Jumat, 04 Maret 2016
100 TOP RANK USER ZELLO CHANEL INDONESIA
Cita-Cita Sang Boneka
Cita-cita adalah sebuah subtansi yang merupakan perwujudan dari apa yang seseorang inginkan di masa yang akan datang. Cita-cita datang dari hati nurani seseorang, mereka yang merasakan, mereka pula yang akan mengejarnya. Tanpa tekanan dari manapun — seharusnya.
Namun hal itu tak berlaku untukku. Seorang Finno Anderson — sang boneka yang dikendalikan sesuai ambisi orang lain, dan tak berhak memiliki cita-cita dari hati nurani. Seluruh tubuhku serasa diikat oleh benang-benang, lalu orang lain bertindak sebagai puppet master untuk mengendalikanku. Mengapa aku bisa bilang begitu?
Aku adalah anak tunggal dari pasangan suami-istri yang menjadi pemilik sebuah perusahaan multinasional ternama. Dan seperti ambisi para orangtua kebanyakan, anak-anak mereka kelak harus menjadi penerus mereka, harus berjalan di jalan yang telah mereka persiapkan dan sang anak tidak memiliki hak untuk mencari jalan hidupnya sendiri. Klasik.
Dan prinsip itulah yang orangtuaku terapkan kepada anak semata wayang mereka. Mereka selalu mengikatku dengan sederet aturan-aturan mereka. Mereka memberiku berbagai macam jenis kursus — yang mendukung untuk menjadi peneru
... baca selengkapnya di Cita-Cita Sang Boneka Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Rabu, 02 Maret 2016
Sebuah Piano Merah Mahoni
Bertahun-tahun yang lalu ketika aku masih berusia dua puluhan, aku bekerja sebagai seorang salesman untuk perusahaan piano St. Louis. Kami menjual piano ke seluruh negara bagian dengan cara mengiklankan di koran-koran setempat. Jika kami sudah mendapatkan banyak pesanan, maka kami akan mengirimkan piano-piano dengan truk.
Setiap kali kami memasang iklan di daerah perkebunan kapas di Missouri tenggara, maka kami akan menerima tanggapan di atas kartu pos dari seorang wanita tua yang menulis, “Tolong kirimkan sebuah piano baru untuk cucu perempuanku. Warnanya harus merah mahoni. Aku sanggup membayar sepuluh dollar per bulan dari hasil penjualan telur.”
Tentu saja kami tidak dapat menjual sebuah piano baru dengan cicilan sepuluh dollar setiap bulan. Tidak ada bank yang mau menangani pembayaran cicilan sekecil itu, jadi kami abaikan saja kartu pos itu.
Pada suatu hari aku kebetulan berada di daerah itu untuk memenuhi permintaan beberapa pembeli, dan karena keingin-tahuanku, maka aku memutuskan untuk mengunjungi wanita tua penulis kartu pos itu. Aku sudah membayangkan apa yang akan aku temui. Wanita tua itu tinggal di sebuah gubug kecil sebagaimana lazimnya petani yang berbagi hasil di
... baca selengkapnya di Sebuah Piano Merah Mahoni Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu