Foto : Komunitas Babuju |
DOA DANA DI SABTU PAGI....!!, begitulah judul coretan adinda JULHAIDIN (Rangga Babuju) di acount facebooknya berikut penjelasan lokasinya,
Lokasi Dara titik 1, Dara titik 2, Tolobali, Lewisape.... Lanjut sore nanti di Kampo Sumbawa.
Ritual 'Doa Dana' (Tolak Bala ala Bima) ini diikuti oleh anak. Prosesing makan bubur (Karedo) bersama kemudian pembagian uang Rp 2.000 kepada masing-masing anak yang ikut.
Selain ritual budaya, Doa Dana juga menjadi Trauma Healing bagi anak-anak korban banjir. Keceriaan anak-anak ini semoga dapat meringankan beban trauma yang membayangi mereka dalam 2 (dua) minggu ini.
DOA DANA 15 Titik Selama 2 hari berturut-turut dibebankan dari Donasi Peduli Banjir Bima melalui Rek Relawan Kemanusiaan BABUJU.
Tidak lupa Julhaidin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak baik yang terjun langsung maupun yang membantu dalam pembiayaan kegiatan diantaranya :
TERIMA KASIH KEPADA:
- Zellover Indonesia bung Zuraid Bima,
- Ormas OI
- Kota Bontang bung Sahar Abu Tua Mbuda, Intan Bientan, cs
- Solidaritas Warga Campa Bima
- Dompu, di Kota Bontang bung #Sahar cs
- Solidaritas BMI Bima-Dompu di Jepang bung Mad MboZo cs
- Komunitas 'Kasama Weki' Jakarta bung Muhammad Fikri Ramadhan, bungAhyar Babuju, cs
Sejarah hidup saya saat usia SD sekitar 80-an terasa terulang kembali, kegiatan ritual Tolak Bala "Doa Dana/Doa Mbolo". Teringat sang Kakek Haji Abdollah (Pua Hama) almarhum. yang alhamdilillah merupakan salah satuh tokoh agama dan dikenal sebagai pandai besi dengan hasil Karya Keris, Golok dan Juga Pipa Rokok dari Gigi Duyung, hingga saat inipun gang masuk rumah saya masih di kenal dengan nama Gang Duyung.
Hampir semua pejabat tinggi Kabupaten Bima era-80-90-an mengenal almarhum dan juga Nenek Iya (Wa'i Iya) istrinya. Karena banyak yang pesan dan membuat Pipa Rokok dari Gigi Duyung untuk Cindera Mata Pejabat Daerah ke Pejabat Pusat di Jakarta.
Kembali ke Doa Dana, tiap terjadi satu kondisi seperti gagal panen, warga desa soro banyak yang sakit dengan penyakit yang sama serta merebaknya ilmu hitam "Nggea" yang menghantui warga desa soro Almarhum, Lebe (Imam Masjid) dan Tokoh Agama Desa soro mengadakan Rapat (mbolo) untuk kegiatan Doa Dana. dan yang ditugasin sebagai Pemanggil/Pengundang adalah Saya dan Beberapa Teman Murid Ngaji (Baca Qur'an) keliling dari rumah ke rumah meyampaikan "Salam dari Ompu Lebe, Ompu Dole Ta, Pea Sambia Nggori Ashar Doa Dana di pado Gang RT. 4" begitu isi undangannya. Kami sebagai penyampai undanganpun harus berpakaian rapi, berkopiah dan sarung dengan penyampaian yang sangat sopan.
Kini memori itu teringat kembali oleh kegiatan Komunitas Babuju dan saya yakin anak-anakku yang hadir saat ini akan tertanam dalam memorinya dan Insya Allah mereka akan meneruskannya kembali pada anak cucunya dikemudian hari nanti... Amin Ya Rabbal Alamin.
Terima kasih kepada seluruh relawan kemanusiaan Korban Banjir Bandang Kota Bima, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kesehatan dan kekuatan kepada kalian semua untuk terus berbuat dan berbagi kebahagiaan....Amin....
Sumber : JULHAIDIN @Rangga Babuju
Red. Zuraid-9-1-2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar