REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Rabu, 27 Maret 2013

DATA HONORER K2 DIUJI PUBLIKAN

Uji Publik Daftar Honorer K II Berlangsung Tiga Pekan
Selasa, 26 Maret 2013 13:29
Jakarta-Humas BKN, Sesuai Surat MENPAN dan RB Nomor B/751/M.PAN-RB/03/2013 tertanggal 18 Maret 2013,  Uji Publik terhadap daftar tenaga honorer kategori dua (KII) berlangsung tiga pekan, yakni pada 27 Maret-16 April 2013. Untuk itu, instansi pemerintah pusat dan daerah yang memiliki  tenaga honorer KII harus mengumumkan nama-nama tenaga honorer tersebut melalui web masing-masing atau pun media komunikasi lainnya. Dengan demikian, masyarakat dapat memberikan respon terhadap daftar tenaga honorer KII yang ada. Informasi ini disampaikan Direktur Pengelolaan Jaringan dan Informasi (Lanjafor) Budi Hartono saat Rapat Penyerahan Listing Tenaga Honorer KII kepada 29 instansi pusat di ruang Multimedia  gedung II lantai 12 BKN Pusat Jakarta,Selasa (26/3). Ikut hadir dalam acara ini Kasubdit Operasi Komputer dan Jaringan Nanang Subandi dan Kasubdit Sistem Integrasi Aplikasi Kepegawaian Jusak S.T Malau.
 

Direktur Lanjafor Budi Hartono (kedua dari kanan) menjelaskan penyelesaian masalah tenaga honorer
Budi Hartono lebih jauh menginformasikan bahwa hingga kini, terdapat 59.640 tenaga honorer KII  di 29 instansi pusat. Terkait hal ini,  berbagai lapisan masyarakat hendaknya memanfaatkan secara  baik uji publik ini, antara lain dengan  cara mengajukan sanggahan atau pun keberatan yang disertai bukti yang kuat. Ditegaskan bahwa pelaksanaan tes bagi sesama Tenaga Honorer KII dilaksanakan Juni/Juli 2013, dan hanya dapat diikuti oleh mereka  yang memiliki nomor register yang berlaku pula sebagai nomor testing peserta.
 
Para peserta mengikuti rapat dengan serius
Pada kesempatan yang sama, Jusak S.T Malau menekankan bahwa instansi pemerintah yang memiliki tenaga honorer perlu menjelaskan dengan optimal perbedaan antara tenaga honorer KI dan tenaga honorer KII, hanyalah dari aspek pembayaran gaji.   Gaji tenaga honorer KI berasal dari APBN/APBD, sementara gaji tenaga honorer KII berasal dari non-APBN/APBD.  Dijelaskan pula bahwa penyelesaian tenaga honorer kategori dua tidak terlepas dari tenaga honorer kategori satu. Hal ini karena tenaga honorer kategori satu yang tidak memenuhi kriteria karena pembayaran gajinya berasal dari non APBN/APBD, akan otomatis tarcatat menjadi tenaga honorer kategori dua. (aman-kiswanto)

Selasa, 19 Maret 2013

INSPIRASI PENDIDIKAN MASA KINI



Oleh :
ZURAID BIMA
Pemerhati Pendidikan Kabupaten Bekasi
(Tulisan ASLI sebelum diedit & dimuat oleh LIPUTAN6.COM SCTV, 16 Maret 2013; Redaksi Koran Sidak, Reaksi Bekasi dan Cikarang Ekspres, 18 Maret 2013)

Kabupaten Bekasi merupakan salah satu wilayah dalam propinsi Jawa Bawa Barat yang bertasan langsung dengan Ibu Kota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta, seiring perkembangan dan kemajuan ilmu tekhnologi warga Kabupaten Bekasipun saat ini jauh dari kesan ketinggalan jaman, dengan dialeknya yang khas seperti halnya Suku Betawi di Jakarta penduduk asli Bekasi semakin hari semakin maju baik pergaulan maupun pola piker menghadapi tantangan jaman kedepan, salah satu factor utamanya adalah kemajuan Pendidikan yang tentunya sangat dipengaruhi oleh Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi yang semakin benar-benar memperhatikan dunia pendidikan di Kabupaten Bekasi.

