didukung seluruh rakyat Indonesia sebagai komponen pendukung, bersatu mengusir invasi militer asing untuk segera hengkang dari bumi Indonesia.
Demikian juga Pemberontakan dalam negeri harus segera di lawan dan dilumpuhkan serta disadarkan agar pemberontak menyerahkan diri kembali bersatu kembali membela Negara.

2. Pada Masa Non Perang.
Pada masa Non perang ini juga seluruh bangsa Indonesia bersatu padu melawan ancaman tantangan gangguan dan hambatan yang timbul.
A. Narkoba
B. Tawuran dan Anarkis.
C. Radikalisme- terorisme.
D. Makar dan mau menghulingkan Pemerintahan yanh sah.
E. Korupsi.
F. Gangguan kamtibmas intensitas tinggi, dan
G. Pungli.

Dengan mencegah dan menolak serta mematahkannya.maka akan tercipta Indonesia negeri aman damai makmur dan sejahtera.
Mendikbud R.I. dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Dr. Ari Budiman mengatakan bahwa dengan memperingati hari Pahlawan Nasional kita seluruh bangsa Indonesia menyatukan dan melanjutkan perjuangan para Parlawan yang telah gugur merebut dan mempertahankan Kemerdekaan harus terus melanjutkan peejuangan mereka. Mempertahankan kemerdekaan harus dimulai dengan cinta kepada tanah air melalui peningkatan kwalitas diri setiap orang rakyat Indonesia baik melalui pendidikan maupun melalui kebudayaan. Demikian juga dilakukannya pembangunan karakter bangsa Indonesia untuk selalu memberikan yang terbaik bangsa dan Negara sehingga Indonesia dapat sejajar dengan bangsa bangsa lain yang maju didunia ini.
Pada hari Sabtu tanggal 11 November 2017 pada pukul 09 Pembekalan kepada Peserta Munas dari Mendagri R.I. yang di wakili oleh Dirjen POLPUM Direktur Organisasi Kemasyarakatan Drs. La Ode Ahmad. Disampaikan bahwa semua Organisasi Kemasyarakatan merupakan aset bangsa Indonesia yang mempunyai kewajiban turut serta dalam Bela Negara. Bahwa Ormas berkewajiban membina semua anggotanya untuk cinta kepada tanah air dan siap bela negara apabila Negara membutuhkan pada saatnya.
Kemudian Pembekalan dari Panglima TNI yang disampaikan oleh Danrem Kolonel Kav M. Zulkifli S.Ip. MM, memaparkan ancaman Militer dan Non Militer yang harus dihadapi oleh seluruh rakyat dan Bangsa Indonesia.
Setiap ancaman yang datang baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri maka TNI akan hadir lebih awal sebelum terlambat agar kedaulatan dan keutuhan NKRI dapat dijamin.
Berhubung Kapolri tidak hadir demikian juga Kepala BNN tidak ada yang mewakili maka langsung dilanjutkan dan acara acara semua diajukan.
Mengingat Laporan Pertanggung jawaban Ketua Imum sudah dibagikan dan dinyatakan diterima peserta munas, maka dilanjutkan penunjukan pimpinan sidang Anggota Badan Pendiri Organisasi Gepenta Drs Parlin  S. Kemudian dibentuk Tim pemilihan Ketua Umum oleh Badan Pendiri Organisasi dan Ketua Umum demisioner. Tim terdiri dari Deputi Sosial Kontrol DPN Gepenta, Brigjenpol Pur Drs Ivan Sihombing, Drh. Arif, Ketua Dpp Gepenta Dki Jakarta dr. Steven, Ketua Dpp Gepenta Bali Mangku Intan, Ketua Dpp Gepenta Kaltim Arman.. Setelah menskors sidang untuk selama 1 jam, maka sidang dimulai lagi. Dari semua yang hadir secara musyawarah mencalonkan dan menunjuk kembali Ketua Umum DPN Gepenta periode 2012-2017 Dr. Parasian Simanungkalit melanjutkan kepemimpinan Ketua Dpn Gepenta lima tahun berikutnya periode 2017-2022.
Setelah dikukuhkan Ketua Umum Dpn Gepenta yang baru walaupun stok lama, maka Ketua Umum Dpn Gepenta Dr. Parasian Simanungkalit, menutup Munas Gepenta ke 3 pada pukul 17.00.
Demikianlah kondisi Munas Gepenta ke tiga dengan penuh kekeluargaan dan keakraban serta sesuai dengan Visi Gepenta "Ciptakan Indonesia negeri aman damai makmur dan sejahtera tanpa narkoba tawuran dan anarkis untuk tetap tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945..