REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT
Tampilkan postingan dengan label SEJARAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SEJARAH. Tampilkan semua postingan

Senin, 11 November 2019

LEBIH BAIK PULANG NAMA DARIPADA GAGAL DALAM TUGAS,. KOMANDO !



HARI TERAKHIR MAYOR ATANG SUTRESNA (Komandan Pemberani Yang Gugur di Hari Pertama Pertempuran)



Mayor Atang Sutresna adalah Seorang perwira menengah yang gugur saat pertempuran di halaman kantor Gubernur Timor-Timur tanggal 7 Desember 1975. Ketika itu umurnya 32 tahun, Pangkatnya Mayor (Inf) dengan jabatan Komandan Detasemen Tempur (Dandenpur) I Nanggala V Grup 1 Kopassandha (Sekarang Kopassus). Komandan bertubuh tinggi nan gesit dan lincah ini di lahirkan di Tasikmalaya pada 22 Agustus 1943. Perwira menengah TNI-AD ini merupakan alumni Akademi Militer Nasional tahun (1965), Beliau gugur setelah berkibarnya bendera MERAH-PUTIH di halaman kantor tersebut.

Pada Hari Kamis Tanggal 4 Desember 1975, Mayor Atang Sutresna sekeluarga pergi menuju manggarai lewat Taman Makam Pahlawan Kalibata, Tepat di depan TMP, Mayor Atang Sutresna mengatakan kepada istrinya: "Ini nanti tempat untuk saya karena saya sudah ada jatah".
Setibanya di rumah, Beliau mengatakan: " Bu, Kalau nanti saya gugur ibu harus pulang lagi ke Bandung dan Titip anak saya yang semata wayang ini, Tolong sekolahkan ke Perguruan Tinggi, Jadikan orang yg minimal bisa mandiri, Yg nantinya supaya bisa membantu menyumbangkan ilmunya, Juga ibu harus punya suami lagi, Kasihan anak kita".
Hari Sabtu Tanggal 6 Desember 1975, Dua jam sebelum berangkat, Mayor Atang Sutresna pulang dulu ke rumah dari kantornya untuk melihat keluarganya dan membersihkan diri.
Istrinya heran lalu bertanya: "Pa ! kenapa mau berangkat malah mandi suci dulu?". Jawabnya: "Kalau saya gugur saya sudah bersih lahir batin dan ikhlas".
Tepat saat Mayor Atang Sutresna mau berangkat, istrinya berkata: "Pa! pangkatnya di copot biar tidak kelihatan musuh". Jawabnya: "Orang sana tidak tau arti pangkat kita bu".
Dan pesan beliau kepada istrinya: "Kalau mau mengetahui perkembangan di sana, ikuti dan nonton terus acara di TV".
Sampai pintu rumah, istrinya mendo'akan supaya selamat dan berhasil serta cepat pulang kembali. lalu Mayor Atang Sutresna mengatakan : " BERHASIL DAHULU, SELAMAT NOMOR DUA". Kemudian beliau memberi salam dan menatap dengan pandangan yg jauh tapi penuh arti.
Setelah itu, selama 3 malam berturut-turut istrinya mengikuti acara TV yg memberitakan keberhasilan Operasi di Timor-Timur (Sekarang Timor Leste).
Malam ke-3 istrinya mendapat firasat lain, Antara tidur dan tidak, Jam 00:00 dini hari mendengar suara dan kedatangan almarhum Mayor Atang Sutresna sambil mengulurkan tangan memakai baju putih-putih dan berkata: "Bu, minta maaf lahir dan batin".
Keesokan harinya, istrinya menerima berita dari Pak Brigjen Yogie Suardi Memet (Danjen Kopassus saat itu) mengatakan bahwa: Mayor Atang Sutresna telah gugur di Timor-Timur pada Hari Minggu Tanggal 7 Desember 1975.
Inilah perintah terakhir almarhum Mayor Atang Sutresna selaku Komandan Detasemen Tempur (Dandenpur) I Nanggala V kepada seluruh detasemennya sebelum naik pesawat: "MESKIPUN TINGGAL 1 ORANG, TUGAS POKOK HARUS DI SELESAIKAN".
Tanggal 7 Desember 1975 merupakan hari dimana digelarnya Operasi Lintas Udara yang menerjunkan Satuan Tugas Nanggala V (Para Komando) di Dili, Timor-Timur (sekarang Timor Leste). Mereka merupakan pasukan pertama yang datang yang diterjunkan dengan menggunakan delapan pesawat angkut Hercules C-130B dari Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur .
Satu per satu pasukan Nanggala V pun terjun. Namun kehadiran pasukan Naggala V disambut rentetan amuk peluru yang ditembakan pasukan Tropaz. Menurut Buku berjudul ‘Hari H: 7 Desember 1975’, pasukan Tropaz merupakan pasukan profesional yang dilatih angkatan bersenjata Portugal berdasarkan standar NATO.
Komandan Detasemen Tempur (Dandenpur) I Mayor Atang Sutresna mendarat tak jauh dengan posisi Caraka Komandan Grup Parako Koptu Engka Wasmita. Ketika mendarat Atang langsung membuka ranselnya lalu mengeluarkan sangsaka Merah-Putih.
Kemudian Mayor Atang memerintahkan kepada Koptu Sugeng dan Koptu Suhar Winata dari Regu 1 Peleton 1 Kompi B untuk menaikannya di kantor Gubernur menggantikan bendera Fretilin yang berkibar. Pengibaran sangsaka Merah Putih merupakan tugas yang sulit lantaran daerah sekitar kantor Gubernur masih dikuasai oleh pihak musuh.
