REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Senin, 24 Desember 2012

GO GREEN TAMARA 2012

Tambun Utara, 22 Desember 2012
Bertepatan dengan hari Ibu, BUPATI BEKASI Hj. NENENG HASANAH YASIN melalui Yayasan TUMADI CENTER Tambun Utara dan Camat Tambun Utara Mencanangkan secara resmi Go Green Tamara 2012 dengan mengadakan kegiatan lomba gambar/melukis tema lingkungan untuk siswa/i SD dan Penanaman Pohon Perdana oleh BUPATI BEKASI
HJ. NENENG HASANAH YASIN, Bupati BEKASI

Dalam Sambutannya BUPATI BEKASI menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa bangganya terhadap TUMADI CENTER Tambun Utara yang untuk ke tiga kalinya menyelenggarakan kegiatan yang sama di Kabupaten Bekasi, semoga banyak lagi TUMADI-TUMADI yang peduli penegasan beliau mengakhiri sambutannya yang diiringi tepuk tangan 1500 undangan yang hadir pada pagi hari itu.
Camat Tambun Utara Bp. SUHARTO dalam sambutannya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada TUMADI CENTER, Kepada BUPATI BEKASI dan tidak lupa beliau mengucapkan selamat hari IBU karena saat kegiatan bertepatan dengan 22 Desember 2012 (HARI IBU). Pak CAMAT Menutup sambutannya dengan Doa atas Almarhum Ayahanda BUPATI BEKASI H.M. YASIN (alm) dengan baca surat Al Fatihah yang diikuti juga oleh undangan yang hadir.




Yang Cukup menarik dalam kegiatan tersebut kompak sekali selain ditemani Suami Tercinta Bupati juga didampingi ke tiga Fraksi DPRD Kabupaten Bekasi juga hadir yang masing-masing dari Demokrat : H. Warja Miharja, PAN Daeng Muhammad, PKS : Mustakim juga tampak hadir mendampingi BUPATI Hj. NENENG HASANAH YASIN.

Kegiatan Go Green ditutup dengan Penyerahan Tropy/Piala Kepada Pemenang Lomba Lukis dan Penanaman Pohon Perdana oleh BUPATI BEKASI.

Akhirnya beliaupun pergi meninggalkan lokasi acara dengan mobil ALPHARDnya menuju lokasi kunjungan kegiatan selanjutnya di wilayah Kabupaten Bekasi.

by:ZuraidBima'2012


Senin, 17 Desember 2012

KETIKA CINTA BERPALING .....

Oleh :
  Nama: Salami Ami
Tempat tlg lahir : 28 Agustus 1970
Alamat : Jln. Danau tempe F3B/ No. 6 Sawojajar. Malang
Alamat email Facebook : amisalami93@yahoo.com HP. 081233760063
 Riwayat Pendidikan :
Thn 1983 lulusSD
Thn 1986 lulusSMP

Thn 1989 lulus SPG.

Ifa terbangun dari tidurnya. Jam diding di kamarnya menunjukkan angka sebelas. Baru jam sebelas malam ternyata. Dia turun dari ranjang, dengan mata yang masih mengantuk langkah kakinya menujuh teras depan rumah. Sepasang mata yang masih berusaha melihat di sekeliling teras. Suaminya mas Alif masih berada di sana. Duduk di kusri bambu dan begitu asik mengutak-atik ponsel, seperti biasa Ifa mendekatinya.

Malam itu terasa aneh , tingkah mas Alif di depan Ifa. Tidak seperti biasanya. Dia begitu gelisah ketika Ifa berada disampingnya. Ponsel yang dia pegang pun langsung dia sembunyikan seketika. Ifa berusaha menanyakan sesuatu pada suaminya. Tapi dia tidak menemukan jawabannya.

Sepenggal bulan sabit bersinar redup di temani bintang-bintang di langit yang Maha luas. Ifa menatap langit yang membisu dengan perasaan gundah–gulana. Ingin rasanya dia bertanya pada langit yang membisu tentang suaminya.
Mas Alif masih saja diam ysng masih duduk di kusri bambu. Ifa pun masuk ke dalam rumah, langkah kakinya berhenti di depan kaca jendela. Dia menatap wajah suaminya dari balik kaca jendela. Raut wajahnya begiru aneh, sebentar dia tersenyum, sebentar dia tertawa, dan sebentar pun dia terlihat begitu sedih. Ponselnya masih berada di tangannya , dia terus saja memandangi ponsel tersebut. Malam itu Ifa beranjak tidur dengan perasaan gelisah. Feelingnya sebagai istri menyatakan telah terjadi sesuatu dengan suaminya.
Waktu berganti bagaikan hembusan angin kencang yang tanpa kompromi pada manusia. Sikap mas Alif suami Ifa, semakin hari semakin berubah. Emosi yang ada begitu muda menempel pada dirinya. Kemarahan yang tidak jelas , sering dia lontarkan pada istrinya. Ketika itu Ifa tak sengaja membaca sebuah sms dari seorang wanita untuk suaminya. Sms itu begitu mesra kata-katanya, hingga membuat api cemburu yang ada di hati Ifa terbakar hingga tak tertahan lagi panasnya. Kata-kata istigfarlah yang keluar dari mulut Ifa. ‘’Astagfirallah al azim, aku harus sabar dan tidak boleh terpancing dengan sesuatu yang belum jelas apa maksudnya.’’ Inilah yang ada di pikiran Ifa saat itu.
Udara kering musim kemarau mengiringi langkah kaki Ifa menujuh tempat kerjanya. Udara yang dingin pagi itu seakan menembus kulitnya, akan tetapi bukannya udara yang dingin ini yang ia rasakan namun sikap Mas Alif lah yang ia rasakan melebihi dinginnya udara pagi ini. Ifa berjalan dengan pikiran kosong seakan tanpa tujuan . Matanya terasa begitu berat menahan rasa kantuk yang ia tahan, semalam dia tidur hanya beberapa jam. Pikiran yang ada di benaknya saat ini berputar- putar merekam sikap suaminya yang berubah beberapa minggu ini. Sambil berjalan hanya itu yang ada di dalam pikirannya. Dia tak sanggup lagi berpikir kearah lain bahkan terhadap pekerjaannya sekalipun.

Senja hari di bukit asmara
Awan tipis menari-nari di atas langit
Matahari berparas jingga merona
Sepasang burung dara terbang bersama kekasihnya
Melintas di atas bukit asmara.
Kulihat banyanganmu diantaranya.
Tersenyum tipis tanda kerinduan yang mengoda
Akankah kerinduan menjadi nyata….. aku tak tahu maknanya….

Sebait puisi yang dia baca dari ponsel suaminya. Yang jelas ditujukan bukan untuknya. Ada luka di hati yang terasa begitu pedih. Dadanya terasa sesak menerima kenyataan pahit yang harus dia telan. Madu cinta yang terasa manis selama delapan belas tahun dirasakan, kini berubah menjadi racun yang mematikan. Jiwa mati karenanya. Nalurinya sebagai seorang istri kini berbicara. Inilah saatnya Ifa menanyakan sebait puisi ini untuk siapa pada suaminya. Sebisa mungkin Ifa bertanya pada suami agar tidak menyinggung perasaannya.

“Abi, boleh Umi Tanya sesuatu. Sebetulnya Puisi yang romantic ini untuk siapa sih ?” Pertanyaan Ifa sedikit pun tidak membuat kecemasan pada diri Alif suami Ifa. Sepertinya dia telah mempersiapkan sejak awal. Ini terbukti dengan sikapnya yang begitu santai menjawab pertanyaan istrinya.

“Umi, boleh Abi bercerita sesuatu tentang masalah lalu Abi sebelum Abi kenal sama Umi.’’ Maka Alif pun becerita panjang lebar tentang masa lalunya dengan kekasihnya saat dia dulu masih duduk di bangku SLTA. Perempuan yang telah mengambil hati suaminya itu bernama Elena. Mereka berpisah selama dua puluh tiga tahun lamanya. Dan kini mereka bertemu kembali disaat perempuan itu telah menjadi janda dengan empat orang anak.
Kehidupan perkawinan dengan suaminya yang dulu tidak bahagia. Dia sering curhat dengan Alif suami Ifa kekasihnya di masa lalu. Karena kedekatannya itulah benih-benih cinta yang dulu pernah ada kini bersemi kembali. Dan benih-benih itu pun semakin hari semakin tumbuh subur karena kedekatan mereka. Tak terasa benih itu kini menjadi bunga cinta yang harum semerbak, mereka pun lupa dengan status mereka saat ini. Seperti anak remaja yang baru mengenal cinta, itulah gabaran cinta mereka, mereka lupa bahwa usia mereka telah senja.

Malam semakin larut, gemersik suara dedaunan di terpah angin malam menambah kesunyian malam. Ifa masih saja tidak percaya dengan masalah yang sedang dihadapinya, pikirannya kembali kemasa lalu. Di saat dia hidup bahagia bersama keluarganya. Ia sempat mencicipi manisnya madu cinta bersama suaminya selama delapan belas tahun lama. Baginya bukan waktu yang singkat untuk saling mengerti dengan pasangannya. Perjuangan dan pengorbanan pun dia lalui, masih segar dalam ingatannya ketika diawal perkawinan mereka sempat selama delapan tahun belum di kasih momongan. Saat itu suaminya begitu menyanyanginya.

Dengan kegigihannya mereka Iftiar mencari obat untuk mendapatkan sang buah hati tercinta. Waktu itu Ifa sempat putus asa, dia sempat berpikir suami untuk kawin lagi agar mendapatkan keturunan. Mengapa ketika itu dia tidak mau,dan sekarang ketika semua sudah kami dapatkan, mengapa ini semua terjadi…. Mengapa…. ‘’Ya Allah inikah ujiamu yang harus hamba hadapi, hambamu ini yakin kau sangat menyanyangi hamba yang lemah ini, maka berilah hambamu ini kekuatan.’’ Satu kalimat doa Ifa ia utarakan dalam hatinya. Tak terasa entah sudah berapa kali air matanya menyusut tapi seolah air mata itu tak pernah kering mengalir lagi menetes lagi.

Waktu pun terus saja meluncur bagaikan anak panah yang mencari sasarannya. Semakin hari Alif suami Ifa semakin dekat dengan wanita itu. Sms mersanya pun sering Ifa baca , kata-kata yang membuat hati cemburu, dan tak ada yang berusaha memadamkanya. Sepertinya Alif suami Ifa sengaja memancing masalah menjadi jelas ujungnya dan apa maunya. Pertengkaran pun sering terjadi. Rajutan benang emas cinta yang indah yang mereka rajut setelah bertahun-tahun lamanya kini telah robek , robekan itu mulanya sedikit, lama-lama menjadi lebar hingga mereka tidak bisa menjahitnya kembali.

Ranjang pengantin pun kini mulai dingin dan membeku tidak ada lagi kehangatan asmara cinta mereka. Malam-malam yang dia rasakan begitu sepi sunyi . Sikap Alif suami Ifa begitu dingin. Tubuhnya ada di dekat istrinya tapi hatinya ada pada wanita lain. Entah sampai kapan ini semua akan berakhir.

Malam minggu kelabu , malam masih merangkakan menujuh keindahannya. Tapi tidak bagi Ifa, malam minggu di bulan april itu menjadi malam yang kelabu. Suaminya yang ia panggil Abi selama ini mengutarakan niatnya untuk mempersunting wanita idamannya. Niat itu dia sampai kepada istrinya , dengan kata lain dia ingin menikahi wanita itu. Hati Ifa bagaikan di iris rasa sembilu sakitnya tak terelakan lagi. Hidup yang dia abdikan dengan suaminya orang yang ia cintai kini pupus sudah. Cintanya kini terbagi menjadi dua. Wanita mana yang tidak sakit hatinya. Air matanya tak terasa jatuh membasahi kedua bela pipinya. Keputusan yang dia ambil dia tetap tak mau di madu.

Keingin Alif suami ifa kelihatannya begitu serius. Keputusan Ifa yang tidak mau di madu sepertinya tidak mempan. Alif kembali mengutarakan keinginannya. Kali ini pihak keluarga besar mereka pun ikut turun tangan menyelesaikan masalah mereka. Maka kumpulah kedua keluarga besar mereka. Keputusan yang mereka ambil pun sama dengan yang di inginkan oleh Ifa. Demi cucu-cucu mereka, mereka menginginkan apa pun yang terjadi dalam rumah tangga yang selama ini mereka bina berjalan seperti semula. Dan mereka tidak merestui keinginan Alif selama ini yang ingin menikah lagi. Sebab tidak ada alasan yang kuat untuk menduakan istrinya dengan wanita lain.

Maka sejak keputusan itu Alif suami Ifa menuruti apa keingin kedua keluarga mereka, tapi hanya fisiknya saja sedangkan hatinya ada pada wanita lain. Semakin hari Ifa merasakan semakin jauh dengan suaminya, hidup satu atap tapi bagaikan orang asing saja yang seolah-olah tidak mengenal satu dengan yang lainnya. Sikap Alif pun begitu dingin terhadap istrinya. Rumah tangga yang tadinya begitu harmonis kini terasa hampa.

“Bagaimana aku bisa melupakan cintamu, kalau sampai saat ini aroma tubuhmu masih tercium dibenakku, dan bagaimana aku bisa melupakan bayanganmu kalu sampai saat ini itulah yang terlintas di benakku. Haruskah jiwa ini berhenti bergerak hanya karena aku tidak dapat melupaka cintamu….’’

Satu pesan singkat yang Ifa baca dari ponsel suaminya. Dari siapa lagi kalau bukan dari wanita itu. Ingin saranya hati Ifa menjerit karena marah, tapi tak bisa. Setiap kali banyangan suaminya tersirat di benaknya , hanya kalimat Istighfar yang sanggup meredam kemarahan di hatinya. Ifa tersenyum getir memandang anak-anaknya yang masih kecil- kecil. Semua yang ia lakukan hanya demi mereka ketiga buah hatinya yang masih belia. Tak terasa butiran-butiran air matanya pun kini jatuh membasahi kedua pipinya. Dia pun mengapusnya dengan hati yang penuh luka serta ketegaran jiwa.

Kapankah semua ini akan berakhir, satu pertanyaan yang ada di benak relung hatinya. Haruskah dia menanggung derita ini sampai akhir hayatnya. Tubuh mereka dekat tapi hati mereka semakin hari semakin jauh saja. Mereka seakan-akan hidup di dunia yang berbeda. Rajutan benang emas cinta mereka semakin hari terkoyak semakin melebar hampir saja terputus menjadi dua, kalau saja tidak ada buah hati mereka. Kini ketiganya tidak bahagia. Cinta segitiga yang membawa mala petaka, hidup bagaikan di dalam neraka dunia.

T A M A T
By; AMI

LAPAR..... ke B-C-A aza.... Dijamin Kenyang & Nikmat !

B-C-A 
(Kenikmatan Tiada Tara datang dan Buktikan)

Pasimal Cikarang Baru Jababeka Kabupaten Bekasi

Pesan - Antar :
 021-93116611 atw 0878-22336644
email : bca.cikarang@yahoo.com
https://www.facebook.com/ikanbakar.bcajababekapasimal 


Sabtu, 08 Desember 2012

Visi dan misi Aher Deddy Mizwar

Calon Gubernur Jawa Barat
http://www.depoknews.com/wp-content/uploads/2012/11/IMG-20121116-WA0017.jpg
Visi: 
mewujudkan provinsi Jawa Barat maju, mandiri dan sejahtera.

Misi: Pembangunan Jabar 2013-2018.

1. Membangun masyarakat Jawa Barat yang sehat, produktif, berkualitas dan mandiri.
2. Membangun Jawa Barat melalui optimalisasi potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia secara seimbang dan berkelanjutan.
3. Memajukan Jawa Barat dengan membangun kawasan pedesaan yang modern dengan tidak meninggalkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
4. Mewujudkan Jawa Barat yang aman, nyaman dan berkeadilan bagi kemajuan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
5. Meningkatkan tata kelola pemerintah yang modern, bersih dan berwibawa.
6. Membangun hubungan kerjasama strategis dengan dunia usaha dan masyarakat.

Pasangan aher-Deddy Mizwar ini juga mengusung tag line melayani dan bersahabat

PERMAISURI HATI FAHRIE (Bag-1)


Oleh :
  Nama: Salami Ami
Tempat tlg lahir : 28 Agustus 1970
Alamat : Jln. Danau tempe F3B/ No. 6 Sawojajar. Malang
Alamat email Facebook : amisalami93@yahoo.com HP. 081233760063
 Riwayat Pendidikan :
Thn 1983 lulusSD
Thn 1986 lulusSMP
Thn 1989 lulus SPG.
 
Mata Fahrie menatap buliran-buliran rintik hujan dibalik kaca jendela ruang bersalin tempat istrinya Farida dirawat setelah baru saja melahirkan 2 jam yang lalu. Samar-samar dia teringat sesuatu. Dia berusaha keras mengingat potongan-potongan memori yang dialami sepanjang perjalanan hidupnya.

Memori itu mulai tersusun dalam benak pikirannya. Mulai dia mengenal kekasihnya sebelum dengan Farida, hampir empat tahun dia merajut kisah asmara bersamanya, tinggal satu langkah lagi mereka memasuki jenjang pernikahan. Tapi sayang mereka tidak berjodoh, tak tahu apa sebabnya kekasih Fahrie meninggalkanya begitu saja dan menikah dengan lelaki lain.

Sejak itu Fahrie patah hati, dia mulai mengenal dunia yang lain sebagai pelampiasannya. Hidupnya berubah sangat drastis, dan sebagai pelampiasan atas kekesalan pada nasibnya, dia suka mempermainkan hati wanita yang dia kehendaki. Beberapa wanita bertekuk lutut terhadap rayuannya.

Dan setelah dia mendapatkannya, lalu dia tinggalkan begitu saja. Saat itu hidupnya kacau dari satu wanita ke wanita yang lainya, dan rata-rata mereka cantik secara fisiknya.

Hingga suatu hari dia menemukan titik balik jalan kearah yang benar setelah berjumpa dengan seseorang yang bisa menuntun jalan hidupnya, dia seorang mantan preman yang telah tobat dan menjadi seorang ustad. Kisah hidupnya lebih parah dari Fahrie, kemudian mereka berteman dan sejak itu Fahrie mulai belajar sedikit demi sedikit tentang agama darinya.

Alhamdulillah Fahrie diberi petunjuk sama Allah melalui dia, Ustad Zulkarnain namanya. Kemudia Fahrie bertemu dengan teman kecilnya yaitu Farida. Mereka saling mengenal karena mereka bertetangga. Dan juga sejak kecil mereka sering main bersama.

Fahrie jatuh cinta padanya ketika Farida umur 25 tahun dan Fahrie umur 30 tahun, dan gayung pun bersambut, Farida juga mencintainya. Tak terbayang oleh mereka kalau mereka berjodoh dan menjadi kekasih hati terajut oleh untaian tali pernikahan.

Jujur Fahrie mengakui Farida tidak terlalu cantik, juga bukan keturunan orang berpangkat, bangsawan atau pun ningrat. Dia tidak perduli, raga yang terbalut kain-kain penutup aurat dan jiwa yang terpaut akherat itu yang dia inginkan, terlebih terpoles ilmu syar'i. Maka tekadnya pun bulat untuk meminang Farida saat itu.

Maka keinginan Fahrie, ia sampaikan pada kedua orang tuanya. Sempat kedua orang tua Fahrie tidak merestui hubungan mereka. Faktor klise yang mendasarinya. Karena orang tua Fahrie tergolong orang berada, sedangkan orang tua Farida orang biasa saja.
Fahrie tak patah semangat dia tetap berusaha memberi pengertian kepada kedua orang tuanya. Dan akhirnya hati kedua orang tua Fahrie pun luluh, karena kesederhanaan yang dimiliki Farida.

Hari bahagia yang ditunggu-tunggu pun datang, pernikahan sederhana digelar di rumah Farida. Terbitlah kebahagian yang mereka tunggu menyelimuti sanubari. Telah tiba saatnya biduk rumah tangga yang harus berlayar di samudra kehidupan terhempas sudah karang-karang penantian yang bertengger di taman hati mereka.

Dan malam yang penuh kebahagian, masih terbayang dipelupuk mata Fahrie, ketika dia menatap wajah Farida, matanya fokus memandang bola mata bening milik Farida dan sang pemilik pun membalasnya dengan senyuman. Beberapa detik mereka merasakan getaran yang sama yang berkecamuk didalam hati. Dan buliran-buliran air mata haru pun jatuh membasahi kedua pipi mereka.

Semenjak menikah hingga saat ini mereka memutuskan untuk hidup mandiri, dan memulai biduk rumah tangganya dari nol. Dengan restu orang tua, dan berbekal ketrampilan Fahrie sebagai seorang penulis, maka mereka memulai perjalanan rumah tangganya dengan kalimat Hamdalah, mereka hidup di kontrakan rumah yang ukurannya tidak terlalu besar, cuma ada ruang tamu, kamar tidur dengan sebuah ranjang usang dan beralaskan kasur tipis, disetiap detik perjalanan hidup mereka, dinikmati dengan penuh kebahagiaan

Walaupun penghasilan suaminya tergolong paspasan bahkan antara pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang, mereka pun harus hidup hemat, mengikis keinginan karena tidak sanggup menggapainya. Benar-benar tak pernah melihat kristas bening yang menetes dari pelupuk mata Farida karena hal itu.

Dia wanita sederhana yang pintar, tak banyak bicara, kesederhanaan dan kedewasaan yang diperagakan justru mengusik hati Fahrie, tak bisa dia pungkiri dan tutupi, dia mencintai Farida. Tak terasa tetes bening air mata bak kristas menetes membasahi kedua pipinya. Diusapnya air mata itu dengan kedua tangannya.
"Abi… dimana anak kita?''
 
Tersentak Fahrie mendengarnya, dia tahu kalau seharian tadi Farida tidak makan karena kesakitan sejak kemarin dan ketika dia tawarkan sepotong roti Farida tidak mau karena rasa sakit yang diderita menyebabkan hilang nafsu makannya. Tapi ketika terbangun dari rasa letih, bukan rasa lapar yang didahulukannya, tapi buah hati yang ia tanyakan.
Bayi yang menjadi permata hati mereka lahir dengan selamat dan nampak sehat, membuat rasa lapar dan dahaganya hilang seketika. Dengan begitu perhatiannya, Fahrie menyuguhkan segelas air putih, dia berharap agar kemesraan yang terjalin dan barangkali letih yang diderita istrinya akan segera terkikis.

Sepotong roti yang Fahrie tawarkan tadi kepada istrinya telah habis ia makan, karena Farida tak nafsu makan tadi. Saat ini hari sudah malam, tidak ada toko atau warung yang menjual makan . Segelas air putih pun dia teguk perlahan tanpa ada keluhan atau tuntutan.

Setelah minum satu gelas air putih, Farida lemas tertidur, wajahnya pucat pasi. Fahrie terlihat sangat bingung, dibangunkan tubuh istrinya yang tidak berdaya, tetap saja tak terbangun, maka dia pun mulai panik, dipanggilnya bidan dan suster yang ada di rumah sakit itu, maka kepanikanpun terjadi di ruang kamar Farida, dia mengalami pendarahan setelah habis melahirkan, HBnya turun dan sangat rendah. Jika tak tertolong maka nyawanya terancam.

Kondisi Farida semakin parah, sudah 2 hari dia dalam kondisi tak sadarkan diri. Transfusi darah sudah dilakukan, dokter pun sudah berusaha menolongnya, tapi hasilnya belum maksimal. Kiranya Allah masih menguji umatnya, kini tubuhnya terbaring lemas tak berdaya, Fahrie sedikit pun tak beranjak duduk disamping tempat tidurnya, dia genggam tangan Farida dan berkata."Dinda, satu pinta yang aku mohon kepada Allah disetiap sujud dan tarikan nafasku, ku mohon janganlah kau tinggalkan aku.''

Kembali air mata bening bak kristal jatuh di kedua pipinya dengan penuh kesedihan. Tak terasa air mata itu jatuh menelusuri lembah hidungnya kemudian tetesan terakhirnya jatuh di kening istrinya Farida.

Satu keajaiban walaupun Farida dalam kondisi koma hatinya bisa merasakan kesedihan yang sedang dialami suaminya Fahrie, kedua mata yang terpejam sejak 2 hari yang lalu kini mengeluarkan air mata yang bening penuh kesedihan. Fahrie melihat perubahan membaik pada kondisi Farida, dia senang.

"Dinda, bangunlah. Anak kita masih membutuhkan kita, mari kita merajut hari bersama. Kita masih punya cita cita, membuat permadani cinta bersama, untuk mewujudkan impian kita."
 
Air mata haru Farida semakin deras meleleh di kedua pipinya, mendengar ucapan suaminya. Mulutnya terkunci rapat oleh kondisi kesehatannya

Jumat, 07 Desember 2012

VISI dan MISI KANG YANCE

VISI dan MISI
CALON GUBERNUR JAWA BARAT
TAHUN 2013 – 2018
DR. H. Irianto MS Syafiuddin
(Yance)

TERWUJUDNYA MASYARAKAT JAWA BARAT YANG
MAKMUR, UNGGUL, LESTARI, INOVATIF DAN AGAMIS
( M U L I A )

MAKMUR,
Diartikan mampu menggali dan memanfaatkan segala sumber daya untuk memenuhi segala kebutuhan hidup

UNGGUL,
Diartikan memiliki kemampuan berkompetisi dalam persaingan regional dan global

LESTARI,
Diartikan mampu menjaga kondisi dan kualitas lingkungan secara berkesinambungan

INOVATIF,
Diartikan mampu menerapkan ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi untuk kemaslahatan kehidupan

AGAMIS,
Diartikan mampu menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan


MISI
JAWA BARAT TAHUN 2013 – 2018

SAPTA WICAKSANA NGAHONTAL GEMAH RIPAH
REPEH RAPIH
(TUJUH KEBIJAKAN STRATEGIS)

Mengembangkan sumber daya manusia bermutu dan terhormat berbasis ajaran agama, iptek, dan budaya lokal (UNGGUL)

Meningkatkan kemakmuran masyarakat melalui kesepadanan industri dan pertanian dengan prinsip kelembagaan ekonomi yang kuat, mandiri dan berkeadilan. (MAKMUR)

Mengelola lingkungan secara selaras, lestari dan optimal secara berkesinambungan. (LESTARI)

Meningkatkan peranan dan kehormatan perempuan dalam pembangunan daerah berbasis kesetaraan gender yang bermartabat (UNGGUL)

Mewujudkan pemerintahan yang bersih, profesional, berwibawa, dan mengayomi masyarakat (INOVATIF)

Meningkatkan nilai tambah potensi alam dan geografis yang berbasis masyarakat dan budaya (INOVATIF)

Meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan (AGAMIS)

MINAT BACA ORANG INDONESIA MASIH TINGGI

Semakin Ramenya Hiruk pikuk Politik Tidak Mempengaruhi Semangat Baca Orang Indonesia, Terbukti dari beberapa postingan saya di blog http://zuraidbima.blogspot.com/ yang paling banyak diminati dan dikunjungi adalah Cerita Inspiratif "Wanita Di Waktu Senja" Tulisan Sahabat saya : Salami-Ami, berikut jumlah pengunjung setelah 1 minggu tampil :

Pos



Laman

Kamis, 06 Desember 2012

ASPIRASI MASYARAKAT KABUPATEN BEKASI

Era keterbukaan informasi publik masyarakat bisa langsung mengontrol dan mengkritik pelayanan publik yang menyimpang dari aturan. Salah satu Group Facebook yang bisa masyarakat Kabupaten Bekasi gunakan adalah : http://www.facebook.com/groups/126580687478383/  karena di dalam Group ini terdiri dari Pengurus Partai Politik dan Anggota Dewan (DPRD & Propinsi) dan luar biasa respon cepat dari Admin & anggotanya membuat Group ini mempunyai nilai plus untuk masyarakat !. Berikut contoh laporan masyarakat yang langsung ditanggapi :

Bunda Bupati,..kapankah Bonus PON mau di cairkan,..huhuhu, klo nunggu dr Jabar bisa ga makan neh Bunda Neneng, Kota Bekasi ajah udah cair bulan lalu.


Akhirnya ketemu dan salaman juga ama Pa Sunawan anggota Dewan,di KONI Kab.bekasi cma ga sempet ngobrol kayaknya sibuk bgt. Selamat bekerja Pa.


Bupati Bekasi, Hj. dr. Neneng Hasanah Yasin, telah melaksanakan janjinya untuk memberikan bonus kepada atlet PON Kab. Bekasi yang berhasil meraih medali pada PON Riau.
Pemberian bonus tersebut dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 14 November 2012.

Alhamdulillah, Bonus PON sudah dibagi. Walaupun sedikit kecewa dgn nominal perak dan perunggunya. Hari ini hrs berangkat seminar di KemenPora, lantai 6, kemarin dah bolos di Palmerah krn badan melemah. JANGAN sampai ketinggalan. Ilmu harus dicari biar sampai ke negeri china. Cayoo, semangat.

PERLU DI BANTU NIIH ...!!

namanya Abdul Muklis ini tinggalnya d PEBAYURAN .. Deket dgn rumah Bupati Bekasi .. tp syang Kades, Dinas Kesehatan, dan Anggota Dewan pun tdk ad Inisiatif untuk bantu bocah ini ..
colek bang Herli Meihadi , Bang Budi , Topan Ray .
Setelah di beritakan media , bocah tanpa anus tetangga di kampung Bupati , baru di urus dan dibawa ke RSUD,
 


status dari bang Roy Kamarullah


Alhamdulillah hari ini Relawan HR [Human Rescue] sdh melakukan pendampingan kpd 3 org pasien anak yg tdk punya anus
1.M.Muklis 11 thn warga pebayuran
2.Neneng 11 bln warga sukatani
 

  • Assalamuallikum Wr Wb kpd Yth Bupati Ibu Hj dr Neneng Hasanah Yasin,jika ini group bisa langsung ditanggapin dan ada tindakan,mohon kroscek dg adanya modus pembagian E-Ktp yg sdh jadi oleh kasie kependudukan Kec,Babelan yg diberikan kpd oknum yg notabenenya bukan pegawai kecamatan,dan oknum tsb membagikan ke wrga langsung dg meminta uang dipatok 20rb sd 25rb,yg seharusnya secara prosedur E-Ktp tsb klo sdh jd dikasihkan ke kelurahan dan kelurahan di distribusikan ke pd para RW utk dibagikan secara GRATIS,krn di kota Bekasi dibagikan secara gratis,Beginilah klo birokrasi dekat dg para preman segala prosedur yg benar slalu dilanggar.Pejabat mana yg hrs menindaklanjuti ini dan bertindak tegas,mana rekan wartawan anda diem aje.......trima kasih salam utk ibu bupati



    Ucapan terima kasih kami sampaikan kpd Bang Herly Meihadi,Bang Topan Ray,Bang Budi yg telah me-FU-kan maslah E-ktp di kec.babelan melalui gruop ini,dg hasil Bp,Suhup sbg camat babelan mengintruksikan kpd jajarannya utk tdk meminta uang dari pembagian E-ktp yg sdh jadi kpd warga,selanjutnya intruksi yg tegas dr pak camat laporkan jika ada oknum pejabat kelurahan atau pegawai kecamatan yg meminta ua
    ng dr e-ktp tsb,dan di intruksikan para ketua rw bisa mengambil e-ktp wrgnya di kecamatan dg membawa surat pengantar dr lurah,adapun dg kejadian di kelurahan bahagia akan mematok Rp.2000 per e-ktp adalah utk dana operasional pegawai honor yg memilah e-ktp tiap-tiap rw.klo kebijakan ini disepakati para ketua rw se kel.bahagia menurut hemat sy tdk ada masalah......trima kasih rkn2ku di group Aspirasi Masyarakat Kabupaten Bekasi Bener ( Neneng -Rohim ) semoga group ini sbg media pertimbangan utk Bupati dlm membantu tugasnya

Rabu, 05 Desember 2012

SOSIALISASI REDENOMISASI MATA UANG RP.


RUU Redenominasi mata uang ini bisa jadi RUU prioritas ke DPR-RI," Agus Marto W. menyampaikan ini saat di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat,30 November 2012.
Maksud dan tujuan Sosialisasi adalah menjelaskan, masyarakat harus mengerti betul mengenai pengertian dan manfaat dari redenominasi ini dan supaya masyarakat tahu. Itu bukan sanering dan apa manfaat dan semua risiko dibahas. Sudah dilakukan konsultasi publik tapi belum yang benar intensif sampai ke daerah-daerah terpencil.

Agus Marto berharap setelah masa sosialisasi ini, pembahasan RUU Redenominasi Mata Uang dapat dilakukan dalam dua masa sidang tahun depan.

"Kita harapkan kalau konsultasi publiknya positif, kita harapkan bulan Juni begitu dua masa sidang bisa disetujui," tegasnya.

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Herry Poernomo menambahkan, anggaran untuk sosialisasi ini menggunakan anggaran Kementerian Keuangan, meskipun dalam pelaksanaannya membutuhkan bantuan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Hukum dan HAM.
dari berbagai sumber media on line Indonesia

CERITA WANITA DI WAKTU SENJA

Oleh :
 Nama: Salami Ami
Tempat tlg lahir : 28 Agustus 1970
Alamat : Jln. Danau tempe F3B/ No. 6 Sawojajar. Malang
Alamat email Facebook : amisalami93@yahoo.com HP. 081233760063
 Riwayat Pendidikan :
Thn 1983 lulusSD
Thn 1986 lulusSMP
Thn 1989 lulus SPG.

Sabtu, 01 Desember 2012

Press statement UN 2012

UNAIDS Executive Director’s message for World AIDS Day 2012


To the millions who have come together with compassion and determination on this World AIDS Day, we say: “Your blood, sweat and tears are changing the world.”
We have moved from despair to hope.
Far fewer people are dying from AIDS.
25 countries have reduced new infections by more than 50%. I want these results in every country.
The pace of progress is quickening. It is unprecedented—what used to take a decade is now being achieved in just 24 months.
Now that we know rapid and massive scale up of HIV programmes is possible, we need to do more.
Friends, we only have a thousand days left before the deadline of the 2015 global AIDS targets.
So today, on World AIDS Day, let us renew our commitment to getting to zero.
Zero new HIV infections
Zero discrimination
Zero AIDS-related deaths