REUNI AKBAR ALUMNI 1989 SMPN 1 SAPE TAHUN 2019 JUMPA KANGEN GENERASI BIRU 1989MERAJUT UKHUWAH, MENYAMBUNG SILATURRAHIM ZELLOVER INDONESIA BEROJENG, BERGEMBIRA & BERAMAL BERSATU DALAM CANDA & TAWA DI UDARA dan DI DARAT

Rabu, 19 Oktober 2016

Ringkasan : 2 Tahun Kinerja Jokowi Bidang Ketenagakerjaan


'MINIM ANGGARAN DAN MINIM OTORITAS, PROGRAM MASIH STAGNAN DIPUSAT'
Oleh : Ristadi *

Oktober 2016 ini sudah 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK berjalan. Berbagai persoalan disegala bidang dari bidang politik, keamanan, hukum, energi nasional, sumber daya alam dan ekonomi yang didalamnya mencakup bidang ketenagakerjaan masih memerlukan penanganan yang lebih serius.
Garis besar persoalan ketenagakerjaan Indonesia adalah : 1. Kondisi sebelum bekerja, masih tingginya angka pengangguran, rendahnya kompetensi, ketidaksesuaian antara kompetensi dg kebutuhan riil dunia industri, 2. Kondisi slama bekerja, masih rendahnya jaminan perlindungan hukum, hak2 normatif dan kesejahteraan, ancaman PHK, 3. Kondisi setelah bekerja, ketidaksiapan berwiraswasta/mandiri, 4. Perlindungan TKI dan meluasnya TKA.
Harus diakui, kondisi ketenagakerjaan Indonesia masih belum cukup baik. Berdasarkan Sakernas (survey angkatan kerja nasional) Februari 2015 pengangguran masih bercokol diangka 7,45 juta (5,81 persen). Sekalipun dalam TPT (tingkat pengangguran terbuka) Februari 2015 sebesar 5,81 persen lebih rendah dari Agustus 2014 sebesar 5,94 persen. Namun angka penganggur pada posisi Februari 2015 sebesar 7,45 juta masih lebih tinggi dari angka penganggur Agustus 2014 sebesar 7,24 juta. Dengan demikian, maka masalah utama ketenagakerjaan di Indonesia adalah salah satunya masih tingginya angka penganggur, masih di atas 7 juta, bahkan lebih tinggi dari seluruh penduduk Singapura berjumlah 5,4 juta orang, apalagi Brunei hanya sebanyak 0,422 juta orang. Hal ini diperparah dengan kondisi rendahnya kompetensi/keahlian sesuai kebutuhan riil dunia industri.

Keluhan kondisi bagi angkatan kerja yang bekerja pun masih tinggi. Misalnya ketidakpastian ikatan kerja (kontrak), banyak pengusaha tdk melaksanakan hak normatif pekerja seperti upah dan jaminan sosial. Kebebasan berserikatpun masih dikeluhkan, meski aturanya melalui UU 21/2000 ttg kebebasan berserikat sdh dianggap baik, tapi dalam prakteknya masih banyak terjadi pelanggaran2.
Janji Jokowi 'upah layak, kerja layak dan hidup layak' sebagai bagian tujuan nawacita diterjemahkan oleh menteri tenaga kerja dengan menetapkan Nawa Kerja sbb : (1) Penguatan Perencanaan Tenaga Kerja Nasional, (2) Percepatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja, (3) Percepatan Sertifikasi Profesi, (4) Perluasan Kesempatan Kerja Formal, (5) Penguatan Wirausaha Produktif, (6) Penciptaan Hubungan Industrial yang Sehat dan Produktif, (7) Penegakan Hukum Ketenagakerjaan, (8) Peningkatan Perlindungan Pekerja Migran, (9) Pelayanan Ketenagakerjaan Sederhana, Transparan dan Akuntabel.
Jika diamati dari nawa kerja tsb lbh fokus utk bagaimana meningkatkan kompetensi untuk mengurangi pengangguran.
Lalu bagaimana implementasi nawa kerja tsb slama 2 tahun ini??? Kliatannya tdk mulus, sbb membutuhkan plafon anggaran cukup, komitmen para pejabat kemenaker dan alur koordinasi dg daerah2. 
Plot APBN 2016 utk kementrian ketenagakerjaan sekitar 3,8 Triliun. Nilai tsb hanya sekitar 0,19% dari total kebutuhan blanja negara dalam APBN sekitar 2,093 Triliun. Sangat sedikit, padahal kementrian ini menjadi salah satu ujung tombak utk memerangi pengangguran. Sempat mendapat dana tambahan skitar 508 Milyar pada 2015, tapi pada 2016 Jokowi kluarkan inpres no 3/2016 ttg penghematan anggaran. Krn APBN masih defisit sekitar 273 Triliun. Dan kemenaker kena jatah harus hemat sekitar 488 Milyar. Artinya tambahan anggaran 2015 ditarik kembali. Jadi soal anggaran ini pasti akan mengganggu operasional program kerja.
Problem lain adalah soal desentralisasi kewenangan sbg akibat otonomi daerah. Ini juga menjadi hambatan pusat seperti tdk punya otoritas memberikan printah ke daerah untuk memaksa spy program pusat juga dilaksanakan di daerah. Kasus menaker sidak TKA adalah bukti, daerah tdk bisa diprintah serta merta sehingga pusat terpaksa turun langsung.


Soal koordinasi dg daerah ini penting dicermati, sbb kemenaker sdh menetapkan alur peran/fungsi pusat dan daerah untuk sukseskan nawa kerja ini.
1. Penguatan Perencanaan Tenaga Kerja Nasional, yang menjadi tanggung jawab Kepala Barenbang, dan dilaksanakan oleh SKPD Ketenagakerjaan provinsi dan kabupaten/kota. Hasilnya berupa perencanaan tenaga kerja yang memuat rumusan kebijakan, program dan sistem informatika ketenagakerjaan. 
2. Percepatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja, yang menjadi tanggung jawab Dirjen Binalattas, dan dibantu oleh SKPD Ketenagakerjaan provinsi dan kabupaten/kota. 
3. Percepatan Sertifikasi Profesi, yang menjadi tanggung jawab Dirjen Binalattas, dan dilaksanakan oleh SKPD Ketenagakerjaan provinsi dan kabupaten/kota. 
4. Perluasan Kesempatan Kerja Formal, yang menjadi tanggung jawab Dirjen Bina Pentasker, dan dilaksanakan oleh SKPD Ketenagakerjaan provinsi dan kabupaten/kota. 
5. Perluasan Wirausaha Produktif, yang menjadi tanggung jawab Dirjen Bina Pentasker, dan dilaksanakan oleh SKPD Ketenagakerjaan provinsi dan kabupaten /kota.
6. Penciptaan Hubungan Industrial Yang Sehat dan Produktif, yang menjadi tanggung jawab Dirjen PHI dan JSTK, dan dilaksanakan oleh SKPD Ketenagakerjaan provinsi dan kabupaten/kota.
7. Penegakan Hukum Ketenagakerjaan, yang menjadi tanggung jawab Dirjen PPK dan K3, dan dilaksanakan oleh SKPD Ketenagakerjaan provinsi dan kabupaten/kota.
8. Peningkatan Perlindungan Pekerja Migran, yang menjadi tanggung jawab Dirjen PPK dan K3, dan dilaksanakan oleh SKPD Ketenagakerjaan provinsi dan kabupaten/kota. 
9. Pelayanan Ketenagakerjaan Sederhana, Transparan dan Akuntabel, yang menjadi tanggung jawab Sekjen dan Irjen, dan dilaksanakan oleh Unit Eselon I Teknis Terkait, UPTP, dan SKPD Ketenagakerjaan provinsi dan kabupaten/kota.

Upaya2 meningkatkan kompetensi dg meningkatkan fungsi BLK (balai latihan kerja) didaerah memang terus digalakan. Tapi hasilnya belum maksimal. Perluasan kesempatan kerja dg kerjasama lintas kementrian/badan sprt kementrian perindustrian dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) menjadi pilihan strategis, sbb pengangguran tdk bisa diatasi sendirian oleh kemenaker.
Memberikan berbagai kemudahan kepada pengusaha untuk meningkatkan menanam atau meningkatkan investasi melalui berbagai paket kebijakan ekonomi adalah grand desain mengurangi pengangguran dan meningkatkan kapasitas ekonomi nasional.

Namun memang ada satu paket kebijakan ekonomi yaitu tentang pengaturan pengupahan yang ditentang oleh sebagian serikat pekerja, dan memicu gelombang demosntrasi. Dan sampai sekarang belum ada titik temu kesepahaman.
Kembali ke soal alur koordinasi nawa kerja, evaluasinya adalah sampai 2 tahun ini belum sampai maksimal ke daerah2. Sehingga kerja bidang ketenagakerjaan didaerah2 kebanyakan sprt tdk terintegrasi dg pusat. Inilah menjadi salah satu sebab masih maraknya pelanggaran2 ketenagakerjaan kita jumpai didaerah2.
* Ketua Umum KSPN dan Anggota Tripartit Nasional.

Selasa, 18 Oktober 2016

Integrasi Ekonomi: Belajar dari Uni Eropa

Integrasi Ekonomi: Belajar dari Uni Eropa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Beberapa waktu silam Bisnis mendapatkan undangan dari Uni Eropa untuk mengikuti seminar khusus wartawan Asean tentang mata uang tunggal Eropa (euro) dan berbagai isyu di baliknya. Tulisan berikut adalah beberapa catatan dari seminar tersebut.

BRUSSELS (Bisnis): Krisis ekonomi yang melanda Asia Tenggara mendorong banyak pihak untuk memikirkan kembali kemungkinan membangun ikatan ekonomi pada skala regional sedemikian rupa sehingga lebih kokoh dalam menghadapi kemungkinan krisis berikutnya.

Di luar rencana mengenai pasar bebas Asean (AFTA), masih bisa disebut sejumlah ide seperti mata uang tunggal, integrasi sistem pabean, sampai pembentukan dana moneter Asia Tenggara (AMF). Pertanyaannya, realistiskah ide-ide itu?

Menyangkut kerjasama ekonomi seperti ini tak berlebihan kalau dikatakan, Uni Eropa adalah tempat belajar yang baik. Uni Eropa adalah sekumpulan negara dengan perbedaan tajam (bahkan dengan kebanggaan penuh untuk saling berbeda) yang mau duduk bersama, mendamaikan kepentingan nasional dengan kepentingan regional.

Albert Maes, profesor ekonomi di Universitas Namur (Belgia), mengatakan ada kesamaan yang sedemikian fundamental antara prakondisi Uni Eropa dengan (kalau mau dibentuk) prakondisi integrasi ekonomi Asean.
... baca selengkapnya di Integrasi Ekonomi: Belajar dari Uni Eropa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Senin, 17 Oktober 2016

Sing Micoro Moncer, Fondasi Pembicara Andal

Sing Micoro Moncer, Fondasi Pembicara Andal Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Anda ingin jadi pembicara terkenal? Jadilah pribadi andal. Kalau tidak, kecanggihan bahasa dan kepiawaian penyampaiannya hanya akan jadi busa kosong yang membual, dan membuat perut pendengar Anda mual.

Mendengarkan tausiah untuk pasangan yang baru saja nikah, kita tidak hanya dapat belajar dari apa yang dikatakan si pemberi petuah, tapi juga dari semua yang terpapar di hajatan itu. Salah satu yang saya pelajari adalah soal kemampuan bicara.

Kejadiannya di sebuah pesta “ngunduh mantu”, yaitu hajatan keluarga Jawa di mana pihak pengantin putra menerima pengantin putri dan keluarga besar besan di rumahnya. Pesta besarnya sudah berlangsung di pihak pengantin putri seminggu sebelumnya, maka kali ini maunya sang empunya hajatan ya serba sederhana saja. Yang penting keakraban di antara kedua keluarga besar dan doa restu dari para tetangga sekitar.