Suara tembakan terdengar dengan teramat jelas, namun tak meredupkan keberanian mereka. Koptu Sugeng dan Koptu Suhar pun bergegas mengibarkan sangsaka Merah Putih dengan meyakini bahwa mereka akan mendapat perlindungan dari Mayor Atang Sutresna, Koptu Amad Priyatna dan Serda I Wayan Rija. Ketika bendera Fretelin berhasil diturunkan dan Sangsaka Merah Putih baru dinaikan separuh tiang, Koptu Sugeng tertembak.
Dengan spontan Koptu Sugeng pun memberi tahu Koptu Suhar. “Har, aku kena,” ucap Sugeng.
Setelah selesai menaikan sangsaka Merah Putih di kantor Gubernur, mereka pun bergegas mencari perlindungan. Koptu Sugeng segera memeriksa pahanya yang tadi terkena tembakan, namun beruntung tembakan itu hanya mengenai botol minumnya. Kemudian mereka melapor pada Mayor Atang bahwa tugas mereka telah selesai.
Sebelum melaksanakan tugas yang diberikan oleh Mayor Atang untuk mengibarkan Sangsaka Merah Putih, Koptu Sugeng dan Koptu Suhar mengamankan Koptu Kidam yang sudah terlebih dulu tertembak di bagian dada. Saat menuju lokasi yang berada di bawah pohon Beringin untuk memeriksa kondisi Koptu Kidam, rupanya dia telah tertembak untuk kedua kalinya oleh musuh dan gugur ketika Koptu Sugeng dan Koptu Suher mengibarkan Sangsaka Merah Putih di kantor Gubernur.
Koptu Sugeng pun lekas mengabarkan pada Serda Rija terkait Koptu Kidam. Serda Rija berinisiatif memindahkan jenazah Koptu Kidam dengan menariknya. Namun kemalangan menimpa Serda Rija, beberapa tembakan mengarah ke perut dan dada Serda Rija yang membuatnya tersungkur dan gugur dengan masih memegang jasad Koptu Kidam. Gugurnya kedua anak buah Mayor Atang membuat dirinya terlihat terpukul.
Mayor Atang pun berniat untuk bergerak ke arah barat menuju ke sebuah bangunan berwarna merah. Disana terdapat carakanya Koptu Kamin yang gugur pula, tergantung di sebuah tiang listrik. Koptu Sugeng pun berusaha keras melarang komandannya untuk tidak bergerak ke arah tersebut, karena di tempat itulah tembakan terdengar sangat gencar.
“Pak masih ramai dari situ (bangunan merah),” ujar Koptu Sugeng.
Namun sangat disayangkan, Mayor Atang tak memperdulikan seruan anak buahnya. Mayor Atang malah memerintahkan Koptu Engka untuk tetap ditempat. “Kamu di sini saja, saya mau mengatasi itu (tembakan),” tegas Mayor Atang.
Tak hanya Koptu Sugeng, Koptu Engka pun melarang Komandannya untuk bergerak ke arah tersebut.
“Jangan pak !!!,” balas Koptu Engka menahan komandannya.
Malang, Tepat dugaan anak buahnya, sekitar 25 meter dari ujung gedung Gubernur sebelah barat, Mayor Atang tertembak pada bagian perutnya. Ia pun langsung jatuh.
Melihat komandannya tertembak, dengan merunduk Koptu Sugeng segera mendekati dan menarik komandannya ke perlindungan di sebuah pagar tembok. Pada saat ditarik itulah Mayor Atang kembali tertembak yang mengenai leher hingga tembus ke kepalanya. Mayor Atang pun turut gugur seketika.
Mendengar informasi bahwa Mayor Atang gugur, dengan bergegas Kapten Bambang Mulyanto meninggalkan kelompoknya dan berlari menuju jasad Mayor Atang Sutresna tergeletak. Kapten Bambang melihat dengan mata kepala sendiri seniornya yang dikenal sosok yang baik dan pemberani itu telah gugur. Hati Kapten Bambang hancur dan terlihat sedih sekali.
Komandan Grup 1 Letkol Inf. Soegito yang dikabarkan info serupa oleh Kapten Atang Sanjaya mengenai Mayor Atang melaui Handie talkie juga merasa sedih dan pilu.
Tak beberapa lama kemudian, jenazah Mayor Atang dibawa ke pos komando Grup Parako yang berada tidak jauh di depan pelabuhan Dili. Dangrup 1 Soegito sempat ikut mengusung jenazah Mayor Atang Sutresna sewaktu diturunkan dari mobil pick up dan membaringkannya di sebuah ruang kantor yang kosong. Selain jenazah Mayor Atang, di dalam ruangan tersebut turut diletakan jenazah Koptu Kidam, Koptu Karsum serta anggota lainnya yang gugur di hari pertama dimulainya operasi tersebut yg kita kenal dengan nama Operasi Seroja.
Mayor Atang Sutresna telah menunjukan pengabdian yang luar biasa demi tercapainya keberhasilan tugas. Beliau adalah sosok perwira yang tegas, berani dan teguh pendirian.
Sebagai penghargaan dan pengorbanan atas jasa-jasanya, Pimpinan MABES ABRI menganugerahkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) satu tingkat lebih tinggi, demikian yg terpahat di batu nisannya di TMP Kalibata adalah Letnan Kolonel Inf. (Anumerta) Atang Sutresna. dan Namanya di abadikan di Stadion Atang Sutresna di Komplek Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. (SRG)
Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada Gagal Dalam Tugas.
KOMANDO !!!!!

copa fb ; iyek & sepgioramos

Sabtu, 02 Agustus 2014

Penjelasan MOH. MAHFUD MD Atas Gonjang Ganjing PILPRES 2014

 Pers Mengeroyok, Prabowo Harus Kalah
Oleh Moh Mahfud MD Pakar Hukum Tata Negara
Capres Prabowo memang sangat fenomenal.Bayangkan, sekitar enam minggu sebelum pemungutan suara, elektabilitas Prabowo kalah jauh (22 %) terhadap Jokowi (46 %). Tapi, saat pemungutan suara ternyata Prabowo mampu menempatkan dirinya seimbang dengan rivalnya itu. Bahkan, Tim Prabowo-Hatta meyakini Prabowo menang. Itu pun, Prabowo dikeroyok oleh lawan-lawannya melalui sekelompok media massa secara brutal, jauh dari kaidah pers dengan segala kode etiknya. Hantaman media terhadap Prabowo tidak hanya melalui pemberitaan yang tidak imbang melainkan secara brutal melalui mutilasi berita, dilepas dari konteksnya, sehingga Prabowo selalu disudutkan.
Bukan hanya Prabowo yang dibegitukan, Tim Prabowo Hatta pun dibantai secara sadis. Tiga hari sebelum KPU mengumumkan hasil penghitungan suara, sebagai Ketua Timkamnas Prabowo-Hatta, saya diwawancarai oleh tiga televisi tentang peluang Prabowo. Saya jawab, kami yakin Prabowo-Hatta menang, tetapi jika ternyata nanti kalah, saya akan kembalikan mandat karena gagal mengantarkan kemenangan Prabowo-Hatta. Saya takkan ikut tim hukum karena tim hukum dan timkamnas tugasnya berbeda. Ternyata, salah satu media memutilasi berita itu dengan menyiarkan secara berulang-ulang, “Mahfud MD kembalikan mandat karena gagal memenangkan Prabowo Hatta.”
Beritanya dimutilasi dengan membuang bagian tas dan bagian bawahnya. Pada rapat resmi Tim Prabowo-Hatta tanggal 20 Juli 2014 di Four Season Hotel ada semangat banyak tokoh di lingkungan Prabowo-Hatta untuk menggugat ke MK.
 Saat itu saya meminta data real count internal dan berbagai temuan tim saksi dan data yang ditangani oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Saya katakan sebagai ketua timkamnas, saya belum pernah mendapat data apa pun, padahal kalau akan menggugat ke MK, harus ada kepastian tentang signifikasi kesalahan penghitungan dan terjadinya pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan masif. Kalau tidak cermat, kita bisa terjerumus. Rupanya perdebatan di hotel itu bersebar ke wartawan karena memang sangat banyak yang hadir meski resminya yang boleh masuk dibatasi. Ketika pers mengonfirmasi hal itu maka saya pun membenarkan mengajukan pertanyaan itu. Eh, beritanya dijadikan panas. Ditulis, “Mahfud Kecewa pada PKS”, " Mahfud Tak Dapat Data Apa pun dari PKS”.
 Isinya sekilas benar, tetapi sejatinya mengadu domba antara saya dan PKS. Begitu juga soal penarikan diri dari proses rekapitulasi suara di KPU yang terkait dengan peran Akbar Tanjung. Pers tahu bahwa rapat timkamnas yang dipimpin langsung oleh Prabowo tanggal 22 Juli 2014 itu memutuskan menarik diri dari proses rekapitulasi di KPU sesuai dengan usul Akbar Tanjung. Rapat itu memang tidak steril karena memang banyak yang ikut nimbrung.
Sebagai ketua timkamnas, saat ditanya pers, saya jelaskan sebagai informasi biasa. Kepada pers saya katakan bahwa pada rapat itu memang muncul tiga opsi :
 Pertama, langsung menyiapkan gugatan ke MK;
Kedua, menerima keputusan KPU dengan legawa sebagai realitas politik;
Ketiga, menolak untuk melanjutkan rekapitulasi karena KPU tidak prudent dan tidak mengindahkan rekomendasi-rekomendasi Bawaslu.
Alternatif ketiga ini diusulkan oleh tim Akbar Tanjung dan saya ikut membahasnya pada dini hari di rumah Akbar Tanjung. Saya sangat setuju usul Bang Akbar asal Prabowo setuju. Ternyata, rapat Tim Prabowo-Hatta siang harinyamenyambut dengan semangat dan setuju dengan usul Akbar Tanjung. Itulah yang saya konfirmasikan kepada pers sebagai informasi biasa. Tetapi, berita biasa dan usul bagus dari Akbar Tanjung itu menjadi panas karena digoreng dengan judul-judul berita yang provokatif. Ada yang menulis, “Akbar Tanjung Biang Pengunduran Diri Prabowo”, “Inisiatif Pengunduran Diri Prabowo datang dari Akbar Tanjung”, dan judul-judul lain yang memojokkan Akbar Tanjung.
 Gorengan berita ini dijadikan alat oleh lawan-lawan politik Akbar Tanjung di Golkar dengan ikut menuduh Akbar sebagai biang kerok yang dikesankan jelek, padahal usulnya adalah usul yang baik dan disetujui oleh rapat secara bulat.
Loyalis Akbar pun kemudian ada yang menyerang saya. Ada yang mengatakan saya membocorkan rahasia rapat, padahal itu bukan rahasia dan pers sudah tahu sendiri apa dibicarakan dalam rapat. Ada yang menuduh saya disusupkan oleh Luhut Panjaitan dengan alasan saya teman dekat Luhut. Padahal, kedekatan saya dengan Luhut justru menjadi retak ketika saya memberi tahu padanya bahwa saya akan bergabung dengan Prabowo-Hatta. Ada juga yang menyebarkan foto-foto saya yang sedang mengacungkan dua jari sambil menuduh saya berkomplot,mendukung capres nomor 2. Padahal, foto-foto tersebut adalah foto-foto lama yang sudah beredar saat kampanye untuk PKB pada Pileg Maret/April 2014. Karena, saatitu saya berkampanye untuk PKB yang merupakan kontestan pileg nomor urut 2 maka saya banyak berfoto dengan dua jari. Gorengan-gorengan, mutilasi berita, dan sodokan atas Prabowo dan para pendukungnya ini dipastikan terus berlangsung sampai keluarnya vonis MK.Sebab ada yang punya target, “pokoknya Prabowo harus kalah”.
Semoga setelah keluarnya vonis MK, semua selesai dengan damai dan kita terus membangun politik yang lebih beradab.

POLITIK DI INDONESIA KE DEPAN ERA JOKOWI

Oleh :

Lemahnya gugatan Prabowo ke MK menjadikan Jokowi hampir pasti Presiden ke 7 RI. Menarik utk melihat sistem presidential tanpa dukungan mayoritas di parlemen. Apalagi janji-janji tanpa adanya ikatan bagi-bagi kursi tengah diplototin sukarelawan Jokowi sbg tulang puinggung kemenangan Jokowi. Publik suk-wan Jokowi akan kembali menjadi pendukung kritis sementara itu pendukung Prabowo menjadi oposisi super kritis cenderung lebay. Yg salahnya mengukur kesemuanya dgn baju mereka. Coba saja mereka memingta KPK dan PPATK mengusut tabungan Jokowi yang ada di luar negeri. Ini tentunya karena tokoh2 spt PS-HR-ARB- dipastikan memiliki tabungan atau rekening di luar negeri. Juga pembuatan panitia khusus pil-pres sehinga kualitas suatu panitia khusus dipertanyakan krn menjadi suatu permainan politik yang tidak lucu.

Namun keinginan membuat pan-sus itu bersamaan dgn keinginan bergabungnya partai koalisi PS-HR merapat ke Jokowi sehingga dipastikan itu gertak sambal saja agar mereka diajak Jokowi yg memang melontarkan ajakan membangun negeri ber-sama2. Partai tadi akan merelakan ketua umumnya dan sekjen-nya dikorbankan dan diganti dengan kader lain sehingga partainya dapat ikut dipemerintahan. Apakah cara ini baik dan sehat ? Tentu tidak. Karena cara-cara ini amat jelas berbau transaksional. Dan bagaimana sebenarnya Jokowi (dan JK) mensikapinya ?

Sikap akan tetap awal bahwa tidak ada bagi-bagi kursi apakah masih bisa bertahan ? Manakala JK dibeberapa kesempatan termasuk di Mata Najwa memberikan sinyal lain. Bilamana Jokowi tetap bertahan dgn parlemen sekitar 42,5% maka akan menarik karena bagaimana ia dapat menjalankan pemerintahannya terutama kebijakan anggaran di sela2 kontra dukungan oposisis. Memang bilamana ingion aman Jokowi cukup menarik Demokrat saja yg suaranya sekitar 10% sudah cukup. Tidak perlu lagi ia menarik dukungan dari Golkar misalnya. Sementara itu dukungan Golkar diharapkan utamanya dari JK sehingga posisinya sebagai wakil presiden mau tidak mau menjadi semakin kuat. Tp itu utk ke demokrasi ke depan tidaklah bagus. Kendati SBY netral dan partai Demokrat terakhir ke Prabowo namun dalam hati kecil SBY maupun elit Demokrat suara mereka Pro Jokowi. Lihat saja peserta kandidat prfesiden dari Demokrat seperti Anies Baswedan dan Dahlan Iskan serta juga si konyol Ruhut Sitompul. Sementara itu Golkar yg mengaut anti ARB apakah akan dilepas begitu saja oleh Akbar Tanjung dan ARB ? Keduanya bersikeras utk Golkar belajar menjadi oposisi, suatu posisi yg tak pernah terjadi di Golkar sejak didirikan.
 
Jokowi akan dinilai kematangannya dalam membentuk kabinet dan meletakan orang-orang profesional dalam jabatan-jabatan yang tampaknya semuanya menjadi amat penting. Jokowi akan menghapus jabatan wakil menteri. Ia juga ditengarai mendengarkan usulan utk menggabungkan beberapa kementrian sehingga jabatan mentreri itu akan seperti di negara demokrasi maju, di mana menteri tidak banyak. Jumlah 34 orang itu terhitung banyak. Siapa saja profesional yang diusulkan oleh partai politik pendukung yang akan dijakiannya menteri. Apakah juga akan melakukan lelang jabatan di sana ?
 
Yang jelas tampaknya Jokowi ketika sudah menunjuk seseorang menjadi menteri dia tidak akan menunjuk seseorang yang pernah bermasalah atau yang akan berpotensi menjadi masalah. Kemudian ketika dalam beberapa saat ktk menteri itu nir-prestasi dia tidak akan ragu-ragu menggantikannya. Jadi dia harus mempunyai stock orang-orang yang akan didudukannya menjadi menteri.

Lalu apakah ia akan membentuk institusi seperti unit yg meneliti kinerja kementrian pimpinan Kuntoro (saat ini) ? Masih menjadi pertanyaan.. 
Sementara itu bilamana Dewan Pertimbangan Presiden yang 9 orang sdh merupakan amanat UUD sehingga wajib dibentuk. Jokowi (dan juga JK) rasanya tidak kesulitan menunjuk orang-orangnya. Yang cukup menarik adalah Jokowi akan memberikan jabatan apa kepada Megawati dan Surya Paloh ? Di mana keduanya dalam pidato-pidato nya menunjukkan selalu tidak memerlukan jabatan resmi.
 
