REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Senin, 02 Mei 2011

SARJANA BIMA PULANG KAMPUNG

“Bangun Solidaritas Sebagai Modal Sosial”

Bima Institute, 30 April 2011. Siang itu, matahari bersinar terang di Kota Mataram. Marwan Galle Ardath berjalan lunglai meyusuri keramaian kota. Tak hanya badannya yang gerah, hatinya juga gerah setelah menyaksikan proses wisuda di kampusnya. Untuk menyejukkan hati, Mahasiswa asal Wera ini memasuki sebuah warnet, tak jauh dari kampus Universitas Muhamadiyah Mataram, tempat ia menuntut ilmu.
“Hari ini ribuan sarjana generasi Bima akan pulang dengan gelarnya. Ke manakah mereka akan berlabuh? Akankah mereka pulang untuk menambah jumlah pengangguran di Bima?” ungkap Marwan di dinding grup Bima Institute.
Zuraid Sape Bima adalah orang pertama menyambar umpan Marwan. Zuraid mengusulkan untuk kumpul, bikin komunitas disksusi dan kumpulkan modal untuk bikin usaha bersama. Sedangkan Azzam Abdullah turut berdo’a. Semoga mereka pulang membawa semangat serta kreatifitas yang produktif guna menghindari peningkatan angka pengangguran, juga meminimalisir persaingan dan perebutan pada jabatan PNS semata. “Daripada modalnya untuk PNS mendingan buat buka usaha yang dapat menyerap tenaga kerja!” kata Zuraid menanggapi Azzam.
Azzam menanggapi balik pernyataan Zuraid. Pemuda asal Kota Bima ini mengatakan, “akan lebih bagus tu, Bang Zuraid. Masih banyak potensi di daerah kita yang berpeluang untuk digarap oleh tangan-tangan terampil. Entah itu dari segi mulai memanfaatkan SDA atau Peningkatan Teknis Pengelolaan.” Zuraid tambah semangat. Lalu ia memberikan contoh, misalnya 5 orang saja berkumpul masing-masing patungan modal 10 juta untuk buka warnet dan sekalian buka usaha rental, selain membantu adik-adik yang masih SMA bisa juga menyerap tenaga kerja, tukang ketik!
Bagai petir menyambar Marwan di siang bolong. Di tengah diskusi yang semakin hangat, tiba-tiba seorang gadis manis yang biasa disapa Wiwie Cuzyarah nyeletuk, “Marwan, kau kuliah itu untuk apa? Kau punya kuliatas atau tidak?” Waduh. Waduh. Waduh…. Kok jadi main nyerang pribadi begini, yah? Jangan-jangan Marwan masih ada urusan hati nih sama Wiwie. Entahlah! Anggap aja jeda pariwara. Jangan diseriusin.
Azzam Abdullah melanjutkan diskusi. Menurutnya, bidang yang sangat kompeten bagi yang berlatarbelakang llmu ekonomi. Kalau modal sebesar itu merasa berat juga, bikin usaha jajanan saja. Dengan modal Rp 500 ribu bisa mulai kerja dan pekerjakan anak-anak yang tidak mampu dan putus sekolah setelah SMP. Dengan demikian akan jadi BOS juga.
Rose Mbojo turut ambil bagian dalam diskusi. Perempuan murah senyum ini mengusulkan, biar ilmu tidak macet dan SDM juga tidak nganggur, mendingan patungan buka lapangan usaha biar tak jadi pengangguran. Zuraid merespon Rose. Pemuda Sape ini malah semakin menantang. Katanya, kalau perlu jangan pakai modal, tapi pakai ilmu yang didapatkan di bangku kuliah. “Wah mas…kayaknya kalau nggak ada modal dikit enggak bisa tuh… Boleh juga minta sumbangan pada Pemkotnya, yah. Hahaha….” Ucap Rose dengan nada guyun. Ini mau jadi penyusaha apa tukang minta sumbangan? He he he…
Kali ini Azzam menanggapi Rose dengan bijak. Menurutnya modal tetap saja dibutuhkan. Tapi, ankanya relatif bila kita memaksimalkan kreatifitas berdasarkan ilmu yang kita punya serta tenaga yang kita miliki. Misalnya memanfaatkan SDA atau barang bekas yang belum diberdayakan. Contohnya, Kayu fu’u Ka’dondo yang biasa daunnya buat makan kambing itu, punya potensi menjadi bahan untuk membuat mershandise, dll. Cuma untuk tahap awal rintis usaha jangan terlalu cepat mematok hasil (ini sudah menjadi Virus sekarang), dan jangan mau bergantung sama bantuan orang lain, kalau nggak mau merasa berutang budi dan ditunggangi sama orang lain.
Pemirsa dimana pun Anda berada, kayaknya ada iklan yang mau lewat lagi, nih! Kali ini iklan shampo apa iklan pasta gigi, yah? Nama gadis ini tergolong panjang, InesDed Lovealways Untylwhenever. Pendapat Ines agak istimewa dari manusia biasa. “Syukur buangat karena adanya pertmbahan pengangguran,,,,hehehehe…” Kata Ines dengan tampang tak berdosa. Guyon dik Ines sungguh terlalu!! He he he…
Ditengah gempuran para pemain iklan. Arief Rhakateza Rahman langsung meluncurkan tawaran kongkret. “Kalau di Bima, punya skill standar webprogramming, bisa bahasa inggris, minimal writing dan suka OL (Online). Saya bisa ajari cara dapat duit yang halal. Gratis…” Kata Arif menantang.
Muhammad Yunus turut ambil bagian. Menurutnya, barangkali bukanlah menambah angka pengangguran, oleh karena lapangan pekerjaan masih terbuka lebar di Bima. Bagi yang berlatar-belakang pendidikan keguruan, dapat manambah deretan nama sebagai guru sukarela (mesti dilamar pekerjaan ini layaknya buruh pabrik), honor daerah (kalaupun dapat), banyak yang bukan berlatar belakang guru justeru menjadi guru. Yunus berasumsi, itu salah satu ruang yang terbuka lebar untuk sarjana yang pulang ke Bima. Atau kalau tidak demikian, maksimalkan kerja di sektor real, entrerreneurship misalanya, dapat memberi peluang dalam mengimplementasikan potensi yang dimiliki oleh sarjana yang kembali ke Bima.
Saliamah Marjuli menambahkan, “sebenarnya para sarjana tersebut tidak menambah pengangguran manakala mereka bisa menciptakan lapangan kerja. Bukan mencari pekerjaan, tapi menciptakan pekerjaan.”
Solidaritas Sebagai Modal Sosial

Mudda Bima berbagi harapan. “Dan, prasemua itu. Yang terpenting adalah menyematkan kepercayaan baru di dada para sarjana kita. Kita robohkan gunung stigma “sarjana pengangguran”. Kita semua harus yakin bahwa kawan-kawan yang kembali ke kampung halaman ini akan membawa perubahan. Bahwa arus mudik sarjana ini juga dimaknai sebagai arus perubahan yang maha dahsyat! Bagi kawan-kawan yang berada di luar Bima, kita berikan sokongan kepada mereka. Kalau belum bisa sokong dana, yah informasi dan akses jaringan pasti lebih bermanfaat. Mari kita sama-sama membangun dou labo dana dalam semangat kekeluargaan, sebab dalam tubuh kita mengalir darah yang sama,” tutur Mudda beri harapan.
Gelombang semangat Mudda tampaknya sampai pula ke Azzam. “Mas Mudda Bima, semoga saja demikian. Dan kalo bisa sedikit melenturkan stigma ‘selesai sarjana harus mengejar PNS semata’.
Masih banyak ruang kreasi yang lain yang membutuhkan ilmu mereka, seperti yang diuraikan kawan-kawan sebelumnya,” ungkap Azzam. Begitu pula Yunus. “Makasih bang Mudda Bima atas spiritnya, semoga aliran darah yang sama itu akan mengantarkan kita semua untuk saling mengangkat dan membesarkan satu sama lain,” kata mahasiswa Universitas Muhamadiyah Makasar ini penuh semangat.
Menanggapi pernyataan Azzam dan Yunus, Mudda Bima sepakat. Menurut Mudda, kita sebagai generasi masa kini mesti melakukan yang terbaik dari generasi sebelumnya. Mudda mengajak kita untuk mencairkan sekat-sekat sempit perbedaan dengan komunikasi yang baik. Drama perebutan kekuasaan yang dipertontonkan oleh elit penguasa lokal tidak memberi arti dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Dan kita, generasi muda mesti saling memberikan dukungan kepada yang lain.  Karena solidaritas antara kita adalah modal sosial yg tak kalah penting untuk membangun dou labo dana” kata Sekretaris Majelis Paguyuban Bima Dompu (MPBD) Bali ini menambahkan.
Terakhir, Muhammad Yunus menambahkan, “dan modal sosial ini akan menumbuhkan Trust (kepercayaan) antara kita kemudian kita memilih Dana Mbojo sebagai arena perjuangan dalam menyongsong hari depan yang cemerlang,” tutur alumni SMUN 4 Kota Bima ini optimis.
“Bang…Bang…. Abang ini mau main internet, apa mau tidur sih?! Dari tadi kedengaran ngorok aja. Lihat tuh, pelanggan saya yang lain pada kabur gara-gara suara ngoroknya Abang. Kalau tiap hari Abang main di sini, bangrut dah saya, ” ujar penjaga warnet pada Marwan dengan nada marah. Maklum, hampir tiga jam Marwan menikmati mimpi di depan layar monitor. Entah apa yang dikerjakan semalam, hingga begadang sampai pagi.
Sebelum meninggalkan warnet, MaRwan Galle Ardath yang tertinggal jauh dalam dinamika diskusi masih sempat menulis, “Alhmdulillah banyak sekali ilmu yagg saya dapat dari abang-abang… Semoga kita tetap bersemangat untuk membangun Bima, dan membawa perubhan buat dana Mbojo ke depan. Tentu dengan menghilangkan budaya sesat yang saat ini coba ditanamkan oleh para penguasa.” Marwan melangkah dengan gagah keluar warnet. Serasa baru mendapat wangsit.  (Editor: Mudda Bima)

