Transkrip pidato Bung Tomo di radio Surabaya jelang 10 November 1945, yang membangkitkan semangat jihad itu:
“Bismillahirrohmanirrohim. Merdeka!!
Saudara-saudara, kita semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di
Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu. Dan kalau
pimpinan tentara Inggris yang ada di Surabaya ini ingin mendengarken
jawaban rakyat Indonesia. Ingin mendengarken jawaban seluruh pemuda
Indonesia yang ada di Surabaya ini, dengarkanlah ini, tentara Inggris.
Ini jawaban kita. Ini jawaban rakyat Surabaya. Ini jawaban pemuda
Indonesia kepada kau sekalian:
“Hai, tentara Inggris, kau
mengendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk
kepadamu. Kamu menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu. Kau
menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kami rampas dari
tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu. Untuk itu, sekalipun kita tahu
bahwa kau sekalian akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan
kekuatan yang ada. Tetapi inilah jawaban kita:
“Selama banteng-banteng Indonesia
masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih
menjadi merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah
kepada siapapun juga. Kita tunjukken bahwa kita ini benar-benar
orang-orang yang ingin merdeka. Dan untuk kita saudara-saudara, lebih
baik hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap “Merdeka
atau Mati”. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!! Merdeka!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar