Selasa, 02 Desember 2025
Jumat, 28 November 2025
JUM'AT BERSIH WUJUD KEPEDULIAN LINGKUNGAN SISWA-SISWI SMAN 1 TAMBUN UTARA
![]() |
| AHMAD ROMLI, S.Pd.,M.Pd. Kepala SMAN 1 Tambun Utara |
Bekasi, 28 November 2025
Memasuki musim hujan wilayah Kabupaten Bekasi hampir setiap hari diguyur hujan dan mengakibatkan genangan air dijalan raya, perumahan, perkantoran serta sekolah-sekolah. Selain curah hujan yang tinggi, saluran air yang mampet karena ditumbuhi rumput dan sampah yang menyangkut menambah besar akibat yang ditimbulkan karena tergenang air. SMAN 1 Tambun Utara Kabupaten Bekasi yang berada didataran rendah setiapkali hujan deras selalu digenangi air dan lama baru bisa surut, hal tersebut menggugah Siswa-Siswi yang tergabung dalam Ekstrakurikuler Buana Giri (BUGI) yang konsen pada mencintai alam dan lingkungan melakukan survei jalur pembuangan saluran air sekolah dan menyusun rencana kegiatan yang diberi nama JUMSIH (Jum'at Bersih). Berkoordinasi dengan OSIS tim BUGI menyusun pembagian wilayah operasi bersih yang meliputi dalam lingkungan sekolah dan selokan air yang diluar lingkungan sekolah hingga Perumahan Palm Residence yang berada dibelakang SMAN 1 TAMBUN UTARA.
![]() |
| BUANA GIRI SMAN 1 TAMBUN UTARA |
Kepala SMAN 1 Tambun Utara Ahmad Romli, S.Pd., MP.d. mendukung penuh kegiatan Jum'at Bersih yang diprakarsai oleh BUANA GIRI dengan memerintahkan seluruh Personil SMAN 1 Tambun Utara mulai dari Wakil Kepala Sekolah, Guru dan Tata Usaha untuk bersama Siswa-Siswi melaksanakan kegiatan Jum'at bersih dengan wilayah operasi dalam sekolah dan lingkungan sekitar sekolah serta menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan JUMSIH termasuk Mobil Dinas dikerahkan untuk mengeruk tumpukan tanah dan pasir yang menghambat saluran gorong-gorong jalan raya perumahan dibelakang sekolah.
Jumat, 28 November 2025, 1.190 Orang Siswa, 80 orang Guru dan 20 orang TU. setelah dilaksanakan Senam Pagi bersama bergerak serentak mulai Jam : 08.00 s.d. 10.00 WIB. Lingkungan Sekolah bersih, saluran-saluran drainase dalam dan luar lingkungan sekolah seketika bersih, air yang tadinya tergenang mengalir deras ke pembuangan awal Dana yang berada di Perumahan Palm Residence.
![]() |
| Gorong-Gorong Pojok Timur Sekolah |
Pembina BUANA GIRI Ridwan Syarif Fadilah, S.Kom menyampaikan bahwa kegiatan JUMSIH akan dilaksanakan secara rutin minimal sebulan sekali terutama pembersihan saluran-saluran air agar setiap hujan deras lingkungan sekolah yang digenangi air tidak terlalu lama mengalir keluar menuju penampungan danau Palm Residence Tambun Utara.
Kepala SMAN 1 Tambun Utara Ahmad Romli, S.Pd., MP.d. dan Wakil Kepala Sekolah Bid. Sarana-Prasarana Abdulrahman, S.Kom berkoordinasi dengan Kepala Desa Sriamur dan Camat Tambun Utara menyampaikan Permohonan Perbaikan Gorong-Gorong saluran air yang berada dibawa jalan raya perumahan agar segera direhab lebih lebar dan lebih tinggi sehingga air dapat mengalir dengan lancar hingga ke danau penampungan. Red:HumasSMAN1Tambun Utara
Kamis, 18 September 2025
BENYAMIN SUAEB Putera Dari SUKIRMAN (suaeb) Asli PURWOREJO
![]() |
| H. Benyamin Suaeb |
Dulu, ada seorang pemuda bernama Sukirman. Sukirman ini asal Purworejo Jawa Tengah, karena sudah tidak mempunyai siapa-siapa lagi di kampungnya, ia memutuskan merantau ke Jakarta. Di Jakarta ia bertemu jodohnya seorang none Betawi asli, anak Haji Ung. Haji Ung ini seorang tokoh masyarakat di daerah Kemayoran Jakarta Pusat.
Setelah menikah, menetap di Jakarta dan tinggal bersama keluarga istrinya, Sukirman lebih dikenal dengan nama Sueb. Perkawinan dengan anak gadis Haji Ung ini, lahir Benyamin yang dikemudian hari menjadi orang besar selain menjadi penyanyi khas Betawi, pelawak, bintang dan produser film.
Boleh jadi, orang mengira Benyamin sebagai keturunan Betawi asli adalah karena memang dilahirkan dan dibesarkan di Kemayoran. Selain itu mungkin juga karena beliau sepanjang kariernya dikenal sebagai penyanyi khas Betawi.
Jadi nama S di belakang nama Benyamin bisa kepanjangan dari Sueb atau Sukirman. Sebagai nama panggung, nama Sueb lebih terkenal daripada nama asli ayahnya yang asal Purworejo.
Kejenakaan Benyamin Sueb tidak saja ketika di panggung hiburan, juga dalam kesehariannya dengan humor-humor yang segar.
Hal ini yang membuat masyarakat Betawi bahkan daerah lainnya menyukai dan menyayanginya. Humor-humornya alamiah dan tidak dibuat-buat, serta tidak suka hal-hal hasil jiplakan.
Itulah sedikit cerita Sang Legenda milik Bangsa Indonesia, kebanggaan kita semua.
📰 Sumber : Koran Merdeka, 27-6-1981
Minggu, 06 Juli 2025
Keuntungan & Resiko NKRI Gabung di BRICS
Info Jadual SPMB/PPDB Tahap 2
Jumat, 30 Mei 2025
FENOMENA GUBERNUR JAWA BARAT "DEDI MULYADI"
- "Gubernur Konten": Dedi dikenal aktif di platform seperti Instagram dan tiktok @dedimulyadi71, 3 juta pengikut) dan channel YouTube (@kangdedimulyadichannel, 7 juta subscriber), dengan ribuan unggahan. Beliau sering membagikan momen blusukan, dialog dengan warga, hingga konten emosional atau jenaka, yang membuatnya dijuluki "Gubernur Konten" oleh Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud.
- Dampak Media Sosial: Keaktifannya mengurangi anggaran iklan Pemprov Jabar, namun juga memicu kritik karena beberapa konten dianggap "settingan". Contohnya, video dialog dengan remaja bernama Aura Cinta soal larangan wisuda sekolah, yang viral namun diduga terstuktur.
- Kontroversi Konten: Ucapan Dedi seperti “miskin jangan sok kaya” dalam debat dengan Aura Cinta memicu pro-kontra. Sebagian besar masyarakat Jawa Barat mendukung ketegasannya, sementara lainnya menganggapnya merendahkan.
- Siswa Nakal ke Barak Militer: Dedi Mulyadi mengirim pelajar bermasalah (terlibat tawuran atau geng motor) ke barak TNI/Polri untuk pendidikan karakter, dimulai 2 Mei 2025. Kebijakan ini didukung orangtua, tetapi dikritik elite politik dan DPR karena dianggap solusi instan dan berpotensi berdampak psikologis negatif.
- Larangan Wisuda dan Perpisahan Sekolah: Dedi Mulyadi melarang wisuda TK hingga SMA dan kegiatan perpisahan di luar sekolah, dengan alasan mengurangi beban finansial keluarga. Kebijakan ini memicu kritik, seperti dari remaja Aura Cinta, yang menyoroti kesenjangan ekonomi. Dedi Mulyadi bersikukuh tidak mengubah keputusan ini.
- Penghentian Dana Hibah Yayasan Pendidikan: Dedi Mulyadi hentikan dana hibah untuk yayasan pendidikan, termasuk berbasis agama, karena banyak penyelewengan. BeIiau menjanjikan bantuan pendidikan ke sekolah swasta yang jelas lokasinya, sambil memverifikasi institusi.
- Penggusuran dan Konflik Lahan: Kebijakan penggusuran di bantaran kali (seperti di Tambun Utara) dan penanganan sengketa tanah/lahan (misalnya SMAN 1 Bandung dan Sukahaji) menuai kritik. Dedi Mulyadi berupaya mencari solusi seperti bantuan kontrakan,, dana kerohiman, namun tetap dianggap kontroversial.
- Ancaman Pembunuhan: Dedi Mulyadi kerap menerima ancaman, termasuk pembunuhan via media sosial (akun "Wowo dan Dedi Mulyadi sesat!") pada April 2025, bahkan ancaman bom bunuh diri. Polda Jabar menyelidiki, dan Dedi Mulyadi menyebut ancaman sebagai risiko kepemimpinan.
- Ultimatum Ormas: Dedi Mulyadi diultimatum oleh GRIB Jaya, namun ia menolak menanggapi ancaman dan hanya menerima kritik yang membangun kesejahteraan rakyat.
- Kontroversi Pajak Kendaraan: Mobil Lexus Dedi sempat viral karena nunggak pajak, tetapi masalah diselesaikan dengan mutasi pelat nomor ke Jawa Barat pada 25 April 2025.
- Dukungan: Dedi didukung sebagian rakyat Jabar, terutama karena pendekatannya yang dekat dengan masyarakat, seperti blusukan dan menangani isu premanisme. Ia juga mendapat dukungan dalam kasus eks pemain sirkus OCI yang meminta bantuan untuk kasus HAM.
- Kritik: Elite politik, DPR, dan aktivis mengkritik kebijakannya, seperti pengiriman siswa ke barak militer dan larangan wisuda SLTA, karena dianggap kurang tepat atau tidak menyelesaikan akar masalah.
- Pandangan Kultural: Sebagian melihat Dedi Mulyadi sebagai pemimpin visioner yang mengusung nilai-nilai kearifan lokal seperti "Wangsit Siliwangi" untuk membangun "Pajajaran baru", namun ini juga dianggap berisiko sentralistik.
- Pro-Kontra: Media sosial memper lihatkan polarisasi. Sebagian memuji Dedi karena tegas dan autentik, sementara lainnya menganggapnya mencari sensasi atau otoriter.
- Sentuhan Hiburan: Ada yang melihat Dedi Mulyadi seperti mengelola "reality show" Jawa Barat, mengekspos masalah sekaligus menghibur, meski diharapkan solusinya nyata.








