REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Jumat, 30 Maret 2018

"PENGAKUAN YANG TERTUNDA"

Jakarta, 30 Maret 2018
Ketika kami di cekoki, buku buku tebal sejarah 30 tahun Indonesia merdeka, ketika kami dipaksa menghapal 37 pasal UUD 45, semula kami kesal, jengkel padamu. Setelah sekian puluh tahun, kami sadar, terbangun dari mimpi,., kalimat REFORMASI, adalah BOM BUNUH DIRI. Pada akhirnya kami harus akui bahwa dirimulah yang benar. Bertahun-tahun selama menimba ilmu di sekolah tak hentinya kami dicekoki pelajaran Penebal Nasionalisme. Pelajaran bagaimana mencintai Bangsa ini dan bagaimana menjaga Kedaulatannya dari berbagai ancaman, terutamanya KOMUNIS.

Dulu kami hampir muak serta bertanya-tanya ke arah mana Bapak akan membawa kami dengan doktrin-doktrin Junjung Pancasila dan ANTI KOMUNIS.
12 tahun menimba ilmu di sekolah lagi dan lagi otak kami diasup, mental kami diperkokoh dengan pelajaran yang sama. Kami layaknya robot yang hanya tahu PANCASILA itu Harus Dijaga, Paham Komunis itu Berbahaya dan Tidak Boleh Diberi Ruang dalam NKRI. Tidak cukup di bangku sekolah, di layar kacapun doktrin-doktrin yang sama hampir tidak pernah absen. Lagu Garuda Pancasila beserta gambar dan penjelasan kelima silanya jadi Menu Wajib pembuka Siaran, pun saat akhir siaran lagu-lagu penggelora Patriotisme tayang bergantian. Terus terang kami jenuh dengan tayangan yang itu-itu saja, gerutu kami ; ga di sekolah ga di rumah, semua sama ! Rasanya waktu itu sangat jarang anak usia sekolah Tidak Hapal Pancasila, Teks Proklamasi, UUD'45, Sumpah Pemuda dan Lagu-lagu Nasional. Kesemuanya itu wajib dan jadi "Dosa Besar" jika sampai tidak lancar dalam pengucapannya.

Ketika TV Swasta mulai tumbuh giranglah hati sebab kami tidak harus lagi "makan" tayangan-tayangan wajib tersebut. Kepala kami seperti bebas dari jarum suntik berisi doktrin-doktrin yang bikin kram otak. Doktrin-doktrin tentang Ideologi Negara dan Patriotisme terlelap bersama waktu seiring lengsernya Bapak sebagai Pemimpin. 

Namun itu semua tidak lenyap, hanya tidur sejenak. Alarm bernama Perpecahan dan Kebangkitan PKI membangunkan doktrin-doktrin tersebut dari tidurnya. Bekal yang Bapak selipkan ke Jiwa Anak Bangsa semasa Bapak memimpin sekarang punya arti dan Harga Yang Tidak Terukur. Bapak telah Menamengi jiwa kami dengan doktrin-doktrin yang pernah kami cap menjemukan. Sekarang kami tahu bahwa kami dipersiapkan sebagai Para Penjaga Kedaulatan Ibu Pertiwi, kami yang Mencintai Tanah Air ini dengan Kebanggaan.

Kami, Bapak tempa agar selalu mawas diri supaya tidak lagi kecolongan oleh musuh yang sama bernama KOMUNISME. KOMUNISME yang saat ini mencoba bangkit dari mati surinya dengan membonceng kaum HEDONIS pemuja kebhinekaan, bukan Bhinneka Tunggal Ika.

Berkat bekal yang Bapak beri niscaya kami siap melawan gempuran dan tidak akan kami biarkan Bangsa ini tunduk pada penguasa tamak berhaluan kiri (KOMUNIS).

Terima kasih Pak untuk bekalnya. Semoga Allah SWT menempatkan Bapak di tempat terindah disisi Nya
Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin...
"Copas-zuraidbima30/03/18 WA HM ANWAR SH.

Minggu, 04 Maret 2018

PERNYATAAN SIKAP ZELLOVER INDONESIA

PERNYATAAN SIKAP ZELLOVER INDONESIA


Menyikapi Adanya Orang-Orang Yang Tidak Bertanggung jawab dalam menggunakan Aplikasi zello.com. maka :

  1. Kami Zellover Indonesia Yang Tersebar Di Seluruh Pelosok Nusantara dan Mancanegara (Tenaga Kerja Indonesia) diberbagai belahan dunia : MENGUTUK DAN MENGECAM KERAS ATAS PENGGUNAAN APLIKASI ZELLO UNTUK MENYEBAR BERITA BOHONG DAN MEMECAH BELAH NKRI TERCINTA.
  2. Kami ZELLO INDONESIA Menjunjung Tinggi Azas PANCASILA dan BHINNEKA TUNGGAL IKA,
  3. Kami ZELO INDONESIA Berjuang Dengan Penuh Keikhlasan Memberikan Sumbangsih Tenaga, Pikiran, dan Waktu Dalam Usaha Menyatukan Berbagai Suku, Agama, Adat Istiadat dan Latar Belakang Yang Berbeda dalam 1 Komunitas Tanpa Batas Jarak dan Waktu. Membantu Sesama Warga NKRI di berbagai daerah yang dilanda bencana dengan segala kemampuan kami. (Lihat Aktivitas Kami di Google Search ketik ZELLOVER INDONESIA ATAU ZELLOVER PEDULI)

http://zuraidbima.blogspot.co.id/2017/11/kopdarnas-iii-zello-indonesia-kaliurang.html










Sabtu, 03 Maret 2018

Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Tawuran & Anarkhis

Bekasi, 03 Maret 2018
BNN dan GEPENTA KAB. BEKASI Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Tawuran dan Anarkhis dikalangan Pelajar SMA. Di wilayah Kabupaten Bekasi.
Kegiatan yang dilaksanakan di SMK Dewantara Cikarang  Utara Kab. Bekasi pada hari Sabtu, 03 Maret 2018 semoga dengan kegiatan tersebut. Para Siswa siswi SMK Dewantara benar-benat akan memahami & menghindari  bahqyanya penyalahgunaan  Narkoba, Perbuatan Tawuran & Anarkhis. Kata Ketua DPK GEPENTA KAB. BEKASI Susilo Budianto.
Berikut dokumentasi kegiatannya :




Kamis, 01 Maret 2018

Selamat Bertugas Irjen Pol Drs. Heru Winarko

Jakarta, 28 Februari 2018
DR. BrigJend (P) PARASIAN SIMANUNGKALIT, SH.MH
Ketua Umum DPN GEPENTA "Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba Tawuran dan Anarkis" Brigjen Polisi Pur DR. Parasian Simanungkalit, mengucapkan Selamat atas pengangkatan dan penunjukan serta kepercayaan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada Irjen pol Drs. Heru Winarko menjadi KEPALA Badan Nasional Narkotika Nasional atau BNN.R.I.
Setelah keberhasilan Komjen pol Budi Waseso dalam menanggulangi bahaya Narkoba, baik pencegahan, pemberantasan maupun rehabilitasi, seluruh rakyat Indonesia mengharapkan lebih banyak lagi kepada Kepala BNN yang baru.
Perintah Presiden Joko Widodo yaitu Perang terhadap Narkoba belum dijabarkan dengan baik oleh Penyidik baik BNN maupun Polri.
Masih menggunakan Pola dan strategi tradisi menindak gangguan Kamtibmas biasa. Artinya bahwa dilakukan dulu perbuatan baru ditindak. Padahal kalau Perang tidak demikian harus dilakukan dengan Perlawanan Rakyat Semesta.
Perlawanan Rakyat Semesta diartikan BNN dan POLRI sebagai Komponen Utama dibantu oleh Komponen pendukung yakni TNI, PNS dan seluruh Rakyat Indonesia.
Kalau dalam keadaan Perang ada Invasi Militer Asing atau Pemberontakan maka Komponen Utama adalah TNI dan Polri dibantu dengan Komponen Pendukung yaitu seluruh rakyat Indonesia, melakukan perlawanan yang di bina oleh TNI.
Tetapi pada masa Non Perang, namun telah dinyatakan Presiden Perang terhadap Narkoba, maka otomatis Komponen Utama adalah Polri dan BBM yang didukung oleh Komponen pendukung yaitu TNI dan seluruh Rakyat Indonesia. Nah disinilah Polri dan BNN tidak tiap membuat perangkat lunak dan kerasnya.
Bahkan Polri dan BNN belum ada suatu mekanisme yang dapat dianut bagaimana kalau TNI dan rakyat menyerahkan pelaku pidana narkoba yang ditangkap dalam hal tertangkap tangan. Bagaimana Polisi dan BNN di daerah mau menerima penyerahan orang dan barang bukti yang ditangkap oleh rakyat atau anggota TNI.
Masih kita temukan bahwa Rakyat yang tergabung dalam komunitas Ormas Anti Narkoba merasa takut memberi laporan kepada Polisi atau BNN di daerah tentang informasi penyalahgunaan narkoba oleh orang yang diketahui pelaku narkoba. Lebih takut lagi kalau ada oknum Polisi atau BNN atau TNI bahkan Pejabat didaerah itu terlibat narkoba.
Maka oleh karena itu Rakyat dan Bangsa Indonesia mengharapkan kepada Kepala BNN Irjen pol Heru Winarko untuk membuatkan terobosan baru dalam menanggulangi Narkoba melaksanakan perintah Presiden Joko Widodo "Perang terhadap Narkoba" dengan lebih gila lagi. Artinya lakukan dengan sistim "Perlawanan Rakyat Semesta".
Demikian disampaikan Ketua Umum DPN GEPENTA bertempat di Markas DPN GEPENTA di Jakarta Selatan.