Rasanya yang juga menarik adalah bagaimana keseimbangan Jokowi dalam menimbang usulan partai politik pendukung maupun usulan dari para suk-wan nya ? Bilamana pandangan elit dari keduanya sama maka boleh disebut tidak akan ada masalah dan Jokowi tidak disibukan oleh hal tetetk bengek. Namun elit parpol pendukung tidak selamana tulus dan hampir dipastikan memiliki hidden agenda yg belum tentu baik utk pemerintahan ke depan.
Kematangan Jokowi akan tumbuh bersamaan dgn pemerintahan yang dipimpinnya. Ketika dulu ia menjalankan learning by doing di Solo (kemudian di Jakarta) skala masalahnya belum seluas dan semendalam di Indonesia. Kita mengharapkan ia akan sukses meniti kepemimpinan 5 tahun pertama sehingga hasilnya dapat kita nikmati bersama.

Semoga demikian !!!

Senin, 21 Juli 2014

PENGGALANGAN DANA PEDULI PALESTINA

Masyarakat Muslim Dompu Nusa Tenggara Barat Indonesia Peduli Palestina Dengan Menggalang Dana Bantuan Untuk Palestina Sebagai Wujud Kepedulian Atas Penderitaan Muslim Gaza-Palestina akibat Agresi Militer Israel






Rabu, 16 Juli 2014

Rabu, 09 Juli 2014

SURAT UNTUK SANG DEMOKRAT SEJATI

Bekasi, 09 Juli 2014

Kepada Yang Terhormat
Sang Demokrat Sejati Bp. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Yang kami banggakan .......
Perjalanan panjang sepuluh tahun kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dalam masa transisi reformasi dan euforia demokrasi telah banyak memberikan kemajuan yang sangat membanggakan bagi bangsa dan negara tercinta Indonesia Raya, berbagai pujian bahkan caci maki bercampur aduk untuk Bapak dan Keluarga, terukir jelas di wajah Bapak kelelahan memimpin dan memperjuangkan bangsa ini menuju negara demokrasi pancasila sejati sebagai cita-cita luhur pahlawan pejuang kemerdekaan dan pendiri bangsa yang besar ini.......

Yang kami cintai .......
Sang Presiden pilihan rakyat  sepuluh tahun memang masa yang singkat untuk merubah pola pikir dan mencerdaskan rakyat Indonesia yang beribu suku, bahasa, adat istiadat dan puluhan agama dan keyakinan serta tingkat pendidikan masyarakat yang sebagian besar masih rendah, tetapi Bapak dan keluarga telah membuktikan pada dunia bahwa sang mantan Prajurit bisa dan bisa mewujudkan negara yang berdemokrasi nomor satu di dunia.

Yang kami cintai ......
Sang Demokrat Sejati, puncak kebanggakan saya hari ini Rabu, 09 Juli 2014, saat menyaksikan siaran ulang pidato Bapak setelah selesai melaksanakan Ibadah Sholat Taraweh saya kumpul bersama Istri dan Anak Saya memutar kembali pidato bapak di media salah satu media on line lewat internet tidak terasa air mata kebahagiaan menetes dipipi, air mata kebanggaan dan kebahagiaan yang bisa saya sampaikan kepada anak cucu saya bahwa Bapaklah Kepala Keluarga, Kepala Negara dan Presiden Indonesia yang sangat berjasa dalam menegakkan demokrasi yang hari ini kita nikmati dan kita rasakan ......

Sang Demokrat Sejati yang akan selalu di hati, ingin rasanya kami menyampaikan rasa banga dan terima kasih ini langsung kami sampaikan kepada Bapak dan Keluarga tetapi kami yakin suatu saat akan bisa kami wujudkan dalam suasana ramadhan dan Iedul Fithri.

Sang Demokrat Sejati yang akan selalu dinanti, sejarah akan mencatat bhaktimu untuk negeri, dunia akan mengakui bhaktimu untuk demokrasi, Allah SWT. akan mencatat bhaktimu untuk bangsa, negara dan rakyat Indonesia dan Insya Allah sang maha pemberi balasan akan membalasnya berlipat ganda dan menempat Bapak dan Keluarga pada tempat terindah di akhirat nanti.....
Allahu Akbar .....
Allahu Akbar .....
Allahu Akbar .....
Semoga Allah SWT. senantiasa melahirkan pemimpin sejati untuk Indonesia tercinta ..........

Hormat Kami

Zuraid Bima & Keluarga

Minggu, 25 Mei 2014

BERBAGI PENGETAHUAN CARA MENENTUKAN PILIHAN PADA PILPRES 2014

Pesta Demokrasi, tanggal 9 April 2014 telah kita lewati dengan cukup kondusif dengan pilihan kita masing-masing. Hari Yang Sangat Menentukan Menentukan Arah Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia 5 (lima) Tahun Kedepan tinggal hitungan hari, Partisipasi Kita Sebagai Warga Negara Yang Punya Hak Pilih Dalam Pemilihan Presiden Merupakan Salah Satu Hak Sebagai Warga Negara, Tetapi Masih Banyak Diantara Kita Yang Belum Bisa Menentukan Pilihan Dengan Berbagai Macam Sebab dan Akibat Politik Yang Selama 5 Tahun Terakhir Sangat Mengecewakan, Namun Kalau Kita Tidak Menggunakan Hak Pilih, maka otomatis dan pasti akan terulang kembali 5 tahun kedepan. Bagi yang masih ragu-ragu atau belum bisa menentukan pilihan berikut ini saya mencoba menggambarkan apa dan bagaimana cara menentukan pilihan :













Rabu, 23 April 2014

Selamat Untuk Caleg DPRD Kabupaten Bekasi 2014-2019

Berikut Daftar Caleg DPRD Kabupaten Bekasi 2014-2019 Yang Meraih Suara Terbanyak di Pileg 09 April 2014.

Sumber : Jupri Darmin : https://www.facebook.com/jupri.darmin?fref=nf

DAPIL I
PKS Fatma Hanum
PDIP Jejen Sayuti
GOLKAR Iip Sarip
GOLKAR Sunandar

GERINDRA Danto
GERINDRA Anden

DEMOKRAT Mulyana M
PAN Nurdin M
PPP Cecep Noor
DAPIL II
NASDEM Ali Arsono
PKS Zaenal Muttaqin
PDIP Tata saputra
GOLKAR Kardin
GERINDRA Lidya F
PAN Suganda
PBB Iin Farihin
DAPIL III
PKS Zainudhin
PDIP Solaeman
GOLKAR Marico
GERINDRA Jalika
DEMOKRAT Mustakim
PAN Jamil
PPP Nunung
HANURA Amal K
DAPIL IV
NASDEM Teten K
PKS Syamsul falah
PDIP Suriat
PDIP Abdul Rosid

GOLKAR Muhtada S
GOLKAR Yoyoh

GERINDRA Haryanto
DEMOKRAT Warja
PAN Muhtadi
PPP Kaeran
HANURA Saefulloh
DAPIL V

PKS Muh Abdurrahman
PDIP Aep Saepul R
GOLKAR Novi yasin
GOLKAR Ejen ZM

GERINDRA Mirukyati
DEMOKRAT Taih Minarno
PAN Namat hidayat

DAPIL VI
NASDEM Dede Iswandi
PKB Abdul kholik
PDIP Yudi D
PDIP Nyumarno

GOLKAR Eka
GOLKAR Sarim

GERINDRA Daris
DEMOKRAT Abay

Semoga Amanah, Dapat Membawa Perubahan Kabupaten Bekasi Yang Lebih Baik !!!

Selasa, 22 April 2014

BINGUNG MENENTUKAN PILIHAN PADA PILPRES 2014 ???

Mungkin sebagian besar dari kita masih bingung tentang Apa, Bagaimana dan Siapa Yang Menjadi Pilihan Kita Pada Pemilu Presiden 2014. Ada baiknya anda sedikit meluangkan waktu membaca ini !







Yakinlah dengan pilihan anda, sekalipun tidak ada yang sempurna tetapi mendekati pasti ada
Demikian, semoga bermanfaat !.

Kamis, 20 Februari 2014

DEMONTRASI TENAGA HONORE K2 BAKAL MELUMPUHKAN KOTA JAKARTA

F.P.H.I
FRONT PEMBELA HONORER INDONESIA
Sekretariat : Jln. Bintara IX No. 73, Kota Bekasi 17134
Telepon 021-95732506 – Faks:021-88950230







Bekasi,     19     Februari 2014

Nomor
:
005/ 03.Sek/FPHI/2014

Kepada
Lampiran
:
1 (satu) lembar
Yth.
Honorer seluruh Indonesia
Perihal
:
Undangan Aksi Demo Front Pembela Honorer Indoensia ( FPHI )






Di.




       Tempat


                                   
            Disampaikan dengan hormat,  Kami Front Pembela Honorer Indonesia mengajak seluruh Tenaga Honorer Indonesia untuk melakukan aksi unjuk rasa menyampaikan pendapat di muka umum terkait hasil pengumuman tes CPNS tenaga honorer se-Indonesia oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. yang akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal      : Selasa, 25 Februari 2014
Waktu                 :  09.00 wib s.d selesai
Tempat                :  -     Istana Negara dan Kemendagri
   -         Berbagai kota lain di luar Jawa

Tuntutan             : 1. Honorer murni K1 dan K2 harus diangkat seluruhnya tahun                                          2014 dan database honorer non kategori sampai TMT 2012                                          untuk ditingkatkan statusnya menjadi PNS berdasarkan masa                                        kerja secara bertahap sesuai kebutuhan daerah
                                                : 2. Gugat PP No.56 tahun 2012 dan Undang-Undang ASN
                                                : 3. Tolak CPNS umum tahun 2014
                                                : 4. Usut tuntas oknum yang memanipulasi data honorer
                                                : 5. Turunkan Azwar Abubakar

Dimohon partisipasinya untuk melakukan aksi demo tersebut demi kebersamaan dan solidaritas kita bersama memperjuangkan tuntutan kepada pemerintah.

Atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih
                          














Tembusan disampaikan kepada Yth :
-       Korwil/Korda FPHI se-Indonesia
-       Tim ADVOKASI FPHI

Ketua

                   ttd

Mukhlis Setiabudi





Lampiran                         :


Titik Kumpul (Jakarta)            : Masjid Istiqlal Jakarta
Pakaian                                    : Seragam Dinas masing-masing Instansi Daerah
Atribut                                     : Poster, Sound system, Bendera, Spanduk dan Umbul-umbul
Penanggung jawab aksi demo: 

A. JENLAP :

    Fahruroji                                           HP. 08 777 1298 111

B. KORLAP :

  1. Martin Al Khosim          HP. 081 932 549 79 ( Koordinator Banten )
  2. Memed Jaenal Mustofa  HP. 087 889 458 073( Koordinator DKI )
  3. Toto Ruhiyat                 HP. 085 222 254 369 ( Koordinator Jawa Barat )
  4. Chairudin                      HP. 085 291 135 688 ( Koordinator Jawa Tengah) 
  5. Ikhsanudin                    HP. 081 804 216 777 ( Koordinator DI Yogyakarta ) 
  6. Irwan Kurniadi              HP. 085 941 051 993 ( Koordinator Jawa Timur )
  7. Ichank                           HP. 087 727 201 111  ( Koordinator Kemenag RI ) 
  8. Yolis Suhadi                        HP. 081 365 076 949 ( Koordinator Jambi )
  9. Merlian                          HP. 081 368 542 228 ( Koordinator Bengkulu ) 
  10. Farhan                           HP. 085 252 217 755 ( Koordiantor Kalimantan Barat )
  11. Arif Syaifudin                 HP. 081 279 627 792 ( Koordinator Sulawesi Selatan
  12. )

  13. Ketua

       ttd

                                                                                                             Mukhlis Setiabudi




Kamis, 06 Februari 2014

PENGUMUMAN HASIL TEST HONORER K2

Ini link untuk melihat hasil Test Honorer K2
http://www.news.liputan6.com/
Akhirnya Seperti Ini Lagi Pengumumannya !
Cuapek Dech 


Sumber :
http://www.menpan.go.id/publikasi/unduh-dokumen-2/pengumuman/file/4193

Rabu, 05 Februari 2014

PENGUMUMAN KELULUSAN HONORER K2 YANG DITUNGGU !!!

"Suara Hati Honorer Indonesia"
http://www.news.liputan6.com/

Kau Susun Jadual Kegiatan Yang Sangat Rapi dan Meyakinkan
Kau Acak-Acak dengan beribu alasan teknis
Kau Permainkan Sendiri Apa Yang Telah Kau Rencanakan
Kamipun Engkau Beri Sejuta Harapan dengan Bukti Tanda Tangan dan Cap Stemple Negara

Sosialisasi dan Publikasi Sudah,
Pelaksanaan Test Sudah,
Kamipun Menunggu Hasilnya, tapi dengan berbagai alasan teknis kamipun harus menunggu dengan sabar hasilnya
LJK Kosong, LJK Salah Isi, LJK yang tidak menggunakan pensil 2B sampai LJK Robek menjadi Alasanmu untuk mempermainkan hati dan perasaan kami

Kami Mohon Dengan Sangat Cukuplah Sudah
Beri Kami Harapan dan Kepastian
Agar Kami Bisa Bekerja Melayani Masyarakat Dengan Tenang
Tidak Usah Ragu dan Tidak Usah Takut
Katakan Yang Benar Sekalipun Pahit

Hari Ini beribu bahkan berjuta Kami Mencoba Mencari Informasi Pasti
Namun Kembali Kami dihadapkan pada Tekhnologi Error
Atau Jangan-Jangan Kamupun ikutan Error
Mengobati Hati Yang Kecewa Akhirnya Kami Bernyanyi Syair Sang Legenda Lagu Balada Iwan Falls :

BONGKAR


Kalau cinta sudah di buang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperbudak jabatan

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Sabar sabar sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar

Penindasan serta kesewenang wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan
Dijalanan kami sandarkan cita cita
Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta

Oh oh
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Kok bisa?

Bisa kok!