Sabtu, 30 April 2011

PENGELOLAAN KEUANGAN SMAN 1 TAMBUN UTARA


KEUANGAN BERBASIS KINERJA
Di SMAN 1 TAMBUN UTARA 
 SMAN 1 Tambun Utara Kabupaten Bekasi adalah SMA pertama dan baru pertama di Kabupaten Bekasi yang menerapkan sistem pengelolaan keuangan berbasis kinerja, baik yang bersumber dari APBD (DPA-SKPD) maupun sumber lain APBS (RKAS-Komite) serta bantuan operasional propinsi dan pusat.
Disela-sela kegiatan Ujian Nasional Kelas XII yang berlangsung dari tanggal 18 s.d. 21 April 2011 TAMARAONE NEWS mencoba menggali informasi tentang langkah apa yang dilakukan Kepala SMAN 1 Tambun Utara H. Matroji, S.Pd. M.Pd. dalam merubah paradigma dan sistem pengelolaan keuangan yang sudah mengakar hampir 15 tahun sejak SMAN 1 Tambun Utara berdiri.




Kepala SMAN 1 Tambun Utara
H. Matroji, S.Pd.M.Pd. saat menerima Kunjungan
Setda H. Dadang dan Kepala Dinas Pendidikan DR. RUSDI, M.Biomed
 pantauan pelaksanaan UN 2010/2011
              Beliau menceritakan dari awal pertama kali masuk/ditempatkan di SMAN 1 Tambun Utara sebagai Kepala Sekolah dalam pandangan beliau akan susah majunya ini sekolah kalau sistem pengelola keuangan tidak dirubah dan beliau melakukan langkah awal dengan menyampaikan program beliau pada setiap rapat atau pertemuan baik dengan Dewan Guru maupun Pengurus Komite Sekolah, kemudian 3 (tiga) bulan pertama beliau membuat peraturan yang melarang Guru ataupun Wakil Kepala Sekolah menjadi Bendahara Pengelola Keuangan Sekolah dan Menunjuk 1 (satu) orang Pelaksana Tata Usaha sebagai Bendahara Pengeluaran dan dimulailah sistem Pengelolaan Keuangan Berbasis Kinerja diterapkan.

              Setelah kabinet terbentuk beliau (H. Matroji, S.Pd. M.Pd) menugaskan kepada masing-masing Wakil Kepala Sekolah untuk menyusun rencana kerja/program kerja selama 1 (satu) Tahun yang kemudian Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah & Komite Sekolah (RKAS-Komite) tersebut diajukan pada Rapat Awal Tahun Pelajaran 2009/2010 Komite Sekolah & Orang Tua Wali Murid Kelas X baru untuk disetujui melalui Perwakilan Pengurus Komite Sekolah disahkan.
Ada yang menarik dari sistem pengelolaan keuangan yang diterapkan oleh Kepala SMAN 1 Tambun Utara tersebut yaitu tidak ada lagi pembayaran honor jam mengajar bagi Guru ataupun Pegawai Tetap (PNS) dari Anggaran Komite Sekolah. Karena memang menurut peraturan Pemerintah bahwa Guru ataupun Pegawai yang berstatus PNS sudah mendapat Gaji dari Pemerintah Pusat maupun Daerah yang ada adalah honor kegiatan, jadi Guru PNS dan Staf lain yang tidak melaksanakan kegiatan, tidak akan mendapat penghasilan tambahan.
              Hasil dari penerapan sistem Pengelolaan Keuangan Berbasis Kinerja tersebut memang sangat luar biasa bagi SMAN 1 Tambun Utara 6 bulan pertama Bp. H. Matroji, S.Pd. M.Pd. menjabat Fasilitas Gedung terus di Tambah termasuk WC Guru dan Siswa yang tadinya cuman ada 3 dengan kondisi rusak menjadi 20, kemudian beliau juga mengadakan Kendaraan Operasional "Mobil APV dan Sepeda Motor". Dan selama setahun pertama beliau menjabat perubahan yang sangat cepat terjadi di SMAN 1 Tambun Utara sangat terlihat. Tahun kedua beliau mencoba mengajukan Proposal Pembangunan RKB di lahan yang masih kosong dan berupa empang bekas galian urugan Pembangunan Gedung pertama sekolah ini dibangun dari hasil proposal yang beliau ajukan mendapat bantuan 3 lokal RKB dengan kontruksi bangunan tingkat berdiri kokoh disebelah selatan samping Masjid yang juga baru direhabilitasi bagian atap dengan tras dan baja ringan. Dan begitu pun jalan masuk sekolah di cor beton dengan Pintu Gerbang yang kokoh dan megah ditambah ruang piket yang didesain minimalis dengan taman kecil menambah indah dipandang mata.
              Dan tahun kedua saat ini beliau lagi mengusahakan Rehabilitasi Total bangunan ruang kelas 4 lokal menjadi 8 lokal tingkat dua dan berbagai usaha beliau lakukan untuk bisa mewujudkannya dan kata beliau Insya Allah tahun 2011 bisa kami lakukan rencana tersebut....semoga>>>>
Red.TamaraOne (ZuraidBima)>>>

Jumat, 29 April 2011

CERBER " BUKTI CINTA PUTERA & PUTERI SANG BIMA" X

  • Memeory Bima Instute Bulan Januari 2011 : Sejuta Kenangan Segenggam Harapan !


  • Muhammad Natsir
    bersikap posisitf
    Ciri orang yang bersikap posistif:
    1. Orang yang positif selalu memikirkan kemungkinan dan kesempatan bukan permasalahan
    2. orang yang positif tidak akan pernah berhenti ketika dia menemukan hambatan dalam hidupnya baginya tidak ada orang yang gagal, karena kegagalan adalah belum berhasil menemukan cara untuk berhasil
    3. orang yang positif adalah o...rang yang tekun dan progresif hidupnya.
    berfikir dan bersikaplah positif maka kita akan menjadi manusia yang mendapatkan nilai positif

  • Chik Chalk
    Riya'....sangat makmur di bima...

  • Jhidan Malingi
    orang cerdas sebenarx bodoh,,,,orang bodoh jadi bahan taruhan pemerintahan......sungguh aneh "dunia" ni..




  • Umar Ali
    Jika generasi muda di Bima saat ini lebih arif terhadap kecerdasan dan keberanian yg dimiliki...., maka belajar untuk meningkatkan kualitas diri terhadap senior atau yang lebih pintar akan menjadi potensi besar bagi kemajuan daerah...

  • Chulianoc Pulco
    Tdk mudah untk bersaing didunia kerja khususnya pd sektor swasta terlebih dgn org bima yg mengantungkan hidupnya melalui jalur PNS, kebiasaan pemikiran yg sangat buruk... Yg tdk patut ditiru... Lakukan saat skrg juga untk kalian para sarjana maju bila ingin bergabung di sektor swasta dan itu tentunya peluang besar ada ditanah jawa... Kr dibima sektor swasta sangat kecil kecuali bertani... Bila ingin bersaing ditanah jawa persiapkan diri dr skrg kr bersaing dijawa sgt berat tp bila anda tangguh anda dpt menaklutkan jakarta ataupun tanah jawa tp butuh modal keberanian, keuletan dan kepintaran yg gemilang ( keahlian) bila anda tdk py itu maka tanah jawa akan tunggu anda sebagai sarjana yg siap ngamen dijalanan ibu kota... Jd jgn heran bila org bima tdk byk bs bersaing di jawa klpun ada hy segelintir org saja..

  • Wa'i Mbozo
    Aslmalkm pa kbr bima hr ni smg lbh baik dri kmrn amin, klu kt bcra mslh miskin atau pun kya bkn di sbab kan oleh org lain tetapi k,adaan lpangan krja yg tdk ada, kita bisa lht sndri bnyk para sarjana yg bru selesai pi mrka msh bngung krja apa dan bima adalah kota kecil jd wilayah tmpt krja pun kcil, bl atas memberi krjaan trs uang utk gaji dr mana sdng kan atasan t,gtng pda yg lbh atas dan sy b,hrp kpd kt semua b,pkrlh bgmn utk membangun b,sm jgn t,gantung kpd atasan wassalam.

  • Muhammad Natsir
    fokuslah
    Fokuslah pada kebenaran kebaikan dan kemajuan jangan fokus pada kesalahan keburukan dan kemunduran. karena apabila kita hanya fokus pada kesalahan orang lain kita akan menggiring diri kita kepada kesalahan, apabila kita hanya fokus pada kemunduran maka kita tidak akan pernah maju. orang bijak hanya fokus kepada solusi dari masalah bukan masalah dalam masalah...

  • Ibnu Abbas
    satu sarjana lagi pulang kampung, ia temanku, dari Bima ia kemudian ia menelpon menanyakan apa yg bisa dilakukan sarjana seperti dia untuk memperoleh penghasilan selain dari berhonor di sekolah dan instansi pemerintah yg ada. mungkin ada ribuan sarjana yg sama seperti temanku itu yg tdk tau harus berbuat apa ketika telah sampai di Bima. mungkin ada benarnya ketika seorang temanku yg tinggal di Bima menjemputku tatkala pulang kampung beberapa tahun lalu menyambutku dengan kalimat "selamat datang di dana mbari" dana mbari yg ia maksud adalah Bima. apa sengeri itu kondisinya?

  • Muhammad Natsir
    Berpegang Pada Nilai Luhur secara Universal
    Tak perlu menyalahkan siapa dan apa terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan hati kita, karena boleh jadi apa yang kita benci itu baik bagi kita menurut Allah, sebaliknya boleh jadi kita menyukai sesuatu padahal belum tentu itu baik bagi kita menurut Allah, tidak bagus menurut kita boleh jadi bagus menurut orang lain. jadi tak usah menyalahkan sia...pa dan keadaan kembalikan kepada diri kita masing2 sudah sejauh mana kita memberikan kontribusi terhadap ketidakpuasan kita terhadap kinerja pihak yang terlibat terhadap apa yang kita kritik tersebut.
    karena bagaimanapun juga maju mundurnya sebuah lembaga daerah peradaban bangsa dan lainnya bukan hanya ditentukan oleh tuanya usia lembaga atau bangsa tersebut, bukan pula oleh sumber daya manusianya, bukan pula oleh sumber daya alamnya, namun yang jauh lebih penting dari semua itu adalah bagaimana pelaku bangsa (pemerintah) atau pengelola lembaga tertentu berpegang teguh kepada nilai2 luhur secara universal. berpegang teguh kepada syaria;at Allah secara total dan konsisten. itulah kunci kemajuan suatu bangsa, daerah, lembaga atau instansi apapun.
    semua agama sepakat bahwa nilai2 luhur secara universal adalah kunci utama untuk kemajuan, nilai2 luhur itu adalah: disiplin, adail, jujur, dan lainnya, jika semua itu dipegang teguh secara kontinyu maka insyaAllah kemajuan yang berbuah kedamaian dan kesejahteraan bisa didapat....
    Lihat Selengkapnya

  • Nur SyaRief Hidayat
    org mbojo paling dominannya politik!

  • Jhidan Malingi
    penindas dan yang terindas sama2 mengguting keadilan,,lantas mengapa kau diam bukankah keadilan harus ditegakkan.......

  • Ahwan Almoderat
    kemiskinan yang dialami oleh warga bima pada hari ini bukanlah disebabkan karena mereka malas bekerja atau tidak kreatif,namun kemiskinan itu terjadi karena boboknya tatanan sosial yang dibangun oleh pemerintah,kurangnya perhatian pemerintah pada rakyat itu kemudian menjadikan rakyat semakin tertindas,janji manis yang pernah diucapkan kini telah hilang dengan sendirinya,masarakat hanya dijadikan sebagai alat pilitik bagi pemerintah,ketika mereka tidak dibutuhkan lagi mereka dibuang kaya sampah,,,satu kata buat kawan2 DIAM TERINDAS ATAU BANGKIT MELAWAN...

  • Moniq Sweet
    Bgi yg g' smpt mlyat mari qta sma2 mngrimkn do'a ato mmbca ummulkitab bt almrhum M.HILIR ISMAIL (MUMA HILIR) budayawan n sejarawan bima.

Rabu, 27 April 2011

CERBER BI : BUKTI CINTA PUTERA & PUTERI SANG BIMA X

    • Memory BI : Bulan Januari 2011

  • Sarif Satu Mpat
    bukan itu maksudnya, komite tetap dilibatkan tapi kritik tetap jalan juga, karena sistem itu harus dirubah, sekarang banyak penyelewengan.


  • Sarif Satu Mpat
    makanya kalo dibodoh2in ya melawan dong, satu kata kunci buka kembali ruang kritik terhadap sekolah ato penyelenggara yang tidak melibatkan komite sekolah, ato jangan sampe klo komite sekolah masuk diruang itu jadi ikut2an korupsi juga, seharusnya begini, biarkan aja komite sekolah sebagai mesin kritik terhadap sistem.


  • Ibnu Abbas
    ternyata peran komite sekolah sangat strategis dalam rangka membantu meningkatkan kualitas manajemen pendidikan di sekolah dengan peranya: pertama, pemberi pertimbangan dalam rangka penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan (kebijakan dan program, rencana pendapatan dan belanja sekolah, kriteria kinerja satuan pendidikan, kriteria tenaga kependidikan, kriteria fasilitas pendidikan). kedua, pendukung baik yg bersifat moril maupun materil. ketiga, pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas dan kualitas keluaran pendidikan di satuan pendidikan. dan keempat, mediator antara pemerintah dg masyarakat di satuan pendidikan. keluhan masyarkat ttg pendidikan pelayanan pendidikan semua komite bisa sikapi dg menghadirkan pemerintah untuk mendengarkan secara langsung kritik, saran,keluhan masyarakat.


  • Sarif Satu Mpat
    makanya bikin lembaga yang mengontrol kebijakan sekolah diluar sistem itu, semacam lembaga kontrol sosial dan pendidikan.


  • Emen Almuhaimin
    Ingat,,,,,,,,!!!!! HARTA, TAHTA dan WANITA adalah Petaka bagi orang yang miskin.


    • Umar Ali
      Karakter Positif Dou Mbojo..., 1. Berpendidikan tinggi menjadi tradisi menuju status( saya sebut sebagai bentuk kecerdasan ). 2. Dou Mbojo senantiasa ada mengabdi di lembaga pemerintah atau non pemerintah ( saya sebut sebagai bentuk keberanian ).

    • Zuraid Sape Bima
      Catatan akhir tahun 2010
      Selama Tahun 2010 saya mengikuti perkembagan politik Bima lewat dunia maya/internet. Dan saya mempunyai catatan akhir berupa 3 kategori dari 17.500 comentar/posting baik dari fb,blog,email dan web. yaitu :
      1. Ide kreatif membangun Bima kedepan : 25 %
      2. Kritik dan saran tentang kedaan Bima : 45 %
      3. Kritikan Pedas/Ungkapan Kekecewaan : 30 %

      Kesimpulan saya Orang Bima sudah cukup maju dalam hal menyikapi masalah
      politik (Demokrasi) semoga kedepan lebih maju lagi karena tidak sedikit daerah-
      daerah di Indonesia yang terjadi konflik sampai adu fisik gara-gara perebutan
      kekuasaan (Pilkada, Pilgub dan Pemilu).

