SURABAYA, 12 November 2017
DR. Parasian Simanungkalit terpilih kembali sebagai Ketua Umum DPN GEPENTA "pada Musyawarah Nasional Gepenta ke (3) tiga bertempat di Hotel Oval Surabaya.
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional Gepenta menggelar Munas Gepenta ke 3 dengan tema "Pertahankan NKRI dengan Perlawanan Rakyat Semesta".
Tema tersebut merupakan suatu analisa dan evaluasi yang dilakukan Pengurus DPN GEPENTA bahwa Pemuda Nusantara yang berhimpun dan berkumpul pada 28 Oktober 1928 berikrar bahwa pemoeda Bertoempah darah satoe toempah darah Indonesia, berbangsa satoe Bangsa Indonesia dan bahasa persatoean bahasa Indonesia.
Pada kondisi dewasa ini menilai globalisasi dan regional dan dalam negeri bahwa perlu peningkatan jiwa dan nilai juang seluruh rakyat dan bangsa Indonesia untuk bersatu pada mengatasi ancaman tantangan hambatan dan gangguan untuk tetap tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Munas Gepenta ke 3 pada tanggal 10 Nopember 2017 pada pukul 19.00 sampai pukul 21 bertempat di hotel Oval Surabaya, dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mensikbud) yang diwakili oleh Dr. Ari Budiman M.Si.
Ketua Panitia adalah Ketua Dpp Gepenta Jawa Timur Khirul Huda SE.MH. melaporkan bahwa Munas dihadiri oleh semua Ketua Dpp Gepenta seluruh Indonesia dan Dpk Gepenta dari bsberapa daerah serta Pengurus Dpk Gepenta se Jawa Timur. Kota Surabaya sebagai kota Pahlawan agar Gepenta dapat mewarisi jiwa dan nilai juang para Pahlawan untuk bersatu padu mempertahankan NKRI dengan perlawanan rakyat semest untuk tetap tegaknya NKRI bersasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pada kesempatan itu Ketua Dpn Gepenta Brigjen Polisi (Pur) Dr. Parasian Simanungkalit menjelaskan bahwa Tema yang dipilih adalah dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional. Maka tema Munas Gepenta ke tiga ini adalah Pertahankan NKRI dengan perlawanan Rakyat Semesta.
Rakyat dan bangsa Indonesia mempertahankan NKRI pada masa perang dan pada masa non perang.
1. Pada Masa Perang maka perlawanan rakyat semesta dilakukan terhadap:
A. Invasi Militer Asing.
B. Pemberontakan dalam Negeri.
Maka seluruh bangsa Indonesia bersatu padu melakukan perlawanan. TNI dan Polri sebagai komponen Utama dibantu dan didukung seluruh rakyat Indonesia sebagai komponen pendukung, bersatu mengusir invasi militer asing untuk segera hengkang dari bumi Indonesia.
Demikian juga Pemberontakan dalam negeri harus segera di lawan dan dilumpuhkan serta disadarkan agar pemberontak menyerahkan diri kembali bersatu kembali membela Negara.
2. Pada Masa Non Perang.
Pada masa Non perang ini juga seluruh bangsa Indonesia bersatu padu melawan ancaman tantangan gangguan dan hambatan yang timbul.
A. Narkoba
B. Tawuran dan Anarkis.
C. Radikalisme- terorisme.
D. Makar dan mau menghulingkan Pemerintahan yanh sah.
E. Korupsi.
F. Gangguan kamtibmas intensitas tinggi, dan
G. Pungli.
Dengan mencegah dan menolak serta mematahkannya.maka akan tercipta Indonesia negeri aman damai makmur dan sejahtera.
Mendikbud R.I. dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Dr. Ari Budiman mengatakan bahwa dengan memperingati hari Pahlawan Nasional kita seluruh bangsa Indonesia menyatukan dan melanjutkan perjuangan para Parlawan yang telah gugur merebut dan mempertahankan Kemerdekaan harus terus melanjutkan peejuangan mereka. Mempertahankan kemerdekaan harus dimulai dengan cinta kepada tanah air melalui peningkatan kwalitas diri setiap orang rakyat Indonesia baik melalui pendidikan maupun melalui kebudayaan. Demikian juga dilakukannya pembangunan karakter bangsa Indonesia untuk selalu memberikan yang terbaik bangsa dan Negara sehingga Indonesia dapat sejajar dengan bangsa bangsa lain yang maju didunia ini.
Pada hari Sabtu tanggal 11 November 2017 pada pukul 09 Pembekalan kepada Peserta Munas dari Mendagri R.I. yang di wakili oleh Dirjen POLPUM Direktur Organisasi Kemasyarakatan Drs. La Ode Ahmad. Disampaikan bahwa semua Organisasi Kemasyarakatan merupakan aset bangsa Indonesia yang mempunyai kewajiban turut serta dalam Bela Negara. Bahwa Ormas berkewajiban membina semua anggotanya untuk cinta kepada tanah air dan siap bela negara apabila Negara membutuhkan pada saatnya.
Kemudian Pembekalan dari Panglima TNI yang disampaikan oleh Danrem Kolonel Kav M. Zulkifli S.Ip. MM, memaparkan ancaman Militer dan Non Militer yang harus dihadapi oleh seluruh rakyat dan Bangsa Indonesia.
Setiap ancaman yang datang baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri maka TNI akan hadir lebih awal sebelum terlambat agar kedaulatan dan keutuhan NKRI dapat dijamin.
Berhubung Kapolri tidak hadir demikian juga Kepala BNN tidak ada yang mewakili maka langsung dilanjutkan dan acara acara semua diajukan.
Mengingat Laporan Pertanggung jawaban Ketua Imum sudah dibagikan dan dinyatakan diterima peserta munas, maka dilanjutkan penunjukan pimpinan sidang Anggota Badan Pendiri Organisasi Gepenta Drs Parlin S. Kemudian dibentuk Tim pemilihan Ketua Umum oleh Badan Pendiri Organisasi dan Ketua Umum demisioner. Tim terdiri dari Deputi Sosial Kontrol DPN Gepenta, Brigjenpol Pur Drs Ivan Sihombing, Drh. Arif, Ketua Dpp Gepenta Dki Jakarta dr. Steven, Ketua Dpp Gepenta Bali Mangku Intan, Ketua Dpp Gepenta Kaltim Arman.. Setelah menskors sidang untuk selama 1 jam, maka sidang dimulai lagi. Dari semua yang hadir secara musyawarah mencalonkan dan menunjuk kembali Ketua Umum DPN Gepenta periode 2012-2017 Dr. Parasian Simanungkalit melanjutkan kepemimpinan Ketua Dpn Gepenta lima tahun berikutnya periode 2017-2022.
Setelah dikukuhkan Ketua Umum Dpn Gepenta yang baru walaupun stok lama, maka Ketua Umum Dpn Gepenta Dr. Parasian Simanungkalit, menutup Munas Gepenta ke 3 pada pukul 17.00.
Demikianlah kondisi Munas Gepenta ke tiga dengan penuh kekeluargaan dan keakraban serta sesuai dengan Visi Gepenta "Ciptakan Indonesia negeri aman damai makmur dan sejahtera tanpa narkoba tawuran dan anarkis untuk tetap tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945..