REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Sabtu, 11 Mei 2019

ZONA PPDB SMA, SMK dan SLB KOTA & KAB BEKASI 2019





WARNING ! 
Daftar Langsung Ke Panpel PPDB SMA, SMK dan SLB yang dituju, jangan melalui Calo atau Siapun Yang Mengaku Bisa Memasukan Anda atau Putera.Puteri Anda Pada Sekolah Yang dituju !!!

Kamis, 09 Mei 2019

INFO PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) 2019 JALUR KETM

BANDUNG, DISDIK JABAR - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 jalur Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) merupakan PPDB jalur zonasi yang ditujukan bagi calon peserta didik dari keluarga ekonomi tidak mampu, dibuktikan dengan kepemilikan dokumen program penanganan keluarga ekonomi tidak mampu dari pemerintah.
Dokumen yang dibutuhkan sebagai berikut : 
  • Kartu Indonesia Pintar (KIP), 
  • Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), 
  • Kartu Pra-Sejahtera (KPS), 
  • Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan 
  • Kartu Penanggulangan Kemiskinan lainnya 
Sesuai dengan instruksi pemerintah pusat atau daerah. Seleksi jalur KETM tetap menghitung jarak domisili calon peserta didik dengan sekolah yang dituju.
Calon peserta didik dari KETM yang tidak mempunyai kartu program penanganan KETM, bisa melampirkan surat keterangan dari kepala sekolah asal yang menyatakan ketidakmampuannya berdasarkan data di jenjang sekolah menengah pertama (SMP)/madrasah tsanawiyah (MTs.) atau sederajat. Selain itu, surat pakta integritas dari kepala sekolah asal yang menyatakan kebenaran atas data KETM sang calon peserta didik.
Sementara itu, bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) bisa melampirkan bukti surat hasil diagnosis atau penilaian kekhususan dari ahli atau pokja pendidikan inklusi. Untuk ABK, menyesuaikan dengan sistem zonasi.
A. Persyaratan yang harus dilampirkan sesuai Petunjuk Teknis 
     (Juknis) PPDB 2019 tetap sama, yaitu :
    fotokopi yang dilegalisasi pejabat berwenang ;
  1. ijazah, 
  2. Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN), 
  3. piagam prestasi tertinggi, 
  4. fotokopi akta kelahiran, 
  5. kartu keluarga, 
  6. surat keterangan domisili, 
  7. surat penugasan orang tua (khusus anak perpindahan), dan 
  8. surat keterangan sehat dari dokter.***

Sumber http://disikjabarprov.go.id

PELEPASAN DAN PERPISAHAN SMAN 1 TAMARA 2019

Masa Indah 3 (Tiga) Tahun Telah Mereka Lewati Penuh Makna dan Tertanam Pendidikan, Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan sebagi Modal Utama mereka terjun ke Masyarakat dan Melanjutkan Study ke tingkat yang lebih tinggi, Masa itu telah mereka akhiri dengan kumpul bersama berpamitan memohon doa restu Bapak dan Ibu Gurunya yang membimbing mereka selama 3 tahun di SMAN 1 TAMBUN UTARA, berikut Video Dokumentasi Kegembiraan yang bercampur haru !. 


Dokumentasi ini akan menjadi kenangan terindah bagi mereka, dan menjadi cerita indah mereka disuatu hari nanti saatnya bisa kumpul dan jumpa kembali, disaat mereka telah mencapai satu tujuan yang mereka cita citakan selama 3 tahun di bangku SMA. Cerita indah yang akan mereka ceritakan untuk anak dan cucunya kelak.


Selamat jalan dan selamat berjuang para generasi penerus ... calon Pemimpinan NKRI masa depan, raih cita-citamu dengan penuh gemilang dan jangan lupakan SMAN 1 TAMBUN UTARA.

red. zuraidbima/05/2019

Senin, 29 April 2019

PELEPASAN dan PERPISAHAN KELAS XII SMAN 1 TAMBUN UTARA T.P. 2018/2019

Drs. H. MAMAT SUDIRAHMAT, M.Pd. Melepas Kelas XII Di Baturraden Jawa Tengah, Ini adalah Sunatullah yang harus kita jalani, ada pertemuan juga ada perpisahan, tiga tahun yang lalu kalian saat masuk SMAN 1 Tambun Utara masih kekanak-kanakan. 
Hari ini setelah tiga tahun kita lalui kalian terlihat dewasa, gagah, ganteng dan cantik-cantik ini adalah proses alamiah, dengan bekal ilmu pengetahuan yang kalian dapatkan selama 3 (tiga) tahun dari Bapak dan Ibu Guru kamu di SMAN 1 Tambun Utara mudah-mudahan menjadi modal dasar bagi kalian untuk terjun ke masyarakat, melanjutkan study ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 

SMAN 1 Tambun Utara kedepan lewat kalian yang pada malam hari ini akan meninggalkan SMAN 1 Tambun Utara kami harapkan menjadi pencatat sejarah kemajuan untuk SMAN 1 Tambun Utara menjadi sekolah yang sejajar dengan Sekolah maju dan favorite di Bekasi. Teruslah berjuang lakukan dengan sungguh-sungguh raih cita cita kalian melanjutkan study ke jenjang yang lebih tinggi. Bila kondisi harus kalian menjalani dulu untuk bekerja mengumpulkan Anggaran Pendidikan lakukanlah dengan sungguh-sungguh niat untuk melanjutkan study Insya Allah cita-cita kalian yang masih tertunda akan tercapai...Amin !. Doa H. Mamat Sudirahmat dalam sambutannya.

Dalam sambutannya H. Mamat Sudirahmat dengan sangat bangga membacakan satu persatu siswa dan siswinya yang berprestasi dan mampu menembus Ujian Masuk Perguruan Tinggi terbaik di berbagai fakultas seluruh Indonesia.
Akhir sambutanya Kepala SMAN 1 Tambun Utara menitipkan salam hormat dan permohonan maaf kepada orang tua/wali siswa atas kekhilafan, kealpaan serta kekurangan Bapak dan Ibu Guru dalam membimbing, mendidik selama 3 (tiga) tahun mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMAN 1 Tambun Utara.

red. zuraidbima/04/2019

Minggu, 21 April 2019

Mengenal Lebih Jauh Dua Sosok Fenomenal Dalam Pilpres RI 2019

Oleh : =Kawulo Alit=
Rabu, 17 April 2019 adalah hari yang bersejarah bagi Pertarungan Putra Terbaik Bangsa
Kita boleh kecewa pada Jokowi, boleh pula tak percaya pada Prabowo.
Tapi kita harus akui, faktanya mereka adalah 2 orang putra terbaik bangsa.

Jokowi
adalah kisah nyata seorang rakyat biasa yang bisa menjadi manusia luar biasa. Impian banyak anak desa, doa dari semua orang tua untuk anaknya.
Ini bukan sinetron dan dongeng, ini nyata, seorang anak pinggir kali, yang harus pindah rumah berkali-kali karena tak mampu bayar sewa juga kena penggusuran dari angkuhnya kehidupan kota.
Beliau lahir dari anak tukang kayu, pembelajar keras yang akhirnya mengantarkan dirinya masuk ke Jurusan Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM), salah satu kampus terbaik yang tak semua orang mampu meraihnya.
Beliau bukan aktivis mahasiswa, tak punya nama di zamannya.

Jokowi memilih menepi dari politik kampus, ia lebih suka naik gunung di akhir pekan, hingga akhirnya secara bertahap merintis bisnis dan menjadi pengusaha mebel di Surakarta. Ya doa jutaan orang tua, "bapak kuli, semoga kamu bisa jadi insinyur".

Jokowi adalah kisah nyata perjuangan anak miskin yang mengangkat derajat keluarganya melalui pendidikan dan kerja keras.

Jokowi bukan kader asli yang dibesarkan partai, ia awalnya diminta menemani F.X. Hadi Rudyatmo (PDIP) yang enggan maju sebagai walikota Solo karena khawatir dengan isu agama dan memilih menjadi wakil Jokowi yang diprediksi lebih bisa diterima publik Solo karena seorang muslim.

Jokowi menghadirkan kepemimpinan gaya baru di Solo, berdialog dengan masyarakat yang akan di relokasi, menggusur dengan sangat manusiawi, bahkan dengan PKL dikirab layaknya festival budaya, dikawal satpol PP layaknya pejabat. Tak ada kekerasan, pengggusuran itu dibuat menyenangkan. Tak heran, ia menang mutlak dalam periode kedua kepemimpinanannya di Solo. Kecemerlangannya dalam memimpin mengantarkan beliau  menapaki jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta (2012) hingga menjadi Presiden RI (2014).

Prabowo
adalah putra mahkota dalam berbagai kisah. Putra terbaik dalam segala aspek. Kakeknya adalah Pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo, beliau juga Anggota BPUPKI dan Ketua DPAS pertama. Ayahnya adalah begawan ekonomi legendaris republik ini, Prof. Soemitro Djojohadikoesoemo, yang namanya diabadikan menjadi nama gedung di Kementerian Keuangan. Sumitro juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan, Menristek, Menteri Perindustrian dan Perdagangan di Era Soekarno dan Soeharto.

Soemitro juga terkenal sebagai kritikus yang berani dengan keras menentang kebijakan-kebijakan ekonomi Soekarno dan Soeharto yang dianggap tidak pro rakyat. Bahkan pernah menjadi buron ke luar negeri di masa pemerintahan Soekarno karena dianggap terlalu vokal dan berbahaya.

Saat menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Sumitro pernah "didiamkan" tak disapa Bu Tien Soeharto selama setahun karena menolak memberikan hak istimewa dalam perdagangan.

Prabowo lulus sekolah menengah di usia 16 tahun, lebih muda dari sebayanya. Di usia 17 tahun, Prabowo bersama aktivis legendaris Soe Hok Gie mendirikan LSM Pembangunan, yang fokus pada pembangunan desa dan merupakan LSM Pertama di Indonesia.

Di tengah keluarga intelektual, ia justru memilih jalan berbeda menjadi prajurit bangsa. Prabowo adalah lulusan Akademi Militer tahun 1974.

Meski di militer, Prabowo tetap mewarisi tradisi intelektual ayahnya. Beliau terkenal sebagai tentara yang paling rajin membaca dangan koleksi buku yang sangat banyak dan menguasai 4 bahasa asing, yaitu bahasa Inggris, Perancis, Belanda, dan Jerman.

Prabowo berkali-kali dikirim mengikuti pelatihan dan kursus di luar negeri tahun 1974, 1975, 1977, 1981. Beliau juga pernah mengenyam pendidikan _Counter Terorist Course Gsg-9_ di Jerman dan _Special Forces Officer Course_ di Fort Benning USA. Beliau bersama Putra Raja Yordania menjadi lulusan terbaik dari pendidikan militer yang diikutinya di Amerika.

Percayalah, isu Jokowi akan membangkitkan PKI dan Prabowo akan mendirikan Khilafah hanyalah permainan _buzzer_ untuk menakut-nakuti kita.

Jokowi jelas masih berusia 5 tahun saat PKI dibubarkan, ayahnya pun jelas bukan intelektual PKI, hanya tukang kayu yang tak tahu urusan politik PKI.

Prabowo, meski diidentikkan dengan ABRI Hijau dan sangat dekat dengan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) milik B.J. Habibie di tahun 1998, nyatanya ibu dan adik Prabowo adalah seorang nasrani. Prabowo dan ayahnya muslim. Saat natal maupun lebaran, mereka merayakan bersama-sama. Begitulah keberagaman dan toleransi yang hidup di keluarga Prabowo.

*Prestasi Jokowi dan Prabowo*

Jokowi pernah dinobatkan sebagai salah satu walikota terbaik dunia, pun begitu dengan Prabowo yang mampu meraih banyak prestasi saat memimpin kopassus dan membuat kopassus menjadi salah satu satuan elit terbaik di dunia dan pasukannya memiliki kesejahteraan di atas rata-rata.

Jokowi sukses dengan Asian Games, kita semua dibuat terpesona dengan upacara pembukaan dan penutupan yang luar biasa. Tapi jangan lupakan bahwa medali terbanyak yang mengatrol peringkat Indonesia adalah cabor Pencak Silat yang dibina oleh Prabowo sebagai ketua IPSI.

Akuilah, mereka berdua ada putra terbaik bangsa. Hanya berbeda gaya bahasa, Jokowi yang orang Solo tulen khas dengan keramahan dan suara lembutnya, gaya yang santai dan banyak bercanda. Kita semua tentu senang dengan gaya kepemimpinan yang asik dan merakyat. Beliau membawa gaya baru dalam definisi pemimpin di Indonesia.

Prabowo setengah Banyumas (Ayah) dan setengah Minahasa (Ibu). Banyumas memang ibarat Bataknya Jawa. Gaya Banyumasan lebih tinggi nada suaranya, sedikit ceplas ceplos dan terbuka dibanding jawa bagian Joglosemar (Jogja Solo Semarang) dengan tata bahasa krama inggil. Ditambah ibu yang dari Sulawesi dan latar bekalang militer. Wajar gaya bicaranya tegas dan berapi-api. Tapi tentu kita semua bangga jika punya pemimpin yang mampu berorasi dengan lantang dengan bahasa inggris yang fasih dalam memperjuangkan Palestina dan negeri tertindas lainnya di depan rapat PBB dan forum-forum internasional.

Jadi, baik gaya yang santai ataupun berapi-api ini hanya masalah selera pemilih saja, yang terpenting adalah keberpihakannya pada rakyat.

Jika Jokowi bukan orang yang baik tidak mungkin Prabowo memperjuangkannya untuk maju sebagai Gubernur DKI, dimana dulu Megawati hampir tidak merestui, tapi Prabowo yang memperjuangkan.

Sebaliknya, anda yang meyakini Jokowi adalah orang baik, artinya harus juga meyakini Prabowo adalah orang baik. Karena munculnya Jokowi ke Jakarta tak lepas dari perjuangan Prabowo dan adiknya yang menyokong dana kampanye Jokowi.

Jadi, stop terbawa arus informasi yang menghayutkan kita menjelek-jelekkan personal Capres. Kita harus kritis terhadap kebijakan dan program para Capres, tapi bukan menjatuhkan personalnya.

Kritik kebijakan dan programnya, bukan personalnya atau latar belakang keluarganya.

Bagi yang tetap ingin menyerang personal Jokowi dan Prabowo, pertanyaan sederhananya :
Apakah anda sudah lebih baik dari Jokowi dan Prabowo?

*-(Kawulo Alit)-*
copas ZELLO INDONESIA/04/2019