Kendati dimaui sederhana, agar tidak cuma terkesan sebagai “kejadian biasa”, si empunya rumah mau repot menghadirkan dua tokoh yang pandai bicara berbobot. Mereka itulah yang saya amati. Yang pertama, MC. Yang kedua ustaz penceramah. Yang pertama bikin saya jengah, tak betah. Yang kedua tak hanya bikin saya kagum dan tersenyum simpul, tetapi juga cerah.

Dalam bahasa Jawa yang sangat kaya nuansa makna dan irama, MC bicara dengan indah sekali. Juga panjang-panjang.
... baca selengkapnya di Sing Micoro Moncer, Fondasi Pembicara Andal Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 12 Oktober 2016

Ketika Kita Mencintai ?

Ketika Kita Mencintai ? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Apabila ’Aku mencintaimu karena Dikau mencintaiku’, maka Cintamu menjadi semata-mata seperti reaksi transaksi timbal balik, seperti seseorang sedang berjualan dan yang satunya sedang membeli di hiruk pikuk sebuah pasar.

Dan Cintamu bukanlah lagi sebuah ’cinta yang sakral tanpa syarat’ Akan tetapi lebih menjadi hal lumrah yang murah dan diperoleh dengan sangat mudah.

Mencintai tidak mengenal meminta balasan ataupun segala bentuk imbalan apapun sebagai balasannya; atau bahkan tidak merasakan perasaan bahwa Engkau sedang memberi sesuatu – karena perasaan memberi akan membuatmu menunggu balasan, apapun bentuknya walau sekedar ungkapan terimakasih atas pemberianmu,

Mencintai lebih dari memberi sesuatu, Ketika Engkau mencintai Engkau berbagi bagian kehidupanmu yang terindah

Karena: ’Mencintai membuat Dirimu menjadi insan yang bebas’ Memberi tanpa ikatan dan keterlekatan yang menanti balasan, menunggu pamrih apapun, maupun menunggu jawaban: ’Aku juga cinta Kamu.’

(Terjemahan bebas ’What is Love’ by J. Khrisnamurti.oleh Emmy LD)

Ketika aku pas jalan-jalan ke Plaza Indonesia, aku melihat sebuah kemeja yang bagus banget, branded lagi dan sedang
... baca selengkapnya di Ketika Kita Mencintai ? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Sabtu, 01 Oktober 2016

PUTUS ASA

PUTUS ASA Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

02 Januari 2008 – 16:46   (Diposting oleh: Editor)

Di sebuah situs internet diungkapkan kisah fiksi tentang seorang tentara bernama kopral Yono. Saat itu sekitar jam tujuh malam, ia duduk melamun. Pandangannya kosong, sembari tangannya mengaduk es teh. Salah seorang temannya, sebut saja Ricky, tiba-tiba menyambar minuman yang sedang ia aduk. Tanpa basa-basi, Ricky langsung menenggak isi gelas itu sampai tak tersisa sedikit pun.

Sebenarnya Ricky hanya bermaksud bercanda. Bukannya marah atau tersenyum, tetapi Yono justru menangis meraung-raung sambil beruraian air mata. Kontan reaksi Yono membuat Ricky panik. “Kamu nih cengeng banget sih? Katanya kamu tentara? Masa sih gara-gara es teh, kamu nangis keras begitu,” komentar Ricky di antara perasaan kesal dan bingung.

“Kenapa seharian ini hidupku kok apes terus?” rintih kopral Yono sambil terus menangis.

“Kamu kenapa? Ceritakan saja, siapa tahu aku bisa menolongmu,” kata Ricky penuh empati pada karibnya itu.

“Tadi pagi aku dipecat, gara-gara teledor menghilangkan senjata komandan,” kata Yono diselingi isak tangis.

“Ah gitu aja dipikir. Body-mu kan tinggi besar kuat perkasa. Kamu pasti masih laku jadi pengawal pribadi atau minimal
... baca selengkapnya di PUTUS ASA Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu