Kamis, 20 September 2012
Rabu, 19 September 2012
CERBER : PERJALANAN IKA SMANSA 2011-2012
"Mimpi Indah Yang Terwujud"
( 1 )
( 1 )
oleh : Zuraid Bima
Agustus 2011
Kriiiiiiing...suara nada dering panggilan handphone dengan nomor baru yang tidak aku kenal karena belum tersimpan data nama pemiliknya di handphoneku. Hallo siapa ini sapaku penuh penasaran, Assalamualaikum.....dengan logat khas Wawo *)  yang sangat aku kenal. 
Tanpa sadarpun aku belum sempat jawab salamnya aku teriak Allahu Akbar Tati........!, nama panggilan sahabat SMAku Nurtati. Waalaikumussalam gimana khabarnya dan kamu tinggal dimana sekarang ? dari seberang terdengar saya tinggal di Pasar Rebo sama keluarga. Pembicaraanpun beralih ke masalah keluarga, Suamiku orang Wawo juga, Kamu dah punya istri belum ? Aku ajawab dengan canda "Dah Mau Dua" he he he. Aku dah punya anak 2 pertama gagal dalamusia 6 bulan kandungan keguguran dan kedua Perempuan sudah berumur 11 tahun kelas VI SD namanya Ghina Muradah. Kamu dah punya anak berapa aku balik bertanya, udah 2 juga perempuan semua yang pertama dah kelas III SMP dan kedua Kelas V SD betapa kagetnya aku mendengarkan informasi dia sepertinya kami menikah hampir bersamaan tahunnya yaitu 1997. Tahun 2005 kami pernah bertemua di Terminal BUS antar kota Pulo Gadung Jakarta Timur dan kami berdua masih jomblo setelah itu tidak pernah bertemua lagi sampai awal Agustus 2012 dengan informasi sebuah jejaring sosial Facebook Nurtati mendapatkan Nomor Handphone saya lewat Kaharuddin yang juga teman seangkatan waktu SMAN 1 Sape 1992. Pembicaraanpun terputus karena Nurtati pamit mau jemput anaknya yang sekolah di SD.
bersambung ....................
Selasa, 18 September 2012
KENAPA KITA HARUS BACA AL-QUR'AN?
| foto ilustrasi | 
SEORANG Muslim tua Amerika bertahan hidup di suatu perkebunan di suatu 
pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya yg
 masih muda.
Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.
Suatu hari sang cucu
 nya bertanya, ” Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur’An seperti yang 
kamu lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku 
lupak an secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Qur’An?
 Dengan tenang sang Kakek dengan meletakkan batubara di dasar keranjang,
 memutar sambil melobangi keranjang nya ia menjawab, ” Bawa keranjang 
batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air.”Maka sang
 cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis
 menetes sebelum tiba di depan rumahnya.
Kakek tertawa dan berkata, “Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi,” Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya.Sang kakek berkata, ” Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang batubara itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup,” maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.
Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah.
Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, “Lihat Kek, percuma!”
“Jadi kamu pikir percuma?” Jawab kakek.
Kakek berkata, “Lihatlah keranjangnya.”
Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam.
“Cucuku,” ujar si kakek kemudian, “hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membaca nya lagi, kamu akan berubah, luar dalam. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita
singkat certitanya gini kawan?
