REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT
Tampilkan postingan dengan label Bima_Istitute. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bima_Istitute. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Juli 2014

SURAT CINTA PUTRA SANG BIMA


Kepada yang terhormat dan yang dihormati, Bapak Drs. H. Syafruddin HM Nor, M.Pd, Bupati Bima – NTB.
Perkenalkan saya adalah warga Dana Mbojo, saya lebih senang menyebut Warga Dana Mbojo karena tidak ingin mengklaim diri dalam dikotomi wilayah administrasi yang terlanjur dipecah sedemikian rupa. Saya hanyalah warga biasa yang dengan rela memberi ruang pada diri untuk mengamati berbagai dinamika Dana Mbojo ini dengan objektif. Saya bukan partisipan partai politik atau bagian dari sistim pemerintahan yang Bapak Pimpin. Saya hanyalah salah seorang dari ribuan warga yang Bapak pimpin yang (mungkin) memberanikan diri menulis surat terbuka ini.

Bapak Bupati yang saya banggakan,
Rakyat Bima hari ini sesungguhnya belum mampu mencapai titik kesejahteraan ‘Masyarakat Madani’ yang digaungkan dalam berbagai seminar yang dilaksanakan selama ini. Yang menurut saya adalah kesejahteraan yang berbasis pada hidup yang patut dan layak. Patut, berarti pantas. Layak, berarti memenuhi standar nilai. Secara social-budaya, Kami warga biasa yang hidup pantas dan layak adalah yang mampu memiliki kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, pangan, pekerjaan. Sehingga rakyat Bapak dapat meningkatkaneksistensinya sebagai makhluk sosial yang merdeka, mandiri dan berperadaban tinggi.

Saya melihatnya dari pojok ke pojok, lorong ke lorong di daerah yang Bapak pimpin ini (Bima), semestinya kami sebagai Warga Dana Mbojo sudah mampu menciptakan perubahan yang mendasar dan penting demi terciptanya masyarakat yang ‘Madani’ itu sendiri, ternyata kami harus mengakui bahwa kami masih ‘kurang cerdas’ dan peduli untuk mewujudkan cita-cita kolektif seperti yang dikandung dalam Undang-Undang Dasar 1945, karena sesungguhnya kami butuh Teladan, Bukan sekedar Tokoh. Demikian pula dengan Aparatur pemerintah Kabupaten Bima yang Bapak Bawahi, belum sepenuhnya memiliki etos kerja sebagai pelayan yang baik. Padahal, kami sebagai rakyat adalah “juragan” atau “majikan” tertinggi, karena kami adalah pemilik sah kedaulatan di Negeri ini.

Bapak Bupati yang selalu saya hargai,  
Politik di Dana Mbojo ini nampaknya semakin jauh dari niat untuk melakukan ‘penebusan’ penderitaan rakyat. Rakyat biasa seperti kami pun tak gentar lagi oleh politik, karena tidak sepenuhnya dijadikan subyek yang aspiratif, yang nasibnya diperjuangkan. Berkoar “membela rakyat dan Negara” yang dilantunkan para politisi selama ini, tak lebih dari jingleiklan ‘pepesan kosong’, dimana Kami sebagai rakyat biasa cenderung diposisikan sebagai konsumen.

Jujur harus diakui Bapak Bupati, bahwa berbagai peristiwa politik tampak gegap gempita yang diperankan oleh pengusaha, makelar politik, para jawara kekuasaan, komentator politik dan media massa, membuat Kami rakyat di Negeri (Bima) ini sudah tak peduli. Kami cenderung memilih berjuang mengatasi ‘kubangan Lumpur’ penderitaan yang naik hingga kepala kami. Nampaknya dimata kepala kami, politisi di daerah ini belum memiliki pemahaman seperti sastrawan. Seperti yang diutarakan oleh Faruk HT dalam majalah Horison 1993 yang pernah saya baca belasan tahun yang lali, bahwa sastra merupakan jalan ‘penebusan’ terhadap dunia yang tidak lagi utuh. Dengan kekuatan imajinasinya, sastrawan melakukan ‘penebusan’ secara estetik untuk membangun dunia utuh kembali.

Analogi ini harusnya digunakan juga oleh para Politisi di Bumi Manggusuwaru ini sebagai “penebusan”. Bukankah Politik dan Sastra itu adalah sama-sama bermakna “Seni Mempengaruhi” ??

Bapak Bupati yang saya Banggakan lagi.
Katanya teman-teman saya yang pernah duduk di bangku kuliah jurusan Politik, bahwa dunia politik merupakan seluruh tindakan dan pengorbanan para pelaku politik untuk memuliakan rakyat; menjamin dan mewujudkan hak-hak rakyat secara social, politik, ekonomi, dan budaya. Lama saya berpikir, Pak. Kemudian saya berkesimpulan bahwa seharusnya para  politisi kita saat ini harus memiliki, Komitmen, Integritas dan Kapabilitas untuk menjadi Politisi yang sesungguhnya. Kalau pun hal itu tidak dimiliki, saya sebagai warga Dana Mbojo biasa akan berani mengatakan bahwa mereka (yang seperti itu) Bukanlah politisi tapi ‘pedagang retorika’. 

Bapak Bupati yang dicintai oleh Warga,
Saya tak sengaja menemukan lembaran kertas yang bukunya tidak tahu dimana. Dalam satu lembar itu ada kalimat yang menyatakan bahwa, Berpolitik tanpa “penebusan Dosa Sosial” adalah politik tanpa prinsip kebenaran. Lalu saya ingat-ingat kenangan diskusi dengan kawan-kawan LIPI yang tak sengaja duduk meneguk kopi dipojokan terminal Kota. Mereka bilang bahwa Mahatma Gandhi (1869-1948) pernah mengatakan dengan tegas bahwa banyak para Politisi yang terjangkiti oleh Dosa social dalam terminology nilai (etika, moral, norma, dan hukum). Dosa sosial menurut pemahaman saya sebagai Warga Dana Mbojo biasa, merupakan ‘buah’ dari tindakan menyimpang atas nilai-nilai sosial atau nilai-nilai hidup bersama yang berakibat pada terganggunya keselarasan sosial.

Terkait dengan hal itu, Bapak Bupati yang baik hati, lagi-lagi menurut saya sebagai WargaDana Mbojo biasa, bahwa Politik tanpa prinsip-prinsip nilai etika, moral, norma dan hukum dalam ranah sosial social adalah Politik yang cenderung melahirkan kekuasaan yang korup. Sehingga memunculkan disharmonisasi social dan disorientasi cultural yang ditandai oleh ketidakadilan, hancurnya karakter dan identitas ke-Bima-an kita. Politik tanpa prinsip ini akan mengingkari hakikat politik itu sendiri, dimana politik semestinya dipahami sebagai media kekuasaan dan wahana budaya untuk mengelola tata-kekuasaan, tata kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat untuk mencapai peradaban yang bermartabat tinggi. Namun bila dijalankan tanpa prinsip, Politik akhirnya tereduksi menjadi alat atau unsur memperoleh kekuasaan tanpa amanah. Sehingga kesan kami Warga Dana Mbojobiasa, bahwa akhirnya Politik di Negeri kita ini menjadi komoditas yang hanya semata-mata menjadi ‘dagangan’ murah.

Bapak Bupati yang terhormat,
Kami takut ‘Dosa social’ ini melahirkan pragmatisme politik yang bermuara pada penguasaan atas materi. Politik pun akhirnya menjadi “industri” dan “perniagaan” yang selalu dijunjung tinggi seperti fakta yang terjadi saat ini. Kami melihat dengan mata kepala sendiri, bahwa fenomena ini mengemuka pada Pilcaleg yang lalu, Bapak Bupati. Dimana “ketebalan kantung” menjadi ukuran penting. Hal ini hangat kok dibicarakan ditengah warga kita, Bapak Bupati.

Saya selaku Warga Dana Mbojo khawatir, Bapak Bupati. Kedepannya, daerah Bima kita ini akhirnya kehilangan fungsi-fungsi politiknya sebagai penganyom masyarakat. Daerah yang Bapak pimpin ini akan menjadi tidak lebih dari “perusahaan” dimana rakyat menjadi komoditas. Partai politik pun akhirnya menjadi “perseroan terbatas” dan Birokrasi Pemerintahan pun menjadi Perantara ‘Perdagangan’ ini.

Saya sebagai Warga Dana Mbojo biasa, sangat mengkhawatirkan kondisi ini dalam sisa 1 tahun masa jabatan Bapak H. Syafru sebagai Bupati Bima saat ini. Ketika partai-partai politik dan lembaga legislative yang menduduki kursi wakil Rakyat disana, tidak bisa lagi diharapkan untuk memperjuangkan kehidupan rakyat. Maka, rakyat akan “merebut dirinya” sendiri untuk menjadi subjek perubahan dengan cara yang menurut rakyat benar. Jika sudah demikian, saya khawatir, sebagian dari kami, Warga Dana Mbojo biasa tak bisa lagi membangun kemandirian politik, membangun karakter, melakukan tindakan-tindakan kritis dan cerdas sehingga tidak gampang dijadikan objek eksploitasi politik semata.

Kini, harta kami yang tertinggi hanyalah legitimasi politik. Kami semestinya bisa membangunbargaining position dengan tidak menjual murah legitimasi politik kami kepada para saudagar politik. Namun untuk saat ini kami mengaku Khilaf karena ‘Kata Kesejahteraan’ itu hanyalah ‘lipstik’ di mimbar Pidato para penguasa saja. Kami dituduh sebagai Pelaku politik uang, hal ini karena elite politik mapun elit pemerintahan yang Bapak Bupati pimpin itu tak bisa melakukan “puasa politik”. Sesungguhnya bila kami ingin marah, habislah sudah Negeri ini. Bisa apa mereka tanpa legitimasi dari Kami?

Bapak Bupati Yang (termasuk) Saya Cintai,
Surat ini sesungguhnya terlalu dini untuk saya kirim mewakili ratusan ribu warga yang Bapak Pimpin. Tetapi, 1 tahun sisa masa jabatan Bapak sebagai Bupati Bima sangatlah singkat untuk merombak pola politik yang sudah ter-stigma di Bumi Dana Mbari ini. Tentu ini tidaklah mudah untuk dilaksanakan oleh Bapak sendiri beserta Aparatur Pemerintah bawahan Bapak. Bapak butuh legitimasi kami sebagai Warga Dana Mbojo biasa yang menginginkan perubahan yang nyata, perubahan yang terukur dan perubahan yang strategis.

Bapak Bupati yang akan dirindukan oleh Warga,
Kenapa surat saya isinya tentang Politik ?? karena Amanah yang Bapak pikul sebagai Bupati saat ini adalah jabatan Politik. Bapak juga berasal dari Partai Politik meskipun Bapak lebih banyak berlaku sebagai Pengusaha. Kini istri Bapak juga memenangkan kontes Politik dalam Pilcaleg beberapa bulan yang lalu dan akan menjabat sebagai Anggota DPRD dirumah Megah kami itu. Beberapa kolega Bapak juga adalah Politisi dan bila Bapak berniat untuk merebut kembali Kursi yang Bapak duduki saat ini (Kursi Bupati) tentu harus melalui jalur politik juga bukan? Makanya surat ini saya tulis mewakili Warga Dana Mbojo biasa yang menginginkan Politik di Dana Mbojo ini memiliki spirit profetik (saya meminjam istilahnya Kuntowijoyo) yang berfungsi dalam membebaskan dan memuliakan manusia (Baca: Warga seperti kami) secara eksistensial.

Bapak Bupati Yang Disayangi Oleh Umat & Tuhan,
Tepat 1 tahun yang akan datang, bila Bapak Bupati saat ini mencalonkan diri kembali, mungkin sebagian dari kami akan memilih Bapak. Tetapi sebagian lagi dari kami akan memilih sosok lain yang akan menjadi pesaing Bapak nanti. Bisa saja nanti yang akan memilih Bapak itu sedikit dan yang memilih sosok lain lebih banyak, atau bisa saja sebaliknya. Tergantung cara Bapak sebagai Pejabat Politik memahami isi hati kami dalam 1 tahun sisa jabatan Bapak ini. Tergantung pula dari apa yang Bapak lakukan saat-saat ini sebagai kenangan atau kisah Indah kami yang akan kami ingat selalu dan (mungkin) hingga dibalik bilik suara nanti. Bapak lebih pahamlah, karena kami sebagai Warga Dana Mbojotidak saja tinggal dibagian barat wilayah yang Bapak pimpin ini, tetapi kami menyebar di selatan, utara dan timur. Tentu kami berbeda dalam mencita-citakan sesuatu, namun yang pasti, kami kan memilih Pemimpin yang sama, nantinya.

Bapak Bupati Yang Begitu Gagah Dengan Lecana Yang Tergantung Di Dada Kiri
Sebagai Penutup isi surat ini, saya suguhkan potongan Materi si Abdur, peserta Stand Up Comedy Kompastv dengan judul 'Orasi dari Timur' beberapa waktu yang lalu. "Sudah 16 Tahun kita tertatih dalam Reformasi, Ditipu oleh para Politisi yang katanya memberikan Bukti bukan Janji. Tetapi begitu ada tangisan seorang minor dipelosok negeri, mereka sibuk mencari KOALISI bukan SOLUSI...!!!". Abdur ini adalah Peserta Stand up Comedy dari flores Timur yang dengan lantang menyuarakan suara Minor. Namun tetap saja tidak meraih juara 1, mungkin karena ia seorang dari Timur yang tidak dekat dengan wilayah kekuasaan (jakarta). Sama seperti saya yang tidak dekat dengan para Penguasa yang dekat dengan Bapak Bupati.... Aduh Mama Sayangeeeee........ 


Mungkin sekian dulu isi surat terbuka yang tak penting ini, Surat ini saya tulis di hari pertama dalam hitungan sisa 1 tahun masa jabatan Bapak. Bila Bapak tidak berkenan, anggap saja surat ini hanyalah curhatan saya dengan layar monitor. Bila pun Bapak merasa ini bagian dari visi misi Bapak, tak perlu Bapak balas dan umbar-umbar dimedia cetak, media sosial apalagi media televise. Cukup Bapak ‘petik’ saja untuk menjadi catatan (yang mungkin) memiliki arti disaatnya nanti. Mohon maaf bila ada kata-kata yang tak berkenan, maklum, saya sendiri hanyalah Warga Biasa di Dana Mbojo yang sedang belajar menulis surat yang tak biasa untuk Tanah Air saya (Bima) yang Luar Biasa ini.

----------------- 
Hormat Saya
Dari Warga Dana Mbojo yang tak pernah sekalipun berjabat tangan dengan mu.

https://www.facebook.com/ranggababuju
-------------------
Dari Jauh di Tanah Sasak, 20 Juli 2014, Surat ini terkirim.

Rabu, 16 Juli 2014

Sabtu, 12 Juli 2014

Selasa, 10 September 2013

JOVAN MASANDAKA Penyanyi "Solo" Dari Bima - NTB

JOVAN, Saat Tampil di TV Nasional
Meskipun Jovan berkarier di musik (Vokal) baru seumur jagung tapi sudah membuktikan karir bermusiknya di Televisi Nasional sebagai penyanyi solo, 
Pemuda lulusan SMA Muhammadiyah Sape Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat ini mempunyai bakat menyanyi sejak di bangku SMA dengan suaranya yang khas menambah warna bagi Musisi (Penyanyi) Indonesia.
Jovan Saat Peluncuran Album Solo I di TMII

Jovan Saat Peluncuran Album Solo I di TMII
Jovan Saat Peluncuran Album Solo I di TMII
Jovan Saat Peluncuran Album Solo I di TMII

Dalam wawancara singkat dengan saya, 8 September 2013 saat mengisi Acara Halal Bi Halal FKM SALAJA, Ia pun mengaku menjalani karir bermusiknya itu mengalir saja seperti air, dan yang pasti dukungan Keluarga dan sahabat-sahabat sangat membantu kariernya sebagai Penyanyi solo.
Saat saya tanya tentang harapannya kedepan tentang Kariernya sebagai Penyanyi, dia menjawab saya saat ini Alhamdulillah tampil dari Panggung ke Panggung dan siapapun yang membutuhkan suara saya bisa kontak/Call di No HP. 0852 8680 1985 dan dengan singkat dan optimisme yang tinggi "Mohon Doa dan Dukungannya" dari seluruh keluarga Indonesia khususnya Bima Nusa Tenggara Barat.

Disini saya coba berbagi agar semua bisa mendengarkan suara khas Jovan Masandaka di link youtube-nya : 
"Cinta Selamanya"
Bisa juga kontak dia langsung di :

Minggu, 08 September 2013

FKM SALAJA HALAL BI HALAL DI AULA KANWIL DIKNAS DKI JAKARTA

Jakarta, 08 September 2013
Ketua Panitia : Dr.  HERMAWAN SAPUTRA, MM.
Forum Komunkasi Masyarakat Sape - Lambu - Jakarta (FKM SALAJA) mengadakan Acara Halal Bi Halal di Aula Kanwil Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Sekitar 200 Undangan yang hadir memenuhi Aula Kanwil Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
KETUA SALAJA : Drs. H. ABDUL HAMID (Tengah)

Dr. KISMAN, MSc.  Dewan Pembina SALAJA
Acara Silaturrahim Keluarga Besar Sape - Lambu - Jakarta (SALAJA) tersebut juga menampilkan beberapa hiburan sebagai pengisi acara diantaranya Marawis dan Band Kreatif Putera/Puteri Sape Lambu dengan membawakan Lagu-Lagu Kenangan Bima (Mbojo).
Ketua SALAJA (Pegang MIC) Bersama Pengurus Harian SALAJA
Ketua SALAJA Drs. H. ABDUL HAMID dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kegiatan SALAJA kedepannya bisa lebih memberikan kenangan dan lebih meriah lagi ditangan Pemuda SALAJA.

Kegiatan ditutup dengan Siraman Rohani Islam tentang Makna Halal Bi Halal/Silaturahim dan bersalaman.

.

Jovan Masandaka Penyanyi Solo Asal Sape Saat Mengisi Acara Hiburan






SALAJA Semoga Kedepannya Bisa Memberikan Sumbangsih Nyata Bagi Kemajuan Kabupaten Bima dan Sape Lambu Khususnya.... Amien... !!!
Informasi Tentang SALAJA Kontak Nomor :
HP : 0813 1011 3250 Bp. Kaharudin

Red.Zuraid Bima'2013"





Selasa, 03 September 2013

KRISIS KEPERCAYAAN WARGA BIMA TERHADAP WAKILNYA DI DPR RI

UMAR ALI (Tokoh Masyarakat Bima) https://www.facebook.com/saherang
"Kita Salah Pilih" itulah kata yang selalu terdengar ditengah masyarakat Bima (mbojo) pada umumnya dan tidak ketinggalan salah satu tokoh masyarakat Bima (Mbojo) yang berasal dari Kecamatan Sape ini membuat status di dinding facebooknya.
Menurut beliau 3 (tiga) anggota DPR RI yang kita pilih untuk periode 2009 - 2014, tidak memahami bagaimana pentingnya fungsi mereka bagi konstituen. contoh fungsi agregasi dan artikulasi kepentingan konstituen yang diwakilinya sebagai in-put dalam proses melaksanakan fungsi–fungsinya di Dewan Perwakilan Rakyat. Out-put yang dihasilkan dari proses pengolahan kebijakan di parlemen mencerminkan proses tawar-menawar dalam perdebatan di parlemen sebagai wujud kinerja wakil rakyat dalam memperjuangkan aspirasi konstituen yang diwakilinya. Out-put dapat berarti pula peningkatan pemahaman konstituen tentang agenda dan bagaimana pemerintahan bekerja, pengetahuan tentang program pemerintah dan kemana konstituen dapat memperoleh bantuan dan mendapat akses yang diperlukan, pemahaman kemana dapat memberikan masukan terhadap program pemerintah, dan mendapatkan asistensi atau rujukan terhadap permasalahan legal ataupun sosial yang dihadapi. Disini mekanisme umpan–balik (feed-back) memainkan peran penting agar proses politik dapat berjalan secara kontinyu. Dari produk yang dikeluarkan oleh parlemen inilah maka konstituen dapat memberikan penilain apakah wakil rakyat yang telah dipilihnya benar-benar mewakili kepentingan konstituen yang bersangkutan. Kunci keberhasilan dari mekanisme ini sekali lagi adalah apabila wakil rakyat berhasil membangun komunikasi yang efektif dengan konstituen yang diwakilinya. Beberapa langkah dapat dilakukan oleh para wakil rakyat untuk melakukan komunikasi dengan konstituen yang efektif.
  1. Memberikan pendidikan politik tentang mekanisme kerja DPR. Pertemuan dengan konstituen secara berkala sebagai hubungan spikologis dan kultur, 
  2. Membuka ruang konstituen menyampaikan anspirasi atas inisiatif pribadi, 
  3. Memanfaatkan media untuk komunikasi dengan konstituen.
4 Poin ini saja tidak dipahami oleh mereka, kita lihat konflik antar masyarakat di Dompu dan Bima.
Apa yang bisa mereka lakukan........?. sebuah fakta rendahnya akuntabilitas mereka. 
Sayapun mendapatkan pertanyaan hampir sama dengan Bang Umar Ali sampaikan, Tahun 2012 tepatnya 25 Agustus 2012 kami Alumni SMAN 1 SAPE mengadakan kegiatan Reuni Akbar Angakatan 1990 s.d. 2012 pertanyaan mereka seperti ini "Anggota DPR/MPR RI yang kita pilih dulu (2009) kemana ya ??? Kalian yang di Jakartakan bisa nyamperin tagih janji-janjinya !!! biar sekolah kita ini bisa lebih maju dan sarana KBMnya gak ketinggalan" Sayapun hanya bisa menjawab dengan senyuman, karena memang sangat susah menemui mereka.
Silahkan komentari, tutup umar ali dalam status FBnya .......
Red. ZuraidBima'Sept'2013"

Rabu, 28 Agustus 2013

MUDAH-MUDAHAN BUKAN HANYA "MIMPI"

Hiruk Pikuk dan Warna Politik Yang Beragam Menuju 2014 Terasa Semakin Panas, Tidur Siang Sejenak Menikmati Istirahat 1 (satu) Jam Karena Kelelahan Sehabis Mengurus BEASISWA BKM Untuk Siswa  Yang Kurang Mampu.
Sambil Rebahan di Sudut Masjid Ar Rasyidin SMAN 1 Tambun Utara Kubuka Acount Facebook Lewat Android Yang Selalu Menemaniku, Entah Kenapa Dibalik Kebencianku Pada Mereka "Poli---TIKUS", Terselip Rasa Bangga Melihat Mereka Kumpul Bersama dan Bersalaman Erat...... Alhamdulillah...... Ucapku Tanpa Sadar.....






Ku Buka dan Ku Buka Lagi Kumpulan Foto Acount Facebook ARB "SILATURRAHMI IDUL FITHRI 1434 H" Terbaca Dengan Jelas...... Alhamdulillah Mereka Disatukan Dalam Tali Ukhuwah...... dan Aku Masih Berharap Ini Bukan Mimpi......


Bapak-Bapak Yang Ada Di Dalam Photo Ini Nyatakan Pak...... Bukan Mimpi.... ???
Semoga Nanti Saat Mereka Bertarung Dalam Kancah Politikpun Indahnya Seperti Saat Mereka Berdiri Bersama Seperti Dalam Foto-Foto Tersebut...... Amien..... Android OFF....

"Zuraid Bima'28/08/2013"

Selasa, 27 Agustus 2013

DAFTAR CALEG TETAP DPD dan DPR RI 2014-2019


Tanggal 25 Agustus 2013 KPU & KPUD secara resmi merilis Daftar Calon Tetap dan Juga Partai Politik Peserta Pemilu Periode 2014-2019 Mendatang, Kenali dan Perhatikan umtuk Menentukan Pilihan Hati Anda, Caranya :
1. Pilih DPD atau DPR
2. Klik Gambar Partainya
3. Klik Propinsi (Kabupaten/Kota)

http://dct.kpu.go.id/themes/kpu_home/style.cs
http://www.kpu.go.id/
http://www.kpu.go.id/index.php?option=com_frontpage&Itemid=1/

10 JENIS MIE INSTAN YANG HARAM

  • Menurut bukan prof. Dr. Ma Ndala Kataho dan sekaligus mengingatkan kita akan bahaya 10 Jenis Mie Instan yang Haram !

    [Warning!!!] 
    Mi atau mie adalah adonan tipis dan panjang yang telah digulung, dikeringkan, dan dimasak dalam air mendidih. Istilah ini juga merujuk kepada mi kering yang harus dimasak kembali dengan dicelupkan dalam air. Orang Italia, Tionghoa, dan Arab telah mengklaim bangsa mereka sebagai pencipta mi, meskipun tulisan tertua mengenai mi berasal dari Dinasti Han Timur, antara tahun 25 dan 220 Masehi.
    Pada bulan Oktober 2005, mi tertua yang diperkirakan berusia 4.000 tahun ditemukan di Qinghai, Tiongkok. 

    Berikut 10 Jenis Instan Mie yang Haram [Warning!!!],dikutip dari berbagai sumber: 
    1.   Mie kirin bini orang. 
    2.   Mie kir jorok. 
    3.   Mie lih Caleg yang korup
    4.   Mie jitin bini orang. 
    5.   Mie ting tengah malem sma bini tetangga. 
    6.   Mie pisin orang 
    7.   Mie sahin pasangan suami istri 
    8.   Mie lih milih baju ga jadi beli. 
    9.   Mie num racun tikus 
    10. Mie njemin duit ke orang gak mau balikin.

    hahaha...mie apalagi yaaaa....?
    Ada ide... ? Tambahin di komentar
    Peace...

    Mudah-mudahan Terhibur.....!!!
     
    ed. ZURAIDBIMA'2013

Sabtu, 24 Agustus 2013

MUSISI JALANAN AKUSTIK WAJAH Ikut Festival dan Lomba Cipta Lagu Empat Pilar Indonesia MPR RI Tahun 2013

Bekasi, 22 Agustus 2013
Foto: WAJAH
Personil Akustik WAJAH Bekasi Sedang Istirahat (MPRRI)
Masyarakat Kota dan Kabupaten Bekasi bisa berbangga hati sekelompok anak muda musisi jalanan yang sering mereka temukan ngamen di Bis Kota dan Kereta ini tampil mewakili Musisi Jalanan Bekasi sebagai peserta Lomba dalam rangka meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan penghayatan tentang Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia  Tahun  1945, Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia,  dan  Bhinneka  Tunggal  Ika).
 
Dikalangan  Pengamen (Pemusik/Penyanyi  Jalanan) personil WAJAH memang sudah tidak asing lagi, namun masih banyak masyarakat yang memandang mereka sebelah mata,dibalik pandangan miring tersebut ternyata mere menyimpan banyak Prestasi Musik yang sangat membanggakan diantaran Menjadi JUARA I Lomba CIPTA LAGU Tahun 2012 di DPR/MPR juga. Beberapa hari lalu saya menemui mereka saat latihan di Gedung JUANG'45 Bekasi  saat mereka latihan saya abadikan dengan Kamera hannphone yang saya bawa, mereka latihan dalam rangka mempersiapkan diri untuk kembali ikut ”FESTIVAL  DAN  LOMBA  CIPTA  LAGU”  Empat  Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tanggal 23 - 24 Agustus 2013 di Gedung DPR/MPR RI.
Yang sangat menarik ternyata lagu yang mereka akan nyanyikan adalah Ciptaan mereka sendiri dengan Judul "4 (empat) PILAR INDONESIA" berikut cuplikan video saat mereka latihan.
atau lihat di link youtube : ZURAID BIMA