Dr. H. MATROJI, M.Pd.
Kepala SMAN 1 Tambun Utara Kab. Bekasi

Sebuah prestasi yang langka baru-baru ini terjadi di dalam penduduk asli Bekasi, sosok putera petani yang berdomisili di Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi yang dikenal dengan H. MATROJI, telah memberikan satu kesan perubahan pola piker masyarakat Kabupaten Bekasi yang selama ini menual harta atau tanahnya hanya untuk acara-acara pernikahan atau sunatan anaknya. Sosok yang satu ini justru mengumpulkan uang untuk melanjutkan studinya, sejak SMP di Babelan dan SMA di Kota Bekasi beliau sudah terbiasa mandiri dengan bekerja untuk mendapatkan uang dan membiayai sekolahnya sendiri dan kemudian mengawali kariernya sebagai Guru SD dan SMP di Jakarta Timur sampai beliau diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil dan kemudian berpindah karier menjadi salah satu Guru Sejarah Nasional dan Dunia di SMAN 1 Tarumajaya Kabupaten Bekasi.
Ucapan Selamat dari Guru dan Pegawai

SMAN 1 Tambun Utara

Sampai suatu kesempatan beliau mencoba ikut dalam Tes Cakep (Tes Calon Kepala Sekolah) yang akhirnya beliau lulus dan ditempatkan di SMAN 1 Kedung Waringin. H. MATROJI juga aktif sebagai Penulis Buku Pelajaran Sejarah untuk SMP dan SMA dan bukunya termasuk yang dipakai ditingkat Nasional dengan dukungan Penerbit BUMI AKSARA beliau semakin memantapkan kariernya sebagai penulis dan dengan hasil penjualan Buku yang ditulisnya belaiu melanjut studinya ke Magister (S2) sehingga gelarnya menjadi S.Pd., M.Pd.. Tidak berhenti sampai disitu dari Honornya sebagai Penulis Buku Pelajaran Sejarah tersebut beliau terus menimba ilmu di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sampai akhirnya tanggal 15 Maret 2013 beliau meraih Gelar DOKTOR dan mencatat sejarah satu-satunya Kepala Sekolah di Kabupaten Bekasi yang bergelar DOKTOR.
Ucapan Selamat dari Siswa/Siswi
SMAN 1 Tambun Utara
Prestasi akademik beliaupun menjadi inspirasi pengembangan karier guru, pegawai serta siswa/siswinya di SMAN 1 Tambun Utara yang dimana selama ini dikenal sebagai sekolah pinggiran di Kabupaten Bekasi. Selama hamper 2 (dua) periode atau lebih kurang 4 (empat) tahun beliau memimpin SMAN 1 Tambun Utara Kabupaten Bekasi perubahan sangat drastic tercipta baik system Belajar, Pengelolaan Keuangan maupun Pembangunan Fisik berkembang pesat dan merubah tampilan dan kesan SMAN 1 Tambun Utara menjadi sekolah Favorite yang berada di pinggiran Kabupaten Bekasi dengan mencatat kebanyakan siswa yang mendaftarkan diri adalah siswa/siswi lulusan SMP/MTs favorite wilayah Kota Bekasi. Sekolah yang tadinya terkesan kumuh karena masih adanya rawa-rawa disana sini saat ini menjadi tempat yang nyaman untuk Guru, Pegawai dan Siswa/Siswi sebagai tempat belajar.
Foto Kenangan H. Matroji Bersama Keluarga
Saat Mengawali Kariernya Sebagai Guru

Salah satu yang paling membantu dalam mendukung kemajuan secara fisik adalah system pengelolaan keuangan sekolah yang beliau terapkan, sangat nyata terlihat hasilnya betapa anggaran yang tersedia dapat diserap secara tepat dan dengan hasil nyata yang dirasakan oleh seluruh warga sekolah, baik sarana gedung maupun sarana penunjang belajar mengajar yang semakin lengkap membuat siswa/siswi bisa meraih prestasi gemilang. Lulusan SMAN 1 Tambun Utara Kabupaten Bekasi yang sebelumnya hanya puluhan orang yang mau melanjutkan study ke Perguruan Tinggi kini meningkat drastic menjadi ratusan siswa/siswi mendaftarkan diri untuk melanjutkan studynya ke Perguruan Tinggi, begitupun bawahannya semakin banyak yang mendaftarkan diri dan melanjutkan study ke jenjang Magister (S2) karena terinspirasi oleh sosok putera Asli Bekasi tersebut.
Demikian Tulisan ini saya sajikan, semoga juga menjadi inspirasi bagi seluruh warga Negara Indonesia terutama penulis untuk meningkatkan prestasi sehingga terbentuk pribadi yang berkualitas dan mampu menjadi inspirasi bagi yang lain.

Sabtu, 16 Maret 2013

Yang Tetap dan yang Berubah dalam UN 2013

JAKARTA, KOMPAS.com – 
Standar kelulusan pada Ujian Nasional (UN) tahun ini tidak berubah dari ketentuan tahun lalu, yaitu nilai rata-rata UN minimal 5,5. Pola penghitungan nilai akhir juga tidak jauh berbeda. Hanya saja hasil UN dan nilai akhir pada tahun ini dijadikan salah satu syarat bagi para peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri.
“Siswa dinyatakan lulus UN jika nilai rata-rata dari semua nilai akhir paling rendah 5,5 dan nilai minimal per mata pelajarannya 4,0. Itu yang harus dipenuhi,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Khairil Anwar Notodiputro, kepada Kompas.com, Rabu (30/1/2013).
Pengertian nilai akhir sendiri, lanjutnya, merupakan kombinasi dari nilai sekolah dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dengan bobot 40 persen dan nilai UN dengan bobot 60 persen. Sementara nilai sekolah diperoleh dari gabungan 40 persen nilai rapor dan 60 persen nilai Ujian Sekolah.
“Ini berlaku untuk semua jenjang baik SD, SMP dan SMA. Kalau SMK ada nilai kompetensi keahlian kejuruan denga kriteria kelulusan minimal 6,0,” jelas Khairil.
Sementara untuk jenjang menengah atas, Khairil mengatakan bahwa meski nilai standar kelulusan untuk UN 2013 tidak mengalami perubahan yang signifikan, bukan berarti peserta didik bisa bersantai dan tidak mempersiapkan diri dengan baik. Pasalnya, hasil UN dan nilai akhir ini menjadi syarat wajib jika ingin mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SNMPTN) 2013. Untuk SNMPTN ini, tidak ada nilai standar minimal yang ditentukan, namun peserta didik tersebut harus lulus UN.
“Siapa saja bisa ikut kalau SNMPTN selama dia lulus UN yang jenjang menengah atas atau kejuruan,” tandasnya.

Jumat, 15 Maret 2013

Selamat dan Sukses Kepada Dr. H. MATROJI, S.Pd. M.Pd.

Dr. H. MATROJI, S.Pd. M.Pd.
Kepala SMAN 1 Tambun Utara
Putera Asli Bekasi dan Kepala Sekolah Pertama Yang Meraih Gelar DOKTOR dari Universitas Negeri Jakarta



Yang Turut Berbangga dan Berbahagia Guru dan Staf TU SMAN 1 Tambun Utara

 Yang Turut Berbangga dan Berbahagia OSIS SMAN 1 Tambun Utara

  Yang Turut Berbangga dan Berbahagia PT. Hasanah Bangun Persada

 Yang Turut Berbangga dan Berbahagia Bank BTN

Kamis, 14 Maret 2013

HARAPAN CERAH BUAT HONORER K-2

Gaji Non APBN/APBD, Honorer K1 Menjadi K2
Kamis, 07 Maret 2013 09:24
Jakarta-Humas BKN, Tenaga honorer kategori satu (K1) yang pembayaran gajinya bersumber dari non APBN/APBD, secara otomatis menjadi tenaga honorer kategori dua (K2). Hal ini dikarenakan sumber pembayaran gaji tenaga honorer K1 adalah dari APBN/APBD,  sedangkan sumber gaji untuk tenaga honorer K2 bukan dari APBN/APBD. Ada pun tenaga honorer K1 yang dinyatakan tidak memenuhi kriteria (TMK) dikarenakan aspek-aspek lainnya tidak dapat menjadi tenaga honorer K2 . Aspek lain tersebut seperti: tenaga honorer yang bekerja di instansi swasta, masa kerja terputus, atau diangkat bukan oleh pejabat yang berwenang. Pernyataan ini disampaikan Kepala Bagian Humas Tumpak Hutabarat saat menerima Komisi I DPRD dan BKD Kampar saat melakukan audiensi dan kunjungan kerja di ruang rapat lantai 1 gedung I BKN Pusat Jakarta, Rabu (6/3).

Tengah berjalan, audiensi DPRD Kampar dengan BKN
Tumpak Hutabarat lebih lanjut menjelaskan bahwa setelah uji publik untuk tenaga honorer kategori I, BKN dan KemenPAN-RB menerima lebih dari 32.000 surat pengaduan keberatan, baik keberatan terhadap data yang Memenuhi Kriteria (MK) ataupun yang  Tidak Memenuhi Kriteria (TMK). Melihat banyaknya pengaduan  ini, pemerintah dalam hal ini KemenPAN-RB mengambil sejumlah kebijakan. Pertama, memerintahkan BPKP melakukan  Quality Assurance (QA); kedua melakukan Audit Tujuan Tertentu (ATT); dan yang  ketiga adalah melakukan verifikasi ulang ke lapangan khususnya untuk daerah-daerah yang bermasalah (seperti terkena musibah  banjir atau kebakaran).  Sedangkan penyerahan formasi pada 19 Desember 2012 yang merupakan tindak lanjut   pelaksanaan QA yang dilakukan BPKP adalah untuk tahap pertama.

Kabag Humas Tumpak Hutabarat
Ditegaskan bahwa tenaga honorer K II yang akan diangkat menjadi CPNS adalah mereka yang dinyatakan lulus tes yang diadakan sesama K II. Ada pun pembuatan soal tes dilakukan oleh konsorsium Perguruan Tinggi Negeri. Pelaksanaan tes untuk Kabupaten/Kota akan dikoordinir oleh Gubernur sesuai dengan time table yang ditetapkan KemenPAN-RB dan BKN. Pelaksanaan tes diperkirakan dilaksanakan bulan Juni-Juli 2013. Bagi yang dinyatakan lulus tes selanjutnya akan diangkat menjadi CPNS pada Tahun Anggaran 2013-2014.