Sang cucu segera mengambil air dengan keranjang tersebut, namun baru beberapa langkah, air tersebut sudah habis dari dalam keranjang,hingga ia mencoba berkali-kali, namun tetap belum berhasil, hingga ia berkata “kek, aku letih dan mustahil kita mengambil air dari sungai dengan keranjang ini, air akan selalu tumpah dan bocor dari lubang-lubang di dasar keranjang ini, kenapa kita tidak menggunakan ember saja?” Sang kakek menjawab, “nak, yg kau lakukan itu memang mustahil, mengisi ember atau tempat apapun dengan keranjang yg berlubang-lubang, namun lihatkah keranjangmu, bukankah ia kembali bersih seperti baru? Karena seringnya tersiram air sungai? Nah, seperti itulah perumpamaan orang yg hanya membaca Al-Qur’an saja tanpa mengerti artinya sedikitpun. Kita memang tidak mungkin mengajarkan orang tentang isi Al-Qur’an itu, namun kita pasti mendapatkan manfaat dan ilmu untuk diri kita sendiri, sehingga hati kita akan selalu bersih dari dosa-dosa dengan senantiasa membaca Al-Qur’an itu, ” sang cucu berkata, “jadi, walaupun kita tidak memahami apa yg kita baca, kita akan selalu mendapatkan manfaat dari apa yg kita baca?” Sang kakek menjawab “iya nak, namun kita tetap harus mempelajari cara membaca Al-Qur’an itu sebaik-baiknya dan terus berusaha memahami isinya, dan belajar membaca Al-Qur’an itu harus dibimbing oleh seorang guru, agar kita tidak sembarangan”****
Dari kisah diatas dapat kita ambil hikmah,
1. Seorang yg membaca Al-Qur’an walaupun tidak memahami artinya, akan tetap mendapatkan manfaat dan pahala dari bacaanya tersebut,seperti juga yg Allah kemukakan dalam Al-Qur’an surat Al-Israa’ :82
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ
خَسَاراً
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”(Q.S Al-Israa’ :82)
2. Dalam belajar Al-Qur’an kita harus memiliki guru yg kompeten dan tidak boleh belajar sendiri. Bacalah Al-Qura’an saudaraku, karena dengannya kita akan mendapt rahmat dan ampunan Allah dan Rasulullah pernah bersabda,
عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Dari Utsman radliallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya.” (BUKHARI – 4639)
Maka saudaraku, jangan lah pernah berhenti belajar dan usahakan untuk mengajar Al-Qur’an itu, agar kita menjadi orang yg terbaik di mata Allah dan rasulNya.
Dari kisah ini, sungguh ada pelajaran penting. Jangan tajut tidak mendapat pahala saat membaca AL-Qur;an karena tidak tahu arinya, yakinlah bahwa semua akan ada balasan bai selama kita berbuat kebaikan. Dan sungguh ketika kita tidak tahu dan tidak berusaha menari tahu, sejatinya kita telah berusaha untuk tidak tahu. Kita belum tahu arti Al-Qur’an dan tidak berusaha mencari tahu artinya, maka samadengan kita menggiring dirikita kedalam kebodohan untuk tidak tahu arti Al-Qur’an selama-lamayna. Dan sungguh itu adalah kebinasaan.
kawanlu semua yang dirahmati Allah, Sudah tidak dapat kita elak lagi bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk. Al-Qur’an adalah kiabullah yang ALLAH SWT turunkan sebagai manual hidup manusia dimuka bumi ini. Al-Qur’an adalah kitab yang sempurna, penyempurna dan pelengkap dari kitab-kitab terdahulu. Al-Qur’an mengatur segala aspek kehiduan. Jika di kitab2 sebelumnya disampaikan tentang 10 kewajiban seorang muslim maka didalam al-qur’an juga tercantum hal serupa. Jika di itan terdahulu menyerukan ketuhidan, didalam al-qur’an juga ada. Dan sungguh Al-Qur’an itu adalah penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Maka dari itu, sebagai seorang muslim hukumnya adalah wajib untuk mempelajari al-qur’an, mendalami, menghafal dan mengamalkannya. Dalam hal ini kita patut belajar dari sang pembawa risalah yaitu Rasulullah SAW. Bukankah beliau berakhlaq Al-Qur’an? Ya begitulah kata aisyah. Akhlaq Rasulullah adalah Al-Qur’an. Apakah kita bisa berakhlak Al-Qur’an? Semoga Bisa, namun yang jelas tidak bisa jika sesempurna akhlaqnya Rasulullah SAW. kita jarang sekali bisa menjumpai orang-orang yg berakhlaq seperti akhlaq Al-Qur’an. Kenapa demikian? Ini adalah pertanyaan besar bai kaum muslimin, khususnya di indonesia karena masyarakat indonesia mayoritas muslim. Apakah masyarakat jauh dari Al-Qur’an? Bisa ya bisa juga tidak. Ya karena masih banyak orang-orang, ibu-ibu yasinan, bapak-bapak yang rutin walaupun spekan sekali membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu adanya kegiatan simaan-sima’an selapanan di daerah-daerah. Walaupun sayangnya jama’ah mereka mayoritas orang tua. Namun membaca Al-Qur’an saja, sebenarnya bukanlah sebuah jaminan bahwa orang tersebut berakhlak Al-Qur’an selama apa yang ia lakukan jauh dari nilai-nilai Al-Qur’an maka ia belum berakhlak Al-Qur’an.
kawanku semua yang baik…
Alkisah, ada seorang ulama yang bermimpi bertemu dengan sahabatnya di alam kubur. Ya, sahabatnya itu sudah wafat. Dalam mimpinya itu, sang sahabat selalu mendapatkan kiriman berupa pakaian baru dan makanan yang berlimpah ruah. Sang ulama merasa heran, bagaimana bisa sahabatnya yang telah wafat mendapatkan kiriman berupa pakaian dan makanan ke alam kuburnya? Pada saat terjaga, sang ulama pun penasaran.
Sang ulama kemudian pergi berkunjung ke rumah anak dari sahabatnya itu di luar kota. Sampai akhirnya, ia pun menemukan sang anak yang ternyata berprofesi sebagai seorang pedagang. Dari jauh ia memperhatikan keseharian anak itu. Dan subhanallah, ternyata anak itu tak pernah lepas dari membaca Al-Quran kecuali ketika harus melayani pembeli dan harus mendirikan shalat wajib. Setelah berdagangnya selesai, sang ulama pun menghampiri anak dari sahabatnya itu.
Sang ulama memperkenalkan diri bahwa dirinya adalah sahabat dekat dari ayahnya yang telah wafat. Sang anak pun menerima ulama tersebut dan mempersilakan masuk. Singkat cerita, sang ulama bertanya pada anak itu mengapa dia tak pernah lepas dari membaca Al-Quran. Lalu sang anak pun bercerita bahwa sewaktu ayahnya masih hidup, dirinya sering mengirimkan pakaian baru dan makanan pada ayahnya itu. Hingga kemudian ayahnya wafat, sang anak pun bersedih hati dan bingung karena tidak bisa memberikan kebaikan untuk ayahnya itu.
Lalu sang anak pun mengazamkan dirinya untuk membaca Al-Quran. Ia mengazamkan bahwa pahala dari membaca Al-Quran itu diberikan pada ayahnya di alam kubur. Ia sangat yakin bahwa ayahnya akan mendapatkan kebaikan di alam kubur sana dari amalan membaca Al-Quran itu. Dan sang ulama pun mengesat air matanya yang jatuh sejak tadi. Bibirnya tersenyum bangga bahwa anak dari sahabatnya itu adalah seorang anak saleh yang bisa membahagiakan ayahnya meski sudah berbeda dunia. Subhanallah
semoga memberi kita pemahaman akan pentingnya membaca Alquran setiap hari. Yuk kita baca alquran setiap hari..
Kakek tertawa dan berkata, “Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi,” Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya.Sang kakek berkata, ” Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau keranjang batubara itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup,” maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu.
Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah.
Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, “Lihat Kek, percuma!”
“Jadi kamu pikir percuma?” Jawab kakek.
Kakek berkata, “Lihatlah keranjangnya.”
Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam.
“Cucuku,” ujar si kakek kemudian, “hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membaca nya lagi, kamu akan berubah, luar dalam. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita
singkat certitanya gini kawan?
Sang cucu segera mengambil air dengan keranjang tersebut, namun baru beberapa langkah, air tersebut sudah habis dari dalam keranjang,hingga ia mencoba berkali-kali, namun tetap belum berhasil, hingga ia berkata “kek, aku letih dan mustahil kita mengambil air dari sungai dengan keranjang ini, air akan selalu tumpah dan bocor dari lubang-lubang di dasar keranjang ini, kenapa kita tidak menggunakan ember saja?” Sang kakek menjawab, “nak, yg kau lakukan itu memang mustahil, mengisi ember atau tempat apapun dengan keranjang yg berlubang-lubang, namun lihatkah keranjangmu, bukankah ia kembali bersih seperti baru? Karena seringnya tersiram air sungai? Nah, seperti itulah perumpamaan orang yg hanya membaca Al-Qur’an saja tanpa mengerti artinya sedikitpun. Kita memang tidak mungkin mengajarkan orang tentang isi Al-Qur’an itu, namun kita pasti mendapatkan manfaat dan ilmu untuk diri kita sendiri, sehingga hati kita akan selalu bersih dari dosa-dosa dengan senantiasa membaca Al-Qur’an itu, ” sang cucu berkata, “jadi, walaupun kita tidak memahami apa yg kita baca, kita akan selalu mendapatkan manfaat dari apa yg kita baca?” Sang kakek menjawab “iya nak, namun kita tetap harus mempelajari cara membaca Al-Qur’an itu sebaik-baiknya dan terus berusaha memahami isinya, dan belajar membaca Al-Qur’an itu harus dibimbing oleh seorang guru, agar kita tidak sembarangan”****
Dari kisah diatas dapat kita ambil hikmah,
1. Seorang yg membaca Al-Qur’an walaupun tidak memahami artinya, akan tetap mendapatkan manfaat dan pahala dari bacaanya tersebut,seperti juga yg Allah kemukakan dalam Al-Qur’an surat Al-Israa’ :82
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ
خَسَاراً
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”(Q.S Al-Israa’ :82)
2. Dalam belajar Al-Qur’an kita harus memiliki guru yg kompeten dan tidak boleh belajar sendiri. Bacalah Al-Qura’an saudaraku, karena dengannya kita akan mendapt rahmat dan ampunan Allah dan Rasulullah pernah bersabda,
عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Dari Utsman radliallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya.” (BUKHARI – 4639)
Maka saudaraku, jangan lah pernah berhenti belajar dan usahakan untuk mengajar Al-Qur’an itu, agar kita menjadi orang yg terbaik di mata Allah dan rasulNya.
Dari kisah ini, sungguh ada pelajaran penting. Jangan tajut tidak mendapat pahala saat membaca AL-Qur;an karena tidak tahu arinya, yakinlah bahwa semua akan ada balasan bai selama kita berbuat kebaikan. Dan sungguh ketika kita tidak tahu dan tidak berusaha menari tahu, sejatinya kita telah berusaha untuk tidak tahu. Kita belum tahu arti Al-Qur’an dan tidak berusaha mencari tahu artinya, maka samadengan kita menggiring dirikita kedalam kebodohan untuk tidak tahu arti Al-Qur’an selama-lamayna. Dan sungguh itu adalah kebinasaan.
kawanlu semua yang dirahmati Allah, Sudah tidak dapat kita elak lagi bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk. Al-Qur’an adalah kiabullah yang ALLAH SWT turunkan sebagai manual hidup manusia dimuka bumi ini. Al-Qur’an adalah kitab yang sempurna, penyempurna dan pelengkap dari kitab-kitab terdahulu. Al-Qur’an mengatur segala aspek kehiduan. Jika di kitab2 sebelumnya disampaikan tentang 10 kewajiban seorang muslim maka didalam al-qur’an juga tercantum hal serupa. Jika di itan terdahulu menyerukan ketuhidan, didalam al-qur’an juga ada. Dan sungguh Al-Qur’an itu adalah penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Maka dari itu, sebagai seorang muslim hukumnya adalah wajib untuk mempelajari al-qur’an, mendalami, menghafal dan mengamalkannya. Dalam hal ini kita patut belajar dari sang pembawa risalah yaitu Rasulullah SAW. Bukankah beliau berakhlaq Al-Qur’an? Ya begitulah kata aisyah. Akhlaq Rasulullah adalah Al-Qur’an. Apakah kita bisa berakhlak Al-Qur’an? Semoga Bisa, namun yang jelas tidak bisa jika sesempurna akhlaqnya Rasulullah SAW. kita jarang sekali bisa menjumpai orang-orang yg berakhlaq seperti akhlaq Al-Qur’an. Kenapa demikian? Ini adalah pertanyaan besar bai kaum muslimin, khususnya di indonesia karena masyarakat indonesia mayoritas muslim. Apakah masyarakat jauh dari Al-Qur’an? Bisa ya bisa juga tidak. Ya karena masih banyak orang-orang, ibu-ibu yasinan, bapak-bapak yang rutin walaupun spekan sekali membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu adanya kegiatan simaan-sima’an selapanan di daerah-daerah. Walaupun sayangnya jama’ah mereka mayoritas orang tua. Namun membaca Al-Qur’an saja, sebenarnya bukanlah sebuah jaminan bahwa orang tersebut berakhlak Al-Qur’an selama apa yang ia lakukan jauh dari nilai-nilai Al-Qur’an maka ia belum berakhlak Al-Qur’an.
kawanku semua yang baik…
Alkisah, ada seorang ulama yang bermimpi bertemu dengan sahabatnya di alam kubur. Ya, sahabatnya itu sudah wafat. Dalam mimpinya itu, sang sahabat selalu mendapatkan kiriman berupa pakaian baru dan makanan yang berlimpah ruah. Sang ulama merasa heran, bagaimana bisa sahabatnya yang telah wafat mendapatkan kiriman berupa pakaian dan makanan ke alam kuburnya? Pada saat terjaga, sang ulama pun penasaran.
Sang ulama kemudian pergi berkunjung ke rumah anak dari sahabatnya itu di luar kota. Sampai akhirnya, ia pun menemukan sang anak yang ternyata berprofesi sebagai seorang pedagang. Dari jauh ia memperhatikan keseharian anak itu. Dan subhanallah, ternyata anak itu tak pernah lepas dari membaca Al-Quran kecuali ketika harus melayani pembeli dan harus mendirikan shalat wajib. Setelah berdagangnya selesai, sang ulama pun menghampiri anak dari sahabatnya itu.
Sang ulama memperkenalkan diri bahwa dirinya adalah sahabat dekat dari ayahnya yang telah wafat. Sang anak pun menerima ulama tersebut dan mempersilakan masuk. Singkat cerita, sang ulama bertanya pada anak itu mengapa dia tak pernah lepas dari membaca Al-Quran. Lalu sang anak pun bercerita bahwa sewaktu ayahnya masih hidup, dirinya sering mengirimkan pakaian baru dan makanan pada ayahnya itu. Hingga kemudian ayahnya wafat, sang anak pun bersedih hati dan bingung karena tidak bisa memberikan kebaikan untuk ayahnya itu.
Lalu sang anak pun mengazamkan dirinya untuk membaca Al-Quran. Ia mengazamkan bahwa pahala dari membaca Al-Quran itu diberikan pada ayahnya di alam kubur. Ia sangat yakin bahwa ayahnya akan mendapatkan kebaikan di alam kubur sana dari amalan membaca Al-Quran itu. Dan sang ulama pun mengesat air matanya yang jatuh sejak tadi. Bibirnya tersenyum bangga bahwa anak dari sahabatnya itu adalah seorang anak saleh yang bisa membahagiakan ayahnya meski sudah berbeda dunia. Subhanallah
semoga memberi kita pemahaman akan pentingnya membaca Alquran setiap hari. Yuk kita baca alquran setiap hari..
Sumber : COPAS FB : http://www.facebook.com/abu.salma.94
Minggu, 16 September 2012
Penjahat dan Penipu Pembuat Film Anti Islam
California man confirms role in anti-Islam film
By GILLIAN FLACCUS, Associated Press
–
2 days ago 
LOS ANGELES (AP) — The search for those behind the provocative, 
anti-Muslim film implicated in violent protests in Egypt and Libya led 
Wednesday to a California Coptic Christian convicted of financial crimes
 who acknowledged his role in managing and providing logistics for the 
production.
Nakoula Basseley Nakoula, 55, told The Associated 
Press in an interview outside Los Angeles that he was manager for the 
company that produced "Innocence of Muslims," which mocked Muslims and 
the prophet Muhammad and may have caused inflamed mobs that attacked 
U.S. missions in Egypt and Libya. He provided the first details about a 
shadowy production group behind the film.
Nakoula denied he 
directed the film and said he knew the self-described filmmaker, Sam 
Bacile. But the cell phone number that AP contacted Tuesday to reach the
 filmmaker who identified himself as Sam Bacile traced to the same 
address near Los Angeles where AP found Nakoula. Federal court papers 
said Nakoula's aliases included Nicola Bacily, Erwin Salameh and others.
Nakoula
 told the AP that he was a Coptic Christian and said the film's director
 supported the concerns of Christian Copts about their treatment by 
Muslims.
Nakoula denied he had posed as Bacile. During a 
conversation outside his home, he offered his driver's license to show 
his identity but kept his thumb over his middle name, Basseley. Records 
checks by the AP subsequently found it and other connections to the 
Bacile persona.
The AP located Bacile after obtaining his cell 
phone number from Morris Sadek, a conservative Coptic Christian in the 
U.S. who had promoted the anti-Muslim film in recent days on his 
website. Egypt's Christian Coptic population has long decried what they 
describe as a history of discrimination and occasional violence from the
 country's Arab majority.
Pastor Terry Jones of Gainesville, 
Florida, who burned Qurans on the ninth anniversary of the Sept. 11, 
2001 terror attacks, said he spoke with the movie's director on the 
phone Wednesday and prayed for him. He said he has not met the filmmaker
 in person, but the man contacted him a few weeks ago about promoting 
the movie.
"I have not met him. Sam Bacile, that is not his real 
name," Jones said. "I just talked to him on the phone. He is definitely 
in hiding and does not reveal his identity. He was quite honestly fairly
 shook up concerning the events and what is happening. A lot of people 
are not supporting him."
The film was implicated in protests that 
resulted in the burning of the U.S. consulate Tuesday in the eastern 
Libyan city of Benghazi.
Libyan officials said Wednesday that 
Ambassador Chris Stevens and three other embassy employees were killed 
during the mob violence, but U.S. officials now say they are 
investigating whether the assault was a planned terrorist strike linked 
to Tuesday's 11-year anniversary of the 9/11 terror attacks.
Nakoula,
 who talked guardedly about his role, pleaded no contest in 2010 to 
federal bank fraud charges in California and was ordered to pay more 
than $790,000 in restitution. He was also sentenced to 21 months in 
federal prison and ordered not to use computers or the Internet for five
 years without approval from his probation officer.
The YouTube 
account, "Sam Bacile," which was used to publish excerpts of the 
provocative movie in July, was used to post comments online as recently 
as Tuesday, including this defense of the film written in Arabic: "It is
 a 100 percent American movie, you cows."
Assistant U.S. Attorney 
Jennifer Leigh Williams said Nakoula set up fraudulent bank accounts 
using stolen identities and Social Security numbers, then checks from 
those accounts would be deposited into other bogus accounts from which 
Nakoula would withdraw money at ATM machines.
It was "basically a 
check-kiting scheme," the prosecutor told the AP. "You try to get the 
money out of the bank before the bank realizes they are drawn from a 
fraudulent account. There basically is no money."
The actors in 
the film issued a joint statement Wednesday saying they were misled 
about the project and said some of their dialogue was crudely dubbed 
during post-production.
In the English language version of the 
trailer, direct references to Muhammad appear to be the result of 
post-production changes to the movie. Either actors aren't seen when the
 name "Muhammad" is spoken in the overdubbed sound, or they appear to be
 mouthing something else as the name of the prophet is spoken.
"The
 entire cast and crew are extremely upset and feel taken advantage of by
 the producer," said the statement, obtained by the Los Angeles Times. 
"We are 100 percent not behind this film and were grossly misled about 
its intent and purpose. We are shocked by the drastic rewrites of the 
script and lies that were told to all involved. We are deeply saddened 
by the tragedies that have occurred."
The person who identified 
himself as Bacile and described himself as the film's writer and 
director told the AP on Tuesday that he had gone into hiding. But doubts
 rose about the man's identity amid a flurry of false claims about his 
background and role in the purported film.
Bacile told the AP he 
was an Israeli-born, 56-year-old, Jewish writer and director. But a 
Christian activist involved in the film project, Steve Klein, told AP on
 Wednesday that Bacile was a pseudonym and that he was Christian.
Klein had told the AP on Tuesday that the filmmaker was an Israeli Jew who was concerned for family members who live in Egypt.
Officials in Israel said there was no record of Bacile as an Israeli citizen.
When
 the AP initially left a message for Bacile, Klein contacted the AP from
 another number to confirm the interview request was legitimate then 
Bacile called back from his own cell phone.
Klein said he didn't know the real name of the man he called "Sam," who came to him for advice on First Amendment issues.
About
 15 key players from the Middle East — from Syria, Iraq, Turkey, 
Pakistan, Iran and a couple Coptic Christians from Egypt — worked on the
 film, Klein said.
"Most of them won't tell me their real names 
because they're terrified," Klein said. "He was really scared and now 
he's so nervous. He's turned off his phone."
The Southern Poverty 
Law Center, which monitors hate groups, said Klein is a former Marine 
and longtime religious-right activist who has helped train paramilitary 
militias at a California church. It described Klein as founder of 
Courageous Christians United, which conducts protests outside abortion 
clinics, Mormon temples and mosques.
It quoted Klein as saying he 
believes that California is riddled with Muslim Brotherhood sleeper 
cells "who are awaiting the trigger date and will begin randomly killing
 as many of us as they can."
In his brief interview with the AP, 
Bacile defiantly called Islam a cancer and said he intended the film to 
be a provocative political statement condemning the religion.
But 
several key facts Bacile provided proved false or questionable. Bacile 
told AP he was 56 but identified himself on his YouTube profile as 74. 
Bacile said he is a real estate developer, but Bacile does not appear in
 searches of California state licenses, including the Department of Real
 Estate.
Hollywood and California film industry groups and permit 
agencies said they had no records of the project under the name 
"Innocence of Muslims," but a Los Angeles film permit agency later found
 a record of a movie filmed in Los Angeles last year under the working 
title "Desert Warriors."
A man who answered a phone listed for the
 Vine Theater, a faded Hollywood movie house, confirmed that the film 
had run for a least a day, and possibly longer, several months ago, 
arranged by a customer known as "Sam."
Google Inc., which owns 
YouTube, pulled down the video Wednesday in Egypt, citing a legal 
complaint. It was still accessible in the U.S. and other countries.
Klein
 told the AP that he vowed to help make the movie but warned the 
filmmaker that "you're going to be the next Theo van Gogh." Van Gogh was
 a Dutch filmmaker killed by a Muslim extremist in 2004 after making a 
film that was perceived as insulting to Islam.
"We went into this knowing this was probably going to happen," Klein said.
___Braun reported from Washington.
Associated Press writers Shaya Tayefe Mohajer and Michael Blood in Los Angeles, Tamara Lush in Tampa, Florida, and AP researcher Rhonda Shafner in New York contributed to this report.
Copyright ©  2012   The Associated Press. All rights reserved.
Langganan:
Komentar (Atom)