      Harapan Kedepan :
      Kritikan Pedas/Ungkapan Kekecewaan mudah-mudahan hanya sebatas luapan emosi dan bisa kita kendalikan dengan kelebihan kita sebagai mahluk Allah yang lebih sempurna (akal dan hati nurani)


    • Ibnu Abbas
      Guru seharusnya menjadi salah satu aset dan investasi yg paling berharga di belahan dunia manapun. namun di indonesia, perlakuan dan apresiasi terhadap kaum pengajar belum sesuai dengan harapan. guru kerap diseret ke ranah politik untuk menambah suara calon kepala daerah. jika tdk sehaluan dengan sang kandidat, maka guru yg bersangkutan harus siap2 dilempar ke daerah terpencil kalau si kandidat terpilih dan guru kerap dilaporkan karena dugaan kekerasan terhadap anak ajarnya menghiasi pemberitaan. padahal hukuman fisik seharusnya tdk sampai dipidana. atas masalah-masalah ini dan juga dorongan dari UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) membentuk Dewan Kehormatan Guru. semoga dewam kehormatan guru yg diketuai Prof Dr Ing Wardiman Djojonegoro, tdk ada lagi kasus mutasi dan kriminalisasi terhadap pahlawan tanpa tanda jasa

    • Ibnu Abbas
      Dewan Kehormatan Guru
      Guru seharusnya menjadi salah satu aset dan investasi yg paling berharga di belahan dunia manapun. namun di indonesia, perlakuan dan apresiasi terhadap kaum pengajar belum sesuai dengan harapan. guru kerap diseret ke ranah politik untuk menambah suara calon kepala daerah. jika tdk sehaluan dengan sang kandidat, maka guru yg bersangkutan harus s...iap2 dilempar ke daerah terpencil kalau si kandidat terpilih dan guru kerap dilaporkan karena dugaan kekerasan terhadap anak ajarnya menghiasi pemberitaan. padahal hukuman fisik seharusnya tdk sampai dipidana. atas masalah-masalah ini dan juga dorongan dari UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) membentuk Dewan Kehormatan Guru. semoga dewam kehormatan guru yg diketuai Prof Dr Ing Wardiman Djojonegoro, tdk ada lagi kasus mutasi dan kriminalisasi terhadap pahlawan tanpa tanda jasa

    • Ibnu Abbas
      @asrama mahasiswa Bima di Jalan sungai pareman Makassar, saya berterimakasih masih ada yg mau tinggali untuk mengurus dg kondisi bangunan yg rapuh, atap bocor. sampai kapan kondisi ini berlangsung? sementara asrama mahasiswa dari daerah lain di makasar sangat megah dan berlimpah fasilitas mungkin itu wujud dari perhatian pemerintah mereka yg peduli akan sdm kaum muda sbg penerus...


    • Rio Robby
      Kalau topik2 sebelumnya membahas PNS, Sarjana, DPR dan bahkan ada kisah sukses...saya nee dula ese rasa ke...kira2 usaha au di tuu ese rasa ka ?


    • Ibnu Abbas
      beberapa hari yg lalu bapak wardiman joyonegoro mantan mendiknas berkunjung di Makassar, beliau hadir sebagai ketua PGRI, dalam kunjungnya di makassar tersebut beliau mengeluhkan banyaknya guru yg tersangkut masalah hukum krn banyaknya guru yg dilaporkan ke polisi oleh orang tua siswa. wardiman menambahkan perlu adanya dibentuk dewan kehormatan guru untuk mendampingi guru yg tersangkut kasus hukum dan memberikan sanksi kepada guru yg melanggar etika. katanya lagi klo guru memukul itu mendidik tapi klo guru selingkuh baru tdk trpuji....hummmmmm

    • Siyan Pitli
      di manapun saiaa berada saia tetap cinta mbojo.. loph fullll Bimaaa,, hidup Bima !!!

      is baru.

      • Ibnu Abbas
        koran fajar (salah satu harian sulsel dan sulbar) memberitakan bah ada bupati dari satu kabupaten yg membagi2kan proyek kepada anggota DPRD dari partai pengusung... wadu2h??? smoga saja bupati dan walikota Bima tdk seperti itu

      • Nurul Awaliyah
        Majux orang bima msih di ukur dgn PNS,ironis.....